III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

BAB III. METODE PELAKSANAAN. Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dengan ketinggian 600

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

BAB III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. BAHAN DAN METODE. September 2016 di rumah kasa Growth Center Kopertis Wilayah 1 Sumut-Aceh

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

III. MATERI DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. METODE PENELITIAN A.

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah Malang Jawa Timur, dengan ketinggian lahan ± 540 mdpl, suhu berkisar 24-27ºC dan curah hujan ± 195,83 mm/tahun. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah ember besar, cangkul, penggaris, gembor, kamera, timbangan analitik, alat tulis, jangka sorong dan EC meter. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah limbah pabrik teh, urin sapi, (Lampiran 1), bakteri EM4, tetes tebu, dan bibit bawang merah varietas biru lancor. 3.3. Metode Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dan tiga kelompok. Faktor I komposisi bahan pupuk organik cair limbah pabrik teh dengan urin sapi (B) yang terdiri dari 4 level dan faktor II waktu pengaplikasian pupuk organik cair limbah pabrik teh dan urin sapi (W) yang terdiri dari 3 level. Faktor pertama perbandingan bahan pupuk organik cair limbah pabrik teh dan urin sapi (B) terdiri dari 4 level yaitu: 20

21 B1 B2 B3 B4 : urine sapi 100 % / 10 liter air : urine sapi 50 % + limbah pabrik teh 50 % / 10 liter air : urine sapi 75 % + limbah pabrik teh 25 % / 10 liter air : limbah pabrik teh 100 % / 10 liter air Faktor kedua waktu pengaplikasian pupuk organik cair limbah pabrik teh dan urin sapi (W) terdiri dari 3 level yaitu: W1 : 10 hari setelah tanam W2 : 20 hari setelah tanam W3 : 30 hari setelah tanam Jumlah kelompok Jumlah plot percobaan Ukuran plot Jarak tanam Jarak antar plot Jarak antar kelompok Jumlah tanaman per plot Jumlah seluruh tanaman Jumlah sampel per plot Jumlah tanaman sampel : 3 kelompok : 36 plot : 100 cm x 80 cm : 20 cm : 30 cm : 50 cm : 20 tanaman : 720 tanaman : 6 tanaman : 216 tanaman

22 Denah percobaan disajikan pada Gambar 1. I II III B4W1 B2W1 B3W2 U B1W2 B2W2 B4W1 B3W2 B1W3 B4W3 B2W3 B4W3 B3W3 B4W2 B3W3 B1W3 B3W1 B4W1 B2W1 B1W3 B1W2 B2W2 B2W2 B2W3 B1W1 B4W3 B3W1 B3W1 B1W1 B4W2 B4W2 B2W1 B1W1 B2W3 B3W3 B3W2 B1W2 Gambar 1. Denah Percobaan

23 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Pembuatan Pupuk Organik dari Urine Sapi dan Limbah Pabrik Teh Alat yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair yaitu galon, karet pengikat, selang plastik, tutup galon dan krop sepeda motor. sedangkan bahan yang digunakan yaitu urin sapi 22,5 liter, limbah teh 40 kg, bakteri EM4 1 liter dan tetes tebu 500 ml Limbah pabrik teh diseduh dengan perbandingan air 1 kg limbah pabrik teh dengan 10 liter air untuk mendapatkan hasil yang pekat. semua bahan dicampur dalam satu galon dan menurut perlakuan serta ditambahkan dengan tetes tebu sebagai molase atau makanan bagi mikroorganisme dalam fermentasi ini. yang perlu dingat pengisian jangan sampai penuh. Lalu ditutup rapat dan diberi selang kecil sebagai sirkulasi udara dan di ujung selang di masukkan ke dalam botol yang sudah di beri air agar osigen dari luar tidak dapat masuk. setelah itu didiamkan selama 1 bulan dan slalu dilakukan pengecekan selama 2 hari sekali, Pupuk cair yang telah jadi tidak memiliki bau yg menyengat/busuk dan pupuk cair dapat langsung digunakan (Lampiran 5). 3.4.2. Persiapan Tanah Tanah diolah dengan cara dicangkul sedalam 20 cm, kemudian dibuat bedengan bedengan dengan lebar 80 cm, tinggi 25 cm, sedangkan panjangnya 100 cm. Jarak tanam yang digunakan yaitu 20 x 20 cm, antar bedeng terdapat parit dengan lebar 30 cm dan antar kelompok 50 cm (Lampiran 6).

24 3.4.3. Persiapan Bibit Bibit bawang merah yang digunakan adalah varietas biru lancor Probolinggo, dengan umur simpan 4 bulan. Umbi untuk bibit sebaiknya berukuran sedang (5-10 g). Penampilan umbi bibit harus segar dan sehat, bernas (padat, tidak keriput), dan warnanya cerah (tidak kusam). Bibit yang sudah siap ditanam, bagian ujung umbi dipotong, bertujuan agar umbi tumbuh merata, merangsang tumbuhnya tunas, mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang tumbuhnya umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan (Lampiran 6). 3.4.4. Penanaman Sebelum penanaman tanah disiram terlebih dahulu dan membuat lubang tanam untuk mempermudah penanaman. Benamkan dua pertiga bagian umbi bibit serta ditutup dengan tanah yang tipis dan usahakan agar permukaan umbi sama dengan permukaan tanah. Penanaman dengan jarak 20 cm x 20 cm,sehingga 1 bedeng terdiri dari 20 tanaman. Setelah penanaman selesai dilakukan penyiraman (lampiran 6). 3.4.5. Pengaplikasian Pupuk Cair Pengaplikasian pupuk cair dilakukan seperti yang diterapkan dalam kombinasi perlakuan antara perbandingan bahan dan waktu pengaplikasian. Untuk pemberian pertanaman digunakan dosis 50 ml dan diencerkan menggunakan alat TDS &EC meter, dengan nilai konduktivitas tanaman bawang merah 1200 PPM (Lampiran 6).

25 3.4.6. Pemeliharaan Adapun pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan gulma, penggemburan. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari dengan menggunakan gembor atau selang. Pada saat tanam berumur 45 HST kuantitas air diperbesar, karena pada umur tersebut tanaman mulai mengalami pembesaran umbi, dan dihentikan pada 5 hari menjelang panen agar umbi tidak mudah busuk. Pengandalian hama dan penyakit dilakukan secara manual dengan mengambil dan mematikan hama dan penyakit yang menyerang pada bagian tanaman. Apabila serangan hama dan penyakit tinggi menggunakan pestisida nabati. 3.4.7. Pemanenan Tanaman bawang merah yang siap dipanen mempunyai ciri-ciri, leher batang mengeras dan daunya menguning 70-90%. Umur tanaman mencapai 60 hari daun telah rebah dan menguning. Pemanenan bawang merah dilakukan saat cuaca dan tanah kering. 3.4.8. Pengamatan Pengamatan dilakukan pada parameter hasil secara non-destruktif untuk pertumbuhan dan destruktif untuk hasil tanaman. Pengamatan dimulai pada umur 14 hari setelah tanam, selanjutnya dilakukan dengan interval 7 hari sekali, menggunakan 6 tanaman sampel pada fase pertumbuhan dan 3 tanaman sampel pada hasil panen, Parameter pertumbuhan serta hasil panen meliputi;

26 1. Jumlah daun (helai) Jumlah daun dihitung pada saat tanaman berumur 14, 21, 28, 35, 42, HST (Lampiran 7). 2. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur dari pangkal sampai dengan pucuk daun yang tertinggi (Lampiran 7). 3. Jumlah umbi per rumpun Menghitung jumlah umbi dalam satu rumpun pada tanaman sampel (Lampiran 8). 4. Berat basah per umbi (gr) Menimbang bobot segar per umbi yang telah bersih dari kotoran dengan menggunakan timbangan (Lampiran 8). 5. Berat basah rumpun (gr) Menimbang bobot tiap rumpun tanaman sampel dengan timbangan (Lampiran 8). 6. Diameter umbi (mm) Mengukur Besar diameter umbi tanaman sampel diukur dari potongan melintang garis tengah umbi menggunakan jangka sorong. (Lampiran 8). 7. Berat kering rumpun (gr) Menimbang bobot pada setiap sampel rumpun tanaman yang telah dimasukan ke dalam oven selama 3 x 24 jam dengan suhu 80 0 C atau sampai berat kering konstan. (Lampiran 8).

27 8. Berat kering umbi per rumpun (gr) Menimbang bobot pada setiap sampel umbi per rumpun yang telah dimasukan ke dalam oven selama 3 x 24 jam dengan suhu 80 0 C atau sampai berat kering konstan. (Lampiran 8). Selain pengamatan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, juga dilakukan analisis terhadap: 1. Unsur hara pupuk organik cair limbah pabrik teh dan urin sapi. 2. Analisis pertumbuhan dan hasil tanaman.