PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2016

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 677 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANDUNG BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG SISTEM KEHADIRAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA I-ANGSA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 44

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 152 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MALUKU TENGGARA

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN NOMOR 2/D, 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 211/PMK.01/2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Hari Kerja, lingkungan, Pemerintah Kabupaten Bantul.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR: 60- TAHUN 2016

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM KEHADIRAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 15 SERI D

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA TEGAL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya yang merupakan bagian dari perangkat daerah. Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Transkripsi:

SALINAN NOMOR 19/2017 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menyesuaikan Peraturan Walikota Nomor 47 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Hari Kerja, Jam Kerja, Apel Kerja dan Presensi Elektronik; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pelaksanaan Hari Kerja, Jam Kerja, Apel Kerja dan Presensi Elektronik; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa-Timur, Jawa-Tengah, Jawa- Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3090); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 5135); 8. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1984 tentang Jam Krida Olah Raga; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MALANG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK. 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Malang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Malang. 3. Walikota adalah Walikota Malang. 4. Wakil Walikota adalah Wakil Walikota Malang. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Malang. 6. Staf Ahli adalah Staf Ahli Walikota, yang meliputi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. 7. Asisten Sekretaris Daerah adalah Asisten Sekretaris Daerah, yang meliputi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian, dan Asisten Administrasi Umum. 8. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang. 9. Perangkat Daerah Kota Malang yang selanjutnya disebut Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 10. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis yang terdapat pada Dinas atau Badan yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 11. Unit Kerja adalah bagian dari Perangkat Daerah. 12. Apel adalah kegiatan upacara singkat yang wajib dihadiri oleh ASN untuk mengetahui hadir tidaknya dan/atau untuk mendengarkan amanat atau pengarahan singkat yang disampaikan oleh Pimpinan Apel. 13. Balaikota adalah Balaikota Malang. 3

14. Jam Krida Olah Raga adalah waktu yang ditetapkan untuk melakukan kegiatan olah raga guna meningkatkan kesegaran jasmani, rohani, dan produktivitas kerja bagi pegawai. 15. Petugas Apel adalah Pegawai di tiap-tiap SKPD/Unit Kerja yang bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan apel. 16. Kehadiran adalah kehadiran Pegawai mulai dari kedatangan sampai dengan kepulangan sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang telah ditetapkan. 17. Daftar Hadir adalah daftar manual yang berisi paraf Pegawai yang hadir pada setiap hari kerja. 18. Mesin Pencatat Presensi Elektronik adalah alat/perangkat yang digunakan sebagai pembuktian kehadiran Pegawai secara elektronik. 4 BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Peraturan Walikota ini mengatur pelaksanaan Hari Kerja, Jam Kerja, Apel Kerja dan Presensi Elektronik Pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah. h Jawa Timur (Bank Jatim) BAB III HARI KERJA DAN JAM KERJA Pasal 3 (1) Hari Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Malang ditetapkan 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu, mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat. (2) Jumlah jam kerja efektif dalam 5 (lima) hari kerja sebagimana dimaksud pada ayat (1), adalah 37 jam dan 30 menit, dengan rincian sebagai berikut: a. hari Senin sampai dengan hari Kamis: pukul 08.00 16.00 WIB; b. hari Jumat: pukul 07.30 15.00 WIB; istirahat sholat Jumat: pukul 11.00 13.00 WIB;

(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2), adalah: a. Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah tetap melaksanakan 6 (enam) hari kerja sebagai berikut: 1. hari Senin sampai dengan hari Kamis: pukul 08.00-15.00 WIB; 2. hari Jumat : pukul 07.30-11.00 WIB; 3. hari Sabtu : pukul 08.00-14.00 WIB; b. Satuan Pendidikan dari TK, SD dan SMP tetap melaksanakan 6 (enam) hari kerja sebagai berikut: 1. hari Senin sampai dengan hari Kamis: pukul 07.00-14.00 WIB; 2. hari Jumat : pukul 06.30-11.00 WIB; 3. hari Sabtu : pukul 07.00-12.00 WIB; (4) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 3 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dikenakan sanksi sebagai berikut: a. Untuk Pegawai Negeri Sipil dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan pemotongan tambahan penghasilan sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota tentang Pemberian Tambahan Penghasilan. b. Untuk Pegawai Tidak Tetap dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perjanjian Tenaga Kontrak Kerja atau yang dipersamakan. Pasal 4 (1) Perangkat Daerah dan/atau Unit kerja yang dapat mengatur hari kerja sesuai dengan kondisi masingmasing berdasarkan ketentuan yaitu: a. Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, dapat melaksanakan pelayanan pada hari Sabtu dan hari Minggu; dan b. Unit Kerja pada Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Perhubungan, Satpol PP, melaksanakan pelayanan secara terus menerus selama 7 (tujuh) hari. 5

(2) Ketentuan mengenai pelaksanaan jam kerja dan hari kerja Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja pada bulan Ramadhan diatur lebih lanjut dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah. Pasal 5 Penerapan ketentuan hari kerja dan jam kerja pada Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dan huruf b ditetapkan dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah. BAB IV APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK Bagian Kesatu Apel Kerja Pasal 6 (1) Pelaksanaan Apel di setiap Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja diikuti seluruh Pegawai dengan ketentuan sebagai berikut: a. hari Senin sampai dengan hari Kamis dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB; dan b. hari Jumat, diawali dengan apel pada pukul 07.30 WIB dilanjutkan dengan Olah Raga. (2) Tempat apel di lingkungan Balaikota adalah: a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis di depan Gedung Balaikota atau dapat dipindahkan sesuai dengan kondisi yang ada; dan b. Hari Jumat dilaksanakan di halaman belakang Balaikota. (3) Tempat apel di luar lingkungan Balaikota menyesuaikan kondisi tempat yang ditetapkan. (4) Pelaksanaan Apel dengan pengaturan sebagai berikut: a. hari Senin seluruh Kepala Perangkat Daerah termasuk Camat dan Lurah Masuk Kerja di Balaikota; dan melaksanakan Apel 6

b. hari Jumat seluruh Pegawai Kecamatan, Kelurahan, UPT Keluarga Berencana dan UPT Pelayanan Pajak melaksanakan Jam Krida Olah Raga di Kecamatan. (5) Ketentuan mengenai pelaksanaan apel masuk kerja Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja pada bulan Ramadhan diatur lebih lanjut dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah. Pasal 7 (1) Setiap Apel masuk kerja hari Senin di lingkungan Balaikota dibacakan Kode Etik Pegawai Pemerintah Daerah. (2) Setiap Apel masuk kerja hari Selasa di luar lingkungan Balaikota dibacakan Kode Etik Pegawai Pemerintah Daerah. (3) Petugas pembaca Kode Etik Pegawai di lingkungan Balaikota adalah seorang pejabat struktural eselon III yang bukan Kepala Perangkat Daerah berdasarkan jadwal yang disusun oleh BKD. (4) Petugas pembaca Kode Etik Pegawai di luar lingkungan Balaikota adalah seorang pejabat struktural eselon III/eselon IV berdasarkan jadwal yang disusun oleh Atasan Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja masingmasing. Pasal 8 Pelaksanaan apel masuk kerja bagi Dinas Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Perhubungan, Puskesmas, UPT Pemadam Kebakaran, UPT Terminal dan Satuan Pendidikan dari TK, SD dan SMP disesuaikan dengan kebutuhan dan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah dan/atau Kepala Unit Kerja. 7

Pasal 9 (1) Pejabat pemimpin apel di lingkungan Balaikota diatur sebagai berikut: a. Hari Senin, Pemimpin Apel adalah: 1. Walikota atau Wakil Walikota; 2. Apabila Walikota dan Wakil Walikota berhalangan maka diganti oleh Sekretaris Daerah; atau 3. Apabila Sekretaris Daerah Kota Malang berhalangan maka diganti oleh Asisten Sekretaris Daerah. b. Hari Selasa sampai dengan hari Jumat, Pemimpin apel adalah salah seorang Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli Walikota atau Kepala Badan/Dinas dengan jadwal yang diatur oleh BKD. (2) Pemimpin apel di luar lingkungan Balaikota adalah seorang pejabat struktural yang memiliki kepangkatan tertinggi dari seluruh peserta barisan apel dengan ketentuan paling rendah eselon III. (3) Pemimpin apel di Kecamatan adalah seorang pejabat struktural yang memiliki eselon tertinggi dari seluruh peserta barisan apel dengan ketentuan paling rendah eselon IV.a. (4) Pemimpin apel di Kelurahan adalah seorang pejabat struktural yang memiliki kepangkatan tertinggi dari seluruh barisan apel dengan ketentuan paling rendah eselon IV.b. (5) Setiap hari Senin, Pemimpin apel di luar lingkungan Balaikota tidak termasuk Kecamatan dan Kelurahan adalah seorang Sekretaris Dinas dan/atau Badan. Pasal 10 (1) Urutan barisan dari kanan ke kiri adalah Satpol PP, Inspektorat, Badan, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Bagian Sekretariat Daerah. (2) Setiap barisan dipimpin oleh Kepala Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja atau satu tingkat dibawahnya 8

apabila Kepala Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja berhalangan. (3) Kepala Perangkat Daerah di luar lingkungan Balaikota Malang sebagai peserta Apel pada hari Senin, membentuk barisan tersendiri di sisi kanan depan barisan apel, dipimpin oleh salah seorang Kepala Perangkat Daerah dan melaporkan jumlah kehadiran Kepala Perangkat Daerah dalam barisannya. (4) Camat dan Lurah pada Apel pagi hari Senin, membentuk barisan tersendiri paling kiri dan melaporkan jumlah kehadiran Camat dan Lurah dalam barisannya. (5) Bentuk barisan Apel adalah satu garis, dengan gambar denah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 11 (1) Petugas piket apel adalah Pegawai Negeri Sipil Perangkat Daerah dan/ atau Unit Kerja berdasarkan jadwal yang disusun oleh BKD. (2) Untuk pelaksanaan apel di luar lingkungan Balaikota berdasarkan jadwal yang telah disusun bersama di lingkungannya. (3) Pemberian aba-aba kepada Barisan dilakukan oleh Petugas Piket Apel. (4) Pakaian Petugas Piket menggunakan selempang petugas Piket Apel. (5) Tata cara pelaksanaan Apel sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Bagian Kedua Presensi Elektronik Pasal 12 (1) Kehadiran Pegawai dibuktikan dengan mesin pencatat presensi elektronik. 9

(2) Penggunaan bukti kehadiran manual apabila: a. Perangkat Daerah dan/ atau Unit Kerja belum memiliki mesin pencatat presensi elektronik; b. Mesin pencatat presensi elektronik mengalami kerusakan/tidak berfungsi; c. Pegawai belum terdaftar dalam mesin pencatat presensi elektronik; dan d. tidak terekam dalam mesin pencatat presensi elektronik. (3) Apabila mesin pencatat presensi elektronik mengalami kerusakan/tidak berfungsi dapat menggunakan manual dengan sistem yang dilaksanakan oleh Petugas Admin disertai dengan alasan dan ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja. BAB V PENGELOLAAN ADMINISTRASI Pasal 13 Pengelola administrasi jam kerja dan apel kerja, menyampaikan laporan kepada Walikota melalui BKD paling lambat tanggal 5 (lima) setiap bulannya. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 14 Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan hari kerja, jam kerja dan Apel kerja dilakukan oleh atasan langsung masing-masing Pegawai, dan dikoordinasikan dengan BKD dan Inspektorat. Pasal 15 (1) Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh BKD dan Inspektorat. (2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaporkan kepada Walikota melalui 10

Sekretaris Daerah secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 16 (1) Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan melampirkan surat keterangan dokter. (2) Pengajuan cuti sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Malang Nomor 47 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Hari Kerja, Jam Kerja, Apel Kerja dan Presensi Elektronik (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2013 Nomor 47) sebagaimana diubah dengan Peraturan Walikota Malang Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Malang Nomor 47 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Hari Kerja, Jam Kerja, Apel Kerja dan Presensi Elektronik (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2015 Nomor 20) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 11

Pasal 18 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Malang. Ditetapkan di Malang pada tanggal 3 Juni 2017 WALIKOTA MALANG, ttd. MOCH. ANTON Diundangkan di Malang pada tanggal 3 Juni 2017 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, ttd. IDRUS BERITA DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2017 NOMOR 19 Salinan sesuai aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, TABRANI, SH, M.Hum. Pembina NIP. 19650302 199003 1 019 12

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR : 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA, DAN PRESENSI ELEKTRONIK. TATA CARA PELAKSANAAN APEL I. Petugas piket apel mempersiapkan barisan Apel; II. III. IV. Pemimpin apel menempati tempat yang telah ditentukan; Petugas piket apel melaporkan kesiapan pelaksanaan apel kepada Pemimpin Apel; Pemimpin Apel menandai dimulainya pelaksanaan Apel; V. Barisan Apel pada hari Senin paling ujung kanan ditetapkan barisan dari Kepala SKPD di luar lingkungan Balaikota, dapat membentuk barisan tersendiri; VI. Barisan Apel pada hari Selasa sampai dengan hari Jumat paling ujung kanan, ditetapkan barisan Satuan Polisi Pamong Praja; VII. Pemimpin barisan Apel Satuan Polisi Pamong Praja, memberi aba-aba penghormatan seluruh peserta kepada Pemimpin Apel; VIII. Masing-masing Pemimpin barisan melangkah menempati posisi berjajar di depan Pemimpin Apel, selanjutnya memberikan laporan kepada Pemimpin Apel dengan urutan laporan sebagai berikut : a. Apabila jumlah kehadiran lengkap : 1) Nama Perangkat Daerah/Unit Kerja :...; 2) Jumlah :...(jumlah staf unit kerja); 3) Hadir : lengkap. b. Apabila jumlah kehadiran kurang: 1) Nama Nama Perangkat Daerah/Unit Kerja:...; 2) Jumlah :...(jumlah staf unit kerja); 3) Kurang :...(jumlah yang tidak hadir); 13

4) Hadir :...(jumlah yang hadir); 5) Keterangan :...(jumlah dan keterangan kurang); IX. Setelah menerima laporan Pemimpin barisan, Pemimpin Apel memberikan instruksi agar kembali ke samping kanan barisan; X. Sebelum memandu doa, Pemimpin Apel dapat memberikan instruksi, pengarahan dan informasi kepada seluruh peserta Apel (barisan Apel diistirahatkan); XI. Pemimpin Apel memandu doa, selanjutnya menandai selesainya pelaksanaan Apel; XII. Aba-aba penghormatan dilakukan oleh Pemimpin Barisan Satuan Polisi Pamong Praja; XIII. Apel selesai, Piket Apel melaporkan selesainya pelaksanaan Apel dan pasukan dibubarkan oleh masing-masing Pemimpin barisan. 14

GAMBAR POSISI APEL DI LINGKUNGAN BALAIKOTA MALANG 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 KETERANGAN : a. : Pemimpin Apel b. : Piket Apel c. : Barisan Kepala SKPD d. :Tempat Laporan Pemimpin Barisan e. : 1 dan 3seterusnyaBarisan Peserta Apel A. HARI SENIN B. HARI SELASA S.D. HARI JUMAT 1 2 1. Barisan Satuan Polisi Pamong 1. Barisan Satuan Polisi Pamong Praja; 2. Barisan Inspektorat; 3. Barisan BKD; 4. Barisan BARENLITBANG; 5. Barisan BPKAD; 6. Barisan Sekretariat DPRD; 7. Barisan Bagian Umum; 8. Barisan Bagian Humas; 9. Barisan Bagian Organisasi; 10. Barisan Bagian Keuangan dan Perlengkapan; Praja; 2. Barisan Inspektorat; 3. Barisan BKD; 4. Barisan BARENLITBANG; 5. Barisan BPKAD; 6. Barisan Sekretariat DPRD; 7. Barisan Bagian Umum; 8. Barisan Bagian Humas; 9. Barisan Bagian Organisasi; 10. Barisan Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 15

1 2 11. Barisan Bagian Pengembangan Perekonomian; 12. Barisan Bagian Sumber Daya Alam dan Pengembangan Infrastruktur; 13. Barisan Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa; 14. Barisan Bagian Pemerintahan; 15. Barisan Bagian Hukum; 11. Barisan Bagian Pengembangan Perekonomian; 12. Barisan Bagian Sumber Daya Alam dan Pengembangan Infrastruktur; 13. Barisan Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa; 14. Barisan Bagian Pemerintahan; 15. Barisan Bagian Hukum; 16. Barisan Bagian Kesra dan 16. Barisan Bagian Kesra dan Kesmas; Kesmas. 17. Barisan Camat dan Lurah. Salinan sesuai aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, TABRANI, SH, M.Hum. Pembina NIP. 19650302 199003 1 019 WALIKOTA MALANG, ttd. MOCH. ANTON 16