III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam Sentul yang diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

III MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

Lampiran 1. Skema Penelitian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler strain cobb 398 sebanyak 100 ekor. Ayam tersebut dipelihara

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Itik Cihateup yang dipelihara sebanyak 48 ekor baik jantan maupun betina,

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

Transkripsi:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh dari Jimmy s Farm berlokasi di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat koefisien variasi berat badan ayam lokal Jimmy s Farm umur 2 minggu sebesar 14,72%. Sebelum dimasukan ke kandang, ayam diberi wingtag terlebih dahulu. Ayam dibagi secara acak ke dalam 20 unit kandang tanpa pemisahan jenis kelamin (straight run) dan setiap kandangnya berisi 5 ekor untuk dipelihara selama 12 minggu. 3.1.2 Bahan dan Ransum Percobaan Penelitian menggunakan 5 ransum perlakuan dan 4 kali ulangan dengan imbangan energi dan protein yang berbeda. Ransum yang digunakan adalah ransum hasil formulasi diberikan dalam bentuk mash, bahan pakan penyusun ransum diperoleh dari CV. Missouri Poultry, Jl. Malabar No. 53, Bandung. Ransum terdiri dari ransum komersial dan ransum perlakuan. Bahan pakan penyusun ransum yang digunakan adalah sebagai berikut : jagung, dedak halus, bungkil kedelai, tepung ikan, CaCO3, topmix, tepung tulang, dan minyak. Komposisi nutrien dan energi metabolis bahan pakan penelitian, susunan ransum penelitian serta kandungan nutrien dan energi metabolis ransum penelitian disajikan pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

Tabel 1. Kompisisi Nutrien dan Energi Metabolis Bahan Pakan Penelitian Bahan Pakan EM PK SK Ca P Lys Met Kkal/kg...%... Tepung Ikan 3190 58,00 1,00 2,00 1,50 5,20 1,80 Bungkil Kedelai 2240 0,90 0,32 0,67 0,29 2,90 0,65 Jagung Kuning 3370 3,90 0,02 0,30 0,10 0,20 0,18 Dedak Halus 1630 13,00 0,12 1,50 0,21 0,77 0,29 CaCO3 0,00 0,00 0,00 40,00 0,00 0,00 0,00 Tepung Tulang 0,00 0,00 0,00 23,30 18,00 0,00 0,00 Minyak Kelapa 8600 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Premix 0 0,70 0 0 0 0,40 0,30 Sumber : Scott dkk (1982) Keterangan : EM (Energi Metabolis), PK (Protein Kasar), LK (Lemak Kasar), Ca (Kalsium), P (Phosfor), Lys (Lysin), Meth (Methionin). 17 Tabel 2. Susunan Ransum Percobaan Bahan Pakan P1 P2 P3 P4 P5...%... Tepung Ikan 8,00 10,50 11,50 7,50 10,50 Bungkil Kedelai 4,75 7,00 11,50 6,50 8,00 Jagung Kuning 58,00 55,25 52,75 64,00 61,00 Dedak Halus 27,50 25,50 22,50 19,00 17,50 CaCO3 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Tepung Tulang 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 Minyak Kelapa 0,00 0,00 0,00 1,25 1,25 Premix 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Jumlah 100 100 100 100 100 Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan aplikasi winfeed (2016) Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Percobaan Nutrien P1 P2 P3 P4 P5 Kebutuhan* Energi Metabolis (kkal/kg) 2750 2750 2750 2950 2950 2750-2950 Protein Kasar (%) 15,00 17,00 19,00 15,00 17,00 15,0-19,0 Lemak Kasar (%) 6,66 6,54 6,19 7,01 6,99 4,0-7,0 Serat Kasar (%) 4,89 4,75 4,62 4,09 3,97 3,0-6,0 Kalsium (%) 1,05 1,25 1,34 1,01 1,24 0,9-1,1 Phospor (%) 0,58 0,67 0,72 0,55 0,67 0,56-0,9 Lysin (%) 0,97 1,18 1,35 0,94 1,16 0,8-1,0 Methionin (%) 0,35 0,40 0,44 0,35 0,40 0,35-0,42 Sumber : *) Widodo (2010) Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan aplikasi winfeed (2016)

18 3.2 Kandang Penelitian Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang sistem litter dengan kerangka terbuat dari bambu yang setiap unit kandangnya diberi sekat. Ukuran masing-masing kandang adalah 75 x 75 x 75 cm. Masing masing unit kandang diberi nomer perlakuan, ulangan dan dilengkapi dengan tempat pakan (round feeder), tempat minum (round water), termometer, hygrometer serta lampu pijar berdaya 60 watt. 3.3 Alat dan Bahan Penelitian 3.3.1 Alat yang Digunakan a. Tempat pakan dan air minum. b. Timbangan analitik digital kapasitas 5 kg digunakan untuk menimbang bobot badan ayam dan ransum. c. Wingtag 100 buah untuk menandai ternak percobaan. d. Higrometer untuk mengukur kelembaban kandang. e. Spuit ukuran 0,70 x 38 mm dengan kapasitas 5 ml untuk mengambil darah ayam dari bagian sayap (vena pectoralis). f. Tabung Vakulab ber-edta sebagai untuk menyimpan sampel darah. g. Cooler box, untuk menyimpan sampel darah. h. Sentrifugator untuk memisahkan plasma darah. i. Makro pipet 1.0 ml untuk mengambil reagent. j. Mikro pipet 0,01 ml (10μl) untuk mengambil sampel plasma. k. KIT Glukosa dan Trigliserida l. Spectrofotometer untuk mengukur hasil absorban.

19 3.3.2 Bahan yang Digunakan a. Sampel darah (Plasma darah) b. Desinfektan (Alkohol 70%) c. Aquadest 3.4 Metode Penelitian 3.4.1 Prosedur Penelitian 1) Tahap Persiapan Meliputi penyediaan bahan pakan penyusun ransum, pemesanan DOC serta persiapan kandang diantaranya : pengapuran kandang, penomoran kandang, sanitasi kandang yang dilakukan seminggu sebelum penelitian dimulai. Penomoran dilakukan pada waktu DOC tiba di lokasi kandang penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan sebelum DOC tiba di lokasi kandang penelitian, yaitu : a. Persiapan alat timbangan dan air minum yang telah dicampur gula b. Menyalakan Lampu bohlam 60 watt sebelum kedatangan DOC c. Pemasangan Koran sebagai litter d. Pemasangan Tempat pakan dan minum yang sudah didesinfeksi menggunakan antiseptik. 2) Tahap Adaptasi Ayam umur DOC dipasang wingtag dan ditempatkan dikandang sesuai dengan pengacakan/random. Setelah umur 2 minggu, ayam ditimbang bobot badanya dan dipisahkan sesuai dengan data perhitungan koefisien variasi bobot badan bertujuan untuk menyamakan bobot badan dan konsumsi ransum tiap ekor (Nasution, 1992). Umur 0 sampai 2

20 minggu ayam diberikan ransum yang sama yaitu ransum komersil (BRI) sebagai netralisasi dengan kandungan energi dan protein sebesar 2820 2920 kkal/kg dan 21% (Japfa Comfeed Indonesia, 2013), air minum diberikan secara ad-libitum. 3) Tahap Perlakuan Ayam yang diberi ransum perlakuan adalah ayam lokal Jimmy s Farm umur 2 sampai 12 minggu terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Ransum perlakuan diberikan 3 kali sehari dari jam 06:30 WIB, 11.00, dan 16:00 WIB, air minum diberikan secara ad-libitum. Tempat minum dicuci setiap hari untuk menghindari tempat minum yang kotor dan timbulnya jamur, mencuci tempat minum menggunakan antiseptik untuk meminimalisir timbulnya bakteri. Pemberian litter diberikan ketika umur 2 minggu dan kemudian ditambah setiap minggunya menyesuaikan keadaan kandang. 4) Tahap Pengambilan dan Pengumpulan Sampel a. Sebanyak 20 ekor ayam lokal umur 12 minggu Jimmy s Farm disiapkan. b. Mengambil darah sebanyak 3 ml menggunakan spuit ukuran 0,70 x 38 mm pada bagian vena pektrolaris eksterna dibagian bawah sayap yang sudah diberi alkohol 70% c. Sampel darah dimasukan ke dalam vakulab yang mengandung antikoagulan ber EDTA untuk mencegah pembekuan darah. d. Vakulab dimasukan ke dalam cooling box pada saat akan dibawa ke laboratorium. e. Sentrifugasi darah selama 15 menit untuk mendapatkan plasma darah.

21 3.5 Peubah yang Diamati 1. Kandungan Glukosa Darah Kandungan glukosa darah ditentukan dengan mengunakan metode Glucose Oxidase-Phenol Amino Phenozome (GOD-PAP) atau tes warna enzimatis yang ditemukan Schmidt (1971). Analisis sampel dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer. 2. Kandungan Trigliserida Darah Kandungan trigliserida darah ditentukan dengan menggunakan metode Glycerol-3-Phosphate (G3P) Colorimetric Assay Kit. (Mc Gowan, 1983). Analisis sampel dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer. 3.6 Prosedur Analisis 3.6.1 Prosedur Analisis Glukosa 1. Menyediakan tabung reaksi sebanyak 22 buah yang terdiri dari 20 sampel plasma darah ayam, 1 blank, dan 1 standar. 2. Membuat larutan blank dengan campuran 10 μl aquades dan 1 ml reagent. 3. Membuat larutan standar dengan campuran 10 μl standar dan 1 ml reagent. 4. Membuat sampel dengan campuran 10 μl plasma darah ayam (spesimen) dan 1 ml reagent sebanyak 20 sampel. 5. Menghangatkan sampel (spesimen), blank, dan standar dengan penangas air pada suhu 37 0 C selama 20 menit 6. Mengukur absorban pada panjang gelombang (460-560 λ) menggunakan spektrofotometer. 7. Standar konsentrasi glukosa (100 mg/dl)

22 berikut: Setelah semua absoban di dapat kemudian masukan ke persamaan sebagai Absorban Spesimen Glukosa (mg/dl) = Absorban Standar x standar konsentrasi 3.6.2 Prosedur Analisis Trigliserida 1. Menyediakan tabung reaksi sebanyak 22 buah yang terdiri dari 20 sampel plasma darah ayam, 1 blank, dan 1 standar. 2. Membuat larutan blank dengan campuran 10 μl aquades dan 1 ml reagent. 3. Membuat larutan standar dengan campuran 10 μl standar dan 1 ml reagent. 4. Membuat sampel dengan campuran 10 μl plasma darah ayam (spesimen) dan 1 ml reagent sebanyak 20 sampel. 5. Menghangatkan sampel (spesimen), blank, dan standar dengan penangas air pada suhu 37 0 C selama 20 menit. 6. Mengukur absorban pada panjang gelombang (480-520 λ) menggunakan spektrofotometer. 7. Standar konsentrasi trigliserida (200 mg/dl) Setelah semua absorban di dapat kemudian masukan ke persamaan sebagai berikut : Absorban Spesimen Trigliserida (mg/dl) = Absorban Standar x standar konsentrasi

23 3.7 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut : P1 = Ransum mengandung energi 2750 kkal/kg dan protein 15% (183 : 1) P2 = Ransum mengandung energi 2750 kkal/kg dan protein 17% (162 : 1) P3 = Ransum mengandung energi 2750 kkal/kg dan protein 19% (145 : 1) P4 = Ransum mengandung energi 2950 kkal/kg dan protein 15% (197 : 1) P5 = Ransum mengandung energi 2950 kkal/kg dan protein 17% (174 : 1) Model statistik yang digunakan adalah model linear, dengan persamaan : Yij = µ + τi + εij Keterangan : Yij = Variabel respon yang diukur µ = Rata-rata umum τi = Pengaruh perlakuan ke-i εij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j i = Perlakuan 1,2,3,4,5 j = Ulangan 1,2,3,4 Tabel 4. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit Ftab (0.05) Ftab (0.01) Perlakuan (t-1)=4 JKP KTP KTP/KTG 3.06 4.89 Galat t(r-1)=15 JKG KTG Total (tr-1)=19 JKT Sumber : Matjik dan Sumertajaya (2002)

24 Keterangan : Db = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat JKP = Jumlah kuadrat perlakuan JKG = Jumlah kuadrat galat JKT = Jumlah kuadrat tabel KT = Kuadrat tengah KTP = Kuadrat tengah perlakuan KTG = Kuadrat tengah galat Hipotesis yang akan diuji : H0 H1 : PI=P2=P3=P4=P5, pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata. : P1 P2 P3 P4 P5, atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : 1. Bila F hitung F tabel (0,05), artinya perlakuan tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Bila Fhitung > F tabel (0,05), artinya perlakuan berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1. Bila terjadi perbedaan nyata dari hasil sidik ragam, maka dilakukan uji beda antar perlakuan menggunakan Uji Duncan, dengan rumus sebagai berikut : LSR α = SSR α x S x S x = KT Galat r

25 Keterangan : LSR α = Significant Range SSR α = Student Significant Range S x = Standar error KTG = Kuadrat Tengah Galat Kaidah Keputusan : Jika d LSR, terima H0 (tidak berbeda nyata) Jika d > LSR, tolak H0 (berbeda nyata) Keterangan : d = selisih antara dua beda nyata