Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

Oleh. Komang Wahyu Sugiarsa, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volum 2, Nomor 6, Agustus 2013

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci: model pembelajaran NHT, hasil belajar, respon.

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran berbasis proyek, motivasi belajar, hasil belajar, respon siswa.

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN I. PENDAHULUAN

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

ISSN Oleh ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran KKPI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Oleh. Ni Made Dwi Puspitayani, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci : pembelajaran generatif, hasil belajar, dan respon.

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

Oleh: Abstrak. Kata kunci: Belajar Bermakna, Advance Organizer, Hasil Belajar, Respon Siswa.

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Oleh. Putu Ayu Karunia Komala Dewi, NIM

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Economic Education Analysis Journal

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

Penerapan Model Pembelajaran IKRAR untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Tata Boga SMK Nusa Dua Sawan Tahun Ajaran 2012/2013

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

Gede Nova Kertiana Putra 1, I Gede Sudirtha 2, I Made Gede Sunarya 3

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS V SDN 1 KARANGANYAR PATIKRAJA BANYUMAS.

Oleh ABSTRAK. Kata kunci: pembelajaran kooperatif, numbered head together, aktivitas, hasil belajar dan respon siswa.

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Accelerated Learning, VAK, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Hasil belajar, Respon siswa

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Joyful Learning Journal

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN 2011-2012 Oleh Ni Wayan Purni Lestari, 0815051059 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Email : frudnizgeg@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa, (2) meningkatkan hasil belajar KKPI siswa dan (3) mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang melibatkan subjek 32 siswa kelas XTB4 pada semester 2 SMK Negeri 2 Tabanan tahun ajaran 2011/2012. Tindakan dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan dan 1 kali tes akhir siklus. Penelitian ini menggunakan lembar observasi aktivitas, lembar observasi aspek afektif, lembar observasi aspek psikomotor, tes akhir siklus untuk mengukur aspek kognitif dan lembar angket untuk mengetahui respon siswa yang di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Aktivitas siswa dengan rata-rata 8,4 yang berkategori sedang pada siklus I, menjadi 11,6 berkategori aktif pada siklus II. Hasil belajar siswa dari refleksi awal, siklus I ke siklus II meningkat. Ketuntasan klasikal sebesar 38,32% pada refleksi awal menjadi 81,25% pada siklus I, dan meningkat menjadi 93,75% pada siklus II. Persentase peningkatan ketuntasan klasikal dari refleksi awal ke Siklus II mencapai 55,52%. Respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif dengan strategi Praktik Berpasangan pada Mata Pelajaran KKPI di kelas adalah positif. Skor rata-rata respon siswa adalah 78,25 dengan kategori positif. Kata Kunci : Practice-Rehearsal Pairs, KKPI, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Respon Siswa. 471

ABSTRACT This study aimed to: (1) enhance students learning activities, (2) enhance KKPI students learning outcomes and (3) describe the students responses to implementation of cooperative learning model with Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) Strategies. This research is a Classroom Action Research (PTK) that involved 32 students class XTB4 in semester 2 SMK Negeri 2 Tabanan in academic year 2011/2012. The Actions conducted in two cycles. Each cycles consisted of 4 meetings and 1 times final cycles test. This study uses activity observation sheet, observation sheet of the affective aspects, observation sheets of psychomotor aspects, final cycle test to measure the cognitive aspects and pieces of a questionnaire to know the response of students which descriptive analysed. The results showed an increase in activity and student learning outcomes from cycle I to cycle II. Student activity with an average 8.4 which middle category in cycles I, become 11.6 at cycle II in active category. Student learning outcomes from the beginning reflection, cycle I to cycle II increased. Classical completeness at 38.32% in the beginning Reflection becomes 81.25% in cycle I, and increased becomes 93.75% in cycle II. The increase percentage from the Classical completeness to cycle II reach 55.52%. The students responses to cooperative learning model with Praktik Berpasangan Strategies on KKPI subjects in the classroom is positive. The average score of students response are 78.25 with positive category Keywords: Practice-Rehearsal Pairs, KKPI, Learning Activities, Learning Outcomes, Student Response. I. PENDAHULUAN KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) sebagai bagian dari TIK merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan guru bidang studi KKPI kelas X, pembalajaran KKPI di SMK Negeri 2 Tabanan sudah berjalan dengan baik namun keberhasilan belajar siswa masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan, masalah tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, dari hasil observasi kegiatan belajar mengajar di kelas, sistem pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai objek dan bukan sebagai sumber pembelajaran. Kondisi seperti ini tentunya akan menyebabkan kelas dalam keadaan pasif dan rendahnya aktivitas dalam belajar. Kedua, siswa belum terlatih untuk bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum 472

dimengerti. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri dan keberanian untuk bertanya. Ketiga, dalam proses belajar mengajar kurang interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa. Keempat, Dalam proses pembelajaran praktek KKPI sebagian besar dari siswa justru memperlihatkan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran, seperti kurang memperhatikan, bermain-main sendiri seperti membuka game pada saat praktikum, berbicara dengan teman ketika dijelaskan dan lain sebagainya. Pada saat praktikum di laboratorium komputer dilakukan secara individu, guru masih belum mampu memahami karakteristik siswa. Setiap siswa, memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda beda. Pada saat praktik individu, siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dengan mudah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa yang memiliki kemampuan kurang, akan sangat lambat didalam mengerjakan tugas. Siswa yang kurang akan bertanya kepada teman yang telah selesai mengerjakan tugasnya, sehingga keadaan akan menjadi ribut. Siswa yang lebih dahulu selesai mengerjakan tugas akan bermain-main dan mengganggu temannya yang belum selesai mengerjakan tugas. Kelima, dari observasi yang dilakukan peneliti, rata-rata nilai Ulangan siswa Kelas X TB 4 masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Batas nilai KKM untuk mata pelajaran KKPI adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata ulangan siswa kelas X TB 4 adalah 71,76. Selain itu, Ketuntasan Klasikal di kelas X TB4 untuk mata pelajaran KKPI adalah 38,23% sedangkan Batas ketuntasan Klasikal kelas di SMK Negeri 2 Tabanan adalah sebesar 85%. Berdasarkan dari uraian masalah pembelajaran di atas, solusi yang dapat dilakukan agar pembelajaran berjalan optimal dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan). Model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan), merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bisa diterapkan pada model pembelajaran kooperatif. Strategi ini mampu meningkatkan aktivitas siswa karena di dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya menerima secara pasif apa yang diberikan oleh guru tetapi siswa aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah yang ditemukan pada saat pelajaran KKPI berlangsung. Strategi 473

Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) ini berasal dari pembelajaan aktif dimana strategi ini mengelompokkan siswa secara berpasangan. Dengan strategi ini siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dipasangkan dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Sehingga mereka dapat saling bekerja sama untuk mempraktekkan tugas atau materi yang di berikan oleh guru. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh dalam susasana belajar dan terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran, namun bisa berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya. Model pembelajaran ini juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan aktivitas siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain. Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dapat meningkatkan aktivitas belajar KKPI siswa kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan, bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dapat meningkatkan hasil belajar KKPI siswa kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan, serta Bagaimanakah respon siswa kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) pada mata pelajaran KKPI. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan model pembelajaran Kooperatif dengan strategi Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar KKPI siswa kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan, serta mendeskripsikan respon siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan strategi Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) di kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan. 474

II. METODELOGI Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran di sekolah tempat berlangsungnya penelitian. Selain itu, secara khusus penelitian ini bermaksud memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang bermuara pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan). Pembelajaran kooperatif (Nur, M dan Wikandari, 2004) mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Salah satu Strategi yang dapat di terapkan pada model pembelajaran kooperatif adalah Strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan). Adapun langkah-langkah Strategi pembelajaran Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) menurut Agus Suprijono (2011) adalah : (1) Pilih satu keterampilan yang akan dipelajari siswa. (2) Bentuklah pasanganpasangan. Dalam pasangan, dibuat dua peran yaitu penjelas atau pendemonstrasi dan pemerhati. (3) Orang yang bertugas sebagai penjelas menjelaskan atau mendemonstrasikan cara mengerjakan keterampilan yang telah ditentukan, pemerhati bertugas mengamati dan menilai penjelasan atau demonstrasi yang dilakukan temannya. (4) Pasangan bertukar peran. Demonstrator kedua diberi keterampilan yang lain. (5) Proses diteruskan sampai semua keterampilan atau prosedur dapat dikuasai. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Tabanan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TB 4 SMK Negeri 2 Tabanan semester 2 tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 32 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: Siklus I Siklus II Rencana Tindakan Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Observasi dan Evaluasi Observasi dan Evaluasi Refleksi Refleksi Gambar 1. Skema Penelitian 475

Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar, hasil belajar serta respon siswa selama diimplementasikannya model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan). Adapun instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data No Jenis Data Sumber data Metode Instrumen Waktu 1 Aktivitas Belajar Siswa Observasi Lembar Observasi Aktivitas Setiap pertemuan 2 Hasil Belajar Siswa Observasi Tes Objektif/ Esay 3 Respon Siswa Siswa Angket Lembar Observasi aspek afektif dan psikomotor Tes pemahaman materi pada aspek kognitif pada siklus I dan II Lembar Angket Setiap pertemuan Setiap akhir siklus Akhir siklus II penelitian ini: Adapun Teknik Analisis dan Kriteria Keberhasilan yang digunakan dalam 1. Aktivitas siswa Untuk mencari skor rata-rata aktivitas siswa atau mean ( ) dapat digunakan rumus sebagai berikut: X = N X... (3.2) (Arikunto, 2011) 476

Keterangan : = Skor rata-rata aktivitas siswa = Jumlah skor aktivitas siswa N = Banyaknya siswa Untuk mencari mean ideal (M i ) dan standar deviasi ideal (SD i ) dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: M i = (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)... (3.3 ) SD i = (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)... (3.4) (Candiasa, 2010) Penggolongan aktivitas belajar secara klasikal menggunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria Penggolongan Aktivitas Siswa Rentang Skor Kategori M i +1,8 SD i Sangat Aktif M i + 1,8 SD i > M i + 0,6 SD i Aktif M i + 0,6 SD i > M i - 0,6 SD i Sedang M i - 0,6 SD i > M i - 1,8 SD i Kurang Aktif < M i - 1,8 SD i Sangat Kurang Aktif (dimodifikasi Candiasa, 2010) 2. Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa di analisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.... (3.5) Data hasil belajar siswa yang diperoleh di kualifikasikan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) Pelajaran KKPI di SMK Negeri 2 Tabanan yaitu 75 dan ketuntasan belajar klasikal belajar siswa sebesar 85%. Adapun kriteria ketuntasan hasil belajar KKPI siswa seperti pada tabel berikut: 477

Tabel 3. Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Nilai Hasil Belajar Siswa Kualifikasi 75-100 Tuntas 0-74 Tidak Tuntas Setelah diketahui jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas, selanjutnya di hitung ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dengan rumus:...... (3.6) Dengan diperolehnya ketuntasan klasikal hasil belajar siswa untuk masingmasing siklus, maka dapat ditentukan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan seterusnya. 3. Respon Siswa Data respon siswa di analisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X =...(3.7) N (Arikunto, 2011) Untuk mencari mean ideal (M i ) dan standar deviasi ideal (SD i ) dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: Tabel 4. Kriteria Penggolongan Respon Siswa Rentang Skor M i +1,8 SD i M i + 1,8 SD i > M i + 0,6 SD i Kategori Sangat Positif Positif M i + 0,6 SD i > M i - 0,6 SD i Cukup Positif M i - 0,6 SD i > M i - 1,8 SD i Negatif < M i - 1,8 SD i Sangat Negatif (dimodifikasi dari Candiasa, 2010) Kriteria keberhasilan merupakan dasar pengambilan keputusan. Dalam kegiatan ini didasari oleh standar penilaian yang digunakan untuk masing-masing data yang di kumpulkan. Standar tersebut ialah sebagai berikut: (1) Kriteria keberhasilan dari aktivitas belajar siswa kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif X dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) apabila rata-rata aktivitas belajar kelas minimal berada pada kategori aktif 478

yaitu pada rentang 14,4 > 10,8. (2) Kriteria keberhasilan yang digunakan untuk melakukan interpretasi terhadap data tentang hasil belajar siswa adalah Ketuntasan Klasikal hasil belajar siswa dari refleksi awal, siklus I ke siklus II dan berikutnya meningkat. Dan tercapainya Ketuntasan klasikal hasil belajar 85%. (3) Kriteria keberhasilan respon siswa terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) apabila rata-rata respon kelas minimal berada pada kategori Positif yaitu pada rentang 96 > 72. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELITIAN 1.1 Aktivitas belajar siswa Dari hasil analisis diperoleh rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 8,4 dengan Kategori Sedang, dan diperoleh rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah 11.6 dengan kategori aktif. 1.2 Hasil Belajar Siswa Rekapitulasi nilai hasil dari evaluasi ranah kognitif, afektif, psikomotor dan yang telah didapat dalam analisis data pada pembelajaran di siklus I disajikan dalam tabel 5 berikut. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1. 2. Jumlah siswa yang tuntas Persentase ketuntasan klasikal 26 81,25% Pada pembelajaran di siklus II rekapitulasi hasil belajar siswa disajikan pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II No Uraian Hasil Siklus II 1. Jumlah siswa yang tuntas 30 2. Persentase ketuntasan klasikal 93,75% 1.3 Respon Siswa Respon siswa terhadap pembelajaran Kooperatif dengan strategi Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dikumpulkan dengan menggunakan 479

angket respon yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus II. Berdasarkan hasil analisis skor respon didapatkan skor rata-rata 78,25 dengan kategori positif. 2. PEMBAHASAN 2.1 Aktivitas Siswa Berdasarkan analisis aktivitas belajar siswa, rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 8,4. Berdasarkan kriteria keberhasilan, penelitian di katakan berhasil apabila rata-rata aktivitas belajar siswa minumal berada pada kategori aktif yaitu pada rentang 14,4 > 10,8. Jadi pada Siklus I ini aspek aktivitas belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan. Ketidak berhasilan ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang terjadi selama tindakan siklus I seperti kurang aktifnya siswa di dalam menanggapi pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya. Selain itu siswa kurangnya inisiatif memanfaatkan sumber pembelajaran dalam memperoleh pengalaman masih rendah. Siswa malas mengikuti kegiatan pembelajaran karena materi terlalu banyak. Selain itu siswa juga bermain-main dalam praktikum karena tahu bahwa tugas telah dikerjakan oleh pasangannya. Berdasarkan perbaikan yang dilakukan terhadap kekurangan selama siklus I, maka pada siklus II diperoleh peningkatan rata-rata aktivitas siswa. dari 8,4 dengan kategori sedang pada siklus I menjadi 11,6 dengan kategori aktif pada siklus II. Berdasarkan kriteria keberhasilan, penelitian di katakan berhasil apabila rata-rata aktivitas belajar siswa minimal berada pada kategori aktif yaitu pada rentang 14,4 > 10,8. Dengan demikian tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah berhasil dari segi aktivitas dimana rata-rata aktivitas siswa adalah 11,6 pada kategori Aktif. 2.2 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada siklus I, diperoleh Ketuntasan Klasikal 81.25%. Berdasarkan kriteria keberhasilan penelitian dikatakan berhasil apabila Ketuntasan Klasikal hasil belajar siswa dari refleksi 480

awal, siklus I ke berikutnya meningkat, dan tercapainya Ketuntasan klasikal hasil belajar 85%. Dari kriteria tersebut diperoleh bahwa pelaksanaan tindakan siklus I, belum memenuhi kriteria keberhasilan. Meskipun ketuntasan klasikal kelas meningkat dari 38,23% pada refleksi awal, menjadi 81.25% pada siklus I, namun ketuntasan klasikal sebesar 85% belum terpenuhi. Ketidak berhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan siklus I. Seperti seringnya siswa yang absen, perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang. Aktivitas siswa masih rendah dan rendahnya kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan perbaikan tindakan pada siklus I maka pada siklus II diperoleh peningkatan nilai hasil belajar siswa. Ketuntasan klasikal kelas meningkat dari 81.25% pada siklus I menjadi 93.75% pada siklus II. Persentase peningkatan ketuntasan klasikal kelas dari refleksi awal ke siklus I adalah 43.02%, dari siklus I ke siklus II adalah 12.50%. Jadi peningkatan klasikal kelas dari refleksi awal ke siklus II adalah mencapai 55,52%. Berdasarkan kriteria keberhasilan penelitian dikatakan berhasil apabila ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dari refleksi awal, siklus I ke berikutnya meningkat, dan tercapainya ketuntasan klasikal hasil belajar 85%. Dengan demikian tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah berhasil dari segi hasil belajar dimana ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dari refleksi awal, siklus I ke siklus II meningkat, dan telah tercapainya ketuntasan klasikal hasil belajar 93.75 %. 2.3 Respon siswa Respon siswa terhadap pembelajaran Kooperatif dengan strategi Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dikumpulkan dengan menggunakan angket respon yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus II. Berdasarkan hasil analisis skor respon diperoleh skor rata-rata 78,25 dengan kategori positif. Berdasarkan analisis Respon, rata-rata respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan adalah 78,25. Berdasarkan kriteria keberhasilan penelitian dikatakan 481

berhasil apabila rata-rata respon kelas minimal berada pada kategori Positif yaitu pada rentang 96 > 72. Dengan demikian tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah berhasil karena rata-rata respon kelas berada pada kategori positif yaitu 78,25. Peningkatan hasil belajar siswa ini sejalan dengan teori yang mendasari penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dimana Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh dalam susasana belajar dan terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran, namun bisa berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya. Model pembelajaran ini juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan aktivitas siswa. Selain itu, model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan), merupakan strategi yang mampu meningkatkan aktivitas siswa karena di dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya menerima secara pasif apa yang diberikan oleh guru tetapi siswa aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah yang ditemukan pada saat pelajaran KKPI berlangsung siswa. Siswa nampaknya menyadari kondisi ini dan merasakan kenyamanan pada saat proses pembelajaran ini berlangsung. Dari paparan diatas, penelitian ini secara umum telah mampu menjawab permasalahan penelitian sebagaimana yang telah dirumuskan pada rumusan masalah. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) sudah mampu Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar KKPI Siswa Kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan Tahun Ajaran 2011-2012. 482

IV. PENUTUP 1. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dapat meningkatkan aktivitas belajar KKPI siswa kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan. Aktivitas siswa dengan rata-rata 8,4 yang berkategori sedang pada siklus I, menjadi 11,6 berkategori aktif pada siklus II. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dapat meningkatkan hasil belajar KKPI siswa kelas X TB4 SMK Negeri 2 Tabanan. Ketuntasan klasikal kelas sebesar 38,32% pada refleski awal mejadi 81,25% pada siklus I, dan meningkat menjadi 93,75% pada siklus II. Persentase peningkatan ketuntasan klasikal dari refleksi awal ke Siklus II mencapai 55,52%. (3) Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) pada mata pelajaran KKPI mendapatkan respon positif dari siswa kelas XTB4 SMK Negeri 2 Tabanan. Skor ratarata respon siswa adalah 78,25 dengan kategori positif. 2. Saran Adapun saran yang disampaikan berdasarkan hasil refleksi dari penelitiann ini adalah: (1) Bagi Guru KKPI di SMK Negeri 2 Tabanan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) ini dapat digunakan sebagai model pembelajaran alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.(2)kepada peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) dapat memodifikasi penelitian ini dalam hal pemilihan subjek dan materi yang berbeda, serta strategi pembelajaran sesuai dengan masalah yang ditemukan di kelas agar memperoleh hasil belajar yang lebih optimal. (3) Bagi Kepala Sekolah, perlu memberikan bimbingan secara berkala kepada guru, terutama untuk meningkatkan pengelolaan pembelajaran. Perlu juga kiranya untuk mensosialisasikan keberhasilan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Practice- Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan). (4) Bagi lembaga UNDIKSHA, diharapkan 483

lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa calon guru untuk menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs (Praktik Berpasangan) pada penelitiannya, agar calon guru memperoleh pengalaman yang nantinya menunjang profesi keguruan di kemudian hari. V. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi_Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha Nur, M dan Wikandari P. R. 2004. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Edisi 4. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 484