Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

PENGARUH DOSIS PAKAN Tubifex sp YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN SIDAT (ANGUILLA MARMORATA) DI BALAI BENIH IKAN KOTA GORONTALO OLEH

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

Pengaruh Dosis Pakan Tubifex Sp Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Sidat di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH KETINGGIAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUPBENIH IKAN LELE SANGKURIANG

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

II. BAHAN DAN METODE

Pengaruh Ketinggian Air yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Pakan Artemia sp Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Sidat di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

1 Haris Abdullah, 2 Rully, dan 2 Mulis Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Otohime terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

BAB 4. METODE PENELITIAN

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

II. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

III. MATERI DAN METODE

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

BAB III BAHAN DAN METODE

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

BAB III BAHAN DAN METODE

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL JURNAL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si.

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

Jurusan Teknologi Perikanan, Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

Pengaruh Padat Penebaran Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pertumbuhan rata rata panjang dan berat mutlak lele sangkuriang

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

Transkripsi:

1 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN CUPANG (Betta plakat) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GOTRONTALO Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: 631 410 007 Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ir. Syamsuddin, MP NIP. 1968030012006041001 Dr. Ir. Hasim, M.Si NIP. 196912311994031014 Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann Mulis, S.Pi, M.Sc NIP.198102022009121001

2 ABSTRAK Rinianingsih Pateda, 631410007. Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur Yang BerbedaTerhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta plakat). Dibalai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Bapak Dr. Syamsuddin, MP, dan Pembimbing II Bapak Dr. Ir. Hasim, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan tiga perlakuan dan empat kali ulangan, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), hewan uji yang digunakan adalah larva ikan cupang yang berumur 4 hari sebanyak 300 ekor. Panjang awal ± 0,3 cm dan berat awal± 0,0071 gram, volume air 5 liter/wadah. Pemeliharaan selama 7 hari dengan pemberian pakan kuning telur yang berbeda A (Kuning telur bebek) B (Kuning telur ayam kampung) C (Kuning telur puyu) dengan dosis pakan yang sama 0,07475 gram. Wadah yang digunakan 12 buah wadah. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan berat tertinggi pada perlakuan (A) 0,0474 gram perlakuan (B) 0,0288 gram dan perlakuan (C) 0,0204 gram. Kelangsungan hidup larva ikan cupang perlakuan A sebesar 46 %, perlakuan B sebesar 65 %, perlakuan C 68 %. Dari hasil anova berat memberikan pengaruh yang sangat nyata F hit > F tabel,dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) diperoleh pada setiap perlakuan berat larva ikan cupang berbeda sangat nyata. Kata Kunci : Larva, Pakan, Pertumbuhan

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Melihat pentingnya pemberian pakan yang optimum terhadap efektifitas dan efesiensi pemanfaatan pakan serta pertumbuhan ikan dan juga banyaknya keunggulan dari pakan Kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyusebagai pakan larva ikan cupang, maka Penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta plakat) Di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gotrontalo 1.1. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pemberian pakan kuning telur yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang? 2. Pemberian pakan mana yang menghasilkan pertumbuhan optimal bagi larva ikan cupang?

4 1.2. Tujuan Tujuan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Bettaplakat). 2. Mengetahui perlakuan terbaik pada larva ikan cupang selama penelitian. 1.3. Manfaat Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang. 2. Memberikan informasi terhadap pembudidaya mengenai pemberian pakan yang baik untuk pemeliharaan larva ikan cupang 3. Sebagai bahan referensi untuk dijadikan penelitian lanjutan 1.4. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran judul penelitian ditemukan ada beberapa judul yang hampir serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Judul penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

5 Tabel 1. Keaslian Penelitian. No Nama Judul Hasil 1. Karmo,(2007) Pemberian pakan Hasil penelitian yang berbeda pada menunjukan bahwa benih ikan koi tingkat pemberian pakan (Cyprinus carpio) yang berbeda pada benih umur 4 hari terhadap ikan koi untuk kelangsungan hidup pertumbuhan yang dan pertumbuhan. optimal mengunakan kuning telur bebek dengan dosis 0,07475 gram. Membedakan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian sekarang larva yang digunakan adalah larva ikan cupang berumur 4 hari dengan jenis pakan yang berbeda yaitu kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyu dengan masing-masing larva 25 ekor/wadah. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Karna (2007), larva yang digunakan yaitu larva ikan koi (Cyprinus carpio), dengan jenis pakan yang berbeda yaitu susu bubuk SGM 1, kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dengan jumlah larva 50 ekor/wadah.

6 BAB III METODE PRAKTEK 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dimulai tanggal 16 januari sampai 27 januari 2015, yang bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo. 3.2 Alat Dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan selama penelitian dapat di lihat pada Tabel 2 sebagai berikut Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian No Nama Alat Jumlah Spesifikasi Fungsi 1 Wadah Plastik 12 - Wadah Penelitian 2 Mistar 1 Cm Pengukur Panjang 3 Timbangan Analitik 1 gram Pengukur Berat 5 Sendok 1 - Menghitung Larva 6 Alat Tulis 1 - Untuk Mencatat 7 Hp Camera 1 2 MB Mengambil Dokumentasi 8 Suntik 1 - Semprotan Pakan 9 Kaca Pembesar 1 - Melihat Larva 10 Cawan 1 - Wadah Pembantu 11 Pipet 1 - Mengangkat Larva 12 Gelas Ukur 1 - Menampung Larva 3.2.2 Bahan Bahan yang digunakan selamapenelitian dapat di lihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 2. Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian No Bahan Jumlah Spesifikasi Fungsi 1 Larva Ikan 300 Ekor Larva umur 4 hari Hewan Uji Cupang dengan berat 0,0063 g 2 3 jenis kuning Sesuai Kunig telur bebek, Pakan larva yang berbeda Dosis ayam kampung, telur cupang puyu 3 Air Tawar 60 Liter 5 Liter/wadah Media Hidup

7 3.3 Wadah Penelitian Wadah penelitian yang digunakan berupa 12 buah wadahdengan kapasitas 6 liter air yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah 3.4 Hewan Uji Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva ikan cupang, dengan panjang rata-rata 0,3 cm dan berat 0.0063 gram 3.5 Pemberian Pakan Selama masa penelitian larva ikan cupang yang berumur 4 hari dipelihara dan diberikan 3 jenis pakan kuning telur yang berbedadengandosisyang sama.pakan yang diberikan 0,07475 gram.sementara untuk pemberian pakan sebanyak 3kali sehari pagi, siang, sore. 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Persiapan Adapun tahapan pelaksanaan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Mengisi air kedalamwadah yang sebelumnya telah disiapkan dan dibersihkan, masing-masing wadah diisi air sebanyak 5liter/wadah 3. Larva yang digunakan dalam penelitian ini larva ikan cupang (Betta Plakat), yang berasal dari perkawinan antara induk jantan dan betina yang menghasilkan lebih dari 1000 telur cupang. Setelah telur menetas dan menjadi larva dibiarkan selama 3 hari dan tidak diberikan makan atau pakan larva.

8 4. Larva yang berumur 4 hari siap untuk dijadikan ikan uji untuk penelitian, sebelum ditebar kedalam wadah penelitian yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah, sebelumnya larva ditimbang panjang dan berat larva. 5. Frekuensi pemberian pakan selama penelitian dilakukan tiga kali sehari pagi, siang, sore hari dengan dosis yang sama 0,07475 gram. 6. Pakan larva ikan cupang sebelum diberikan terlebih dahulu direbus, setelah itu diambil kuningnya yang akan dijadikan pakan larva cupang. 7. Kuning telur yang sudah direbus ditimbang sesuai dengan ukuran dosis yang akan diberikan kepada larva ikan cupang. 8. Pemeliharaan larva ikan cupang dilakukan selama 7 hari atau 1 minggu. 9. Pengukuran berat larva diukur dari hari ke nol, hari ke tiga, dan hari ketujuh atau hari terakhir. 10. Penimbangan pakan dilakukan setiap hari sebelum pemberian pakan dilakukan. 3.6.2 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian dengan judul pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhandankelangsunganhidup larva ikancupangini menggunakan hewan uji larva ikan cupang (Betta plakat) sebanyak 300 ekor dengan rata-rata panjang ± 0,3 cm dan berat ± 0.0063 gram, sebagai perlakuan digunakan jenis pakan berbeda yakni : kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyu dengan dosis yang sama 0,07475 gram. Analisis yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan sintasan serta Pertumbuhan berat. Penelitian ini dilaksanakan dengan

9 tujuan untuk mengetahui jenis pakan kuning telur yang terbaik pada pertumbuhan larva ikan cupang dan kelangsungan hidup larva ikan cupang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang di analisis dengan menggunakan : 3.7.1 Rancangan Percobaan Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL). Artinya dilakukan pengacakan untuk penempatan wadah percobaan. Pengacakan adalah suatu proses yang membuat hukum-hukum peluang dapat diterapkan sehingga analisis data dapat shahih (Kusriningrum, 2008).Tata letak wadah penelitian secara jelas dapat di lihat pada Gambar 4 berikut : A3 C4 B2 A1 C1 A2 C3 C2 B4 B3 A4 B1 Gambar 4: Desain dan Tata Letak Wadah Keterangan : 1. Perlakuan A : Pemberian Pakan Kuning Telur Bebek 2. Perlakuan B : Pemberian Pakan Kuning Telur Ayam Kampung 3. Perlakuan C : Pemberian Pakan Kuning Telur Puyu

10 Variabel uji pada penelitian ini adalah jenis pakan yang berbeda dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan A pemberian kuning telur bebek B: kuning telur ayam kampung, C: kuning telur puyu. Model penyusunan data pengamatan dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Model penyusunan data pengamatan dengan menggunakan RAL PERLAKUA N ULAN GAN JUMLA H RATA- RATA A A1 A2 A3 A4 Ỳ A B B1 B2 B3 B4 Ỳ B C C1 C2 C3 C4 Ỳ C 3.8 Variabel Pengamatan Beberapa variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan berat larva serta kelangsungan hidup larva ikan cupang. 3.8.1 Pertumbuhan Mutlak Damayanti (2012), secara sederhana pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran (panjang atau berat) dalam kurung waktu tertentu. Akan tetapi, pertumbuhan merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan bobot mutlak dinyatakan sebagai perubahan ukuran bobot dalam kurun waktu tertentu. Tingkat pertumbuhan larva ikan cupang yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan berat dan panjang. 1. Pertumbuhan panjang mutlak larva ikan cupang (L) menurut Cholik, dkk.,(2005) adalah sebagai berikut:

11 = Keterangan: Lt = Panjang akhir larva ikan cupang plakat penelitian waktu minggu ke-t (cm) Lo = Panjang awal larva ikan cupang (cm) 2. Petumbuhan berat mutlak larva ikan cupang (W) menurut Cholik, dkk.,(2005), adalah sebagai berikut: W= Keterangan: Wt = Berat akhir penelitian waktu minggu ke-t (gr) Wo= Berat awal larva ikan cupang (gr) 3.8.2 Pertumbuhan Rata- Rata Harian Perhitungan Pertambahan Berat Harian Rata-rata atau Average Daily Growth (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut: Keterangan: Wt = Berat akhir (gr) Wo = Berat awal (gr) H = Lama pemeliharaan (hari) Perhitungan Pertambahan Panjang Harian Rata-rata Average Daily Growth (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

12 Keterangan: Lt = Panjang akhir (cm) Lo = Panjang awal (cm) H = Lama pemeliharaan (hari) 3.8.3 Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir waktu tertentu menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut: = 0 100% Keterangan: SR = Tingkat Kelangsungan Hidup (%) Nt = Jumlah Larva Ikan Cupang Akhir Penelitian ke-t No = Jumlah Awal Larva Ikan Cupang 3.8.4 Analisis Of Variance (ANOVA) Data yang diperoleh meliputi hasil pengukuran laju pertumbuhan panjang dan laju pertumbuhan berat benih, dihitung dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) satu arah dengan melakukan uji F dari metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz,1994). Tabel ANOVA dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. Analisys Of Variance (ANOVA) SK DB JK KT F hit F tab 1 % Perlakuan (t 1) JKP KTP=JKP/(t-1) KTP/KTG Galat t (r - 1) JKG KTG=JKG/ t (r- 1) Total t r 1 JKT

13 = Berdasarkan tabel rancangan penelitian di atas, maka rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut: a) FK = = 2 ( Total umum) Jumlah Seluruh observasii 2 Y t. r 2 ( Jumlah Hasil Perlakuan ) b) JKP = FK Jumlah Ulangan 2 Yi = FK r c) JKT = ƩYij 2 FK d) JKG = JKT JKP

14 Keterangan : SK DB JK KT t r JKP JKG JKT FK F hit :Sumber Keragaman : Derajat Bebas : Jumlah Kuadrat : Kuadrat Tengah : Banyaknya Perlakuan : Banyaknya Ulangan : Jumlah Kuadrat Perlakuan : Jumlah Kuadrat Galat : Jumlah Kuadrat Total : Faktor Koreksi : F hitung F tab : F tab

15 Kesimpulan hasil Uji F adalah sebagai berikut: a) Jika F Hitung (KTP/KTG) < F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H 0 diterima, hal ini berarti Perlakuan tidak berpengaruh nyata. b) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H 0 ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh nyata. c) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (1%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H 0 ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh sangat nyata. Mengetahui adanya pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang maka data dianalisa dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menurut (Gaspersz, 1994) rumus Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut: Y ij = µ + τ i + ij Keterangan: Yij = Angka Pengamatan ke-j Dari Perlakuan Ke-i τ i = Pengaruh Perlakuan Ke-i µ = Nilai Tengah Dari Seluruh Perlakuan ij = Pengaruh Error Yang Timbul Oleh Percobaan Ke-j Pada Perlakuan ke-i Asumsi yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi awal larva pada setiap perlakuan dianggap sama. 2. Perlakuan pemberiankuningtelur yang berbedapada larva ikancupang. 3. Kondisi wadah dalam perlakuan dianggap sama. 4. Ketelitian dalam setiap perlakuan dianggap sama

16 4.1.1 Pertumbuhan Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta plakat) Peningkatan laju pertumbuhan larva ikan cupang berjalan dengan peningkatan berat larva ikan cupang selama pemeiharaan, dapat dilihat pada gambar 5 berikut : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Berat Mutlak 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0 0,0474 A (Kunging Telur Bebek) Gambar 5. Grafik Pertumbuhan Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta plakat). Dari gambar diatas terlihat dengan jelas bahwa setiap perlakuan menunjukan hasil yang berbeda-beda antaranya perlakuan A (kuning telur bebek) perlakuan B (kuning telur ayam) dan perlakuan C (kuning telur puyu). Pada perlakuan A menunjukan berat rata-rata 0,0474 gram, perlakuan B menunjukan berat rata-rata 0,0228 gram, sedangkan pada perlakuan C berat rata-rata 0,0204 gram. Pada pemberian pakan yang berbeda dengan dosis yang sama, dari total bobot badan larva dapat termanfaatkan mungkin untuk pertumbuhan larva. Tetapi pemberian pakan yang berbeda pada larva ikan cupang berpengaruh nyata untuk pertumbuhan berat larva cupang. 0,0288 B (Kuning Telur Ayam) Perlakuan 0,0204 C (Kuning Telur Puyuh) A (Kunging Telur Bebek) B (Kuning Telur Ayam)

17 4.1.3 Pertumbuhan Harian Laju pertumbuhan harian berat larva ikan cupang selama 7 hari penelitian dengan menggunakan tiga perlakuan yakni perlakuan A Kuning telur bebek 0.0474 gram, perlakuan B Kuning ayam kampung 0.0288 gram perlakuan C Kuning telur puyu 0.0204 gram. Laju pertumbuhan harian larva ikan cupang (Betta plakat), selama 7 hari sesuai perlakuan tiga jenis kuning telur yang berbeda pada larva ikan cupang menunjukan pertumbuhan rata-rata pertumbuhan harian yang berbeda, Sedangkan laju pertumbuhan berat harian untuk larva ikan cupang tertinggi ditunjukan pada perlakuan A (Kuning telur bebek), yang kedua perlakuan B (Kuning telur ayam kampung), dan yang terendah pada perlakuan C (Kuning telur puyu). Hal ini berarti tingkat pemberian pakan yang terlalu tinggi akan menyebabkan air media hidup larva ikan cupang menjadi kotor.. selama penelitian berlangsung ada beberapa masalah yang muncul diantaranya laju pertumbuhan harian, banyak larva atau anakan cupang mati akibat dari adanya penanganan kualitas air yang tidak baik, pergantian air yang hanya dilakukan 2 hari sekali, akibatnya banyak larva cupang atau anakan cupang yang mati dan air yang digunakan cepat kotor dan busuk. sedangkan untuk pertumbuhan berat harian larva ikan cupang ditujukan pada pakan kuning telur bebek. Pertumbuhan berat mutlak pada larva ikan cupang atau anakan cupang menunjukan hasil yang berbeda-beda, diantanya bertumbuhan berat larva tertinggi terjadi pada pakan kuning telur bebek. dan untuk kualitas air untuk pakan larva

18 ikan cupang sangatlah kecil dan itu terlihat pada kelangsungan hidup larva cupang itu sendiri selama pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak larva ikan cupang untuk pakan kuning telur ayam kampung dihasilkan berat mutlak 0,0228 gram dengan kelangsungan hidup tertinggi dibandingkan dengan pakan kuning telur bebek dan pertumbuhan berat larva ikan cupang untuk pakan kuning telur puyu dihasilkan 0,0204 gram selama penelitian berlangsung dan lebih rendah dari kedua pakan yaitu kuning telur bebek dan pakan kuning telur ayam kampung. sedangakan untuk kelangsungan hidup tertinggi terjadi pada pakan kuning telur puyu 68% selama penelitian. ini terjadi karna adanya kualitas air yang sangat terndah. Pada pertumbuhan larva selama pemeliharaan bukan saja melihat dari pemberian pakannya yang tinggi akan protein dan gizi lainnya, kualitas air juga menentukan pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang selama penelitian. 4.1.3 Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir waktu tertentu, sedangkan mortalitas adalah kematian yang terjadi pada suatu populasi organisme yang menyebabkan berkurangnya jumlah individu populasi tersebut. Kelangsungan hidup larva ikan cupang pada akhir penelitian adalah sebagai berikut:

19 Kelangsungan Hidup 68% 46% 65% A (Kuning Telur Bebek) B (Kuning Telur Ayam) C (Kuning Telur Puyuh) Gambar 6. Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang Berdasarkan Gambar 6 di atas bahwa, sintasan pada larva ikan cupang selama pengamatan tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh pada perlakuan Kelangsungan hidup larva ikan cupang selama penelitian adalah perlakuan A sebesar 46%, perlakuan B: 65 % dan perlakuan C : 68%. Madinawat et al.,(1988), Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air selama penelitian masih dalam keadaan yang layak untuk menunjang derajat kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat). Selain itu, diduga jumlah pakan yang selalu tersediamengandung protein yang dibutuhkan oleh ikan dan tidak terlalu menurunkan kualitas air pada media pemeliharaan. Effendie (1997), menambahkan bahwa survival rate atau derajat kelangsungan hidup dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu persaingan, parasit, umur, predator, kepadatan dan penanganan manusia, sedangkan faktor abiotik adalah sifat fisika dan kimia dalam perairan. Diduga bahwa faktor-faktor tersebut tidak terlalu berpengaruh dan masih dalam keadaan yang layak untuk pertumbuhan Larva Ikan Cupang.

20 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat) dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemberian pakan yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat) khususnya pertumbuhan berat. Pertumbuhan larva ikan cupang yang tertinggi ditunjukan pada pemberian pakan kuning telur bebek yaitu perlakuan A, dan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik selama penelitian adalah kuning telur puyu perlakuan C sebesar 68%. 2. Perlakuan A kuning telur bebek menunjukan pertumbuhan berat terbaik untuk pertumbuhan larva ikan cupang 5.2 Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan yang berbeda di setiap perlakuan.