BAB V KONSEPSI PRODUK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta kemajuan di bidang

KENDARAAN PENGUMPUL HASIL PANEN TEH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II DASAR TEORI Suspensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

PRESS RELEASE NO: KTB PR MFTBC/REL-006/III/ March Mitsubishi New Fuso FI1217 Andalan Baru Tanpa Lawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. kendaraan antara 220 cm dan 350 cm. (Regulasi IEMC 2014)

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

TINJAUAN PUSTAKA. rangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan dan memudahkan

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

Nama: Ernawati NIM : HONDA BRIO SATYA Spe sifikasi. Mesin. Diameter x Langkah (mm): 73x Perbandingan Kompresi : 10.

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

CB14B. Roller Utilitas. Lebar pemadatan 900 mm (35") 1000 mm (39") Berat operasi kg (lb) 1485 (3274) 1520 (3351)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB II KONSTRUKSI MESIN PENGHANCUR PLASTIK

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang padat penduduk dan dikenal dengan melimpahnya sumber daya alam.

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya.

BAB 2 TINJAUAN PUSATAKA

ANALISIS DAN KONSEP PENGEMBANGAN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Kendaraan Niaga yang Terlengkap & Terbaik Hadir di Booth MFTBC The 20 th IIMS 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Bar Cutter STRONG. Overview. Specification

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

DAFTAR GAMBAR. Gottlieb Daimler dan Wihelm Maybach Reitwagen Sepeda Pertama di Dunia Sepeda Motor Pertama di Indonesia...

ANALISA ERGONOMI KANOPI SEPEDA MOTOR

IV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian:

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

EVALUASI DAN PERANCANGAN ULANG RUANG KEMUDI DAN PENUMPANG MOBIL KANCIL BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 458/MPP/Kep/7/2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Berbagai proses pemesinan dilakukan guna mengubah bahan baku

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Sistem Suspensi pada Truck

PERANCANGAN MEKANISME DAN PENGATUR POSISI DUDUKAN KURSI RODA PADA KEMIRINGAN LINTASAN 30 0

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

VII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

BAB III METODOLOGI III - 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 129/MPP/Kep/4/2000

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB V KONSEPSI PRODUK 5.1 Tujuan Desain Perancangan sebuah produk yang dapat menjawab permasalahan pemanen di perkebunan teh tanpa melakukan perubahan mendasar pada sistem yang telah ada. Berupa komponen tambahan pada sistem yang telah ada sehingga tidak mengganggu hirarki dan struktural perkebunan. 5.2 Sasaran Desain Peningkatan dalam efektivitas perpindahan teh Peningkatan efisiensi dalam segi waktu dan dana Mencegah adanya penumpukan hasil panen Mencegah kerugian yang dihasilkan akibat pemetik yang harus mengantri untuk menimbang hasil petikannya di satu tempat Mempercepat proses perpindahan teh khususnya untuk teh hijau yang memerlukan waktu lebih sedikit untuk sampai pada awal proses pengolahan Berupa teknologi tepat guna Menguntungkan dan meningkatkan produksi teh 5.3 Konsep Produk Berupa produk mobile mengingat bahwa tiap pohon teh punya masa produksi. Sehingga produk yang statis tidak akan menjawab permasalahan yang ada. Alat transportasi baru berupa tambahan pada komponen pemanenan yang telah ada. 44

Berfungsi sebagai feeder hasil panen dari jalur tersier ke tempat penimbangan Frekuensi perpindahan hasil panen yang lebih cepat Menghapuskan tahap operasional pemetik mengangkut hasil panen ke pos penimbangan. Memiliki nilai ekonomis ( meningkatkan produktivitas panen ) Spesifikasi kendaraan disesuaikan untuk medan berat, lebar jalur sekunder, dan daya angkut Memiliki fasilitas penimbangan hasil panen sehingga proses penimbangan tidak macet di tempat penimbangan Pengembangan dilakukan pada masalah transportasi untuk mengangkut hasil panen teh dari ujung gang tersier ke tempat penimbangan. Pengembangan dilakukan berdasarkan studi banding dengan transportasi yang telah ada sebelumnya yaitu sepeda motor dan truk. Produk disesuaikan dengan efek yang ditimbulkannya terhadap lingkungan, sehingga produk haruslah berwawasan lingkungan serta tidak mengganggu aktivitas umum Dengan pertimbangan optimalisasi kerja, dikalkulasikan daya angkut yang optimal yaitu 400 kg. Jumlah tersebut didapat dari jumlah petikan 2 kelompok pemetik ( 200 orang ) dalam waktu 1 jam. Sehingga produk harus dapat menangani 2 kelompok pemetik. Batasan maksimal produk ditentukan dengan lebar 120 cm, dikarenakan lebar jalur gang tersier adalah 150 cm agar produk dapat bermanuver dengan leluasa di lapangan. Material produk dipilih substansi logam besi mengingat pemakaiannya untuk medan berat (off-road) Faktor keamanan menjadi salah satu faktor utama dan menjadi tolak ukur dari produk yang dikembangkan. 45

5.4 Batasan Desain 5.4.1 Spesifikasi Teknis Untuk menghasilkan stabilitas kendaraan yang lebih baik, pemakaian mesin tengah adalah pertimbangan penting. Berikut adalah bermacam keuntungan yang didapatkan apabila menggunakan konfigurasi mesin tengah : Mesin Tengah / Mid Engine Stabilitas kendaraan lebih baik Distribusi bobot kendaraan terbagi dengan seimbang Traksi lebih baik Momen inersia kendaraan lebih rendah Gambar 5.1 Blocking produk (Sumber : Koleksi Penulis) 46

Analisis pemilihan basis kendaraan didasarkan pada berbagai pertimbangan seperti kemampuan angkut, kemampuan manuver, sudut putar, dan biaya operasional dari tiap tipe kendaraan. Sedangkan pemilihan sistem kendali antara setir dan setang didasarkan pada kemampuan angkut dan bermanuver produk. Tabel 5.1 Analisis pemilihan basis kendaraan berdasarkan jumlah roda (Sumber : Koleksi Penulis) 47

Tabel 5.2 Analisis pemilihan basis kendaraan berdasarkan sistem kendali (Sumber : Koleksi Penulis) Mesin Untuk pemakaian di wilayah perkebunan yang medannya berat diperlukan mesin yang mumpuni. Untuk itu ditentukan untuk mempergunakan mesin diesel dengan tipe OHV yang perawatannya cenderung mudah dan murah, tak lupa memiliki kemampuan untuk menggunakan biodiesel sesuai dengan semakin tingginya permintaan untuk menggunakan bahan bakar yang tidak berdampak lingkungan dewasa ini. Penentuan horse power dan torsi berperan penting dalam pemilihan mesin. 48

Gambar 5.2 Mesin Diesel Yanmar OHV 570cc Multifuel (Sumber : www.yanmar.com) Berikut adalah spesifikasi mesin optimum yang dapat dmanfaatkan pada produk : 49

Sasis Sasis harus mempunyai karakteristik yang kuat karena pemakaian produk yang beroperasi di medan berat. Bentuk sasis disesuaikan dengan dimensi produk yang relatif kecil. Untuk mengatasi ini, sasis monokok dianggap tepat karena karakteristiknya yang menjadi satu dengan bodi maupun dengan keseluruhan wujud kendaraan. Dikarenakan penggunaan produk pada medan yang konturnya naik turun, tak dipungkiri ada kemungkinan produk terguling sehingga safety pengendara harus tetap diperhatikan. Oleh karena itu perlu didesain roll bar yang berfungsi mencegah cedera kepala saat berkendara. 50

Gambar 5.3 Rollbar sebagai pelindung pengendara apabila kendaraan terguling (Sumber : www.farmrite.com) Transmisi Pemakaian produk adalah di medan berat dan tidak memerlukan kecepatan tinggi, hanya pada kecepata rendah dengan putaran mesin konstan sehingga pemakaian transmisi dipertimbangkan adalah otomatis menggunakan sistem CVT menimbang operasional produk tersebut. Suspensi Pemilihan suspensi didasarkan pada medan yang berat dan berbatu-batu, dipertimbangkan untuk menggunakan sistem suspensi dari basis ATV (all terrain vehicle) yang cukup mumpuni menangani medan sedemikian rupa. 51

Gambar 5.4 Suspensi ATV / all terrain vehicle (Sumber : www.kawasaki.com) Velg dan ban Ukuran velg berhubungan langsung dengan sudut manuver dan kelincahan kendaraan. Untuk pemakaian di lapangan perkebunan sempit dan banyak putaran akan lebih tepat untuk menggunakan velg dan ukuran ban yang kecil. Pemilihan ban menjadi pertimbangan penting terkait pemakaian produk untuk medan ekstrim. Penggunaan ban yang tepat tak lupa disesuaikan dengan berat muatan yang kemungkinan dibawa oleh produk. Gambar 5.5 Ban khusus offroad (Sumber : www.johndeere.com) 52

Aspek engineering memegang peranan penting dalam penentuan spesifikasi teknis produk. Pertimbangan-pertimbangan yang ada adalah torsi mesin, kemampuan suspensi dan sebagainya. Hal ini terkait dengan pemakaian produk pada kontur yang naik turun hingga 40 derajat. Sehingga torsi mesin harus mumpuni agar kendaraan tidak terguling di medan miring. Gambar 5.6 Kemiringan sampai dengan 40 derajat pada kontur kebun teh (Sumber : Koleksi Penulis) 5.4.2 Pertimbangan Desain Perilaku / Psikologi dan kultur masyarakat perkebunan Kondisi geografis perkebunan Kemampuan Industri Regulasi dan kebijakan pemerintah 53

5.4.3 Deskripsi Produk Judul Produk Nama Produk Fungsi Sasaran Pengguna Kriteria : Kendaraan Pengumpul Hasil Panen Teh : TEACROV / Tea Crop Gatherer Vehicle : Sebagai alat angkut hasil panen teh dari gang tersier dalam perkebunan ke tempat penimbangan : Efektivitas, efisiensi dan peningkatan produksi panen : Operator khusus perkebunan : Tepat guna, murah, mudah, sederhana, familiar, menguntungkan 5.5 Gagas Desain Kebutuhan sarana angkut yang dapat berfungsi sebagai komponen pengganti medium perpindahan hasil panen dari lapangan perkebunan ke tempat pengumpulan. Selain itu keberadaan produk dapat meningkatkan kinerja aktivitas di perkebunan. 5.6 Usulan Produk Usulan produk yang ditawarkan adalah berupa kendaraan bermotor yang beroda empat untuk keperluan mengumpulkan hasil panen teh secara kolektif. Konsep ini diharapkan dapat menjadi alternatif pemecahan masalah transportasi yang ada dan berupa produk yang bernuansa tepat guna. Penggunaan produk disarankan memiliki fungsi meinmbang hasil panen pemetik sehingga dapat memecahkan cabang kegiatan penimbangan yang macet di satu tahap menjadi lebih banyak lokasi penimbangan dan secara paralel. 54

5.7 Kebutuhan Desain Setelah melakukan proses analisis, berhubungan langsung dengan fungsi utama produk dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, dapat diambil kesimpulan bahwa kebutuhan desainnya adalah sebagai berikut : - Ruang kemudi dan penumpang - Kursi pengemudi dan penumpang - Sistem kemudi - Kargo atau bagasi - Sistem mesin - Sistem sasis - Suspensi - Transmisi - Roda - Tangki bahan bakar - Knalpot - Handle dan footstep 5.8 Kriteria Desain Syarat-syarat umum yang harus bisa dipenuhi adalah : - Kemudahan penggunaan produk, sehingga pengoperasian dapat lebih ramah, tidak perlu pembelajaran lebih dalam sehingga dapat lebih efektif dan efisien - Sederhana dan praktis - Mampu beroperasi di medan berat - Kekuatan bahan dan material kokoh - Mudah alur pengoperasian dan perawatannya - Kapasitas angkut dan muatan optimal 55

5.9 Spesifikasi Desain - Dimensi ; panjang x lebar x tinggi : 280 x 120 x 180 cm - Bahan bakar diesel - Volume tangki bahan bakar +/- 15 liter - Mesin diesel tipe OHV 570 cc, 11 HP - Kapasitas penumpang maksimal 2 orang - Kapasitas muat barang 400 kg - Roda empat : velg D = 10 inchi, roda D = 50 cm 5.10 Citra Desain Pemakaian produk yang bersifat operasional sehari-hari dan bersifat mobile, menyebabkan produk haruslah berimej sederhana dan ramah. Sederhana dan ramah dapat menjadi tolak ukur produk dan menjadi keunggulan produk yakni kemudahan dalam mengoperasikan kendaraan. Dan lagi pemakaian produk yang berorientasi pada aktivitas pengguna dalam hirarki perkebunan, sehingga nantinya tidak akan menimbulkan permasalahan baru dalam hal operasi dan tidak membuat pengguna merasa repot. 5.11 Kedudukan Desain Produk harus dapat merepresentasikan harga yang kompetitif dan memiliki keuntungan dari produk-produk sejenis, baik dari segi harga maupun fungsi yang lebih baik. Harga produk yang kompetitif dapat menawarkan nilai jual yang lebih baik mengingat kebutuhan dan keunggulan produk yang ditawarkan dengan fungsi yang spesifik. Sehingga produk kompetitor misalnya ATV maupun Utility Vehicle akan dianggap kurang tepat oleh pengguna. 56

5.12 Analisa Aspek Desain 5.12.1 Aspek User / Pengguna dan Hirarki Perkebunan Berikut adalah kriteria pengguna produk yang akan didesain : Jenis kelamin : Bebas Umur : 18 tahun ke atas Profesi : Pekerja perkebunan Kebiasaaan, perilaku, sifat : Bebas Kondisi sosial budaya : Bebas Tempat tinggal dan lingkungan sekitar : Bebas Agama : Bebas Karena penggunaan produk yang bersifat aditif atau tambahan pada sistem yang telah ada, maka diharapkan tidak terjadi perubahan hirarki dalam struktur kerja perkebunan, hal ini dikarenakan : Produk dioperasikan oleh operator khusus Tidak mengubah hirarki dan struktur karyawan, tiap karyawan yang telah ada sebelumnya akan berfungsi sebagaimana mestinya Terjadi penambahan karyawan operator / pengendara pada lahan operasional perkebunan. 57

Jenis Pemetik Mandor Petik Operator / Pengendara Produk Job Description Memetik teh panen Mengumpulkan teh per karung @10 kg Mengontrol pemetikan Menjaga kualitas pemetikan Mengoperasikan kendaraan feeder Mengangkut hasil panen Pengendara Truk Angkut Mengangkut hasil panen dari tempat penimbangan dari lahan produksi ke pabrik Tabel 5.3 Job description pekerja operasional perkebunan (Sumber : Koleksi Penulis) 5.12.2 Aspek Waktu dan Kapasitas Aspek waktu dan kapasitas angkut menjadi aspek yang diperhatikan menimbang bahwa produk harus dapat menjadi lebih unggul daripada cara konvensional saat ini. Berikut adalah estimasi perbandingan produksi dengan ukuran 20 orang pemetik : 58

ITEM KONVENSIONAL DENGAN KONSEP PRODUK Waktu perharinya Kerja 7 jam 7 jam Berat karung teh 10 kg 10 kg Kemampuan Panen 10 kg / jam 10 kg / jam Kemampuan Panen perharinya Waktu panen per individu 45 kg 80 kg 90 menit / rit 60 menit / rit Kapasitas perharinya Panen 900 kg 1600 kg Persentase Kapasitas Panen 100 % 177,78 % Tabel 5.4 Perbandingan Produksi dengan dan tanpa produk (Sumber : Koleksi Penulis) Untuk menentukan kapasitas muat kendaran yang optimal dihitung berdasarkan jumlah panen dalam satu jamnya. Dalam 1 kelompok mandor petik terdapat 20 orang pemetik yang berarti menghasilkan 200 kg dalam 1 jam, dimana 1 kelompok menangani 1 sektor. Maka pada 1 tempat penimbangan menangani 2 kelompok pemetik / 2 sektor. Apabila produk dipergunakan untuk 2 kelompok pemetik (2 sektor), muatan yang harus dipenuhi produk adalah minimal 400 kg ditambah toleransi menjadi 480 kg. 59

Maka volume bak produk yang maksimal adalah 1,728 m3 atau 48 karung. Berikut adalah alternatif penyusunan karung di dalam bak untuk susunan optimal (hanya 40 karung) : Alternatif 1 Gambar 5.7 Alternatif 1 susunan karung teh dalam bak kendaraan (Sumber : Koleksi Penulis) Susunan karung sedemikian rupa dapat memuat banyak karung dengan cara menumpuk ke atas, akan tetapi akan menyebabkan tinggi bak menjadi cenderung tinggi sehingga dapat berpengaruh pada stabilitas kendaraan. 60

Alternatif 2 Gambar 5.8 Alternatif 2 susunan karung teh dalam bak kendaraan (Sumber : Koleksi Penulis) Penyusunan seperti cara di atas cenderung lebih stabil dari pada alternatif 1 dikarenakan bobot yang tidak menyebar ke atas dan menyebabkan kendaraan oleng. Akan tetapi panjang bak akan sedikit bertambah karena penyusunan dengan 5 karung berderet ke belakang. 5.12.3 Aspek Ekonomi Untuk penentuan aspek ekonomi, didasarkan pada besar profit yang didapatkan saat penggunaan produk (Tabel 5.4). Besar profit yang meningkat sebesar 77,8 % (Profit semula [100%] dikurangi profit tambahan [77,8%] ), dipergunakan untuk melakukan transaksi pembelian produk sehingga pengelola perkebunan akan merasa aman untuk berencana membeli sekian unit produk. 61

Gambar 5.9 Proyeksi Ekonomis Produk Pada Tahun Pertama Penggunaan (Sumber : Koleksi Penulis) Biaya awal produk adalah biaya pembelian sekian unit produk sesuai kebutuhan perkebunan. Sehingga pada tahun pertama, profit tambahan sebesar 77,8 % belum sepenuhnya dinikmati pengusaha perkebunan. Akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya, dengan biaya pembelian produk sudah tidak ada lagi (hanya biaya operasional dan perawatan produk) maka keuntungan 77,8 % dapat dinikmati secara penuh. Diperkirakan biaya pembelian produk dapat tertutupi setelah 5 tahun. Untuk mendapatkan perkiraan biaya produksi dilakukan proyeksi perkiraan harga tiap sistem yang dipergunakan produk. Berikut adalah tabel perkiraan biaya produksinya berdasarkan besar biaya tiap sistem : 62

No Item Biaya 1 Sistem mesin, transmisi, dan perlengkapannya Rp. 8.000.000,- 2 Sistem suspensi Rp. 2.000.000,- 3 Sasis, bodi, bak muat Rp. 10.000.000,- 4 Rem, velg, ban Rp. 3.000.000,- 5 Finishing dan lain-lain Rp. 2.000.000,- Total Rp. 25.000.000,- Tabel 5.5 Perkiraan biaya produksi produk (Sumber : Koleksi Penulis) Dengan target harga jual produk adalah Rp. 35.000.000,- diharapkan tidak terlalu memberatkan pengusaha perkebunan untuk melakukan investasi awal produk. Sehingga apabila produk dipergunakan untuk menangani 600 ha perkebunan teh, akan dibutuhkan 10 unit produk ( 1 unit produk menangani +/- 60 hektar ) yang akan menjadikan biaya investasi awal adalah Rp. 350.000.000,- 5.12.4 Aspek Warna Penerapan warna disesuaikan dengan psikologi pengguna nantinya. Sebagai kenyamanan pengendara maupun individu lain yang berinteraksi dengan produk. Warna kebun teh yang dominan hijau dan kondisi iklim yang umumnya rendah dan kelembaban yang tinggi menjadi faktor penentu dalam pemilihan warna dominan produk. Tak lupa representasi sistem engineering dan kemampuan melewati medan berat harus tercantum pada wujud dan penampakan produk. Berikut adalah sekilas penjelasan mengenai warna dan kesan yang diberikan : Merah, menarik dan memberikan rangsangan, energi, kekuatan, gairah, api, kehidupan Ungu, mulia, tenang dan menyenangkan 63

Hitam, misterius, menggambarkan kekuatan negatif, menyerap energi, kekuatan negatif, dan bersifat melindungi Oranye, menarik, optimis, percaya diri, sosial, riang Emas, warna matahari, kaya dan berkesan hangat Perak, warna dari bulan, dingin dan tenang Hijau, mengurangi kelelahan, menenangkan, dan menyegarkan Biru, tenang, santai, kedamaian hati dan spiritual intellect 5.12.5 Aspek Material Material yang digunakan pada produk terutama untuk kebutuhan angkutan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : - Kuat dan tahan lama - Mempunyai usia penggunaan yang panjang - Mudah dalam proses produksi - Biaya yang efektif dalam proses produksi 1. Sasis Untuk material sasis dipergunakan bahan baja yang karakteristiknya kaku dan rigid, sehingga sesuai dengan kemampuan untuk mengangkut beban muatan dan untuk pemakaian di medan ekstrim / offroad. Karakteristik lainnya adalah tidak mudah melintir / tidak mudah dipuntir dan teknik penyambungan bisa dengan pengelasan sedehana. 2. Rangka bodi Rangka bodi dapat memanfaatkan jenis besi tubular berdiameter 3 cm. Jenis material ini dipilih karena kemudahannya dalam proses manufaktur dan kemudahan mendapatkannya di pasaran. Karakteristiknya ringan dan mudah diolah baik dari segi pengelasan maupun proses bending. 3. Body Material bodi mempergunakan fiberglass karna dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan desain tertentu. Metode produksi adalah dengan sistem 64

cetak sehingga mempermudah proses manufaktur. Karakteristik fiberglass adalah tahan lama, teknik cetak, ringan, dan kuat. 4. Bak muat Pemilihan material bak didasarkan pada kekuatan dan kemampuan dibuat profil pada bidang-bidang besar. Material besi plat dianggap cukup kuat untuk menampung beban optimal asal dibuat profil pada bidang yang agak besar agar memperkuat struktur dan kekuatannya. 5.12.6 Aspek Ergonomi Kajian ergonomi untuk produk lebih diarahkan pada kemudahan operasi. Kemudahan operasi mencakup : o Kemudahan pengendaraan Kajian ergonomi berpatok pada kemudahan operator dalam mengoperasikan produk. Ruang yang cukup bagi operator untuk mengoperasikan berbagai komponen dalam dek menjadi faktor utama. Batas antara kepala dan rollbar yang pas agar tidak mengganggu operasional mengemudi, saat masuk dan keluar dek. Interior dipasang bahan dan komponen yang tidak membahayakan. Tak lupa penggunaan interior yang tahan api. 65

Gambar 5.10 Data antropometri berkendara (Sumber : www.ergonomics.org) Tempat duduk pengemudi dirancang sesuai kebutuhan penumpang, tidak harus nyaman terkait pemakaiannya yang menuntut konsentrasi penuh dan merupakan aktivitas pekerjaan. Ruang pengemudi dirancang konfigurasinya agar tidak mengganggu jarak pandang optimal. Kelengkapan kontrol dan display untuk mengontrol kendaraan dan tombol-tombol pada jangkauan yang tepat. o Kemudahan memuat dan mengeluarkan muatan Ketinggian berbagai handel atau pegangan dibuat pas sehingga tidak menyulitkan pengguna saat mengeluarkan dan memasukkan muatan. Pertimbangannya adalah kegiatan bongkar muat yang cukup sering saat produk beroperasi. 66

Gambar 5.11 Data antropometri jarak jangkauan maksimal (Sumber : www.ergonomics.org) Untuk berbagai handel yang terintegrasi pada produk, ditentukan besar pegangan yang optimal agar tidak mengurangi kekuatan pegangan dan tentunya tidak menyulitkan pengguna. Gambar 5.12 Ukuran pegangan silinder yang tepat (Sumber : www.ergonomics.org) 67

Gambar 5.13 Perbandingan orang dengan konsep desain (Sumber : Koleksi Penulis) Lebar produk ditetapkan sebesar 120 cm. Ukuran lebar produk harus lebih kecil dari 150 cm lebar jalur agar dapat leluasa bergerak di gang tersier. Pertimbangan lain adalah masih ada ruang untuk manusia diantara produk dengan tepi gang tersier sehingga pengguna tidak kesulitan memasukkan muatan. Gambar 5.14 Lebar optimal produk dengan jalur (Sumber : Koleksi Penulis) 68

5.12.7 Aspek Perawatan / Maintenance Untuk menunjang kemudahan perawatan produk, penggunaan mesin yang umum di pasaran dan biaya perawatan yang mudah dan murah diaplikasikan. Untuk tipe mesin diesel tipe OHV cukup mudah perawatannya dibandingkan dengan mesin diesel dengan sistem yang berbeda. Kemudahan perawatan juga ditunjang dengan penerapan warna yang berbeda untuk tiap fungsi semisal tangki bensin, tutup oli dan sebagainya. 69