BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional, yaitu suatu penelitian dimana variable-variabel yang termasuk faktor resiko dan variable-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah tingkat kecacatan dan sebagai variabel dependennya adalah harga diri. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh obyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kusta yang berobat ke Poliklinik RSUD Tugurejo Semarang yaitu 65 pasien dalam minggu terakhir bulan Januari tahun 2007. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (Arikunto, 2002). Pada penelitian ini, jumlah sample yang digunakan memakai rumus table Krecjie, yaitu jika populasi 65 maka sampelnya 56 pasien. Sedangkan pengambilan sample dilakukan dengan sampling kuota yaitu teknik
16 penentuan sample dengan cirri-ciri tertentu sampai sample yang diinginkan terpenuhi (Sugiono, 2003). Kriteria inklusi: pasien kusta dengan tingkat kecacatan 1 dan 2, umur 20-45 tahun, pasien yang datang ke poliklinik bagian kulit, mampu membaca dan menulis. C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Hasil Ukur Tingkat 1: cacat kecacatan berat kusta Harga diri Variabel independent: tingkat kecacatan kusta adalah keadaan abnormal dari fisik dan fungsi tubuh serta hilangnya beberapa struktur dan fungsi tubuh yang diakibatkan oleh penyakit kusta. Variabel dependent: harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai yang dideskripsikan dengan penilaian hasil yang dicapai tentang perilaku klien. 1: Ada kelainan mata, tetapi tidak terlihat (visus sedikit berkurang), ada anestesi, tidak ada kelainan anatomis 2: Ada lagoftalmus, visus sangat terganggu, terdapat kelainan anatomis yang kelihatan (claw hand, drop foot, ulkus). 1: Sangat tidak setuju Dinilai 1 jika responden menjawab sangat tidak setuju pada pertanyaan positif dan menjawab sangat setuju pada pertanyaan negatif. 2: Tidak setuju Dinilai 2 jika responden menjawab tidak setuju pada pertanyaan positif dan menjawab sangat setuju pada pertanyaan negatif. 3: Setuju Dinilai 3 jika responden menjawab setuju pada pertanyaan positif dan menjawab tidak setuju pada pertanyaan negatif. 4: Sangat setuju Dinilai 4 jika responden menjawab sangat setuju pada pertanyaan positif dan menjawab sangat tidak setuju pada pertanyaan negatif. Observasi, Dokumen, Hasil pemeriksaan dokter mata dan kulit. Quesioner Skala likched. Pertanyaan positif pada nomor 1, 3, 4, 6, 7 dan 8. Pertanyaan negative pada nomor 2 dan 5. 2: cacat ringan 1: skor 8 19 adalah harga diri rendah 2: skor 20 32 adalah harga diri tinggi Skala Ordinal Ordinal
17 D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan setelah menempuh ijin dari RSU Tugurejo Semarang, dengan terlebih dahulu mengajukan ijin penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subyek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Pertanyaan dapat diajukan secara langsung kepada subyek atau disampaikan secara lisan oleh peneliti dari pertanyaan yang sudah tertulis. Hal ini dilakukan khususnya kepada subyek yang buta huruf atau kesulitan membaca. (Sarwono, 2003). E. Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang harus diukur (Notoatmojo, 2002).Lembar observasi tingkat kecacatan berdasarkan klasifikasi WHO (1998). Uji validitas dilakukan di Rumah Sakit Tugurejo Semarang bulan Februari 2007. Adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut:hasil uji validitas harga diri dengan menggunakan pearson product moment diperoleh hasil r: 0.643-0.833, sedangakan nilai r table adalah 0.602 jadi r hitung lebih besar dari r table sehingga kuesioner harga diri tersebut valid.
18 b. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmojo, 2002). Dasar pengambilan keputusan: Jika r Alpha positif dan r Alpha > r table, maka butir atau variable tersebut reliable. Jika r Alpha positif dan r Alpha < r table, maka butir atau variable tersebut tidak reliable. Jika r Alpha > r table tetapi bertanda negatif, maka butir atau variable tersebut tetap reliable. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reabilitas yang angkanya berbeda dalam rentang 0 sampai 1. semakin mendekati angka 1 reliabilitas nya semakin tinggi. Sebaliknya jika semakin mendekati angka 0 reliabilitasnya semakin rendah. Hasil uji reliabilitas harga diri dengan menggunakan rumus alpha cronbach diperoleh hasil 0.8570 dimana nilai tersebut lebih besar dari r table sehingga kuesioner disebut reliabel. G. Pengelolaan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
19 1. Editing, merupakan kegiatan untuk melakukan pengelolaan pengecekan isian formulir atau kuesioner. Apakah jawaban yang ada dikuesioner: a. Lengkap: semua pertanyaan sudah terisi jawabanya. b. Jelas: apakah cukup jelas terbaca. c. Relevan: Apakah relevan dengan pertanyaanya. 2. Koding, merupakan kegiatan merubah data berbentuk angka atau bilangan. a. 1: sangat tidak setuju, 2: tidak setuju, 3: setuju, dan 4: sangat setuju. b. Cacat ringan dikode 2 dan cacat berat dikode 1. c. Harga diri rendah skornya 8-19 d. Harga diri tinggi skornya 20-32. 3. Prosessing, dilakukan dengan cara mengentri data setelah berhasil diedit dan dikoding bisa manual maupun program computer. 4. Cleaning, kegiatan pengecekan kembali data yang sudah ada dientri apakah ada kesalahan atau tidak. 2. Analisis data: Tekhnik analisis menggunakan salah satu uji statistic non parametric yaitu korelasi Kendall Tau karena datanya ordinal, yaitu dengan rumus: A B τ = N( N 1) / 2 Keterangan : τ = Koefisien kendall Tau A B = Jumlah rangking atas = Jumlah rangking bawah
20 N = Jumlah anggota sampel Kesimpulan dalam uji Kendall Tau ini didapatkan dengan cara membandingkan hasil hitung τ dengan τ tabel. Bila τ hitung lebih kecil dari τ tabel berarti Ho diterima (tidak ada hubungan antara tingkat kecacatan dengan harga diri. Jika τ hitung lebih besar atau sama dengan τ tabel atau P value <0,05 berarti Ho ditolak (ada hubungan tingkat kecacatan dengan harga diri) (Sugiyono, 2003). G. Etika Penelitian Secara prinsip etika penelitian dapat dibedakan menjadi tiga bagian (Nursalam, 2003). 1. Prinsip manfaat Bagi penderita, yaitu penelitian harus tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subyek. Bebas dari eksploitasi, yaitu harus dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan, informasi yang diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang merugikan subyek. Resiko, yaitu harus dipertimbangkan resiko dan keutungan yang akan berakibat kepada subyek. 2. Prinsip menghargai hak azasi manusia Hak untuk ikut/ tidak ikut menjadi responden, yaitu diperlukan secara manusiawi tanpa adanya sanksi apapun atau berakibat pada kesembuhannya, bila responden seorang pasien. Hak untuk mendapatkan jaminan pelayanan yang diberikan, yaitu memberikan penjelasan secara rinci bertanggung jawab terhadap sesuatu yang terjadi pada subyek. Informed consent, yaitu subyek
21 mendapatkan informasi yang lengkap tujuan penelitian yang akan dilakukan. Harus dicantumkan juga bahwa data yang terkumpul akan digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. 3. Prinsip keadilan Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil, memberlakukan secara adil baik sebelum selama sesudah penelitian tanpa adanya diskriminasi bila subyek drop out sebagai responden. Hak dijaga kerahasiannya, subyek mempunyai hak untuk dijaga kerahasiannya, untuk itu perlu adanya anonimity dan confidensiality. 4. Lembar persetujuan Tujuannya adalah supaya subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan menghormati yang bersangkutan.