PENGOLAHAN SAMPAH MINGGU 3 SAMPLING TIMBULAN Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan - Institut Teknologi Yogyakarta -
PENDAHULUAN Tujuannya adalah untuk mendapatkan besaran timbulan sampah yang digunakan dalam perencanaan dan pengelolaan sampah. Ada beberapa cara melakukan sampling sampah: 1. Mengukur langsung satuan timbulan sampah dari sejumlah sampel (rumah tangga dan nonrumah tanga) yang ditentukan secara randomproporsional di sumber selama 8 hari berturut- turut (SNI 19-3964-1995) 2. Load-count analysis: mengukur jumlah (berat dan/atau volume) sampah yang masuk ke TPS, misalnya diangkut dengan gerobak, selama 8 hari berturut-turut. Dengan melacak jumlah dan jenis penghasil sampah yang dilayani oleh gerobak yang mengumpulkan sampah tersebut, akan diperoleh satuan timbulan sampah per-ekivalensi penduduk 3. Weigh-volume analysis: bila tersedia jembatan timbang, maka jumlah sampah yang masuk ke fasilitas penerima sampah akan dapat diketahui dengan mudah dari waktu ke waktu. Jumlah sampah sampah harian kemudian digabung dengan perkiraan area yang layanan, dimana data penduduk dan sarana umum terlayani dapat dicari, maka akan diperoleh satuan timbulan sampah per-ekuivalensi penduduk 4. Material balance analysis: merupakan analisa yang lebih mendasar, dengan menganalisa secara cermat aliran bahan masuk, aliran bahan yang hilang dalam system, dan aliran bahan yang menjadi sampah dari sebuah sistem yang ditentukan batas-batasnya (system boundary)
PERSYARATAN SAMPLING LANGSUNG Peraturan dan petunjuk teknis bidang persampahan Lokasi dan waktu pengambilan Alat pengambil contoh terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh dan mudah dicuci
LANGKAH-LANGKAH SAMPLING
PENGAMBILAN CONTOH Perumahan Permanen pendapatan tinggi Semi permanen pendapatan sedang Non permanen pendapatan rendah Non Perumahan Toko Kantor Sekolah Pasar Jalan Hotel Restoran Fasilitas umum
JUMLAH SAMPEL PERUMAHAN Kriteria: 1. Keadaan fisik rumah 2. Pendapatan ratarata kepala keluarga 3. Fasilitas rumah tangga yang ada Cd Kota besar / metropolitan = 1 Cd Kota sedang dan kecil = 0,5
JUMLAH SAMPEL NON PERUMAHAN
FREKWENSI SAMPLING 1. pengambilan contoh dilakukan dalam 8 hari berturut-turut pada lokasi yang sama, dan dilaksanakan dalam 2 pertengahan musim tahun pengambilan contoh 2. dilakukan paling lama 5 tahun sekali.
PENGUKURAN SAMPEL satuan yang digunakan dalam pengukuran timbulan sampah adalah: volume basah (asal) : liter/unit/hari berat basah (asal) : kilogram/unit/hari satuan yang digunakan dalam pengukuran komposisi sampah adalah dalam % berat basah/asal; jumlah unit masing-masing lokasi pengambilan contoh timbulan sampah (u), yaitu: perumahan : jumlah jiwa dalam keluarga; toko : jumlah petugas atau luas areal; sekolah : jumlah murid dan guru; pasar : luas pasar atau jumlah pedagang; kantor : jumlah pegawai; jalan : panjang jalan dalam meter; hotel : jumlah tempat tidur; restoran : jumlah kursi atau luas areal; fasilitas umum lainnya : luas areal. metode pengukuran contoh timbulan sampah, yaitu: sampah terkumpul diukur volume dengan wadah pengukur 40 liter dan ditimbang beratnya; dan atau sampah terkumpul diukur dalam bak pengukur besar 500 liter dan ditimbang beratnya; kemudian dipisahkan berdasarkan komponen komposisi sampah dan ditimbang beratnya.
PERHITUNGAN BESARAN TIMBULAN SAMPAH 1. rata-rata timbulan sampah perumahan; 2. perbandingan total sampah perumahan dan non perumahan.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. alat pengambil contoh berupa kantong plastik dengan volume 40 liter; 2. alat pengukur volume contoh berupa kotak berukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm, yang dilengkapi dengan skala tinggi; (Untuk individu densitas sumber) 3. timbangan (0 5) kg dan (0 100) kg; 4. alat pengukur, volume contoh berupa bak berukuran (100 cm x 50 cm x 100 cm) yang dilengkapi dengan skala tinggi; (Untuk keseluruhan sampel densitas gerobak) 5. perlengkapan berupa alat pemindah (seperti sekop) dan sarung tangan.
CARA PENGERJAAN PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN SAMPEL 1. tentukan lokasi pengambilan contoh; 2. tentukan jumlah tenaga pelaksana; 3. siapkan peralatan; 4. laksanakan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah sebagai berikut: bagikan kantong plastik yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1 hari sebelum dikumpulkan; catat jumlah unit masing-masing penghasil sampah; kumpulkan kantong plastik yang sudah terisi sampah; angkut seluruh kantong plastik ke tempat pengukuran; timbang kotak pengukur; tuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 l; hentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm. Lalu jatuhkan ke tanah; ukur dan catat volume sampah (Vs); timbang dan catat berat sampah (Bs); timbang bak pengukur 500 l; campur seluruh contoh dari setiap lokasi pengambilan dalam bak pengukur 500 l; ukur dan catat berat sampah; timbang dan catat berat sampah; pilah contoh berdasarkan komponen komposisi sampah; timbang dan catat berat sampah; hitunglah komponen komposisi sampah seperti contoh dalam Lampiran A; Bila akan dibawa ke laboratorium uji (pengujian karakteristik sampah) lakukan sub butir berikut ini: ambil dari tiap komponen contoh seberat (lihat contoh perhitungan pada Lampiran A); aduk merata contoh-contoh tersebut dan dimasukkan dalam kantong plastik ditutup rapat dan diangkut ke laboratorium.
KOMPOSISI SAMPAH Sisa makanan + daunan (organik) Kertas Kayu Kain/tekstil Karet/kulit Plastik Logam Gelas/kaca Lain-lain (termasuk B3)
REFERENSI SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan Enri Damanhuri Tri Padmi, 2008: Diktat Pengelolaan Sampah TL-3104 Program Studi Teknik Lingkungan FTSL ITB Gambar-gambar: https://jujubandung.wordpress.com/2012/04/21/metodepengukuran-timbulan-komposi-sampah-kota/ https://jujubandung.wordpress.com/2012/05/25/822/ Download materi: https://tinyurl.com/pps3timbulan