DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR SINGKATAN... v. DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN...

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN: E-JURNAL MEDIKA, VOL. 6 NO.1, JANUARI, 2017

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

1. PENDAHULUAN. berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara

BAB I PENDAHULUAN. intoleran. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri ini merupakan indikator kualitas air karena keberadaannya menunjukan bahwa

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB I PENDAHULUAN. adalah masalah kejadian penyakit Tifoid (Thypus) di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan (foodborne illnesses) pada orang yang mengonsumsinya. Lebih dari 250

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare adalah buang air besar (defekasi) yang berbentuk tinja cair atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB I PENDAHULUAN. diseduh dengan teh ditambah gula dan es. Minuman es teh banyak digemari oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

BAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE DI BANGSAL MELATI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir,sedangkan diare akut adalah

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah kondisi dimana terjadi buang air besar atau defekasi

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Diare adalah penyebab kematian yang kedua pada anak balita setelah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencernaan manusia dan hewan. Bakteri Coliform digunakan sebagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir. Diare dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu diare akut dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kesadaran (Rampengan, 2007). Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella

BAB 1 PENDAHULUAN. Disentri basiler yang berat pada umumnya disebabkan oleh Shigella

ISSN: E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 7,JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan (street food)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu buang air besar yang tidak normal. berbentuk tinja encer dengan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab. Sementara menurut United Nations Childrens Foundation (UNICEF)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Propinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten dalam luas wilayah

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB I PENDAHULUAN. Salmonella sp merupakan salah satu bakteri patogen yang dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia dan juga hewan berdarah panas. Kelompok bakteri Coliform diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit Diare,

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja (Manalu, Marsaulina,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (food borne diseases) dan kejadiankejadian

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA ES TEH YANG DIJUAL DI SEPANJANG JALAN TARAKAN KOTA BANAJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Pengelolaan sapi perah rakyat pada kenyataannya masih bersifat tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. dunia melalui WHO (World Health Organitation) pada tahun 1984 menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan. makanan dan minuman (UU RI No.

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan telah lama dimanfaatkan sebagai sumber protein yang cukup penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sehingga tanaman kelapa dijuluki Tree of Life (Kriswiyanti, 2013).

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan.

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN. akut atau gastroenteritis akut terjadi pada orang dewasa (Simadibrata &

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah masalah kejadian demam tifoid (Ma rufi, 2015). Demam Tifoid atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

I. PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan kematian, yang disebut sebagai salmonellosis. Habitat

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR SINGKATAN... v DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.3.1 Tujuan Umum... 4 1.3.2 Tujuan Khusus... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 5 2.1 Es Daluman... 6 2.2 Daluman... 6 2.2.1 Proses Pembuatan Daluman... 8 2.2.2 Penjualan dan Konsumsi Daluman... 8 2.3 Higiene Sanitasi Makanan... 9 2.3.1 Faktor yang mempengaruhi Sanitasi Makanan... 9 2.4 Penggawasan Sanitasi makanan... 11 2.5 Kontaminasi Makanan... 12 2.6 Escherchia coli... 12 2.6.1 Taksonomi... 13 2.6.2 Morfologi... 14 2.6.3 Sifat Bakteri... 15 ii

2.6.4 Toksin Escherchia coli... 15 2.6.5 Patogenitas... 17 2.6.6 Sifat Biakan... 20 2.7 Escherchia coli Serotipe O157... 20 BAB III KERANGKA BERPIKIR... 22 3.1 Kerangka Berpikir... 22 3.2 Kerangka Konsep penelitian... 23 BAB IV METODE PENELITIAN... 23 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 24 4.2 Rancangan Penelitian... 24 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 24 4.3.1 Populasi Penelitian... 24 4.3.2 Sampel Penelitian... 24 4.3.3 Besar Sampel... 24 4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 25 4.4 Variabel... 25 4.4.1 Variabel Penelitian... 25 4.4.2 Definisi Operasional Variabel... 25 4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian... 26 4.5.1 Bahan Penelitian... 26 4.5.2 Instrumen penelitian... 26 4.6 Protokol Penelitian... 27 4.6.1 Pengambilan Sampel... 27 4.6.2 Penumbuhan Escherchia coli... 27 4.6.3 Isolasi Escherchia coli... 27 4.6.4 Subkultur Escherchia coli... 28 4.6.5 Identifikasi Escherchia coli... 28 4.6.6 Identifikasi Escherchia coli O157... 30 4.7 Analisis Data... 30 DAFTAR PUSTAKA... 31 iii

ABSTRAK IDENTIFIKASI BAKTERI Escherchia coli SEROTIPE O157 DENGAN MEDIA SORBITOL MACCONKEY AGAR (SMAC) PADA DALUMAN (Cylea Berbata) DARI PEDAGANG ES DALUMAN DI KOTA DENPASAR Latar Belakang Indonesia memiliki angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi. Kontaminasi makanan oleh Eschercia Coli merupakan salah satu penyebab diare. Es daluman merupakan salah satu minuman yang digemari masyarakat bali yang dalam pembuatan sampai penyajian daluman sangat rentan akan kontaminasi bakteri. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi keberadaan Eschercia Coli pada daluman dengan menggunakan sampel daluman yang diambil di sekitar Kota Denpasar. Tujuan Mengetahui ada atau tidaknya bakteri Eschercia coli khususnya serotipe O157 pada daluman yang dijual pedagang es daluman di Kota Denpasar. Metode Penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian studi eksploratif dilakukan pada 10 sampel daluman yang didapatkan dengan teknik nonrandom sampling yaitu quota sampling. Digunakan media TSB sebagai penyubur koloni bakteri, McConkey sebagai isolasi bakteri gram negatif, dan media EMBA sebagai mdia identifikasi Eschercia Coli. Penanaman pada media SMAC iv

dilakukan apabila didapatkan koloni Eschercia Coli pada media EMBA. Analisis hasil sampling dan eksperimental dievaluasi dan disajikan dalam bentuk table, gambar, dan narasi. Hasil Pada sepuluh sampel yang ditanam di media McConkey dari media penyubur TSB, hanya satu sampel dengan kode DF yang menunjukan koloni berwarna merah jambu yang dicurigai koloni Eschercia Coli. Akan tetapi setelah ditanam pada media EMBA, pada sampel DF tidak menunjukan koloni yang berwarna hijau metalik. Pada pengamatan mikroskopik yang diambil dari koloni McConkey, sampel dengan kode DA, DD, dan DJ diamati koloni bakteri yang berbentuk basil berwarna merah dan pada sampel dengan kode DB, DC, DE, DF, DG, DH, dan DI diamati koloni bakteri berbentuk kokobasil berwarna merah. Kesimpulan Tidak ditemukan kontaminasi Eschercia Coli pada sepuluh sampel daluman dari pedagang es daluman di wilayah kota Denpasar (0%). Kata kunci : Escerchia Coli, Kontaminasi makanan, Media TSB, Media EMBA, Hijau metalik v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah buang air besar (defekasi) berbentuk setengah cair atau cair dengan volume tinja lebih banyak dari biasanya (200 g atau 200 ml/24 jam). Jika memakai kriteria frekuensi, diare dapat didefinisikan sebagai proses buang air besar encer lebih dari 3 kali/hari. Diare dapat dibedakan menjadi diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah diare yang onsetnya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 2 minggu, sedangkan diare kronik berlangsung lebih dari 2 minggu. Diare dapat disebabkan karena non infeksi dan infeksi. Infeksi merupakan penyebab diare yang utama. Diare karena infeksi dapat disebabkan karena inveksi virus, parasit, dan bakteri. (Ciesla WP et al, 2003 ; Lung E, 2003) Di negara berkembang, kematian 3 juta penduduk terjadi setiap tahunnya akibat mengalami diare infeksi. Di Afrika diare infeksi menyerang anak - anak menyebabkan kejadian diare 7 kali setiap tahunnya dibandingkan dengan negara berkembang lainnya yang hanya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahunnya (Jonas ACC et al, 2004). Di Indonesia, angka morbiditas dan mortalitas diare masih tinggi. Survei morbiditas yang telah dilakukan oleh Subdit diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 sampai 2010 terlihat kecendrungan peningkatan insiden diare. Pada tahun 2000 IR penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun vi

2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian luar biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi. Pada tahun 2009 terjadi KLB di 24 kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang, sedangkan pada tahun 2010 terjadi KLB deare di 33 kecamatan dengan jumlah kasus 4204 orang dengan kematian 73 orang. Sedangkan Di Bali, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Denpasar di Puskesmas Denpasar (2006), kasus diare masih mendominasi 10 penyakit infeksi dengan jumlah kasus sebanyak 11.669 kasus (4,39%). Bakteri Escherchia coli merupakan bakteri gram negatif anaerobik fakultatif yang biasanya ditemukan di usus organisme berdarah panas. Bakteri Escherchia coli merupakan salah satu bakteri indikator polusi yang digunakan sebagai petunjuk adanya kontaminasi feses manusia maupun hewan yang merupakan organisme komensal yang ada pada saluran pencernaan manusia maupun hewan (Vogt RL et al, 2005). Escherchia coli dapat mengkontaminasi makanan yang proses pengolahannya menggunakan air yang tercemar. Salah satu makanan yang pembuatannya memerlukan air dan dapat tercemar adalah cincau hijau (daluman). Daluman adalah makanan tradisional Bali yang umumnya disajikan dalam olahan minuman. Daluman digunakan sebagai bahan campuran es daluman yang kaya akan kandungan karbohidrat. Rasa yang khas dan segar menyebabkan daluman banyak disenangi oleh masyarakat. Bahan baku utama daluman adalah daun Daluman (Cyclea barbata). Umumnya pedagang es daluman membuat Daluman secara tradisional yang bersifat turun menurun.pedagang es daluman mungkin menggunakan air mentah dalam pembuatan daluman. Kontaminasi Escherchia coli pada daluman mungkin terjadi apabila dalam pembuatannya menggunakan air vii

mentah. Pada bulan September 2009, terjadi kasus sebanyak 20 mahasiswi Akademi Kebidanan dan Keperawatan Prima Kota Jambi yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi minuman daluman saat berbuka puasa. Empat jam setelah meminum daluman, mereka merasakan lemas, mual, dan muntah. Kasus lain juga terjadi pada bulan September 2010, 110 orang warga Desa Sukammanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan es Daluman (Suhatman, 2009 ; Priliawito, 2010). Di Kecamatan Denpasar Selatan banyak pedagang es daluman yang menjajakan dagangannya. Berdasarkan hasil observasi, daluman tersebut dibuat sendiri di rumah atau membeli di pasar-pasar tradisional di denpasar. Kemungkinan dalam pembuatan daluman tidak menggunakan air matang dan proses produksinya tidak memenuhi higiene sanitasi. Penelitian mengenai identifikasi Salmonella sp yang dilakukan oleh Muslina (2006) pada cincau hijau yang dijual di Pasar Wondri Semarang Selatan menunjukkan bahwa diketemukan cincau hijau tercemar oleh bakteri Salmonella paratyphi. Menyadari akan pentingnya kesehatan konsumen dalam mengkonsumsi es daluman di Kota Denpasar maka perlu dilakukan penelitian mengenai identifikasi Eschercia coli terutama serotipe O157 pada daluman (Cyclea barbata) yang dijual pedagang es daluman di Kota Denpasar. viii

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas beberapa rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah : a. Berapa banyak daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi bakteri Escherchia coli? b. Berapa banyak daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi bakteri Escherchia coli serotipe O157? c. Dagang es daluman di daerah mana saja dari sampel di Kota Denpasar yang menjual daluman yang terkontaminasi Escherchia coli serotipe O157? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri Escherchia coli khususnya serotipe O157 pada daluman yang dijual pedagang es daluman di Kota Denpasar. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui jumlah daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi oleh Bakteri Escherchia Coli. b. Untuk mengetahui jumlah daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi oleh Bakteri Escherchia Coli serotipe O157. c. Untuk mengetahui pedagang es daluman di daerah mana saja dari sampel di Kota Denpasar yang menjual daluman yang terkontaminasi Bakteri Escherchia Coli serotipe O157. ix

1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : a. Proposal penelitian ini sebagai pemenuhan tugas akhir semester V Elective Study penulis di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali. b. Diharapkan penelitian deskriptif observasional ini dapat digunakan sebagai data awal yang nantinya memadai untuk dianalisis. c. Melatih penulis dalam melakukan penelitian. d. Data hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai data dasar bagi dinas terkait. x