BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dirumuskan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke belakang melalui data untuk menentukan faktor-faktor yang mendahului atau yang menentukan sebab-sebab yang memungkinkan peristiwa itu terjadi. Karlinger menyatakan penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang adanya hubungan di antara variabel tersebut dibuat berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi langsung. Sementara itu menurut Gay penelitian ex post facto adalah penelitian dimana peneliti berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. 1 Penelitian ex post facto yang peneliti lakukan adalah mengenai Pengaruh antara Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI MAN Lembah Gumanti Alahan Panjang. Adapun rancangan penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut: 1 Emzir. Metodolo gi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 119 50

51 Rancangan Penelitian Kecerdasan Emosional Peserta Didik Variable (X) Hasil Belajar Sejarah Peserta Didik (Variabel Y) B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peserta didik kelas XI yaitu kelas XI IS 1, XI IS 2, XI MIA, dan XI MAN Lembah Gumanti Alahan Panjang tahun ajaran 2017/2018, dengan jumlah siswa sebanyak 122 orang. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.1 Tabel 3.1 Populasi Peserta Didik Kelas XI MAN Lembah Gumanti Alahan Panjang No Kelas Jumlah siswa 1 XI IS 1 33 Peserta Didik 2 XI IS 2 26 Peserta Didik 3 XI MIA 31 Peserta Didik 4 XI IK 32 Peserta Didik Jumlah 122 Peserta Didik Sumber: Profil Sekolah MAN Lembah Gumanti yang Didapat dari Bagian Tata Usaha Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018 h. 117 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, (Bandung: Alfabeta, 2010),

52 2. Sampel Sampel adalah penarikan sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi. 3 Untuk pengambilan sampel ini digunakan teknik Random Sampling artinya random ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. 4 Oleh karena itu, penulis mengambil 50% dari populasi untuk dijadikan sampel karena sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 maka semuanya dijadikan sampel, apabila populasinya besar maka sampelnya dapat diambil 10-15% atau 20-25%atau lebih, tergantung pada keadaan. 5 Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 50 % dari jumlah populasi yang ada yaitu 50% x 122 = 61 peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut: Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Kelas Populasi Sampel 1 XI. IS I 33 16 2 XI. IS 2 26 13 3 XI. MIA 31 16 4 XI. IPK 32 16 Total 122 61 Sumber: Profil Sekolah MAN Lembah Gumanti yang didapat dari Bagian Tata Usaha Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018 3 Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: Pantarsito, 1992),h. 8 4 Sugiyono, Op.Cit, h. 82 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 134

53 C. Variabel dan Data Penelitian 1. Variabel Penelitian Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas Sugiyono menyatakan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 6 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah Kecerdasan Emosional (X). b. Variabel Terikat Sugiyono mengemukakan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 7 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Hasil Belajar Sejarah Siswa (Y). 2. Data Penelitian a. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari penelitian ini data primernya didapat dari responden yang mengisi angket Kecerdasan Emosional yaitu siswa kelas XI MAN Lembah Gumanti Alahan Panjang yang dijadikan sampel. 6 Ibid., h. 61 7 Ibid

54 b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari data hasil belajar sejarah, yaitu nilai ulangan harian peserta didik di leger kepala sekolah dan wali kelas. D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Sujarweni menyatakan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih muda dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. 8 Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket digunakan untuk mengetahui pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap hasil belajar sejarah. Teknik pengumpulan data dalam angket yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Angket ini diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi mengenai Kecerdasan Emosional terhadap pelajaran sejarah. Angket disusun sendiri oleh peneliti dengan menggunakan langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan tujuan penyusunan angket Angket yang disusun bertujuan untuk mengetahui Kecerdasan Emosional terhadap hasil belajar sejarah. 8 Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami, (Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS, 2014), h. 76

55 2. Memiliki format angket Format yang digunakan dalam angket ini berupa pernyataan tertulis yang responden isi dengan memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. 3. Memilih model jawaban Model respon yang dipilih dan digunakan dalam angket ini adalah model skala likert, karena jenis data yang akan diperoleh di asumsikan sebagai data interval. 4. Merumuskan indikator pengembangan instrumen Untuk merumuskan indikator pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menetapkan indikator Kecerdasan Emosional sebagai acuan dalam menetapkan kisi-kisi yang akan diberikan kepada siswa yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional Untuk Penelitian No Variabel Sub Variabel Indikator 1. Kecerdasan Emosional a. Mengenali Emosi Diri/ kesadaran Diri b. Mengelola Emosi/ Pengaturan Diri 1) Menyadari emosi yang dirasakan 2) Menyadari penyebab dari emosi yang dirasakan 1) Mampu mengelola marah, sedih, cemas, dan khawatir yang berlebihan. No Item Positif Negatif + - 4 1,2,3 7,8 5,6 9,10 11,12

56 2) Mampu memulihkan emosi negatif. c. Motivasi Diri 1) Kemampuan menunda dorongan hati (menunda pemuasan) 2) Optimis dan mempunyai harapan yang tinggi 3) Mampu bangkit dari kegagalan. 14 13 15,16 17 18,19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 26 d. Mengenal Emosi Orang Lain/Empati 1) Peka membaca reaksi dan emosi orang lain. 2) Bisa menerima sudut pandang orang lain. 27, 28, 29, 30 31, 33 32 e. Membina Hubungan Sosial 1) Mampu menangani perselisihan yang muncul. 2) Pandai bergaul dan menyenangkan. 34, 35 36, 37 3) Lebih mendahulukan kepentingan social dari pada pribadi. 39, 40 38

57 Kisi-kisi angket Kecerdasan Emosional dibuat berdasarkan indikator Kecerdasan Emosional yang dikembangkan menjadi pertanyaanpertanyaan yang akan dijawab oleh siswa. 5. Membuat butir-butir item Butir angket dibuat berdasarkan indikator-indikator yang telah dirumuskan di atas, butir-butir dibuat dalam bentuk pernyataan yang menggambarkan Kecerdasan Emosional. Selanjutnya dibuat alternatif jawaban terhadap pernyataan tersebut untuk setiap butir dengan menggunakan model skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : a) sangat setuju b) setuju c) ragu-ragu d) tidak setuju e) sangat tidak setuju atau a) selalu b) sering c) kadang-

58 kadang d) tidak pernah. 9 Untuk penelitian ini penulis menggunakan katakata yang kedua dengan empat pilihan jawaban. Tabel 3.4 Penilaian Alternatif Jawaban Responden No Pernyataan Sikap Sifat Pertanyaan Positif Negatif 1 Selalu (SL) 4 1 2 Sering (SR) 3 2 3 Kadang-kadang (KD) 2 3 4 Tidak pernah (TP) 1 4 E. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan benar-benar valid dan reliabel sehingga instrumen tersebut memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen dilakukan pada peserta didik kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Padang yaitu terdiri dari 30 orang peserta didik. 1. Uji Validitas Validitas penelitian menurut Sugiyono yaitu derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. 10 Kriteria yang digunakan dalam menentukan pengambilan keputusan yang dinyatakan valid adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel 9 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 136 10 Sugiyono, op., cit., h. 363

59 (r hitung > r tabel ) pada α = 0,05, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel (r hitung <r tabel ) maka dianggap tidak valid dan dinyatakan gugur. Berdasarkan hasil uji coba angket Kecerdasan Emosional peserta didik yang terdiri dari 72 butir pernyataan yang harus dijawab oleh responden sebanyak 30 orang peserta didik kelas XI IPS, setelah diuji coba ditemukan 33 item pernyataan yang tidak valid namun 1 dari 33 item tersebut hampir mendekati valid, dan diperbaiki dari segi bahasanya sehingga terdapat 40 item pernyataan bisa dipakai dalam penelitan, sebagaimana tergambar dalam lampiran 6. 2. Uji Reliabilitas Priyanto menyatakan suatu alat dikatakan reliabel jika alat itu dalam pengukuran suatu gejala waktu berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Metode uji reliabilitas yang sering digunakan adalah Cronbach s Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4 atau 1-5) atau skor rentang (misal 0-10 atau 0-30). 11 Pengambilan keputusan untuk uji realibilitas sebagai berikut: 12 a. Cronbach s Alpha < 0,6 = realibilatas buruk b. Cronbach s Alpha 0,6 0,79 = Relibilatas diterima c. Cronbach s Alpha 0,8 = realibilitas baik 2013), h. 30 12 Ibid 11 Duwi Priyanto, Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,

60 Tabel 3.5 Reliabilitas Angket Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah Peserta Didik Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.734.922 72 Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas menggunakan rumus alpha, pada instrumen persepsi siswa tentang Kecerdasan Emosional diperoleh koefisien sebesar 0,734. Koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori realibilitas yang diterima, sehingga skala tersebut dari segi reliabel dapat digunakan. F. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh peneliti. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi: 1. Melakukan Skoring Setiap angket harus diskor dengan cara yang sama dan kriteria yang sama. Cara menskor yang paling baik adalah dengan dilakukan secara manual. Karena lebih teliti dan memiliki sensitivitas tinggi bila terjadi penyimpangan. Yang perlu diperhatikan dalam skoring adalah perlu adanya ketepatan yang tinggi atau dengan kata lain, kesalahan yang ditimbulkan oleh prosedur skoring harus minimal. Hasil skoring ini perlu dicek kembali agar memiliki ketepatan yang tinggi. Karena jika tidak

61 dicek ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam melakukan skoring yang dapat berakibat terjadinya kesalahan pada langkah-langkah selanjutnya. 13 2. Proses Tabulasi Setelah instrument diskor, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran analisisnya. Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan secara sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Data dapat pula ditampilkan dalam bentuk grafis untuk melihat gambaran secara komprehensif. 14 3. Kecerdasan Emosional Untuk mengetahui bagaimana pencapaian responden pada variabel Kecerdasan Emosional, maka terlebih dahulu dibuat rentang skor dengan cara menentukan perolehan mean dan standar deviasi (SD). Norma kategorisasi yang digunakan sebagaimana pada tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Tingkatan Skor Kecerdasan Emosional Standar deviasi X (μ+1σ) (μ-1σ) X < (μ+1σ) X < (μ-1σ) Kategori Tinggi Sedang Rendah 13 Sukardi, op., cit., h. 84 14 Ibid

62 Keterangan: X : interpretasi μ : mean (rata-rata) σ : standar deviasi 15 4. Hasil Belajar Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden pada variabel hasil belajar terhadap mata pelajaran sejarah dengan mengklasifikasikan setiap nilai tersebut kedalam kategorinya masing-masing. Dalam penelitian ini, data di klasifikasikan, setelah itu dapat di simpulkan mengenai hasil belajar sejarah peserta didik. Sedangkan untuk menetapkan tingkat hasil belajar sejarah peserta didik, maka disesuaikan dengan panduan yang sudah ditetapkan di MAN Lembah Gumanti Alahan Panjang, sebagaimana pada tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Tingkatan Skor Hasil Belajar Sejarah Kategori Nilai Amat baik 90-100 Baik 80-89 Cukup 65-79 Kurang < 65 5. Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui derajat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan cara sebagai berikut: h. 9 15 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012),

63 a. Data deskriptif yang diperoleh akan ditabulasikan dan setiap angket yang diisi oleh peserta didik akan diolah berdasarkan skor yang telah ditentukan b. Setelah itu menjumlahkan skor tersebut, untuk pernyataan siswa terhadap Kecerdasan Emosional yang mempengaruhi hasil belajarnya c. Menghitung koefisien atau derajat pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus korelasi product moment dari person seperti yang dikemukan Arikunto yang mana alasan menggunakan rumus ini adalah untuk menguji pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Sejarah siswa. 16 r xy = Dimana : N. XY x. y N. X 2 X ² N. Y 2 Y ² (Rumus 1) r xy = Koefisien korelasi masing-masing item N = jumlah sampel yang diteliti X = Kecerdasan Emosional (variabel x) Y = hasil belajar (variabel y) X = Jumlah variabel x X 2 = Jumlah kuadrat variabel x Y = Jumlah variabel y Y 2 = Jumlah kuadrat variabel y XY = Jumlah hasil kali antara variabel X dan Y Ridwan menjelaskan bahwa Korelasi product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r + 1) apabila nilai r = -1, artinya korelasinya negatif sempurna. r = 0, 16 Suharsimi Arikunto, Op, Cit h. 278

64 artinya tidak ada korelasi dan apabila r = 1, berarti korelasi sangat kuat. 17 Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r yang di sarankan oleh Priyanto sebagai berikut: 18 Tabel 3.8 Interprestasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sumber: Priyanto, belajar mudah penelitian d. Menghitung keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan rumus uji yang dikemukakan Ridwan: 19 t hitung = r N 2 1 r² (Rumus 2) Dimana: t hitung = nilai t hitung r = koefisien korelasi N = jumlah responden atau sampel Jika t hitung lebih besar dari pada t tabel dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis diterima. Sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari pada t tabel dengan signifikan 5% maka hipotesis ditolak. 17 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 138 18 Duwi Priyanto, op., cit., h. 10 19 Ridwan, op., cit., h. 160