ABSTRAK. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. negara bukan pajak (PNBP), penerimaan pajak, dan hibah. daerahnya dengan memungut pajak. Jumlah penduduk di Indonesia yang

Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak.

Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,

: Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di berbagai bidang guna mewujudkan masyarakat

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman

MADE WISNU PRAWIRASUTA NIM:

Abstrak. Kata Kunci: administrasi perpajakan, kesadaran, kepatuhan, Wajib Pajak.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan

ABSTRAK. Kata kunci: kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, kewajiban moral, pengetahuan pajak, persepsi tentang sanksi perpajakan.

A.A Inten Yulitasari NIM : ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: kualitas pelayanan, sistem elektronik perpajakan, kompetensi pegawai pajak, kepuasan wajib pajak.

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

BAB I PENDAHULUAN. sumber ekstern tersebut sehingga sumber-sumber pembiayaan yang berasal dari

: : ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam. Pembukaan UUD Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah yang berlangsung secara berkesinambungan. Tentunya

Kata Kunci: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pendapatan Asli Daerah

BAB I PENDAHULAN. perundang undangan. Setiap wajib pajak dituntut untuk memahami. semua aturan perpajakan yang berlaku. Tetapi tidak semua semua wajib

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik secara nominal maupun

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai

BAB I. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. kontraprestasi yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PENGETAHUAN DAN SANKSI PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KPP PRATAMA GIANYAR SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pajak merupakan bagian dari sumber penerimaan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan kepada Negara, hibah, wasiat, dan pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan serta pembiayaan pengeluaran pemerintah (Pratiwi dan. Putu, 2014). Dengan besarnya penerimaan pajak

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN MOTTO

PENGARUH SISTEM PERPAJAKAN, KEADILAN, DAN TEKNOLOGI PERPAJAKAN PADA PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan. Pengeluaran utama negara adalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan peningkatan jumlah dan kebutuhan masyarakat. (Lubis, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Konstribusi pajak yang terus mengalami peningkatan pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak. pajak, yaitu dengan memperluas subyek dan obyek pajak atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Masing-masing akan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan suatu Negara sangatlah bergantung kepada besarnya

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang ikut mendorong pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari penerimaan dalam negeri maupun penerimaan luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak memiliki fungsi budgetair, yaitu sebagai sumber dana bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata. Tujuan yang luhur demikian itu hanya dapat diwujudkan melalui

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satunya disebabkan oleh lebih besarnya


BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan dominan dalam pos penerimaan negara (Suryadi,2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan oleh setiap warga negara yaitu dengan membayar pajak. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA TANGERANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN PAJAK, DAN PENERAPAN E-FILING

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Penerimaan sektor pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN AKADEMIS...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pajak, dengan menjaring wajib pajak baru (

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pemerintahan suatu negara dibentuk sebagai perwakilan suatu rakyat.

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut, maka pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran. Adriani (dalam Kangtoshi, 2010), pajak adalah iuran masyarakat kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya pembangunan yang berkesinambungan. Pemerintah melalui Dirjen

Abstrak. Kata kunci: PP no. 46 tahun 2013, pertumbuhan wajib pajak, pertumbuhan penerimaan PPh pasal 4 ayat (2)

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dibayarkan memiliki fungsi tertentu yaitu fungsi Budgetair (sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK PADA KEMAUAN MENGIKUTI TAX AMNESTY

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur (Punarbhawa dan Aryani, 2013). Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. maju dan sejahtera. Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan utama Negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepatuhan Wajib Pajak, Pelayanan Pajak, Penyuluhan Pajak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang cukup dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara dapat dilihat dari dua sektor, yaitu sektor

SKRIPSI. Disusun Oleh : PUTRI YUDHA NIRWANA /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1, Pajak adalah

ANAK AGUNG SRI INTAN KOMALA DEWI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. umum (Mohammad Zain, 2007). Pajak diartikan sebagai pungutan yang dilakukan

Transkripsi:

Judul : Sosialisasi Perpajakan sebagai Pemoderasi Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar Nama : Cokorda Agung Meggy Megawangi NIM : 1206305176 ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, dana yang cukup besar diperlukan setiap tahunnya untuk melaksanakan berbagai macam pembangunan. Sektor penerimaan pajak merupakan salah satu sumber utama yang diandalkan pemerintah dalam membiayai pembangunan serta pengeluaran-pengeluaran lainnya. Penerimaan pajak diharapkan terus meningkat setiap tahunnya untuk upaya meningkatkan pembangunan. Peningkatan penerimaan pajak akan tercapai apabila peningkatan jumlah wajib pajak terjadi. Setiap tahunnya peningkatan jumlah wajib pajak terjadi, namun pada kenyataannya tingkat kepatuhan wajib pajak semakin menurun di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gianyar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak badan dengan sosialisasi perpajakan sebagai pemoderasi. Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar. Penentuan sampel dilakukan melalui metode convenience sampling, kemudian ukuran sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dengan menggunakan 100 sampel. Metode analisis data dilakukan dengan Moderated Regression Analysis (MRA). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Gianyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan mampu memoderasi pengaruh kesadaran wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak badan. Sosialisasi perpajakan juga mampu memoderasi pengaruh kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak badan. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan. vi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Kegunaan Penelitian... 9 1.5 Sistematika Penulisan... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori... 12 2.1.1 Teori Kepatuhan... 12 2.1.2 Pengertian Pajak...... 13 2.1.3 Pengertian Wajib Pajak... 14 2.1.4 Kepatuhan Wajib Pajak... 15 2.1.5 Kesadaran Wajib Pajak... 16 2.1.6 Kualitas Pelayanan... 17 2.1.7 Sosialisasi Perpajakan... 18 2.2 Hipotesis Penelitian... 18 2.2.1 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak... 18 2.2.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak... 19 2.2.3 Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dalam Hubungan Kesadaran Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak... 20 2.2.4 Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dalam Hubungan Kualitas Pelayanan dan Kepatuhan Wajib Pajak... 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 22 3.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian... 23 3.3 Obyek Penelitian... 23 3.4 Identifikasi Variabel... 23 vii

3.5 Definisi Operasional Variabel... 24 3.6 Jenis dan Sumber Data... 26 3.6.1 Jenis Data... 26 3.6.2 Sumber Data... 27 3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 27 3.8 Metode Pengumpulan Data... 29 3.9 Teknik Analisis Data... 29 3.9.1 Intervalisasi Data... 29 3.9.2 Uji Validitas... 30 3.9.3 Uji Reliabilitas... 31 3.9.4 Uji Asumsi Klasik... 31 3.9.5 Moderated Regression Analysis (MRA)... 33 3.9.6 Uji Kesesuaian Model (Uji F)... 34 3.9.7 Koefisien Determinasi (R 2 )... 35 3.9.8 Uji Statisik t... 35 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Instansi... 37 4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar... 37 4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar dan Uraian Jabatan... 39 4.1.3 Aktivitas Tempat Penelitian, Visi, Misi, serta Motto Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar... 50 4.2 Deskripsi Responden... 51 4.3 Uji Instrumen... 53 4.3.1 Uji Validitas... 53 4.3.2 Uji Reliabilitas... 54 4.4 Uji Asumsi Klasik... 55 4.4.1 Uji Normalitas... 56 4.4.2 Uji Multikoleniaritas... 56 4.4.3 Uji Heteroskedastisitas... 57 4.5 Statistik Deskriptif... 58 4.6 Hasil Moderated Regression Analysis (MRA)... 59 4.7 Uji Kesesuaian Model (Uji F) dan Koefisien Determinasi (R 2 )... 60 4.8 Uji Hipotesis Penelitian (Uji t)... 62 4.9 Pembahasan Hasil Penelitian... 63 4.9.1 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak... 63 4.9.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak... 64 4.9.3 Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dalam Hubungan Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak... 65 viii

4.9.4 Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dalam Hubungan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak... 66 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 68 5.2 Saran... 69 DAFTAR RUJUKAN... 70 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 76 ix

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Perkembangan Pendapatan Negara Tahun 2010-2014... 2 1.2 Tingkat Kepatuhan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar Tahun 2012-2014... 6 4.1 Karakteristik Responden... 52 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 53 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 55 4.4 Hasil Uji Normalitas (K-S Test)... 56 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas... 56 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 57 4.7 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 58 4.8 Koefisien Beta Variabel Penelitian dan Konstanta... 59 4.9 Hasil Uji F... 61 4.10 Hasil Koefisien Determinasi... 61 4.11 Hasil Moderated Regression Analysis (MRA)... 62 x

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 22 4.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar... 40 xi

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Kuesioner... 76 2 Karakteristik Responden... 83 3 Tabulasi Jawaban Responden... 87 4 Tabulasi Data Interval... 104 5 Uji Validitas... 121 6 Uji Reliabilitas... 129 7 Uji Asumsi Klasik... 130 8 Uji Statistik Deskriptif... 132 9 Hasil Analisis Regresi... 133 xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, dana yang cukup besar diperlukan setiap tahunnya untuk melaksanakan berbagai macam pembangunan. Semakin besar pengeluaran pemerintah dalam pembangunan, maka semakin besar pula penerimaan yang harus didapatkan. Sumber penerimaan negara ada 2 (dua) yaitu penerimaan dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Sumber pendapatan negara yang berasal dari dalam negeri dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu penerimaan negara bukan pajak (PNBP), penerimaan pajak, serta hibah. Sektor penerimaan pajak merupakan salah satu sumber utama yang diandalkan pemerintah dalam membiayai pembangunan serta pengeluaranpengeluaran lainnya. Santika (2014) mengatakan bahwa pajak merupakan kekayaan potensial yang dimiliki oleh setiap daerah dan hampir seluruh daerah di Indonesia menggali potensi pendapatan daerahnya dengan memungut pajak. Jumlah penduduk Indonesia yang setiap tahunnya semakin bertambah menyebabkan sumber penerimaan pemerintah dari sektor perpajakan dikatakan sebagai sumber penerimaan yang mempunyai umur tidak terbatas. Penerimaan dari sektor pajak merupakan penerimaan yang paling besar dibandingkan penerimaan dari sektor lain seperti sektor bukan pajak dan hibah. Perbandingan realisasi penerimaan negara dari sektor pajak 1

dan sektor lainnya dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 disajikan pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Perkembangan Pendapatan Negara Tahun 2010-2014 (dalam Triliun Rupiah) Tahun Penerimaan Negara Pajak Bukan Pajak Hibah 2010 723,3 268,9 3,0 2011 873,9 331,5 5,3 2012 980,5 351,8 5,8 2013 1.148,4 349,2 4,5 2014 1.246,1 386,9 2,3 Sumber: Nota Keuangan dan RAPBN (Data Diolah Kembali), 2015 Tabel 1.1 menyatakan bahwa sumber penerimaan negara terbesar selama 5 tahun terakhir berasal dari pajak. Besarnya kontribusi penerimaan pajak tersebut terhadap pendapatan negara, sangat mempengaruhi jalannya roda pemerintahan dan perekonomian bangsa. Dana dari penerimaan pajak sebagai sumber utama APBN tersebut dialokasikan untuk mendanai berbagai kepentingan bangsa untuk kemakmuran rakyat, mulai dari sektor pertanian, industri, perbankan, kesehatan maupun pendidikan. Semakin besar jumlah pajak yang diterima, maka akan semakin menguntungkan bagi negara (Alim, 2005). Hal tersebut dilakukan hampir diseluruh daerah di Indonesia untuk menggali potensi pendapatan daerahnya melalui pajak daerah. Upaya untuk optimalisasi pemungutan pajak dari sumber-sumber pajak daerah maupun retribusi daerah ini dilakukan dengan cara meningkatkan kinerja pemungutan serta penyederhanaan, penyempurnaan, dan penambahan jenis-jenis pajak melalui Undang-Undang No. 28 Tahun 2009. 2

Indonesia telah menganut self assessment system sejak tahun 1984 yang membawa misi dan konsekuensi perubahan sikap (kesadaran) warga masyarakat untuk membayar pajak secara sukarela (voluntary compliance) (Simanjuntak, 2009). Wajib pajak harus memiliki sikap kepatuhan untuk menerapkan sistem tersebut, karena saat ini masyarakat masih banyak yang belum sadar akan pentingnya sikap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak (Simanjuntak, 2009). Kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak sangat diperlukan bagi negara, mengingat pajak tersebut merupakan sumber utama penerimaan negara yang akan digunakan sebagai dana untuk pembangunan bangsa demi tercapainya kemakmuran rakyat. Kepatuhan wajib pajak adalah upaya wajib pajak sebagai warga negara dalam memenuhi kewajiban perpajakannya secara sukarela sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak dan memberikan kontribusi bagi pembangunan negara. Kepatuhan wajib pajak menurut Rahayu (2010) adalah keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Kepatuhan wajib pajak pada prinsipnya adalah tindakan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara (Maruf, 2009 dalam Tripuspitasari, 2012). Menurut Chau (2009), bahwa kepatuhan wajib pajak merupakan faktor yang sangat penting bagi peningkatan penerimaan pajak, seharusnya perlu dikaji secara intensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. 3

Kepatuhan wajib pajak menjadi faktor penting dalam meningkatkan penerimaan pajak. Wajib pajak jika tidak patuh terhadap peraturan pajak, maka secara tidak langsung akan menumbuhkan upaya penghindaran wajib pajak. Jika hal tersebut terjadi, dapat menyebabkan berkurangnya penerimaan pajak daerah maupun negara. Pemerintah perlu menumbuhkan rasa kesadaran dan kepatuhan wajib pajak terus menerus untuk mencapai target pajak yang telah ditetapkan. (Gravelle, 2009) menyatakan kerugian dari penghindaran pajak dan penggelapan sulit untuk diperkirakan, oleh karena itu upaya penegakan yang kuat memiliki dampak positif pada kepatuhan perpajakan secara keseluruhan (Ho, 2009). Tinggi rendahnya kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kesadaran wajib pajak. Kesadaran wajib pajak merupakan hal yang penting dalam perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Ritongga (2011) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak merupakan perilaku wajib pajak yang berupa pandangan atau perasaan yang melibatkan pengetahuan, keyakinan, dan penalaran disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai peraturan yang diberikan oleh sistem dan ketentuan pajak tersebut. Kesadaran wajib pajak dapat dilihat dari kesungguhan dan keinginan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya yang ditunjukkan dalam pemahaman wajib pajak terhadap fungsi pajak dan kesungguhan wajib pajak dalam membayar dan melaporkan pajak (Putri dan Jati. 2014). Kesadaran masyarakat yang tinggi akan mendorong semakin banyak masyarakat memenuhi kewajibannya untuk 4

mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak, melaporkan dan membayar pajaknya dengan benar sebagai wujud tanggung jawab berbangsa dan bernegara (James & Nobes. 1997). Faktor lain selain kesadaran wajib pajak yang dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan berperan besar terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam penerimaan pajak. Petugas pajak harus memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak sehingga memotivasi wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Boediono (2003) mendefinisikan pelayanan itu adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal sehingga tercipta kepuasan dan keberhasilan. Supadmi (2009) mengatakan bahwa untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dapat dilakukan melalui kualitas pelayanan. Hasil penelitiannya menemukan bahwa untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajak, kualitas pelayanan harus ditingkatkan oleh aparat pajak. Cronin (1992) juga menyatakan bahwa kualitas pelayanan juga dinilai sebagai perbandingan antara harapan yang diinginkan oleh pelanggan dengan penilaian mereka terhadap kinerja aktual dari suatu penyediaan layanan. Upaya dari Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah dengan sosialisasi perpajakan. Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengertian, informasi, dan pembinaan kepada masyarakat mengenai segala sesuatu yang berhubungan 5

dengan perpajakan dan perundang-undangan. Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui media komunikasi, baik media cetak seperti surat kabar, majalah maupun media audio visual seperti radio atau televisi (Sulistianingrum, 2009). Harapan dengan diadakannya sosialisasi perpajakan ini agar mampu menciptakan partisipasi yang efektif dikalangan masyarakat untuk memenuhi hak serta kewajibannya sebagai warga negara. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gianyar merupakan instansi vertikal yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Direktorat Jenderal Pajak Wilayah Bali. Fungsi dari kantor pelayanan pajak yakni melakukan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan dan efektifitas wajib pajak, penelitian dan penatausahaan surat pemberitahuan pajak tahunan, surat pemberitahuan masa serta berkas Wajib Pajak, penerimaan pajak, penagihan, pemeriksaan, penerapan sanksi perpajakan dan pelaksanaan administarasi Kantor Pelayanan Pajak. Gambaran jumlah penerimaan pajak pada KPP Pratama Gianyar disajikan dalam Tabel 1.2 Tabel 1.2 Tingkat Kepatuhan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar Tahun 2012-2014 Uraian Tahun 2012 2013 2014 WP Badan: WP Efektif 5.115 5.238 5.993 WP Tidak Efektif 582 584 584 SPT Masuk 2.513 2.545 2.616 SPT Tidak Masuk 2.396 2.756 3.093 Kepatuhan (%) 49,13 45,95 43,65 Sumber: KPP Pratama Gianyar, 2015 6

Berdasarkan Tabel 1.2 bahwa jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar mengalami peningkatan setiap tahun sejak 2012-2014, sedangkan persentase tingkat kepatuhannya pada periode tahun yang sama cenderung mengalami penurunan. Tabel 1.2 juga menunjukkan persentase kepatuhan pelaporan SPT menurun dibandingkan dengan jumlah wajib pajak efektif yang terdaftar pada tahun 2012 sebesar 49,13 persen, tahun 2013 menurun menjadi 45,95 persen, dan tahun 2014 kembali menurun menjadi 43,65 persen. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gianyar ini menunjukkan persentase tingkat kepatuhan yang masih rendah. Ketidakpatuhan dapat berasal dari kesalahan yang tidak disengaja maupun yang disengaja (Lederman, 2003). Perlu dikaji lebih mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Gianyar. Penelitian untuk mengetahui hubungan antara kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak belum banyak dilakukan. Secara teoritis, kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Pratiwi dan Ery (2014) dari hasil penelitian mengatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Diatnyani (2010) juga dalam penelitiannya menemukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian Utami dan Kardinal (2012) mendapatkan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. 7

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang kepatuhan wajib pajak dengan judul Sosialisasi Perpajakan sebagai Pemoderasi Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar. 1.2 Rumusan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak badan? 2) Apakah kualitas pelayanan berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak badan? 3) Apakah sosialisasi perpajakan memoderasi kesadaran wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak badan? 4) Apakah sosialisasi perpajakan memoderasi kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak badan? 1.3 Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui apakah kesadaran wajib pajak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak badan. 2) Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak badan. 8

3) Untuk mengetahui apakah sosialisasi perpajakan memoderasi pengaruh kesadaran wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak badan. 4) Untuk mengetahui apakah sosialisasi perpajakan memoderasi pengaruh kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak badan. 1.4 Kegunaan Penelitian Beberapa kegunaan dari penelitian ini antara lain: 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran serta wawasan yang lebih luas tentang bagaimana pengaruh kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian diharapkan memiliki kegunaan praktis yaitu dapat memberikan kontribusi dalam usaha peningkatan kepatuhan wajib pajak. Tujuan ini dimungkinkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak telah diketahui melalui penelitian yang direncanakan di lokasi penelitian. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I: Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah dari penelitian yang dilakukan, yang kemudian dari latar belakang masalah yang 9

diungkapkan dapat dirumuskan ke dalam pokok permasalahan, serta disampaikan tujuan penelitian dan kegunaan penelitian dan pada akhir bab ini disampaikan sistematika penulisan. Bab II: Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menyajikan teori atribusi untuk mendukung pokok permasalahan terutama Pajak Badan yang nantinya menjadi dasar masalah dalam penelitian ini serta diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya, dan disajikan juga mengenai dugaan sementara dari pokok permasalahan. Bab III: Metode Penelitian Bab ini menyajikan metode penelitian yang mencakup berbagai hal seperti lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data yang akan dipergunakan dalam membahas permasalahan yang akan diteliti. Bab IV: Hasil dan Pembahasan Bab ini menyajikan data beserta pembahasan berupa gambaran umum wilayah penelitian dan pembahasan hasil dari model yang digunakan, yang merupakan jawaban dari permasalahan yang ada. 10

Bab V: Simpulan dan Saran Bab ini menyajikan simpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan, permasalahan serta saran yang dapat diberikan berdasarkan atas hasil. 11