PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

MAKE-UP OF RESULT LEARN STUDENT AT STUDY OF IPA THROUGH METHOD OF QUESTIONS STUDENT HAVE IN CLASS OF V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

Universitas Bung Hatta Abstract

METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE DI KELAS V SDN 04 KAYU MANANG SURIAN KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: CICILIA CIKITA ABSES NPM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SDN 34 KOTO RAWANG PESISIR SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

Keyword: Creativity Student, learning IPA, Strategy of Lightening climate the learning.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

OLEH: RIANDA MUFIWAN NPM:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DI SDN 16 SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR

,, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas BungHatta

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ICE BREAKER

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS V SD NEGERI 16 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THE LEARNING CELL DI KELAS IV SDN 32 KOTO SALIDO PAINAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: FEBRI MAYENTI NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PUTRI MENDARI NPM

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL INSIDE- OUTSIDE CIRCLE DI SDN 08 SELAYO KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 09 BALAI SATU KECAMATAN LUBUK BASUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREDICTION GUIDE

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR DI SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II PADA TEMA LIMA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 03 KOTO BALINGKA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PREDICTION GUIDE

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS Va DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI PEER LESSONS DI SD NEGERI 04 BARIANG RAO-RAO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

Satria Hermano Pandrik 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Keyword : activity, result of learning, activity reading directed ( DRA)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V

ARIE WANGI CHANDRA NPM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PEMBENTUKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 1 PADANG SIBUSUK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG Yuliana Diknal Lorenza 1, Muhammad Sahnan 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: lorenzajuly@yahoo.co.id Abstract This research of low background of him result of learning student at study of IPS class V in SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang. This Matter is caused to tend to method him deliver a lecture and question and answer, and often teacher do not use media in study. This research aim to for deskription of make up of result learn IPS student at cognate aspect, afectif and psikomotor. This research represent Research Of Action Class. Strategy the used Mastery Learning, consist of 2 cycle. Instrument the used is sheet of tes result of learning cognate aspect, aspect observation sheet of afectif, psikomotor, teacher activity observation, and final tes of cycle. Result of research indicate that result learn student mount. Is visible from mean assess cognate aspect student of cycle student of I that is 68,63 mounting to become 74,05 in cycle of II, aspect of afektif student at cycle of I that is 66,45% mounting to become 74,04% in cycle of II, of aspect of psikomotor student at cycle of I that is 68,51% mounting to become 74,08% in cycle of II, from result of final tes of cycle, mean assess cycle of I is 66,83 (50%), and mean assess cycle of II is 80,46 (78,12%). Pursuant to result of data analysis, please conclude that usage of strategy of Mastery Learning can improve result learn IPS class V. From result of this research is suggested to learn that applying strategy of Mastery Learning at other study area. Key word: IPS, Mastery Learning Pendahuluan perubahan dalam dirinya. Selanjutnya, Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan selalu mengupayakan kehidupan manusia kearah lebih baik yang diperlukan di masa akan datang. Menurut Hamalik (2007:79) Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya sehingga timbul dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 bab 1 Pasal 1 juga dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif menegembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, penegendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang 1

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Proses pembelajaran merupakan kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mempengaruhi siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantarkan siswa ke arah perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makluk sosial. Dengan pendidikan dapat menentukan kemajuan bangsa. Tugas utama guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator, pengelola dan pembimbing bagaimana membelajarkan siswa. Untuk melaksanakan tugas perlu meyediakan berbagai fasilitas dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Mulyasa (2007:4) menjelaskan tentang tugas dan peranan guru sebagai pendidik sebagai berikut. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, guru sebagai pendidik profesional harus bertanggung jawab terhadap tugasnya, selain itu guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa. Tugas dan peranan guru seperti itu juga perlu dilakukan oleh guru yang mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak hanya bersifat hapalan saja, tetapi siswa diharapkan memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsepkonsep dasar IPS, serta memilki keterampilan dan sikap baik dalam memecahkan persoalan serta masalah hidup dalam sosial masyarakat yang komplek dan penuh tantangan yang terjadi di lingkungannya. Pada hakekatnya IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidup itu mereka harus mampu mengatasi rintangan-rintangan yang mungkin timbul dari sekeliling maupun dari akibat hidup bersama. Begitulah IPS melihat manusia dari berbagai sudut pandang. Depdiknas, 2006:149) tentang IPS di Sekolah Dasar (SD) sebagai beikut: Mata pelajaran yang mempelajari tentang kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian Geografi, Antropologi, Tatanegara, dan Sejarah. IPS yang diajarkan di SD terdiri dari bahan pokok, pengetahuan sosial dan sejarah. Bahkan kajian sosial mencakup, lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintah. Bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau sampai sekarang. 2

Pendapat di atas menunjukan bahwa pembelajaran IPS berisi tentang kehidupan sosial yang mencakup lingkungan sosial dan sebagainya. Pendidikan IPS juga merupakan cabang-cabang dari berbagai sosial yang didasarkan bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, sejarah, tatanegara, dan sejarah. Hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 17 September sampai 20 Oktober di SD Negeri 05 Surau Gadang padang, khususnya pada kelas V, ditemukan masalah dalam pembelajaran IPS bahwa terdapat 8 orang (25%) siswa sering tidak memperhatikan gurunya, kemudian ketika guru memberikan kesempatan bertanya hanya sedikit siswa yang bertanya, ketika pembelajaran berlangsung ada 5 orang (15,62%) siswa yang keluar masuk, ketika ditegur gurunya, sebagian siswa hanya tenang sebentar dan kembali ribut. Guru cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sering terlihat guru hanya sekedar mengajar dan memberi latihan tetapi tidak meninjau lebih lanjut sampai di mana tingkat kemampuan siswanya. dan sering guru tidak menggunakan media saat proses pembelajaran, sehingga siswa terlihat bosan dan hasil belajar IPS di kelas V rendah. Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang masih relatif rendah. Hal ini didasarkan pada data yang peneliti peroleh sewaktu observasi meminta data dari guru kelas V tahun ajaran 2012/2013, dari hasil ujian mid semester ganjil. Data yang diperoleh dari SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang pada pembelajaran IPS adalah dari 32 siswa, hanya 9 orang siswa (28,12%) tuntas dan sebanyak 23 orang siswa (71,87%) tidak tuntas, siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 78, dan siswa yang mendapatkan nilai terendah adalah 50, dengan rata-rata nilai 65,71 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pembelajaran IPS di kelas V ini adalah 70. Mengacu pada permasalahan yang ditemukan di kelas, maka dipandang perlu mencari jalan keluarnya. Salah satunya menggunakan strategi pembelajaran yang tepat yaitu strategi Mastery Learning dimana, strategi ini bertujuan agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid, dan membentuk kelompokkelompok kecil bagi siswa yang salah dalam menjawab tes untuk kemudian dapat mempelajari kesalahan masing-masing dan memperbaikinya serta membimbing seluruh siswa agar mencapai ketuntasan dalam belajar. Peneliti tertarik mengadakan 3

penelitian dengan menggunakan Strategi Mastery Learning, dengan harapan dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar dan akhirnya dapat meningkatkan proses pembelajaran IPS itu sendiri. Adapun judul penelitian adalah Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V melalui Strategi Mastery Learning di SD Negeri 05 Surau Gadang, Siteba Padang. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui Strategi Mastery Learning di SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba, Padang. Kemudian secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Peningkatan kemampuan belajar IPS siswa kelas V pada aspek kognitif di lihat dari pengetahuan dan pemahaman siswa melalui strategi Mastery Learning di SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang. 2. Peningkatan kemampuan belajar IPS siswa kelas V pada aspek afektif di lihat dari keseriusan dan keaktifan siswa melalui strategi Mastery Learning di SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang. 3. Peningkatan kemampuan belajar IPS siswa kelas V pada aspek psikomotor di lihat dari partisipasi dan ketelitian siswa dalam mengerjakan latihan melalui strategi Mastery Learning di SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang. Metodologi Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Uno (2011:63) Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama lain, dilengkapi dengan fakta-fakta dan mengembangkan kemampuan analisis. Arikunto, dkk. (2006:91), Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang yang berjumlah 32 orang yang terdiri dari laki-laki 15 orang dan perempuan 17 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2 Maret semester II (dua) tahun ajaran 2012/2013. Penelitian mengacu pada desain Uno (2011:63) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. 4

Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah mencapai 70%. Secara rinci indikator keberhasilan siswa juga di lihat melalui tiga aspek, yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotor mencapai 70%. Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti dari sumber utama, sedangkan data sekunder adalah sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan oleh data primer. Data tersebut adalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data yang telah dibatasi dalam teknik pengumpulan data, yaitu penggunaan tes, penggunaan metode observasi (lembar observasi). Untuk menganalisis data peneliti menggunakan rumus berikut ini: 1. Data aktivitas guru Untuk mendapatkan persentase guru dalam mengelola pembelajaran, skor dari semua aspek dalam proses pembelajaran dihitung dengan rumus: menurut Desfitri (2008:44), sebagai berikut: Jumlah yang diperoleh dijadikan dasar untuk mengambil kesimpulan kategori penilaian pelaksanaan pembelajaran Strategi Mastery Learning. Kategori penilaian pelaksanaan pembelajaran menggunakan Strategi Mastery Learning tersebut adalah: Kriteria Taraf Keberhasilan: 76% - 100% = Baik (B) 51% - 75% = Cukup Baik (CB) 26% - 50% = Kurang Baik (KB) 0% - 25% = Tidak Baik (TB) 2. Teknik Analisis Data Siswa pada Aspek Afektif, dan Psikomotor. Untuk mengetahui hasil belajar aspek afektif dan psikomotor siswa, dapat digunakan rumus yang berpedoman pada BNSP (2006:11), sebagai berikut: Nilai = Jika rata-rata persentase tiap indikator telah meningkat sesuai KKM, yaitu 70, maka aspek afektif dan psikomotor siswa dianggap meningkat. 3. Data Hasil Tes Menurut Desfitri,dkk (2008:43-44) untuk melihat skor rata-rata siswa 5

ketuntasan belajar siswa secara klasikal dan dapat digunakan rumus sebagai berikut: Rumus Ketuntasan Secara Klasikal TB = S N X 100% X = x n Keterangan : X = Nilai rata-rata siswa x = Nilai siswa n = jumlah siswa Keterangan: TB = Tuntas belajar S =Jumlah yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 70 n = Jumlah siswa Data hasil belajar yang diperoleh dikatakan meningkat apabila hasil yang diperoleh dari siklus kedua lebih tinggi dari hasil belajar siklus pertama. Dimana pada penelitian ini peneliti menggunakan hasil tes ulangan harian sebagai titik awal untuk melihat peningkatan pada siklus pertama. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I 1) Data hasil observasi aktivitas guru (Aspek peneliti) Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II diketahui persentase aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran pertemuan pertama dengan persentase yaitu 61,11%, pertemuan kedua dengan persentase yaitu 72,22%, dan memiliki rata-rata persentase 66,66%. Hal ini diasumsikan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sudah cukup baik. 2) Data Hasil Belajar Aspek Kognitif Data ini didapatkan melalui lembar tes hasil belajar aspek kognitif. Indikator penilaian aspek Kognitif adalah pengetahuan dan pemahaman siswa, serta tes akhir siklus I. Tes hasil belajar aspek kognitif siswa pertemuan I, didapat ratarata nilai 58,40. Sedangkan pada pertemuan II, rata-rata persentase, yaitu. Meskipun demikian, hal ini belum mencapai target dalam indikator keberhasilan, yaitu 70%. Sedangkan hasil analisa dari tes akhir siklus I terlihat bahwa rata-rata hasil tes belajar IPS pada siklus I terjadi peningkatan yaitu 66,83. Meskipun demikian, hal ini belum mencapai target hasil belajar yang ditetapkan dalam indikator keberhasilan yaitu 70. 3) Data Hasil Observasi Aspek Afektif Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi aspek Afektif. Indikator penilaian aspek Afektif adalah keseriusan dan keaktifan siswa. Hasil observasi siswa aspek Afektif yaitu, pertemuan I, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 orang (52%), dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang (48%), dengan rata-rata nilai 68,00. Sedangkan pada pertemuan II, jumlah siswa yang 6

tuntas sebanyak 16 orang (51,61%), dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 15 orang (48,38%), dengan rata-rata nilai 64,90 dan rata-rata persentase yaitu 66,45. Meskipun demikian, hal ini belum mencapai target dalam indikator keberhasilan, yaitu 70%. 4) Data Hasil Observasi Aspek Psikomotor Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi aspek Psikomotor. Indikator aspek Psikomotor adalah partisipasi dan ketelitian siswa mengerjakan latihan dalam proses pembelajaran. Hasil observasi penilaian Psikomotor siswa pada siklus I yaitu, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 14 orang (56%), dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 orang (44%), dengan rata-rata nilai 68,48. Sedangkan pada pertemuan II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 orang (51,61%), dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 15 orang (48,38%), dengan rata-rata nilai yaitu 68,54 dan rata-rata persentase, yaitu 68,51. Meskipun demikian, hal ini belum mencapai target dalam indikator keberhasilan, yaitu 70. b. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 1) Data hasil observasi Aktivitas Guru (pada aspek peneliti). Berdasarkan lembar observasi aktivitas peneliti dalam pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran pada siklus II diketahui persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pertemuan pertama dengan persentase yaitu 72,22%, pertemuan kedua dengan persentase yaitu 88,88%, dan memiliki rata-rata persentase 80,55%. Hal ini diasumsikan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sudah baik. 2) Data Hasil Hasil Belajar Kognitif Data ini didapatkan melalui lembar tes hasil belajar aspek Kognitif. Indikator penilaian aspek Kognitif adalah pengetahuan dan pemahaman siswa, serta tes akhir siklus II. Hasil belajar Kognitif siswa pada siklus II dengan rata-rata nilai 68,43. Sedangkan pada pertemuan II, dengan rata-rata nilai yaitu 79,67. Dan rata-rata pertemuan I dan II, yaitu 74,05%. Hal ini sudah mencapai target indikator keberhasilan, yaitu 70%. Sedangkan hasil analisa dari tes akhir siklus II terlihat bahwa terjadi peningkatan yaitu 80,46 (rata-rata hasil tes akhir Siklus I adalah 66,83. Dengan demikian, berarti hasil belajar yang ditetapkan dalam indikator keberhasilan yaitu 70 sudah tercapai. 3) Data Hasil Observasi Aspek Afektif Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi penilaian Afektif. Indikator penilaian aspek Afektif adalah keseriusan dan keaktifan siswa. Hasil observasi penilaian Afektif siswa pada siklus II pada pertemuan I yaitu, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 orang (65,62%), dan jumlah siswa yang tidak 7

tuntas sebanyak 11 orang (34,37%), dengan rata-rata nilai yaitu 71,48. Sedangkan pada pertemuan II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 orang (74,19%), dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang (25,80%), dengan rata-rata nilai yaitu 76,61% dan rata-rata persentase, yaitu 74,04%. Dengan demikian, hal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 70%. 4) Data Hasil Observasi Aspek Psikomotor Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi penilaian Psikomotor. Indikator penilaian aspek Psikomotor adalah partisipasi dan ketelitian siswa mengerjakan latihan dalam proses pembelajaran. Hasil observasi penilaian Psikomotor siswa pada siklus II pada pertemuan I yaitu, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 22 orang (68,75%), dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 orang (31,25%), dengan rata-rata nilai yaitu 71,56%. Sedangkan pada pertemuan II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 orang (77,41%), dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang (22,58%), dengan rata-rata nilai yaitu 76,61. Dan rata-rata persentase, yaitu 74,08%. Hal ini sudah mencapai target dalam indikator keberhasilan, yaitu 70%. 2. Pembahasan Setelah dilaksanakan Siklus I dan Siklus II, diketahui bahwa aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan startegi Mastery Learnin, hasil belajar aspek kognitif, observasi aspek afektif, dan psikomotor dan rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II sudah terjadi peningkatan, dapat dilihat pada grafik batang 1 seperti berikut ini: 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% SIKLUS I SIKLUS II Kognitif Siswa Afektif Siswa Psikomotor Siswa Aktivitas Guru Ketutantasan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan di atas, maka disimpulkan bahwa aktivitas guru dari siklus I (66,66%) ke siklus II (80,55%) dapat dikatakan meningkat, hasil belajar kognitif siswa dari siklus I (68,63%) ke siklus II (74,05%) dapat dikatakan meningkat, aspek afektif siswa dari siklus I (66,45%) ke siklus II (74,04%), dan aspek psikomotor dari siklus I (68,51%) ke siklus II (74,08) dapat dikatakan meningkat, dan ketuntasan hasil tes akhir siklus, dari siklus I (50%) ke siklus II (78%) dapat dikatakan meningkat, karena itu diputuskan untuk tidak melanjutkan penelitian pada siklus berikutnya. Dengan demikian penelitian ini telah selesai. 8

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui Strategi Mastery Learning dapat ditingkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V di SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang. Kemudian secara rinci terlihat dari peningkatan indikator keberhasilan dari siklus I ke siklus II sebagai berikut: 1. Tes hasil belajar siswa aspek Kognitif siklus I yaitu 68,63, meningkat pada siklus II yaitu 74,05. 2. Hasil observasi siswa aspek Afektif siklus I yaitu 66,45%, meningkat pada siklus II yaitu 74,04%. 3. Hasil observasi siswa aspek Psikomotor siklus I 68,51%, meningkat pada siklus II 74,08%. 4. Rata-rata Tes Akhir Siklus siswa siklus I 66,83 mengalami peningkatan pada siklus II, yaitu 80,46. Hal ini berarti pelaksanaan pembelajaran IPS kelas V melalui Strategi Mastery Learning di SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang berlangsung dengan baik. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP Desfitri, dkk. 2008. Peningkatan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Matematika Siswa kelas V III2 MTSN model Padang Melalui Pendekatan Kontekstual.Laporan Pengembangan Inovasi,pembelajaran di Sekolah (PIPS). Padang: FKIP Universitas Bung Hatta. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Uno, Hamzah B. 2011. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara UUSPN No 20. 2003. Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tersediadi http://smpn1singajaya.wordp ress.com/2009/06/07/uuspnno-20-tahun-2003. Diakses 29 Mei 2012. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi,dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara BNSP. 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta 9