26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran data variable bebas dan variable terikat dalam waktu bersamaan (Nursalam, 2003). Desain ini dipilih bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variable-variabel baik bebas maupun terikat,dengan melihat hubungan kosep diri dengan tingkat depresi pada lansia. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada di Panti Werda Pengayoman Semarang yaitu sebanyak 66 lansia per bulan Mei 2010, dan yang menderita penyakit kronik 52 lansia. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Penelitian dapat menggunakan seluruh objek atau hanya megambil sebagian dari keseluruhan populasi. Sampel yang baik adalah sampel yang representative/ mewakili poplasi (Notoatmodjo, 2002). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah lansia yang telah menderita penyakit kronik yang berjumlah 52 lansia. Lansia yang menderita penyakit kronik dapat peneliti ketahui melalui dengan melihat catatan medis masing-masing lansia yang telah dinyatakan oleh dokter menderita penyakit lebih dari 6 bulan. Jumlah sampel yang sedikit yaitu
27 kurang dari 100 orang maka, digunakan metode pengambilan sampel dengan total sampling yang berarti peneliti mengambil sampel keseluruhan dari sampel yang akan diteliti dengan demikian hasil lebih representative (Arikunto, 2002). Kriteria sampel dalam penelitian keperawatan dapat meliputi kriteria inklusi dan eksklusi, dimana kriteria tersebut dapat menentukan dapat dan tidaknya sampel yang akan digunakan. Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel, sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Azis, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Lansia laki-laki dan perempuan berusia diatas 55 tahun yang berada di Panti Wreda Pengayoman Semarang. b) Lansia yang menderita penyakit kronik Lansia yang kooperatif menjadi responden. c) Lansia yang bersedia menjadi responden.
28 C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Penelitian Tabel 3.1 Definisi Operassional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Konsep Diri Tingkat Depresi Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Keadaan psikologis yang menunjukkan suasana mood yang depresif, konsep diri negative, keinginankeinginan yang regresif serta adanya perubahan pada tingkat aktifitas. Lembar kuesioner B terdiri dari 20 item pertanyaan Lembar kuesioner C terdiri dari 30 item pertanyaan Total nilai (score) dengan penilaian : - konsep diri tinggi nilai : 14-20 - konsep diri sedang nilai : 7-13 - konsep diri rendah nilai : 0-6 Total nilai (score) dengan penilaian : - Normal nilai : 0-5 - Depresi ringan sampai sedang nilai : 6-15 - Depresi berat nilai : 16-30 Ordinal Ordinal
29 D. Metode Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu: a. Kuesioner A : Tentang data pribadi atau karakteristik usia lanjut yang terdiri atas: umur responden, jenis kelamin responden, pendidikan terakhir responden, dan pekerjaan terakhir responden. b. Kuesioner B : untuk mengukur konsep diri responden terdiri dari 20 item pertanyaan pilihan dalam bentuk check list dengan pilihan jawaban yaitu : ya dan tidak. Nilai 1 untuk jawaban ya, nilai 0 untuk jawaban tidak. Dengan penilaian : konsep diri rendah (jumlah skor 0-6), konsep diri sedang (jumlah skor 7-13) dan konsep diri tinggi (jumlah skor 14-20). c. Kuesioner C : yaitu alat ukur atau instrumen yang disusun oleh Yosavage (1983) untuk mengukur tingkat depresi yang terdiri dari dari 30 item pertanyaan terhadap responden, apakah berat, sedang, ringan atau normal, dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Utuk pertanyaan nomer : 1, 5, 6, 8, 15, 19, 21, 27, 29, dan 30, pilhan jawaban ya diberi skor 1 dan pilihan jawaban tidak diberi skor 0. Sedangkan untuk pertanyaan nomer : 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 26, dan 28, pilihan jawaban ya diberi skor 0 dan pilihan jawaban tidak diberi skor 1. Masing-masing nilai angka dari 30 item pertanyaan tersebut kemudian dijumlahkan dan dari jumlah tersebut ditotal score sehingga dapat diketahui tingkat depresi lansia, yaitu dengan kriteria :Total nilai (score) : 0-5 = keadaan normal, 6-15 = depresi ringan atau sedang, 16-30 = depresi berat. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini untuk pelaksanaan pengumpulan data, peneliti membagi menjadi dua tahap, yaitu : a. Tahap Persiapan Ditahap ini, peneliti memulai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
30 1) Mengurus administrasi berkaitan dengan persyaratan penelitian dan perijinan kepada Kepala Instansi yang terkait 2) Melakukan survey pendahuluan b. Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah tahap pelaksanaan pengambilan data adalah sebagai berikut : 1) Peneliti memberikan inform consent kepada calon responden yaitu lansia yang berdasarkan catatan medis telah dinyatakan menderita penyakit kronik oleh dokter. Kemudian menjelaskan secara lengkap tentang tujuan peneliti yang akan dilakukan dan meminta untuk menjadi responden. Dalam proses pemberian inform consent sebagian lansia tidak menandatangani inform consent tetapi secara verbal semua calon responden telah menyetujui untuk dilakukan pengambilan data, hal ini dikarenakan lansia tersebut secara fisik kesulitan dalam memberikan tandatangan. 2) Setelah calon responden menyetujui menjadi responden dan mendatangani inform consent, peneliti mulai melakukan pengambilan data dengan observasi dan wawancara terpimpin berdasarkan lembar pertanyaan yang telah ada. Peneliti dibantu oleh perawat dalam pengambilan data, yang sebelumnya sudah menyamakan persepsi tentang pertanyaan yang akan diberikan pada responden agar peneliti mendapatkan hasil data yang diharapakan. 3) Setelah pengisian lembar observasi dan wawancara selesai, maka peneliti melakukan pengecekan ulang apakah lembar telah terisi lengkap.
31 E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Uji Coba Instrumen a. Pengujian validitas instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas suatu variabel dapat menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan perangkat komputer, dengan rumus yaitu (Arikunto, 2006) : r N( XY) - ( X Y) 2 N X X 2 N Y 2 Y 2 Keterangan : N : jumlah teruji r : korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X : skor butir Y : skor total Menurut Sugiyono (2007) keputusan ujinya adalah : Bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya variabel tersebut valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak valid. Dalam penelitian ini uji validitas hanya dilakukan untuk variabel independen, karena untuk variabel dependent menggunakan instrumen yang sudah baku. Uji validitas kuesioner diujicobakan di Panti Wreda Pucang Gading Semarang dengan alasan karena mempunyai karakteristik yang sama sesuai data penelitian dengan jumlah responden sebanyak 15 responden, sehingga didapatkan nilai r tabel (df-2) adalah 0,514. Dari hasil perhitungan kuesioner konsep diri, dari 20 pertanyaan didapatkan nilai r hitung kuesioner konsep diri antara 0,544-0,905 yang berarti semua kuesioner telah dinyatakan valid dimana telah memenuhi nilai r tabel.
32 b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah alat ukur pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil pengukuran relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama, jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Arikunto, 2007). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach. Hasil perhitungan didapatkan bahwa hasil alpha untuk kuesioner konsep diri sebesar 0,970, hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pertanyaan yang digunakan untuk menunjukkan variabel konsep diri dapat diandalkan (reliabel). 2. Pengolahan Data a. Editing Editing dilakukan umtuk mengetahui apakah data sudah diisi dengan benar sesuai petunjuk pengisian. Pada tahap ini semua data diperiksa, sehingga apabila ada pertanyaan yang belum diisi atau kesalahan penulisan, masalah tersebut dapat ditanyakan kepada responden. b. Coding Coding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama peneliti kedalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis terhadap pertanyaan dan jawaban yang dianjurkan. Sehingga dalam pengolahan data ini peneliti melakukan pemberian kode untuk memudahkan pengolahan data. c. Entry Data Merupakan kegiatan pengolahan data, agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis dengan meggunakan program komputer.
33 3. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisa univariat yang dilakukan terhadap karakteristik responden untuk mendeskripsikan variable penyakit kronik dan tingkat depresi dengan tidak melakukan analisis perbedaan atau hubungan antar variable (Alimul, 2003). Variable dependen dan independen dianalisa dengan statistic descriptive yaitu prosentase untuk mendapatkan gambaran megenai penyakit kronik dan tingkat depresi yang diderita lansia. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan berkorelasi, dengan menggunakan uji Chi-Square yaitu digunakan untuk mencari hubungan atau mencari hipotesa antara 2 variabel atau lebih dan datanya ordinal (Arikunto, 2007). F. Etika Penelitian Penelitian dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari institusi pendidikan mengajukan izin kepada lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan dilakukan penelitian dengan menekankan etika yang meliputi : 1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden) Lembar persetujuan ini diberikan kepada calon responden yang akan diteliti dan mau menandatangani surat persetujuan bersedia menjadi responden penelitian. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah penggumpulan data, jika calon responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghonnati hak-haknya. 2. Anonymity (tanpa nama) Peneliti menjaga kerahasiaan responden, dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.
34 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden akan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data-data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian. G. Jadwal Penelitian Terlampir