Pembukaan yang tidak efektif dapat menghambat keseluruhan khotbah Anda Pembukaan yang tidak tepat atau tidak memikat dapat membuat audiens bosan, mengantuk atau bahkan tertidur Sebaliknya jika pendahuluan khotbah Anda berkesan dan kuat akan memicu minat anggota yang mendengar Itu sebabnya perlu persiapan yang sungguh-sungguh, sehingga pendahuluan ditampilkan dengan begitu sempurna.
Jika Khotbahmu 30 Menit, berarti gunakan 3 menit untuk pendahuluan, tidak kurang juga tidak lebih. Jika perhatian mereka sudah bangkit dan mata serta telinga mereka tertuju pada Anda, Anda harus menjaga tingkat perhatian pendengar. Seorang pembicara yang berpengaruh adalah seorang yang sejak awal menunjukkan gaya kepemimpinan dan menuntun audiens dengan poin-poin khotbah yang bermakna, lugas dan sistematis
1. Pendahuluan sebagai daya Tarik Khotbah Pendahuluan yang tepat akan menarik perhatian anggota jemaat untuk memperhatikan khotbah sampai selesai. Karena itu pendahuluan perlu disusun menjadi alat penggugah perhatian bagi khotbah Anda
2. Penyuluh tema khotbah Pendahuluan sebagai pandu untuk menerangi tema atau pokok khotbah. Sebgaimana pintu menjadi jalan bagi orang untuk memasuki ruangan di dalam, begitu juga pendahuluan di dalam khotbah
3. Mencairkan suasana menggiring anggota memasuki suasana hati yang bersahabat dan ingin menerima (mendengar). Untuk itu, seorang pengkhotbah hendaknya ramah, sopan dan beretikat baik.
Saat membuka Khotbah hendaknya kita juga menyampaikan salam dan sapaan kepada anggota jemaat Salam dan sapaan bisa menciptakan kontak batin antara si pembicara dan anggota Salam yang digunakan disesuaikan dengan anggota yang mendengar dan situasi yang ada saat itu
1. Jangan pendahuluan berisi cerita yang tidak ada hubungannya dengan isi khotbah Anda 2. Jangan pendahuluan terlalu panjang, sama seperti pintu yang terlalu lama dibuka. Lebih baik ajak segera memasuki ruangan atau isi khotbah
3. Jangan berbicara dengan suara yang terlalu nyaring, dan banyak tekanan atau gerakan yang luar biasa. Sebaiknya suara dan gerakan diatur dengan tepat pada waktunya 4. Jangan pendahuluan berbau kesombongan atau perasaan angkuh
5. Jangan dalam pedahuluan terdapat perkatan yang yang terlalu merendah yang tidak layak seperti Saudara-saudara sesungguhnya saya tak punya pengetahuan yang cukup luas tentang... Atau Hadirin yang kami hormati, saya mohon maaf karena saya tak begitu baik dalam mempersiapkanya
Menarik perhatian: untuk dapat menarik perhatian audiens kita harus merencanakan dan memastikan bahwa kita akan memperoleh perhatian itu. Memperhitungkan kesan pertama: cara kita berpakaian, berjalan menuju podium, dan cara mulai berbicara dan menyapa anggota biarlah memberikan kesan yang baik
Ucapan terima kasih kepada anggota dan penyanyi atau pun pembawa acara dengan berwibawa dan mantap Ajak anggota untuk terlibat dalam khotbah Anda. Tanyakan sesuatu hal kepada mereka. Dapatkan dukungan dari mereka sejak awal
Tunjukan kepada anggota bawa kita mewakili ALLAH dalam menyampaikan pekabaran. Hangatkan para pendengar. kita dapat mengatakan kepada mereka bahwa kita memiliki sesuatu dari TUHAN yang mereka sangat butuhkan, jadi bangunlah harapan tentang sesuatu untuk dapat mereka ikuti
1. Merujuk kepada Pendengar, misalnya dengan melontarkan pujian. adalah suatu kehormatan bagi saya dapat berada disini untuk menyampaikan Firman TUUHAN di hadapan sekelompok umat Tuhan yang setia. Agar efektif, pujian yang disampaikan itu harus bersungguhsungguh dan bukan dibuat-buat (serius)
2. Merujuk kepada acara yang berlangsung. Contoh : kita berada disini bukan hanya bertemu dengan sahabat-sahabat kita tetapi lebih daripada itu kita ada disini untuk beribadah dan bertemu dengan TUHAN melalui mendengarkan FirmanNya...
3. Merujuk kepada hubungan antara topik dengan Anggota. Topik ini karena ada kaitan diantara pembahasan dan anggota-anggota jemaat. Itu sebabnya perlu mencari informasi yang tepat apakah yang sangat dibutuhkan jemaat saat itu dan di tempat itu.
4. Merujuk kepada sesuatu yang tak asing bagi Anggota. Bawalah anggota jemaat kepada sesuatu yang mudah dimengerti dan dicerna dengan kata-kata yang sederhana dan bersahaja
5. Kita dapat mengutip fakta atau opini yang mengejutkan. Contohnya: berita koran terkini, atau keadaan yang sedang hangat untuk dibicarakan namun yang berhubungan dengan isi Khotbah ini akan membuat orang duduk tenang dan mendengarkan.
6. Selipkan pertanyaan dalam pembukaan khotbah kita. Pertanyaan dapat menciptakan hubungan dengan para pendengar. Ada 2 cara untuk melakukannya. Mengajukan pertanyaan retoris, dengan melibatkan anggota untuk berpikir daripada menjawab. Misalnya, Apakah anda tahu bahwa tidak ada yang dilahirkan di dunia ini bodoh? Bertanya dengan mengharapkan renspons. Misalnya, berapa banyak diantara anda tidak pernah berbuat dosa?
7. Menggunakan Kutipan. menggunakan kutipan adalah salah satu cara yang cukup efektif, karena audiens ingin mendengar apa yang kita utarakan. Tentunya kutipan itu harus sesuai dengan topik khotbah kita. Misalnya, perkataan Yesus atau kutipan Roh Nubuat.
8. Kesaksian Pribadi kisah pribadi dapat menarik perhatian audiens, karena cerita itu khas milik kita. karena kita menceritakan pengalaman sendiri, tentu saja kita tidak akan sulit untuk mengatakannya. Namun kisah itu harus singkat, jelas dan menuntun kepada poin utama atau tema khotbah dan berhati-hati agar tidak terkesan meninggikan diri.
9. Menggunakan Ilustrasi atau Perumpamaan Ilustrasi adalah salah satu cara yang paling menarik dan mempersiapkan anggota untuk mendapatkan inti dari maksud utama yang telah kita siapkan di dalam bagian isi khotbah kita. ilustrasi sama seperti jendela bagi rumah