BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

ALAT PEMBERI MAKAN IKAN NILA DI TAMBAK

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI. mendeteksi gejala perubahan suhu pada objek tertentu. Sensor suhu

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah mikrokontroler jenis arduino mega 2560 sebagai pengendali utama dari sistem, sensor suhu DS18B20, sensor EC, sensor DHT22, sensor ultrasonik, RTC DS3231, LCD 20 4, keypad 4 4, pompa wiper, pompa air gallon, driver motor, buzzer, relay 5v, penjelasan tentang larutan EC dan data base 10 tanaman konsumsi. 2.1. Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 adalah papan mikrokontroler yang dikembangkan oleh Atmel yang semula adalah mikrokontroler. Arduino mega 2560 lebih praktis dalam penggunaannya dibanding dengan mikrokontroler karena Arduino mega 2560 adalah modul mikrokontroler yang siap dipakai dan memiliki USB to serial, jadi tidak memerlukan downloader untuk menyambungkan ke pc/laptop. Arduino mega 2560 sangat mudah pengaplikasiannya karena memiliki power jack hingga 12V yang dapat memudahkan pengunaan pwm pin, memiliki tombol reset, terdapat pin SCL dan SDA yang dapat digunakan untuk Real Time Clock yang berguna untuk mengetahui jam secara nyata. Gambar 2.1. Arduino Mega 2560 tampak depan. 5

Arduino Mega 2560 memiliki beberapa spesifikasi yaitu : 1. Tegangan operasi sebesar 5v. 2. Tegangan input/power jack sebesar 6-20v dan lebih direkomendasikan tegangan inputnya sebesar 7-12v. 3. Memiliki pin digital I/O sebanyak 54 pin dan 14 diantaranya pin PWM. 4. Memiliki input analog sebanyak 16 pin. 5. Memiliki arus DC pin I/O sebesar 20 ma. 6. Memiliki memori flash sebesar 256 KB, dan 8 KB digunakan untuk bootloader. 7. SRAM sebesar 8 KB. 8. EEPROM sebesar 4 KB. 9. Clock speed sebesar 16 Mhz. 10. Dimensi 101.5mm 53.4mm. 11. Berat 37g. Board Arduino Mega 2560 ditenagai oleh power yang didapat dari kabel usb to serial pada board arduino atau bisa dengan menggunakan adaptor maupun power supply eksternal, bahkan dapat menggunakan baterai tegangan yang direkomendasikan adalah 7-12v karena jika supply kurang dari 7v maka rangkaian tidak dapat bekerja dengan sempurna dan jika diberi supply lebih dari 12v maka regulator menjadi over heat dan bisa merusak board Arduino Mega2560. Arduino Mega 2560 memiliki pin terbanyak dari semua perkembangan arduino yang sudah ada yaitu 54 buah pin digital I/O. Dengan menggunakan fungsi pinmode( ), digitalwrite(), digitalread(), maka pin tersebut dapat bekerja pada tegangan 5v, tiap-tiap pin arduino dapat memberi dan menerima arus sebesar 20mA. 2.2. Sensor Suhu DS18B20 Sensor suhu DS18B20 adalah sensor suhu digital yang mampu membaca suhu, sensor DS18B20 menggunakan protocol one wire communication. Sensor DS18B20 memiliki 3 kaki yang terdiri dari +5v, ground, dan data untuk dimasukan pada pin 6

Arduino Mega 2560. Sensor ini dapat bekerja pada rentang suhu -55ºC hingga +125ºC dengan ketelitian ± 0,5ºC dan resolusi sensor ini dapat mencapai 12 bit. Gambar 2.2. Sensor suhu DS18B20 2.3. Sensor EC EC adalah singkatan dari Electrical Conductivity yang berarti tingkat kepekatan suatu larutan menggunakan indikator nilai konduktivitas listrik. Unsur hara yang terdapat pada larutan berupa ion positif (kation) dan ion negative (anion), maka sensor EC adalah suatu sensor yang dapat mengukur nilai kepekatan suatu larutan. Pada modul sensor EC ini memiliki beberapa spesifikasi antara lain : 1. Sensor dapat bekerja pada tegangan operasi 5v. 2. Ukuran pcb : 45 32mm. 3. Jarak ukur : 1mS/cm-20mS/cm. 4. Sensor dapat bekerja pada suhu 5º-40ºC. 5. Akurasi sensor <±10%. 6. Panjang kabel 60cm. Gambar 2.3. Sensor EC 7

2.4. Sensor DHT22 Sensor DHT22 adalah sensor yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara relatif. Sensor DHT22 tidak memerlukan ADC karena keluaran dari sensor DHT22 berupa data digital dan sudah terkalibrasi otomatis. Sensor ini memiliki range pengukuran yang sangat luas, untuk kelembaban adalah 0% hingga 100% dan untuk suhu dari -40ºC hingga mencapai 125 C. Gambar 2.4. Sensor DHT22 2.5. Sensor Ultrasonik HC-SR04 Sensor yang dapat mengirimkan gelombang suara dan memantau pantulannya sehingga dapat mengetahui jarak antara sensor dengan objek. Spesifikasi sensor HC-SR04 antara lain : 1. Tegangan operasi 5V. 2. Jangkauan deteksi jarak berkisar antara 2cm sampai kisaran 300cm. 3. Sudut deteksi adalah 15. 4. Frekuensi ultrasonik adalah 40kHz. 5. Ralat jarak sebesar 1cm. Gambar 2.5. Sensor Ultrasonik HC-SR04 8

2.6. RTC DS3231 RTC DS3231 adalah chips jam elektronik yang dapat menunjukan waktu dengan sangat akurat dan dapat menyimpan serta mengupdate data waktu secara real time. RTC memiliki pasokan baterai sendiri untuk dapat menyimpan data waktu dan tanggal jika arduino atau catu daya lain mati maka waktu dan tanggal dari RTC tetap terupdate. RTC DS3231 memiliki spesifikasi antara lain : 1. Tegangan operasi DC 3,3-5v. 2. Ukuran board : 38mm 22mm 14mm. 3. RTC( Real Time Clock ) menggunakan chip DS3231. 4. Menyediakan informasi berupa detik, menit, jam, tanggal, minggu bulan dan tahun. 5. Memiliki IC AT24C32 dengan kapasitas memory 32k. 6. Dapat dikondisikan menjadi AM/PM ataupun 24jam. 7. Komunikasi : I2c bus interface SDA, SCL. 8. Battery menggunakan CR2032. 9. Berat : 10gr. Gambar 2.6. RTC DS3231 2.7. LCD 20 4 LCD adalah display elektronik yang berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk huruf, karakter, angka, maupun grafik. Berikut adalah spesifikasi LCD 20 4 : 1. Jumlah karakter : 20 karakter 4 line. 2. Tegangan operasi : 5V. 9

3. Dimensi : 98 60 13,6mm. 4. Dot size : 0.55 0.55mm. 5. Backlight type : LED. 6. LCD type : STN,Positive. 7. Driver : HD 44780 / sejenis. Gambar 2.7. LCD 20x4 2.8. Keypad 4 4 Keypad adalah salah satu bagian terpenting dalam perangkat elektronika karena menghubungkan manusia dengan perangkat elektronika atau bisa disebut dengan HMI (Human Machine Interface), keypad memiliki tombol-tombol yang disusun secara baris kolom atau matriks. Sehingga dapat mengurangi pin input pada arduino karena keypad 4 4 menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Gambar 2.8. Keypad 4 4 2.9. Motor DC Pompa wiper adalah pompa air yang biasa digunakan untuk mobil yang berfungsi untuk membersihkan kaca mobil dari debu, kotoran, dll. Pompa wiper bekerja dengan 10

menghisap air dari tangki dan menyemprotkannya pada kaca mobil dan diseka oleh wiper mobil. Spesifikasi dari pompa wiper antara lain : 1. Tegangan operasi 12V DC. 2. Dapat dihubungkan langsung dengan aki/adaptor 12V. 3. Terdapat 2 flat pin pada body sehingga memudahkan dalam pemasangan kabel. Gambar 2.9. Motor DC 2.10. Pompa air galon Pompa yang digunakan untuk memompa air minum, biasa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga karena penggunaannya mudah. Spesifikasi pompa air galon antara lain : 1. Catu daya 3V. 2. Flowrate : 3,5 sampai dengan 4 liter/menit. 3. Ukuran : 9 cm 73 cm. 4. Material : ABS, P.E, Nylon, P.C, Sus316. Gambar 2.10. Pompa Air Galon 11

2.11. Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Berikut adalah spesifikasi dari buzzer : 1. Tegangan operasi 4-8V DC (optimal 5V) 2. Arus maksimal : 30mA. 3. Kekuatan suara maksimal : 85dB pada jarak 10cm 4. Frekuensi resonansi 2500 ± 300 Hz. 5. Suhu kerja 20-70ºC. Gambar 2.11. Buzzer 2.12. Relay 5V Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar, relay terdiri dari 2 bagian yaitu koil dan switch. Berikut beberapa spesifikasi dari modul relay 5V : 1. Tipe relay adalah Normally Open (NO) dengan maksimum beban AC 250v/10A, DC 30v/10A. 2. Memakai SMD Opto Coupler Isolation dengan arus picu sebesar 5mA. 3. Tegangan operasi 5V DC. 4. Dapat dikondisikan untuk mendeteksi high atau low dengan mengubah jumper. 5. Dirancang dengan toleransi keamanan, jika arus pemicu putus maka relay tidak bekerja. 12

6. Dilengkapi dengan lampu indikator power berwarna hijau, dan status relay berwarna merah. 7. Mudah dipasang dengan menggunakan terminal untuk pemasangan kabel. 8. Ukuran modul : 50 26 18mm dan dilengkapi 4 lubang baut berdiameter 3.1mm berjarak 44.55 20.5mm. Gambar 2.12. Relay 5v 2.13. Larutan EC (Electrical Conductivity) Electrical Conductivity atau sering disebut EC adalah tingkat kepekatan nutrisi hidroponik sering menggunakan indikator nilai konduktivitas listrik atau EC tersebut. Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air berupa ion bermuatan positif (kation) dan ion bermuatan negatif (anion). Keberadaan ion-ion tersebut yang memungkinkan konduktivitas listrik dalam larutan nutrisi dan dapat terukur oleh sensor EC. Satuan pengukurannya adalah ms/cm (milisiemens per cm). Misalnya EC 2,5 ms/cm bisa disebut EC 2,5 ms, atau sering hanya diucapkan EC 2,5. 2.14. Data Base 10 tanaman konsumsi Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda tergantung jenis tanamannya, karena struktur dan fungsi tanaman berpengaruh terhadap kebutuhan unsur bahkan setiap tanaman membutuhkan habitat yang berbeda pula karena dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil dari tanaman tersebut. Berikut data base 10 tanaman konsumsi ditunjukkan pada Tabel 2.1. 13

Tabel 2.1. Data base 10 tanaman konsumsi NO Tanaman Target EC (ms/cm) Toleransi EC (ms/cm) Suhu Lingkungan 1 Selada 2.5 2.0-3.0 15-20ºC 2 Brokoli 3,25 3.0-3.5 15-20ºC 3 Kubis 2,75 2.5-3.0 10-24ºC 4 Seledri 2,75 2.5-3.0 15-24ºC 5 Mentimun 1,75 1.0-2.5 21-27ºC 6 Bayam 1,6 1.4-1.8 16-20ºC 7 Pagoda 1,75 1.5-2.0 25-30ºC 8 Kangkung 1,75 1.5-2.0 20-27ºC 9 Pakcoi 1,75 1.5-2.0 17-29ºC 10 Cabai 2.0 1.8-2.2 24-27ºC 14