III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh dari Jimmy s Farm berlokasi di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat koefisien variasi berat badan ayam lokal Jimmy s Farm umur 2 minggu sebesar 14,72%. Sebelum dimasukan ke kandang, ayam diberi wingtag terlebih dahulu. Ayam dibagi secara acak ke dalam 20 unit kandang tanpa pemisahan jenis kelamin (straight run) dan setiap kandangnya berisi 5 ekor untuk dipelihara selama 12 minggu. 3.1.2 Bahan dan Ransum Percobaan Penelitian menggunakan 5 ransum perlakuan dan 4 kali ulangan dengan imbangan energi dan protein yang berbeda. Ransum yang digunakan adalah ransum hasil formulasi diberikan dalam bentuk mash, bahan pakan penyusun ransum diperoleh dari CV. Missouri Poultry, Jl. Malabar No. 53, Bandung. Ransum terdiri dari ransum komersial dan ransum perlakuan. Bahan pakan penyusun ransum yang digunakan adalah sebagai berikut : jagung, dedak halus, bungkil kedelai, tepung ikan, CaCO3, topmix, tepung tulang, dan minyak. Komposisi nutrien dan energi metabolis bahan pakan penelitian, susunan ransum penelitian serta kandungan nutrien dan energi metabolis ransum penelitian disajikan pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.
Tabel 1. Kompisisi Nutrien dan Energi Metabolis Bahan Pakan Penelitian Bahan Pakan EM PK SK Ca P Lys Met Kkal/kg...%... Tepung Ikan 3190 58,00 1,00 2,00 1,50 5,20 1,80 Bungkil Kedelai 2240 0,90 0,32 0,67 0,29 2,90 0,65 Jagung Kuning 3370 3,90 0,02 0,30 0,10 0,20 0,18 Dedak Halus 1630 13,00 0,12 1,50 0,21 0,77 0,29 CaCO3 0,00 0,00 0,00 40,00 0,00 0,00 0,00 Tepung Tulang 0,00 0,00 0,00 23,30 18,00 0,00 0,00 Minyak Kelapa 8600 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Premix 0 0,70 0 0 0 0,40 0,30 Sumber : Scott dkk (1982) Keterangan : EM (Energi Metabolis), PK (Protein Kasar), LK (Lemak Kasar), Ca (Kalsium), P (Phosfor), Lys (Lysin), Meth (Methionin). 17 Tabel 2. Susunan Ransum Percobaan Bahan Pakan P1 P2 P3 P4 P5...%... Tepung Ikan 8,00 10,50 11,50 7,50 10,50 Bungkil Kedelai 4,75 7,00 11,50 6,50 8,00 Jagung Kuning 58,00 55,25 52,75 64,00 61,00 Dedak Halus 27,50 25,50 22,50 19,00 17,50 CaCO3 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Tepung Tulang 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 Minyak Kelapa 0,00 0,00 0,00 1,25 1,25 Premix 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Jumlah 100 100 100 100 100 Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan aplikasi winfeed (2016) Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Percobaan Nutrien P1 P2 P3 P4 P5 Kebutuhan* Energi Metabolis (kkal/kg) 2750 2750 2750 2950 2950 2750-2950 Protein Kasar (%) 15,00 17,00 19,00 15,00 17,00 15,0-19,0 Lemak Kasar (%) 6,66 6,54 6,19 7,01 6,99 4,0-7,0 Serat Kasar (%) 4,89 4,75 4,62 4,09 3,97 3,0-6,0 Kalsium (%) 1,05 1,25 1,34 1,01 1,24 0,9-1,1 Phospor (%) 0,58 0,67 0,72 0,55 0,67 0,56-0,9 Lysin (%) 0,97 1,18 1,35 0,94 1,16 0,8-1,0 Methionin (%) 0,35 0,40 0,44 0,35 0,40 0,35-0,42 Sumber : *) Widodo (2010) Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan aplikasi winfeed (2016)
18 3.2 Kandang Penelitian Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang sistem litter dengan kerangka terbuat dari bambu yang setiap unit kandangnya diberi sekat. Ukuran masing-masing kandang adalah 75 x 75 x 75 cm. Masing masing unit kandang diberi nomer perlakuan, ulangan dan dilengkapi dengan tempat pakan (round feeder), tempat minum (round water), termometer, hygrometer serta lampu pijar berdaya 60 watt. 3.3 Alat dan Bahan Penelitian 3.3.1 Alat yang Digunakan a. Tempat pakan dan air minum. b. Timbangan analitik digital kapasitas 5 kg digunakan untuk menimbang bobot badan ayam dan ransum. c. Wingtag 100 buah untuk menandai ternak percobaan. d. Higrometer untuk mengukur kelembaban kandang. e. Spuit ukuran 0,70 x 38 mm dengan kapasitas 5 ml untuk mengambil darah ayam dari bagian sayap (vena pectoralis). f. Tabung Vakulab ber-edta sebagai untuk menyimpan sampel darah. g. Cooler box, untuk menyimpan sampel darah. h. Sentrifugator untuk memisahkan plasma darah. i. Makro pipet 1.0 ml untuk mengambil reagent. j. Mikro pipet 0,01 ml (10μl) untuk mengambil sampel plasma. k. KIT Glukosa dan Trigliserida l. Spectrofotometer untuk mengukur hasil absorban.
19 3.3.2 Bahan yang Digunakan a. Sampel darah (Plasma darah) b. Desinfektan (Alkohol 70%) c. Aquadest 3.4 Metode Penelitian 3.4.1 Prosedur Penelitian 1) Tahap Persiapan Meliputi penyediaan bahan pakan penyusun ransum, pemesanan DOC serta persiapan kandang diantaranya : pengapuran kandang, penomoran kandang, sanitasi kandang yang dilakukan seminggu sebelum penelitian dimulai. Penomoran dilakukan pada waktu DOC tiba di lokasi kandang penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan sebelum DOC tiba di lokasi kandang penelitian, yaitu : a. Persiapan alat timbangan dan air minum yang telah dicampur gula b. Menyalakan Lampu bohlam 60 watt sebelum kedatangan DOC c. Pemasangan Koran sebagai litter d. Pemasangan Tempat pakan dan minum yang sudah didesinfeksi menggunakan antiseptik. 2) Tahap Adaptasi Ayam umur DOC dipasang wingtag dan ditempatkan dikandang sesuai dengan pengacakan/random. Setelah umur 2 minggu, ayam ditimbang bobot badanya dan dipisahkan sesuai dengan data perhitungan koefisien variasi bobot badan bertujuan untuk menyamakan bobot badan dan konsumsi ransum tiap ekor (Nasution, 1992). Umur 0 sampai 2
20 minggu ayam diberikan ransum yang sama yaitu ransum komersil (BRI) sebagai netralisasi dengan kandungan energi dan protein sebesar 2820 2920 kkal/kg dan 21% (Japfa Comfeed Indonesia, 2013), air minum diberikan secara ad-libitum. 3) Tahap Perlakuan Ayam yang diberi ransum perlakuan adalah ayam lokal Jimmy s Farm umur 2 sampai 12 minggu terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Ransum perlakuan diberikan 3 kali sehari dari jam 06:30 WIB, 11.00, dan 16:00 WIB, air minum diberikan secara ad-libitum. Tempat minum dicuci setiap hari untuk menghindari tempat minum yang kotor dan timbulnya jamur, mencuci tempat minum menggunakan antiseptik untuk meminimalisir timbulnya bakteri. Pemberian litter diberikan ketika umur 2 minggu dan kemudian ditambah setiap minggunya menyesuaikan keadaan kandang. 4) Tahap Pengambilan dan Pengumpulan Sampel a. Sebanyak 20 ekor ayam lokal umur 12 minggu Jimmy s Farm disiapkan. b. Mengambil darah sebanyak 3 ml menggunakan spuit ukuran 0,70 x 38 mm pada bagian vena pektrolaris eksterna dibagian bawah sayap yang sudah diberi alkohol 70% c. Sampel darah dimasukan ke dalam vakulab yang mengandung antikoagulan ber EDTA untuk mencegah pembekuan darah. d. Vakulab dimasukan ke dalam cooling box pada saat akan dibawa ke laboratorium. e. Sentrifugasi darah selama 15 menit untuk mendapatkan plasma darah.
21 3.5 Peubah yang Diamati 1. Kandungan Glukosa Darah Kandungan glukosa darah ditentukan dengan mengunakan metode Glucose Oxidase-Phenol Amino Phenozome (GOD-PAP) atau tes warna enzimatis yang ditemukan Schmidt (1971). Analisis sampel dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer. 2. Kandungan Trigliserida Darah Kandungan trigliserida darah ditentukan dengan menggunakan metode Glycerol-3-Phosphate (G3P) Colorimetric Assay Kit. (Mc Gowan, 1983). Analisis sampel dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer. 3.6 Prosedur Analisis 3.6.1 Prosedur Analisis Glukosa 1. Menyediakan tabung reaksi sebanyak 22 buah yang terdiri dari 20 sampel plasma darah ayam, 1 blank, dan 1 standar. 2. Membuat larutan blank dengan campuran 10 μl aquades dan 1 ml reagent. 3. Membuat larutan standar dengan campuran 10 μl standar dan 1 ml reagent. 4. Membuat sampel dengan campuran 10 μl plasma darah ayam (spesimen) dan 1 ml reagent sebanyak 20 sampel. 5. Menghangatkan sampel (spesimen), blank, dan standar dengan penangas air pada suhu 37 0 C selama 20 menit 6. Mengukur absorban pada panjang gelombang (460-560 λ) menggunakan spektrofotometer. 7. Standar konsentrasi glukosa (100 mg/dl)
22 berikut: Setelah semua absoban di dapat kemudian masukan ke persamaan sebagai Absorban Spesimen Glukosa (mg/dl) = Absorban Standar x standar konsentrasi 3.6.2 Prosedur Analisis Trigliserida 1. Menyediakan tabung reaksi sebanyak 22 buah yang terdiri dari 20 sampel plasma darah ayam, 1 blank, dan 1 standar. 2. Membuat larutan blank dengan campuran 10 μl aquades dan 1 ml reagent. 3. Membuat larutan standar dengan campuran 10 μl standar dan 1 ml reagent. 4. Membuat sampel dengan campuran 10 μl plasma darah ayam (spesimen) dan 1 ml reagent sebanyak 20 sampel. 5. Menghangatkan sampel (spesimen), blank, dan standar dengan penangas air pada suhu 37 0 C selama 20 menit. 6. Mengukur absorban pada panjang gelombang (480-520 λ) menggunakan spektrofotometer. 7. Standar konsentrasi trigliserida (200 mg/dl) Setelah semua absorban di dapat kemudian masukan ke persamaan sebagai berikut : Absorban Spesimen Trigliserida (mg/dl) = Absorban Standar x standar konsentrasi
23 3.7 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut : P1 = Ransum mengandung energi 2750 kkal/kg dan protein 15% (183 : 1) P2 = Ransum mengandung energi 2750 kkal/kg dan protein 17% (162 : 1) P3 = Ransum mengandung energi 2750 kkal/kg dan protein 19% (145 : 1) P4 = Ransum mengandung energi 2950 kkal/kg dan protein 15% (197 : 1) P5 = Ransum mengandung energi 2950 kkal/kg dan protein 17% (174 : 1) Model statistik yang digunakan adalah model linear, dengan persamaan : Yij = µ + τi + εij Keterangan : Yij = Variabel respon yang diukur µ = Rata-rata umum τi = Pengaruh perlakuan ke-i εij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j i = Perlakuan 1,2,3,4,5 j = Ulangan 1,2,3,4 Tabel 4. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit Ftab (0.05) Ftab (0.01) Perlakuan (t-1)=4 JKP KTP KTP/KTG 3.06 4.89 Galat t(r-1)=15 JKG KTG Total (tr-1)=19 JKT Sumber : Matjik dan Sumertajaya (2002)
24 Keterangan : Db = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat JKP = Jumlah kuadrat perlakuan JKG = Jumlah kuadrat galat JKT = Jumlah kuadrat tabel KT = Kuadrat tengah KTP = Kuadrat tengah perlakuan KTG = Kuadrat tengah galat Hipotesis yang akan diuji : H0 H1 : PI=P2=P3=P4=P5, pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata. : P1 P2 P3 P4 P5, atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : 1. Bila F hitung F tabel (0,05), artinya perlakuan tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Bila Fhitung > F tabel (0,05), artinya perlakuan berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1. Bila terjadi perbedaan nyata dari hasil sidik ragam, maka dilakukan uji beda antar perlakuan menggunakan Uji Duncan, dengan rumus sebagai berikut : LSR α = SSR α x S x S x = KT Galat r
25 Keterangan : LSR α = Significant Range SSR α = Student Significant Range S x = Standar error KTG = Kuadrat Tengah Galat Kaidah Keputusan : Jika d LSR, terima H0 (tidak berbeda nyata) Jika d > LSR, tolak H0 (berbeda nyata) Keterangan : d = selisih antara dua beda nyata