HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

2

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI BPS SARWO INDAH BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN PARTISIPASI KELAS IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL RISIKO TINGGI

PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN

GAMBARAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI DESA ROWOSARI, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG BIMA UTAMA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2012

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN DIRI SELAMA EARLY POSTPARTUM

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

PERNYATAAN. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI, PARITAS, UMUR KEHAMILAN, DAN ANEMIA DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN PREEKLAMPSIA BERAT TESIS

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN USIA IBU HAMIL KURANG DARI 20 TAHUN DAN LEBIH DARI 35 TAHUN SKRIPSI. Untuk memenuhi Persyaratan

BAB IV METODE PENELITIAN

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU AKIBAT PRE EKLAMSI/EKLAMSI DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2013

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana starata-1 kedokteran umum

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : /

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

STIKES NGUDI WALUYO HUBUNGAN PENGETAHUAN ANC TERHADAP PRAKTEK ANC PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO PERDARAHAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

PENGARUH FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WONOREJO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ABORTUS SPONTAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DI RSUD DR MOEWARDI SKRIPSI

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN DIRI SELAMA EARLY POSTPARTUM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Ekonomi, Kepatuhan ANC

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI PREMATUR DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2007 SKRIPSI. Oleh : Alvonso D Paulus P Nim :

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

ABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR DI KLINIK HARYANTARI MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

Oleh: ACHMAD RIFQY R

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI POLIKLINIK KEBIDANAN SILOAM HOSPITALS KOTA MANADO

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA Muhammad Mahdika Akbar 1, Ratnasari Dwi Cahyanti 2 1 Mahasiswa ProgramPendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2 Staf Pengajar Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010 ABSTRAK Latar Belakang : Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu dan bayi yang tinggi terutama di negara berkembang. Kematian akibat eklampsia meningkat lebih tajam dibandingkan pada tingkat preeklampsia berat. Kejadian preeklampsia dan eklampsia bervarisi disetiap negara bahkan disetiap daerah. Dijumpai berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya ialah rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes mellitus, hidramnion, hamil kembar dan usia ibu lebih dari 35 tahun. Tujuan : Mengetahui adanya faktor tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care pada kasus preeklampsia berat dan eklampsia terhadap ibu hamil di Kota Semarang. Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode pendekatan belah lintang yang dilakukan kepada ibu hamil dengan cara kunjungan rumah dan kunjungan bangsal. Hasil : Dari 50 responden dalam penelitian ini, didapatkan hasil 18 responden (36%) mempunyai tingkat kesadaran terhadap kehamilan yang baik dan berpengaruh terhapadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care, lalu 14 responden (28%) mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup, sedangkan 18 responden (36%) sisanya memiliki tingkat kesadaran terhadap kehamilan. Hasil uji statistik dengan Spearman menggunakan program SPSS v.15 for windows didapat nilai p = < 0,05. Dari 50 responden dalam penelitian ini, didapatkan hasil 4 responden (8%) mampu menyelesaikan pendidikan pada tahap SMP, lalu 40 responden (80%) mampu menyelesaikan pendidikan pada tahap SMA dan yang terkahir 6 responden (12%) mampu melanjutkan hingga tingkat universitas. Pada penelitian ini, tingkat pendidikan yang tinggi maupun rendah tidak berpengaruh terhadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care. Hasil uji statistik dengan Spearman menggunakan program SPSS v.15 for windows didapat nilai p = > 0,05 Kesimpulan: Tingkat kesadaran mempengaruhi kepatuhan pelayanan antenatal care pada ibu hamil dengan kasus preeklampsia berat dan eklampsia Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Antenatl Care, Preeklampsia berat dan Eklampsia ABSTRACK CORRELATION OF ANTENATAL CARE REFERRAL SYSTEM OBEDIENCE IN PREGNANT WOMEN WITH SEVERE PREECLAMPSIA AND ECLAMPSIA Background : Preeclampsia and eclampsia are the highest cause of maternal and infant s death especially in developing country. Death by eclampsia increased more significantly than severe preeclampsia. The prevalence of preeclampsia and eclampsia varies in every country. A few affecting factors are pregnant women s lack of knowledge, lack of Antenatal Care (ANC), diabetes mellitus, hidramnion, gemeli, and old age (>35 years old). 1200

Aims : Determining the effect of knowledge with antenatal care referral system obedience in severe preeclampsia and eclampsia cases in Semarang s pregnant women. Method : Analytical observation with cross-sectional approach to pregnant women by houses and wards visit. Results : From 50 respondents, 18 respondents (36%) had the awareness towards good pregnancy and affecting the antenatal care referral system obedience significantly, 14 respondents (28%) had enough knowledge, and 18 respondents (36%) had low awareness towards good pregnancy. P value of p<0,05 was acquired from Spearman test using SPSS v.15 for windows. From 50 respondents, 4 respondents (8%) managed to finish Junior High School, 40 respondents (80%) finished high school, and 6 respondents (12%) finished university. In this study, the level of knowledge did not affect the antenatal care referral system obedience. P value of p>0,05 was acquired from Spearman test using SPSS v.15 for windows. Conclusions : Level of awareness affects antenatal care referral system obedience in pregnant women with severe preeclampsia and eclampsia. Keyword : Knowledge, Antenatal Care, Preeklampsia and Eklampsia PENDAHULUAN Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu dan bayi yang tinggi terutama di negara berkembang. Kematian akibat eklampsia meningkat lebih tajam dibandingkan pada tingkat preeklampsia berat. Kejadian preeklampsia dan eklampsia bervarisi disetiap negara bahkan disetiap daerah. Dijumpai berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya ialah rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes mellitus, hidramnion, hamil kembar dan usia ibu lebih dari 35 tahun. 1 Di kota Semarang jumlah kematian ibu maternal pada tahun 2012 sebanyak 22 kasus dari 27.448 jumlah kelahiran hidupatau sekitar 77,5/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 31 kasus dari 25.852 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 119,9/100.000. Di Indonesia sendiri bisa dikatakan sudah mempunyai beberapa program untuk ibu hamil yang nantinya akan mengurangi angka kematian pada ibu hamil dan bayi salah satunya ialah ANC. ANC adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu K1 (Kunjungan pertama) sampai K4 (Kunjungan empat). 2 Terkait hal ini, kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : sampai dengan 1201

kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan dan kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan. 2 ANC yang dilakukan secara teratur dan rutin merupakan cara yang paling tepat dan penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi dini ibu dengan kehamilan normal. Ibu hamil sebaiknya mengunjungi dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan ANC. 2 Tujuan ANC ialah menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. 2 Dengan adanya kunjungan yang teratur dan pengawasan yang rutin dari dokter, maka selama masa kunjungan tersebut, diharapkan komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan dapat dikenali secara lebih dini dan dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini dapat mengurangi risiko kesakitan dan kematian bagi ibu hamil. 2 METODE Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan rancanngan belah lintang (cross sectional). Rancangan penelitian ini digunakan oleh karena menilia hubungan tingkat pendidikan dan antenatal care (variabel bebas) pada ibu hamil dengan kasus preeklampsia dan eklampsia (variabel terikat) dimana data variabel bebas dan variabel terikat tersebut di ambil pada waktu yang sama. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 50 responden yang menderita preeklampsia berat dan eklampsia. Penelitian dilakukan di RSUP dr. Kariadi Semarang pada bulan Maret hingga Mei 2016. Data diperoleh melalui kuesioner dan wawancara langsung. Variabel bebas penelitian ini adalah tingkat pengetahuan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care HASIL 1. Tingkat Pendidikan 50 responden yang terdiri dari 40 responden (80%) dengan tingkat pendidikan SMA, lalu terdapat 6 responden (12%) yang mampu menyelesaikan di perguruan tinggi dan sisanya 1202

ialah 4 responden (8%) dengan tingkat pendidikan SMP. Hasil uji bivariat yang memperoleh hasil nilai p =0,014; r=-0,346. 5 2. Tingkat Pengetahuan terhadap Preeklampsia Berat dan Eklampsia 3 kelompok berdasarkan hasil analisis univariat, yaitu baik dengan 50% dengan jumlah responden 25, kemudian terdapat kelompok cukup dengan 30% yang terdiri dari 15 responden dan yang terkahir ialah kelompok kurang dengan 20% dari 10 responden. Analisis bivariat didapatkan hasil p =0,346; r=0,136. 3 3. Usia Variabel ini dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok Preterm dengan jumlah 20 responden (40%), kelompok Aterm 29 responden (58%), dan kelompok Posterm 1 responden (2%). Kemudian dengan analisis bivariat didapatkan hasil p=0,552; r=0,086. 4 4. Jumlah Kehamilan tidak signifikan 50 responden yang di bagi menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok Primipara 28 responden (56%), kelompok Multipara 20 responden (40%), dan kelompok Grande Multipara 2 responden (4%). Kemudian dengan analisis bivariat di dapatkan hasil tidak signifikan p=0,660; r=0,064. 5. Riwayat Preeklampsia berat dan Eklampsia 50 responden yang bagi menjadi, 47 responden (94%) tidak mempunyai riwayat tentang preeklampsia berat maupun eklampsia, lalu 3 responden (6%) mempunyai riwayat preeklampsia berat dan eklampsia. Kemudian dengan analisis bivariat di dapatkan hasil tidak signifikan p=0,501; r=0,279. 6. Pengetahuan Pelayanan Antenatl Care 3 kelompok yaitu baik dengan 2 responden (4%), lalu cukup dengan 16 responden (32%), dan kurang dengan 32 responden (64%). Kemudian dengan analisis bivariat didapatkan hasil p=0,000; r=0,542. 7. Sikap Ibu Tentang Kehamilan 3 kelompok yaitu, kelompok baik dengan 18 responden (36%), selanjutnya kelompok cukup dengan 14 responden (28%), dan yang terakhir kelompok kurang dengan 18 responden (36%). Kemudian dengan analisis bivariat didapatkan hasil yang signifikan positif sangat kuat (p=0,000; r=0,866). 1203

Tabel 1. Variabel N % Usia kehamilan Preterm 20 40 Aterm 29 58 Posterm 1 2 Jumlah kehamilan Primipara 28 56 Multipara 20 40 Grande multipara 2 4 Pendidikan SMP 4 8 SMA 40 80 Perguruan Tinggi 6 12 BMI Underweight 1 2 Normoweight 20 40 Overweight 22 44 Obesitas 7 14 Riwayat EC Tidak ada 47 94 Ada 3 6 Pengetahuan pelayanan ANC Kurang 32 64 Cukup 16 32 Baik 2 4 Pelayanan ANC Kurang 50 100 Tingkat pengetahuan terhadap PE/EC Kurang 10 20 Cukup 15 30 Baik 25 50 Kesadaran ibu tentang kehamilan Kurang 18 36

Cukup 14 28 Baik 18 36 Kepatuhan rujukan Kurang 32 64 Cukup 13 26 Baik 5 10 PEMBAHASAN Banyak karakteristik yang diteliti pada penelitian ini, karakteristik tersebut ialah tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, usia kehamilan, jumlah kehamilan, riwayat preeklampsia dan eklampsia, dan sikap ibu terhadap kehamilan. Dalam penelitian ini terdapat banyak variabel yang sangat berbeda pada penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini hanya 2 variabel yang bermakna, yaitu varibel sikap ibu tentang kehamilan dan dan tingkat pengetahuan antenatal care pada ibu hamil. Keterbatasan dalam penelitian ini ialah: Pertama, penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga data yang didapat bersifat subyektif. Penelitian ini menggunakan desain belah lintang yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variable-variabel yang ada dalam satu waktu sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti hubungan sebab akibat antara variabel-variabel yang diuji. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pada penelitian dapat 2 simpulan, simpulan pertama yaitu bahwa tingkat pendidikan, usia kehamilan, jumlah kehamilan, pelayanan antenatal care, tingkat pengetahuan preeklampsia berat dan eklampsia, dan riwayat preeklampsia berat tidak punya hubungan terhadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care. Simpulan yang kedua ialah, pengetahuan pelayanan antenatal care dan sikap ibu tentang kehamilan mempunya hubungan terhadap kepatuhan pelayanan antenatal care. 1205

Saran Saran untuk penelitian selanjutnya Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya dilakukan penelitian sejenis dengan sampel penelitian yang lebih banyak, variabel bebas yang berbeda karena masih ada faktor lain untuk masalah kepatuhan pelayanan rujukan ANC, dan lokasi penelitian yang di lakukan di tempat lain untuk mengetahui apakah ada perbedaan untuk faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care dan membina kerjasama lintas sektoral yang terdekat dengan masyarakat seperti kader kesehatan dalam penyuluhan pemeriksaan kehamilan yang teratur dan pemahan rujukan antenatal care. UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis juga berterimakasih kepada dr. Ratnasari Dwi Cahyanti, MSi.Med, Sp.OG (K) selaku dosen pembibing karya tulis ilmiah, dr. Putri Sekar Wiyati, Sp.OG (K) selaku ketua penguji dan dr. Firdaus Wahyudi, M.Kes, Sp.OG (K) selaku penguji, serta keluarga dan teman-teman yang senantiasa memberikan doa dan dukungan sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan. DAFTAR PUSTAKA 1. Susanti Eri. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia dan Eklampsia BPS Suminten Mantingan Ngawi. 2012 2. Prawirohardjo, Sarwono: Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. 2005 3. Damayanti Erni. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko Tinggi Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care di RSUD Pandan Arang Boyolali. 4. Sulistiyani Anik. Hubungan Usia dan Pendidikan Ibu Hamil Resiko Tinggi dengan Kepatuhan Antenatal Care. 2014 5. Maryanti Ria. Hubungan usia dan pendidikan dengan kejadian preeklampsia berat pada ibu bersalin di PT Graha Pusri Medika Rumah Sakit Pusri Palembang. 2012 1206