PENGOLAHAN SAMPAH MINGGU 3 SAMPLING TIMBULAN. Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan - Institut Teknologi Yogyakarta -

dokumen-dokumen yang mirip
SNI. Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

Tahap pengumpulan data adalah teknik untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian dalam tugas akhir.

dibutuhkan. Untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir, jenis data yang

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Study Pustaka Sampling

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

Jarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

BAB III METODE PERENCANAAN

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

BAGIAN 2 SUMBER, KARAKTERISTIK, DAN TIMBULAN SAMPAH

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

KATA PENGANTAR. bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan,

BAB III STUDI LITERATUR

PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG

BAGIAN 6 PEWADAHAN, PENGUMPULAN DAN PEMINDAHAN

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.4 Tahun 2015

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

III. METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAGIAN 2 SUMBER, KARAKTERISTIK, DAN TIMBULAN SAMPAH

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

KAJIAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUS II UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA DI KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

Jurusan Teknik Planologi Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung 2013 Jl. Dr Setiabudhi No 193 Tlp (022) Bandung

Tersedia online di : Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)

Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

PENGARUH STASIUN PERALIHAN ANTARA TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBAKSARI, SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 3 (2017)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata

MANAJEMEN PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA PENARUNGAN KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG

Tersedia online di : Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH NON DOMESTIK KOTA BUKITTINGGI 1)

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Identifikasi Timbulan Sampah di Pasar Induk Caringin Bandung

TUGAS AKHIR NABELLA RIZKI ANDRIANI DOSEN PEMBIMBING : SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T., M.T

NAMA PRAKTIKAN : Genta Dewolono Grace Helen Y. T Muh. Akram Ramadan KELOMPOK : R 11 TANGGAL PRAKTIKUM : 17 Maret 2016

BAB VI PEMBAHASAN Analisis Perkembangan Jumlah Penduduk. tahun kedepan atau sampai tahun Untuk mengetahui metoda proyeksi

EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di Desa

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DIKTAT KULIAH TL-3104

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi pembangunan. Sampah perkotaan adalah sampah yang timbul di kota.

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA STUDY ON HOUSEHOLD HAZARDOUS WASTE MANAGEMENT AT WONOKROMO DISTRICT SURABAYA

ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG

BAGIAN 7 PENGANGKUTAN SAMPAH

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

Transkripsi:

PENGOLAHAN SAMPAH MINGGU 3 SAMPLING TIMBULAN Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan - Institut Teknologi Yogyakarta -

PENDAHULUAN Tujuannya adalah untuk mendapatkan besaran timbulan sampah yang digunakan dalam perencanaan dan pengelolaan sampah. Ada beberapa cara melakukan sampling sampah: 1. Mengukur langsung satuan timbulan sampah dari sejumlah sampel (rumah tangga dan nonrumah tanga) yang ditentukan secara randomproporsional di sumber selama 8 hari berturut- turut (SNI 19-3964-1995) 2. Load-count analysis: mengukur jumlah (berat dan/atau volume) sampah yang masuk ke TPS, misalnya diangkut dengan gerobak, selama 8 hari berturut-turut. Dengan melacak jumlah dan jenis penghasil sampah yang dilayani oleh gerobak yang mengumpulkan sampah tersebut, akan diperoleh satuan timbulan sampah per-ekivalensi penduduk 3. Weigh-volume analysis: bila tersedia jembatan timbang, maka jumlah sampah yang masuk ke fasilitas penerima sampah akan dapat diketahui dengan mudah dari waktu ke waktu. Jumlah sampah sampah harian kemudian digabung dengan perkiraan area yang layanan, dimana data penduduk dan sarana umum terlayani dapat dicari, maka akan diperoleh satuan timbulan sampah per-ekuivalensi penduduk 4. Material balance analysis: merupakan analisa yang lebih mendasar, dengan menganalisa secara cermat aliran bahan masuk, aliran bahan yang hilang dalam system, dan aliran bahan yang menjadi sampah dari sebuah sistem yang ditentukan batas-batasnya (system boundary)

PERSYARATAN SAMPLING LANGSUNG Peraturan dan petunjuk teknis bidang persampahan Lokasi dan waktu pengambilan Alat pengambil contoh terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh dan mudah dicuci

LANGKAH-LANGKAH SAMPLING

PENGAMBILAN CONTOH Perumahan Permanen pendapatan tinggi Semi permanen pendapatan sedang Non permanen pendapatan rendah Non Perumahan Toko Kantor Sekolah Pasar Jalan Hotel Restoran Fasilitas umum

JUMLAH SAMPEL PERUMAHAN Kriteria: 1. Keadaan fisik rumah 2. Pendapatan ratarata kepala keluarga 3. Fasilitas rumah tangga yang ada Cd Kota besar / metropolitan = 1 Cd Kota sedang dan kecil = 0,5

JUMLAH SAMPEL NON PERUMAHAN

FREKWENSI SAMPLING 1. pengambilan contoh dilakukan dalam 8 hari berturut-turut pada lokasi yang sama, dan dilaksanakan dalam 2 pertengahan musim tahun pengambilan contoh 2. dilakukan paling lama 5 tahun sekali.

PENGUKURAN SAMPEL satuan yang digunakan dalam pengukuran timbulan sampah adalah: volume basah (asal) : liter/unit/hari berat basah (asal) : kilogram/unit/hari satuan yang digunakan dalam pengukuran komposisi sampah adalah dalam % berat basah/asal; jumlah unit masing-masing lokasi pengambilan contoh timbulan sampah (u), yaitu: perumahan : jumlah jiwa dalam keluarga; toko : jumlah petugas atau luas areal; sekolah : jumlah murid dan guru; pasar : luas pasar atau jumlah pedagang; kantor : jumlah pegawai; jalan : panjang jalan dalam meter; hotel : jumlah tempat tidur; restoran : jumlah kursi atau luas areal; fasilitas umum lainnya : luas areal. metode pengukuran contoh timbulan sampah, yaitu: sampah terkumpul diukur volume dengan wadah pengukur 40 liter dan ditimbang beratnya; dan atau sampah terkumpul diukur dalam bak pengukur besar 500 liter dan ditimbang beratnya; kemudian dipisahkan berdasarkan komponen komposisi sampah dan ditimbang beratnya.

PERHITUNGAN BESARAN TIMBULAN SAMPAH 1. rata-rata timbulan sampah perumahan; 2. perbandingan total sampah perumahan dan non perumahan.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. alat pengambil contoh berupa kantong plastik dengan volume 40 liter; 2. alat pengukur volume contoh berupa kotak berukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm, yang dilengkapi dengan skala tinggi; (Untuk individu densitas sumber) 3. timbangan (0 5) kg dan (0 100) kg; 4. alat pengukur, volume contoh berupa bak berukuran (100 cm x 50 cm x 100 cm) yang dilengkapi dengan skala tinggi; (Untuk keseluruhan sampel densitas gerobak) 5. perlengkapan berupa alat pemindah (seperti sekop) dan sarung tangan.

CARA PENGERJAAN PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN SAMPEL 1. tentukan lokasi pengambilan contoh; 2. tentukan jumlah tenaga pelaksana; 3. siapkan peralatan; 4. laksanakan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah sebagai berikut: bagikan kantong plastik yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1 hari sebelum dikumpulkan; catat jumlah unit masing-masing penghasil sampah; kumpulkan kantong plastik yang sudah terisi sampah; angkut seluruh kantong plastik ke tempat pengukuran; timbang kotak pengukur; tuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 l; hentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm. Lalu jatuhkan ke tanah; ukur dan catat volume sampah (Vs); timbang dan catat berat sampah (Bs); timbang bak pengukur 500 l; campur seluruh contoh dari setiap lokasi pengambilan dalam bak pengukur 500 l; ukur dan catat berat sampah; timbang dan catat berat sampah; pilah contoh berdasarkan komponen komposisi sampah; timbang dan catat berat sampah; hitunglah komponen komposisi sampah seperti contoh dalam Lampiran A; Bila akan dibawa ke laboratorium uji (pengujian karakteristik sampah) lakukan sub butir berikut ini: ambil dari tiap komponen contoh seberat (lihat contoh perhitungan pada Lampiran A); aduk merata contoh-contoh tersebut dan dimasukkan dalam kantong plastik ditutup rapat dan diangkut ke laboratorium.

KOMPOSISI SAMPAH Sisa makanan + daunan (organik) Kertas Kayu Kain/tekstil Karet/kulit Plastik Logam Gelas/kaca Lain-lain (termasuk B3)

REFERENSI SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan Enri Damanhuri Tri Padmi, 2008: Diktat Pengelolaan Sampah TL-3104 Program Studi Teknik Lingkungan FTSL ITB Gambar-gambar: https://jujubandung.wordpress.com/2012/04/21/metodepengukuran-timbulan-komposi-sampah-kota/ https://jujubandung.wordpress.com/2012/05/25/822/ Download materi: https://tinyurl.com/pps3timbulan