BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP TINGKAT NYERI MENSTRUASI PADA MAHASISWI KEPERAWATAN UMY. Darurat. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI SULASTRI J

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TERAPI MUSIK MOZART DAN GUIDED IMAGERY TERHADAP INTENSITAS DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII MTS NEGERI BABADAN BARU YOGYAKARTA

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semua pasien yang dirawat di rumah rakit setiap tahun 50%

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi sering disebut sebagai penyakit silent killer karena pada

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah hipertensi. Dampak ini juga diperjelas oleh pernyataan World Health

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

FIRMAN FARADISI J

PERBEDAAN PERILAKU ANTARA SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN TERAPI MUSIK KLASIK PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang memompa dengan kuat dan arteriol yang sempit sehinggga darah mengalir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita dan segera mencari bentuk pertolongan. Perawat menggunakan bermacam-macam intervensi demi kenyamanan, akan tetapi perawat tidak bisa melihat dan merasakan nyeri kliennya karena nyeri bersifat subyektif (Potter dan Perry, 2005). Menurut Maslow, kebutuhan rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar setelah kebutuhan fisiologis yang harus terpenuhi. Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak pada aktivitasnya sehari-hari. Orang tersebut akan terganggu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidurnya, pemenuhan kebutuhan individual, juga berpengaruh pada aspek interaksi sosial yang dapat berupa menghindari percakapan, menarik diri dan menghindari kontak (Potter dan Perry, 2005). Nyeri terjadi karena adanya rangsangan yang sampai ke otak melalui unsur penerima yang disebut reseptor. Rangsangan ini dapat berupa rangsangan kimiawi, mekanis atau kalor yang dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan, sehingga terlepasnya zat yang disebut mediator nyeri. Mediator ini melanjutkan pesan isyarat nyeri sampai ke pusat nyeri dalam otak besar, dimana rangsangan ini dirasakan sebagai nyeri (Potter dan Perry, 2005).

Secara umum nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri akut dan nyeri kronis menurut penyebab dan durasinya dan yang termasuk nyeri akut salah satunya adalah nyeri saat menstruasi atau biasa disebut dismenorhea (Carpenito, 2000). Nyeri saat menstruasi di tandai dengan penderitaan yang terjadi beberapa saat sebelum darah keluar dengan lancar. Hal ini mempengaruhi lebih dari 50% wanita pada saat tertentu dalam kehidupannya yang menyebabkan ketidakmampuan dalam beraktifitas (tidak produktif) selama 1 sampai 3 hari. remaja tidak sekolah karena dismenorhea sekitar 25% (Griffin, 1997 cit Kurniasih, 2004). Nyeri saat menstruasi umumnya terjadi pada remaja putri usia 15 sampai 25 tahun. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelum atau bersama-sama dengan permulaan menstruasi dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun untuk beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Namun, ada juga wanita yang mengalami nyeri mulai dari awal hingga hari terakhir menstruasi, yaitu sekitar 5 sampai 6 hari (Etisa, 2001). Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi serta seringkali timbul rasa mual, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari (Prawirohardjo, 2006). Penyebab dari nyeri saat menstruasi diduga disebabkan karena faktor keturunan, psikis dan lingkungan. Namun penelitian sekarang menyebutkan bahwa nyeri saat menstruasi terjadi karena pengaruh zat kimia dalam tubuh yang beredar dalam darah yaitu prostaglandin. Prostaglandin ini berperan dalam

mengatur berbagai proses dalam tubuh termasuk aktivitas usus, perubahan diameter pembuluh darah dan kontraksi uterus. Bila dalam keadaan tertentu, dimana kadar prostaglandin berlebihan, maka kontraksi uterus akan bertambah. Hal ini menyebabkan terjadinya nyeri saat menstruasi (Etisa, 2001). Mengurangi dampak negatif seperti berkurangnya produktifitas kerja dan kosentrasi saat mengalami nyeri menstruasi dapat dilakukan penatalaksanaan nyeri. Dalam penatalaksanaan nyeri digunakan manajemen secara farmakologi dan non farmakologi (Poter dan Perry, 2005). Terapi farmakologis yang sering dilakukan dengan memberikan obat-obatan non steroid anti prostaglandin seperti asam mefenamat, naproksen, dan ibuprofen yang berefek menurunkan kosentrasi prostaglandin di endometrium (Junizar, 2003). Sedangkan terapi non farmakologis antara lain distraksi (mendengarkan musik), stimulasi kulit (kompres hangat kering), anticipatory guidance (pemberi informasi), biofeedback (terapi tingkah laku) seperti kebiasaan olah raga, diet, relaksasi dan guided imagery, hipnotis, meditasi dan akupuntur (Wardaningsih, 2004). Musik yang sejak awal sesuai dengan suasana hati individu, biasanya merupakan pilihan yang paling baik. Menikmati permainan instrument solo atau mendengarkan orkestra klasik. Musik klasik, pop dan moderen (musik tanpa vokal, periode tenang) digunakan dalam terapi musik. Musik menghasilkan perubahan status kesadaran melalui bunyi, kesunyian ruang dan waktu. Musik harus di dengarkan selama 15 menit supaya dapat memberikan efek terapeutik. Dikeadaan perawatan akut mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri (Potter & Perry, 2005).

Terapi musik adalah penggunaan musik sebagai peralatan terapis untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik dan kesehatan emosi. Musik dapat menjadi audioanalgesik (penenang) untuk menimbulkan pengaruh biomedis yang positif, digunakan untuk menurunkan gejala fisiologis dan kadar stres, mengalihkan perhatian dari rasa sakit, mengubah persepsi secara langsung dengan menurunkan tingkat persepsi terhadap rasa sakit (Djohan, 2005). Distraksi dengan musik adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian kepada musik sehingga kesadaran klien terhadap nyeri-nya berkurang. Pada teori Gate Control, sel-sel reseptor di spina cord yang menerima stimuli nyeri periferal dihambat oleh stimuli dari serabut saraf yang lain seperti saraf pendengaran pada saat mendengarkan musik lembut seperti musik Mozart dan musik Kenny G. Pesan-pesan nyeri yang menjalar menjadi lebih lambat dari pesan-pesan diversional maka pintu spina cord yang mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien merasa nyeri menstruasinya berkurang. Spina cord yang telah diaktifkan oleh sinyal pada diversional menjadi sulit menerima sinyal pesan nyeri dan mahasiswi merasakan nyeri menstruasinya berkurang. Mendengarkan musik merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan mengalihkan perhatian pada musik yang menyebabkan klien akan melupakan pikiran nyerinya (Potter dan Perry, 2005). Penulis tertarik untuk meneliti pengaruh tehnik distraksi (mendengarkan musik Mozart dan Kenny G) terhadap penurunan nyeri saat menstruasi hari ke-1 pada mahasiswi keperawatan UMY. Peneliti menggunakan kedua musik tersebut (musik Mozart dan Kenny G) karena ingin membandingkan keefektifan kedua

musik sebagai alat terapi. Musik klasik Mozart dan Kenny G mempunyai nada yang lembut, nada-nada yang memberikan stimulasi gelombang alfa, gelombang yang memberikan ketenangan, kenyamanan dan ketentraman dapat memberi energi untuk menutupi, mengalihkan perhatian atau melepaskan ketegangan maupun rasa sakit dan dapat mengubah kesadaran dari beta menuju kisaran alpha (Champbell, 2002). Sasaran dari terapi ini adalah mahasiswa putri Keperawatan UMY, karena pada survey awal didapatkan dari 100 mahasiswa yang disurvey 85 orang diantaranya mengalami nyeri menstruasi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan: Adakah pengaruh tehnik distraksi (mendengarkan musik Mozart dan Kenny G) terhadap penurunan nyeri saat menstruasi hari-1 pada mahasiswa PSIK UMY?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh tehnik distraksi (mendengarkan musik) terhadap penurunan nyeri saat menstruasi hari pertama pada mahasiswa PSIK UMY. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat nyeri saat menstruasi kelompok kontrol pada observasi pertama. b. Untuk mengetahui tingkat nyeri saat menstruasi kelompok kontrol pada observasi kedua. c. Untuk mengetahui tingkat nyeri saat menstruasi pada kelompok eksperimen satu (pemberian musik Mozart) sebelum intervensi (pada observasi pertama). d. Untuk mengetahui tingkat nyeri saat menstruasi kelompok eksperimen satu sesudah intervensi (pada obsevasi kedua). e. Untuk mengetahui tingkat nyeri saat menstruasi pada kelompok eksperimen dua (pemberian musik Kenny G) sebelum intervensi (pada observasi pertama). f. Untuk mengetahui tingkat nyeri saat menstruasi pada kelompok eksperimen dua sesudah intervensi (pada observasi kedua) g. Untuk mengetahui perbedaan efek terapi musik terhadap penurunan tingkat nyeri saat menstruasi pada kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen baik kelompok eksperimen satu maupun kelompok eksperimen dua sebelum dan sesudah intervensi. D. Manfaat Penelitian 1. Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dalam mengembangkan atau memodifikasi intervensi keperawatan dengan upaya penanggulangan nyeri pada klien saat menstruasi. 2. Bagi Institusi a. Bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dibidang penelitian atau riset. b. Bagi Responden Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan tentang salah satu cara untuk menanggulangi nyeri saat menstruasi. 3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.

E. Keaslian Penelitian Sebatas pengetahuan peneliti, belum ada yang meneliti tentang pengaruh tehnik distraksi (mendengarkan musik Mozart dan Kenny G) terhadap penurunan nyeri saat menstruasi. Akan tetapi, ada beberapa penelitian lain yang memiliki kesamaan variabel antara lain: 1. Ami Kurniasih, 2004 Judul penelitian Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Kering Terhadap Tingkat Nyeri Pada Saat Menstruasi Di Panti Asuhan Putri Aisyiah Yogyakarta. Jenis penelitian true experiment dengan perancangan pretest postest with control group, dengan jumlah responden 30 orang (15 sebagai kelompok kontrol, 15 lagi sebagai kelompok eksperimen). Hasil penelitian ada pengaruh pemberian kompres hangat kering terhadap tingkat nyeri saat menstruasi. 2. Dwi Agustiana Sari, 2007 Judul penelitian Pengaruh Pemberian Terapi Musik Mozart Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Menstruasi Pada Mahasiswa Keperawatan UMY. Jenis penelitian true experimen dengan perancangan pretest postest with control group, dengan jumlah responden 35 orang (17 sebagai kelompok kontrol, 18 lagi sebagai kelompok eksperimen). Hasil penelitian ada pengaruh pemberian terapi musik Mozart terhadap penurunan tingkat nyeri saat menstruasi.

3. Glita Windiasih, 2007 Judul penelitian Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Di Yayasan RS Arvita Bunda Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian quasy experiment dengan perancangan pretestpostest with control group, dengan jumlah responden 30 orang (15 sebagai kelompok kontrol, 15 lagi sebagai kelompok eksperimen). Hasil penelitian ada pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat nyeri persalinan pada ibu bersalin kala 1. 4. Oky Lestia Utari, 2007 Judul penelitian Penerapan Tehnik Distraksi (Mendengarkan Musik) Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Pada Pasien Post Op Seksio Sesarea Hari Ke-2 Di Ruang Melati RSU Mataram. Jenis penelitian studi kasus, hasil penelitian terjadinya penurunan rasa nyeri pada pasien post op seksio sesaria dengan menerapkan tehnik distraksi (mendengarkan musik).