DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR SINGKATAN... v DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.3.1 Tujuan Umum... 4 1.3.2 Tujuan Khusus... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 5 2.1 Es Daluman... 6 2.2 Daluman... 6 2.2.1 Proses Pembuatan Daluman... 8 2.2.2 Penjualan dan Konsumsi Daluman... 8 2.3 Higiene Sanitasi Makanan... 9 2.3.1 Faktor yang mempengaruhi Sanitasi Makanan... 9 2.4 Penggawasan Sanitasi makanan... 11 2.5 Kontaminasi Makanan... 12 2.6 Escherchia coli... 12 2.6.1 Taksonomi... 13 2.6.2 Morfologi... 14 2.6.3 Sifat Bakteri... 15 ii
2.6.4 Toksin Escherchia coli... 15 2.6.5 Patogenitas... 17 2.6.6 Sifat Biakan... 20 2.7 Escherchia coli Serotipe O157... 20 BAB III KERANGKA BERPIKIR... 22 3.1 Kerangka Berpikir... 22 3.2 Kerangka Konsep penelitian... 23 BAB IV METODE PENELITIAN... 23 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 24 4.2 Rancangan Penelitian... 24 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 24 4.3.1 Populasi Penelitian... 24 4.3.2 Sampel Penelitian... 24 4.3.3 Besar Sampel... 24 4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 25 4.4 Variabel... 25 4.4.1 Variabel Penelitian... 25 4.4.2 Definisi Operasional Variabel... 25 4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian... 26 4.5.1 Bahan Penelitian... 26 4.5.2 Instrumen penelitian... 26 4.6 Protokol Penelitian... 27 4.6.1 Pengambilan Sampel... 27 4.6.2 Penumbuhan Escherchia coli... 27 4.6.3 Isolasi Escherchia coli... 27 4.6.4 Subkultur Escherchia coli... 28 4.6.5 Identifikasi Escherchia coli... 28 4.6.6 Identifikasi Escherchia coli O157... 30 4.7 Analisis Data... 30 DAFTAR PUSTAKA... 31 iii
ABSTRAK IDENTIFIKASI BAKTERI Escherchia coli SEROTIPE O157 DENGAN MEDIA SORBITOL MACCONKEY AGAR (SMAC) PADA DALUMAN (Cylea Berbata) DARI PEDAGANG ES DALUMAN DI KOTA DENPASAR Latar Belakang Indonesia memiliki angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi. Kontaminasi makanan oleh Eschercia Coli merupakan salah satu penyebab diare. Es daluman merupakan salah satu minuman yang digemari masyarakat bali yang dalam pembuatan sampai penyajian daluman sangat rentan akan kontaminasi bakteri. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi keberadaan Eschercia Coli pada daluman dengan menggunakan sampel daluman yang diambil di sekitar Kota Denpasar. Tujuan Mengetahui ada atau tidaknya bakteri Eschercia coli khususnya serotipe O157 pada daluman yang dijual pedagang es daluman di Kota Denpasar. Metode Penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian studi eksploratif dilakukan pada 10 sampel daluman yang didapatkan dengan teknik nonrandom sampling yaitu quota sampling. Digunakan media TSB sebagai penyubur koloni bakteri, McConkey sebagai isolasi bakteri gram negatif, dan media EMBA sebagai mdia identifikasi Eschercia Coli. Penanaman pada media SMAC iv
dilakukan apabila didapatkan koloni Eschercia Coli pada media EMBA. Analisis hasil sampling dan eksperimental dievaluasi dan disajikan dalam bentuk table, gambar, dan narasi. Hasil Pada sepuluh sampel yang ditanam di media McConkey dari media penyubur TSB, hanya satu sampel dengan kode DF yang menunjukan koloni berwarna merah jambu yang dicurigai koloni Eschercia Coli. Akan tetapi setelah ditanam pada media EMBA, pada sampel DF tidak menunjukan koloni yang berwarna hijau metalik. Pada pengamatan mikroskopik yang diambil dari koloni McConkey, sampel dengan kode DA, DD, dan DJ diamati koloni bakteri yang berbentuk basil berwarna merah dan pada sampel dengan kode DB, DC, DE, DF, DG, DH, dan DI diamati koloni bakteri berbentuk kokobasil berwarna merah. Kesimpulan Tidak ditemukan kontaminasi Eschercia Coli pada sepuluh sampel daluman dari pedagang es daluman di wilayah kota Denpasar (0%). Kata kunci : Escerchia Coli, Kontaminasi makanan, Media TSB, Media EMBA, Hijau metalik v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah buang air besar (defekasi) berbentuk setengah cair atau cair dengan volume tinja lebih banyak dari biasanya (200 g atau 200 ml/24 jam). Jika memakai kriteria frekuensi, diare dapat didefinisikan sebagai proses buang air besar encer lebih dari 3 kali/hari. Diare dapat dibedakan menjadi diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah diare yang onsetnya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 2 minggu, sedangkan diare kronik berlangsung lebih dari 2 minggu. Diare dapat disebabkan karena non infeksi dan infeksi. Infeksi merupakan penyebab diare yang utama. Diare karena infeksi dapat disebabkan karena inveksi virus, parasit, dan bakteri. (Ciesla WP et al, 2003 ; Lung E, 2003) Di negara berkembang, kematian 3 juta penduduk terjadi setiap tahunnya akibat mengalami diare infeksi. Di Afrika diare infeksi menyerang anak - anak menyebabkan kejadian diare 7 kali setiap tahunnya dibandingkan dengan negara berkembang lainnya yang hanya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahunnya (Jonas ACC et al, 2004). Di Indonesia, angka morbiditas dan mortalitas diare masih tinggi. Survei morbiditas yang telah dilakukan oleh Subdit diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 sampai 2010 terlihat kecendrungan peningkatan insiden diare. Pada tahun 2000 IR penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun vi
2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian luar biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi. Pada tahun 2009 terjadi KLB di 24 kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang, sedangkan pada tahun 2010 terjadi KLB deare di 33 kecamatan dengan jumlah kasus 4204 orang dengan kematian 73 orang. Sedangkan Di Bali, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Denpasar di Puskesmas Denpasar (2006), kasus diare masih mendominasi 10 penyakit infeksi dengan jumlah kasus sebanyak 11.669 kasus (4,39%). Bakteri Escherchia coli merupakan bakteri gram negatif anaerobik fakultatif yang biasanya ditemukan di usus organisme berdarah panas. Bakteri Escherchia coli merupakan salah satu bakteri indikator polusi yang digunakan sebagai petunjuk adanya kontaminasi feses manusia maupun hewan yang merupakan organisme komensal yang ada pada saluran pencernaan manusia maupun hewan (Vogt RL et al, 2005). Escherchia coli dapat mengkontaminasi makanan yang proses pengolahannya menggunakan air yang tercemar. Salah satu makanan yang pembuatannya memerlukan air dan dapat tercemar adalah cincau hijau (daluman). Daluman adalah makanan tradisional Bali yang umumnya disajikan dalam olahan minuman. Daluman digunakan sebagai bahan campuran es daluman yang kaya akan kandungan karbohidrat. Rasa yang khas dan segar menyebabkan daluman banyak disenangi oleh masyarakat. Bahan baku utama daluman adalah daun Daluman (Cyclea barbata). Umumnya pedagang es daluman membuat Daluman secara tradisional yang bersifat turun menurun.pedagang es daluman mungkin menggunakan air mentah dalam pembuatan daluman. Kontaminasi Escherchia coli pada daluman mungkin terjadi apabila dalam pembuatannya menggunakan air vii
mentah. Pada bulan September 2009, terjadi kasus sebanyak 20 mahasiswi Akademi Kebidanan dan Keperawatan Prima Kota Jambi yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi minuman daluman saat berbuka puasa. Empat jam setelah meminum daluman, mereka merasakan lemas, mual, dan muntah. Kasus lain juga terjadi pada bulan September 2010, 110 orang warga Desa Sukammanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan es Daluman (Suhatman, 2009 ; Priliawito, 2010). Di Kecamatan Denpasar Selatan banyak pedagang es daluman yang menjajakan dagangannya. Berdasarkan hasil observasi, daluman tersebut dibuat sendiri di rumah atau membeli di pasar-pasar tradisional di denpasar. Kemungkinan dalam pembuatan daluman tidak menggunakan air matang dan proses produksinya tidak memenuhi higiene sanitasi. Penelitian mengenai identifikasi Salmonella sp yang dilakukan oleh Muslina (2006) pada cincau hijau yang dijual di Pasar Wondri Semarang Selatan menunjukkan bahwa diketemukan cincau hijau tercemar oleh bakteri Salmonella paratyphi. Menyadari akan pentingnya kesehatan konsumen dalam mengkonsumsi es daluman di Kota Denpasar maka perlu dilakukan penelitian mengenai identifikasi Eschercia coli terutama serotipe O157 pada daluman (Cyclea barbata) yang dijual pedagang es daluman di Kota Denpasar. viii
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas beberapa rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah : a. Berapa banyak daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi bakteri Escherchia coli? b. Berapa banyak daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi bakteri Escherchia coli serotipe O157? c. Dagang es daluman di daerah mana saja dari sampel di Kota Denpasar yang menjual daluman yang terkontaminasi Escherchia coli serotipe O157? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri Escherchia coli khususnya serotipe O157 pada daluman yang dijual pedagang es daluman di Kota Denpasar. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui jumlah daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi oleh Bakteri Escherchia Coli. b. Untuk mengetahui jumlah daluman dari sampel pedagang es daluman di Kota Denpasar yang terkontaminasi oleh Bakteri Escherchia Coli serotipe O157. c. Untuk mengetahui pedagang es daluman di daerah mana saja dari sampel di Kota Denpasar yang menjual daluman yang terkontaminasi Bakteri Escherchia Coli serotipe O157. ix
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : a. Proposal penelitian ini sebagai pemenuhan tugas akhir semester V Elective Study penulis di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali. b. Diharapkan penelitian deskriptif observasional ini dapat digunakan sebagai data awal yang nantinya memadai untuk dianalisis. c. Melatih penulis dalam melakukan penelitian. d. Data hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai data dasar bagi dinas terkait. x