PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI

PENGARUH INOKULASI LEGIN KEDELAITERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI(Glycine max L.) DI LAHAN PASIR PANTAI

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merill) PADA INOKULASI Rhizobium

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

Pertumbuhan dan Hasil Sembilan Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) yang Ditanam Bersamaan dengan Jagung (Zea mays L.) dalam Satu Lubang Tanam

PENGARUH MACAM DOSIS PUPUK FOSPAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KACANG HIJAU ( Vigna Radiata L. )

PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA PANEN PERTAMA DAN KEDUA DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Efektifitas Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Meirril)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Agrivet (2015) 19: 30-35

PENGARUH APLIKASI LEGIN DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS JERAPAH

TANGGAPAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI ( Glycine max L.) TERHADAP INOKULASI MIKROBA BERMANFAAT PADA TANAH REGOSOL

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

Potential Rhizobium and Urea Fertilizer to Soybean Production (Glycine max L.) on The Former Rice Field

PENGARUH MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH TIGA KULTIVAR KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Wilczek) DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine Max L. (MERILL)) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

TANGGAPAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP INOKULASI RHIZOBIUM ABSTRACK

BAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI ACEH BESAR

PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA BUDIDAYA JENUH AIR DI LAHAN PASANG SURUT. Munif Ghulamahdi Maya Melati Danner Sagala

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

POTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMBERIAN EVAGROW PADA PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS) SECARA VERTIKULTUR PARALON

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH TAKARAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

SKRIPSI. RESPON DUA VARIETAS PAKCHOY (Brassica chinensis L.) PADA PERLAKUAN PENGELOLAAN GULMA. Oleh: AA KOMARA GUNARA

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada *)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH TAKARAN PUPUK KOMPOS SAMPAH PASAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM (Glycine max (L.) Merill)

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LEBAK, BANTEN

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh PGPR terhadap Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai

KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI TERHADAP ULAT GRAYAK DAN PENGGEREK POLONG

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

SKRIPSI. KOMPONEN HASIL DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) DENGAN PEMBERIAN NAUNGAN DI LAHAN GAMBUT

Tabel 2 Pengaruh inokulan B. japonicum, kompos, dan pupuk N terhadap tinggi tanaman kedelai Wilis pada 30 HST, 60 HST, dan 90 HST

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

EFEKTIVITAS NODULASI Rhizobium japonicum PADA KEDELAI YANG TUMBUH DI TANAH SISA INOKULASI DAN TANAH DENGAN INOKULASI TAMBAHAN

METODE PENGENDALIAN GULMA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L). Merril) HALAMAN SAMPUL

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH

INTRODUKSI VARIETAS UNGGUL KEDELAI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING GUNUNGKIDUL

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

KERAGAAN GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS TANGGAMUS x ANJASMORO DAN TANGGAMUS x BURANGRANG DI TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL TESIS

TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

Kata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

KAJIAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT BIJI BOTANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BEBERAPA MACAM MEDIA

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TAUGE DAN DUA MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadama Miq)

Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

AgfO'*" volu-" v, No. 1, September 2013 ISSN:

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

KAJIAN PENANAMAN KEDELAI DI BAWAH KELAPA SAWIT UMUR EMPAT TAHUN DI PTPN III KEBUN RAMBUTAN

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

Transkripsi:

PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI THE EFFECT Rhizobium japonicum INOCULATION TO GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN CULTIVARS ON THE LAND OF COSTAL SANDS Kasper Yoda Morib (1 1) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: kasper.morib@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the effect of soy bean legin inoculation on growth and yield of soybean (Glycine max L.) varieties Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung and Gepak Kuning in costal beach sand. Research done in the hamlet Mancingan XI, District Kretek, Bantul, Yogyakarta in March to June 2016. This study is two factors were arranged in a Complete Rondomize Design (CRD). The first factor is the Soybean varieties Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung and Gepak Kuning. The secon factor is without inoculation Rhizobium japonicum and with inoculation Rhizobium japonicum. The observed variable were plant height, leave area, root length, root dry weight, plant fresh weight, plant dry weight, dry seed weight of the plant, weight of 100 seeds and harvest index. Data analyzed by anlyzed by analysis of variance at 5% significance level and to determinate differences in treatment using Duncan s multiple range test 5% significnce level. The results showed that inoculation Rhizobium japonicum impact on growth and yield of soybean on variable were plant height, leave area, root length, root dry weight, plant fresh weight, plant dry weight, dry seed weight of the plant, weight of 100 seeds and harvest index. There are ineraction betweean Rhzobium japonicum inoculation with severeal varieties of soybean on a variable were plant height, leave area, root length, root dry weight, plant fresh weight, plant dry weight and weight of 100 seeds. Varieties Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung and Gepak Kuning varieties provide better growth and results were better than varieties Burangrang. Keywords: Soybean Varieties and Rhizobium japonicum inoculation. 1

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi Rhizobium japonicum terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai varietas Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning di lahan pasir pantai. Penelitian dilakukan di Dusun Mancingan XI, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, D.I.Y pada bulan Maret sampai bulan Juni 2016. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah varietas kedelai terdiri dari 10 Aras yaitu varietas Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning. Faktor kedua adalah inokulasi Rhizobium japonicum yang terdiri dari 2 aras yaitu tanpa inokulasi Rhizobium japonicum dan dengan inokulasi Rhizobium japonicum. Variabel yang diamati antara lain tinggi tanaman, luas daun, panjang akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan indeks panen. Data dianalisis menggunakan sidik ragam pada taraf 5% dan untuk mengetahui perbedaan perlakuan menggunakan uji jarak berganda duncan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa inokulasi Rhizobium japonicum berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada variabel tinggi tanaman, luas daun, panjang akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan indeks panen. Terjadi interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum pada beberapa varietas terhadap variabel tinggi tanaman, luas daun, panjang akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dan bobot 100 biji. Varietas Grobogan, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan varietas Burangrang pada lahan pasir pantai. Kata Kunci : Varietas Kedelai dan Inokulasi Rhizobium japonicum. PENDAHULUAN Kedelai adalah salah satu komoditi pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi masyarakat. Kebutuhan kedelai di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Ketergantungan pada kedelai seperti yang terjadi pada saat ini sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan ketahanan nasional. Selain harus terus dilakukan usaha peningkatan produksi kedelai, program diversifikasi pangan dengan sumber karbohidrat dan sumber protein merupakan tindakan yang strategis (Purwono dan Pumamawati, 2007)

3 Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki panjang garis pantai 81.000 km. Wilayah pesisir pantai memiliki potensi sumberdaya alam untuk dikembangkan. Potensi sumber daya alam wilayah pesisir pantai cukup beragam antara lain dari sektor perikanan, pertanian, peternakan dan pariwisata. Sektor-sektor tersebut jika dikembangkan secara tepat berpeluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak pada peningkatan kesejahtraan masyarakat, terutama pengembangan sektor pariwisata dapat menggiatkan perekonomian masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan lahan marginal untuk pengembangan kedelai (Riyanto, dkk., 2005). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di lahan pasir pantai Parangkusumo, Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta dengan ketinggian tempat 15 mdpl. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2016. Penelitian ini merupakan penelitian faktorial yang terdiri atas dua faktor dan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (Complete Randomized Design) dalam tiga ulangan. Faktor I adalah kultivar kedelai dalam 10 aras yaitu, Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung, Gepak Kuning. Faktor II adalah inokulasi Rhizobium japonicum 2 aras, yaitu, Tanpa inokulasi Rhizobium japonicum dan dengan inokulasi Rhizobium japonicum.. Data hasil pengamatan dianalysis dengan analysis of Varians (ANOVA) pada taraf 5%. Apabila ada beda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%. HASIL 1. Tinggi Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel 1.

4 Perlakuan Tinggi Tanaman Tinggi Tanaman 14 HST 21 HST Tanpa Inokulasi 8.82 q 15.00 q Inokulasi 10.18 p 16.93 p Varietas Grogoban 11.63 a 18.90 a Burangrang 8.80 cd 13.11 de Argomulyo 9.37 bcd 15.80 bc Anjasmoro 12.37 a 20.00 a Dena 1 9.97 b 16.60 b Gema 8.90 cd 16.26 bc Kaba 9.53 b 16.67 b Wilis 8.77 cd 14.46 cde Sinabung 8.47 d 14.93 bcd Gepak Kuning 7.20 e 12.93 e ( - ) menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( - ) : Tidak ada interaksi Data pada Tabel 1 tinggi tanaman terlihat bahwa tanaman pada umur 14 HST varietas Anjasmoro mempunyai tinggi tanaman tertinggi dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Grobogan tetapi berbeda nyata dengan varietas Burangrang, Argomulyo, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung, Gepak Kuning. tinggi tanaman paling rendah terdapat pada varietas Gepak Kuning. Pada tinggi tanaman yang berumur 21 HST varietas Anjasmoro mempunyai tinggi tanaman tertinggi dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Grobogan tetapi berbeda nyata dengan varietas Burangrang, Argomulyo, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning. tinggi tanaman terendah terdapat pada varietas Burangrang. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel 2.

5 Perlakuan Tinggi Tanaman 28 HST Tinggi Tanaman 35 HST Tinggi Tanaman 42 HST Tanpa Inokulasi Grogoban 24.53 bc 29.07 cd 32.27 defg Burangrang 0.00 e 0.00 e 0.00 h Argomulyo 25.60 b 29.80 bcd 34.00 cdefg Anjasmoro 24.93 bc 29.40 cd 31.73 fg Dena 1 25.93 b 29.87 bcd 34.00 cdefg Gema 24.67 bc 31.33 bcd 38.20 bcd Kaba 25.13 bc 30.73 bcd 35.53 cdefg Wilis 24.00 bc 27.87 d 32.80 cdefg Sinabung 24.33 bc 29.20 cd 34.47 cdefg Gepak Kuning 20.40 d 26.27 d 30.67 g Inokulasi Grogoban 27.33 ab 35.07 bc 37.87 bcde Burangrang 26.93 ab 36.07 ab 44.20 a Argomulyo 25.07 bc 31.40 bcd 35.27 cdefg Anjasmoro 30.27 a 40.80 a 42.53 ab Dena 1 25.87 b 34.73 bc 38.67 abc Gema 24.27 bc 31.93 bcd 38.73 abc Kaba 25.80 b 31.47 bcd 36.13 cdefg Wilis 25.20 bc 32.07 cd 37.80 bcdef Sinabung 24.80 bc 28.87 cd 33.80 cdefg Gepak Kuning 21.60 cd 25.73 d 32.00 efg Rerata 25.71 32.81 37.70 ( + ) yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( + ) : Ada interaksi

6 2. Luas Daun Tanaman (cm 2) Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap luas daun tanaman dapat dilihat pada Tabel 3. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 11.66 d 12.60 cd 12.12 Burangrang 3.70 e 15.22 abc 9.46 Argomulyo 16.34 ab 17.78 a 17.06 Anjasmoro 14.99 abc 15.53 abc 15.26 Dena 1 14.18 bcd 15.82 abc 15.00 Gema 17.15 ab 15.89 ab 16.52 Kaba 17.56 a 15.95 ab 16.76 Wilis 14.91 abc 15.17 abc 15.03 Sinabung 15.16 abc 15.74 abc 15.45 Gepak Kuning 15.50 abc 15.95 ab 15.72 Rerata 14.11 15.57 ( + ) atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( + ) : Ada interaksi Data pada Tabel 3 luas daun tanaman terlihat bahwa varietas Argomulyo yang di inokulalsi Rhizobium japonicum mempunyai luas daun tanaman terluas dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Burangrang, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning yang di inokulasi serta tidak berbeda nyata dengan varietas Argomulyo, Anjasmoro, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning yang tidak di inokulasi. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Grobogan yang di inokulasi serta berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Burangrang dan Dena 1 yang tidak di inokulasi. Luas daun paling kecil terdapat pada varietas Burangrang yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum.

7 3. Panjang Akar Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap panjang akar tanaman dapat dilihat pada Tabel 4. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 32.53 ab 28.87 abc 30.70 Burangrang 0.00 e 23.80 cde 11.91 Argomulyo 31.53 abc 29.93 abc 30.73 Anjasmoro 21.87 e 26.60 abc 24.23 Dena 1 28.00 abc 24.73 bcd 26.37 Gema 32.87 a 29.00 abc 30.93 Kaba 28.67 abc 23.73 cde 26.20 Wilis 22.40 ed 28.00 abc 25.20 Sinabung 22.73 ed 23.47 ed 23.10 Gepak Kuning 27.80 abc 25.27 abc 26.53 Rerata 24.84 26.34 ( + ) atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( + ) : Ada interaksi Data pada Tabel 4 Panjang akar tanaman terlihat bahwa varietas Gema yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum mempunyai panjang akar terpanjang dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Grobogan, Argomulyo, Dena 1, Gema, Kaba dan Gepak Kuning yang tidak di inokulasi serta tidak berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Argomulyo, Anjasmoro, Gema, Wilis dan Gepak Kuning yang diinokulasi. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Burangrang, Anjasmoro, Wilis dan Sinabung yang tidak di inokulasi serta berbeda nyata dengan varietas Burangrang, Dena, Kaba dan Sinabung yang di inokulasi. Panjang akar terpendek terdapat pada varietas Burangrang yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum.

8 4. Bobot Kering Akar Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap bobot kering akar tanaman dapat dilihat pada Tabel 5. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 1.74 abcd 2.39 a 2.06 Burangrang 0.00 e 1.64 abcd 0.82 Argomulyo 1.57 abcd 2.16 abc 1.87 Anjasmoro 0.91 d 1.76 abcd 1.33 Dena 1 0.93 d 1.22 d 1.07 Gema 1.24 cd 0.84 d 1.03 Kaba 2.24 ab 1.39 bcd 1.81 Wilis 0.99 d 1.76 abcd 1.38 Sinabung 1.01 d 1.46 abcd 1.24 Gepak Kuning 1.72 abcd 1.50 abcd 1.61 Rerata 1.23 1.61 ( + ) atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( + ) : Ada interaksi Data pada Tabel 5 bobot kering akar tanaman terlihat bahwa varietas Grobogan yang di inokulasi Rhizobium japonicum mempunyai bobot kering akar terberat dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning yang di inokulasi serta tidak berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Argomulyo, Kaba, Wilis dan Gepak Kuning yang tidak di inokulasi. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Gema, Kaba, Wilis yang di inokulasi serta berbeda nyata dengan varietas Burangrang, Anjasmoro, Dena 1, Gema Wilis dan Sinabung yang tidak di inokulasi. Bobot kering akar teringan terdapat pada varietas Burangrang yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum.

9 5. Bobot Basah Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap bobot basah tanaman dapat dilihat pada Tabel 6. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 12.54 e 20.07 bcd 16.31 Burangrang 1.22 f 17.47 cde 9.34 Argomulyo 12.88 e 13.49 e 13.19 Anjasmoro 12.82 e 16.45 de 16.43 Dena 1 14.70 de 13.85 de 14.28 Gema 17.63 cde 14.60 de 16.11 Kaba 12.81 e 14.21 de 13.51 Wilis 12.46 e 26.18 a 19.32 Sinabung 12.91 e 24.20 ab 18.56 Gepak Kuning 14.21 de 22.40 abc 18.31 Rerata 12.42 18.29 ( + ) ( + ) : Ada interaksi : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama dalam kolom atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% Data pada Tabel 6 bobot basah tanaman terlihat bahwa varietas Wilis yang di inokulasi Rhizobium japonicum mempunyai bobot basah tanaman terberat dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Sinabung dan Gepak Kuning yang di inokulasi. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema dan Kaba yang di inokulasi serta berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning yang tidak di inokulasi. Bobot basah tanaman teringan terdapat pada varietas Burangrang yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum.

10 6. Bobot Kering Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap bobot kering tanaman dapat dilihat pada Tabel 7. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 7.70 ab 12.28 a 9.99 Burangrang 0.91 c 10.15 ab 5.53 Argomulyo 8.60 ab 7.55 ab 8.07 Anjasmoro 8.75 ab 8.95 ab 8.85 Dena 1 8.76 ab 8.14 ab 8.44 Gema 10.07 ab 7.42 ab 8.74 Kaba 8.23 ab 6.53 ab 7.38 Wilis 7.08 ab 6.76 ab 6.92 Sinabung 8.39 ab 6.80 ab 7.60 Gepak Kuning 8.86 ab 5.39 bc 7.13 Rerata 7.74 7.99 ( + ) atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( + ) : Ada interaksi Data pada Tabel 7 bobot kering tanaman terlihat bahwa varietas Grobogan yang di inokulasi Rhizobium japonicum mempunyai bobot kering tanaman terberat dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis dan Sinabung yang di inokulasi serta tidak berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning yang tidak di inokulasi. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Gepak Kuning yang di inokulasi serta berbeda nyata dengan varietas Burangrang yang tidak di inokulasi. Bobot kering tanaman teringan terdapat pada varietas Burangrang yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum.

11 7. Bobot Biji per Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap bobot biji per tanaman dapat dilihat pada Tabel 8. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 0.98 1.05 1.02 ab Burangrang 0.00 0.66 0.32 c Argomulyo 0.52 1.00 0.76 ab Anjasmoro 0.63 0.74 0.68 b Dena 1 0.55 1.02 0.79 ab Gema 1.00 1.12 1.06 ab Kaba 0.84 1.20 1.02 ab Wilis 0.77 0.68 0.72 ab Sinabung 0.59 1.08 0.83 ab Gepak Kuning 0.89 1.28 1.09 a Rerata 0.68 q 0.98 p ( - ) atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( - ) : Tidak ada interaksi Data pada Tabel 8 Bobot biji per tanaman terlihat bahwa varietas Gepak Kuning mempunyai bobot biji per tanaman terberat dan tidak berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Argomulyo, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Burangrang dan Anjasmoro. Bobot biji per tanaman teringan terdapat pada varietas Burangrang dan pada rerata bobot biji per tanaman kedelai yang di inokulasi Rhizobium japonicum mempunyai bobot biji per tanaman lebih berat dibandingkan yang tidak di inokulasi.

12 8. Bobot Kering 100 Biji Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap bobot kering 100 biji tanaman dapat dilihat pada Tabel 9. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 14.95 a 12.71 abc 13.83 Burangrang 0.00 d 10.98 abc 5.49 Argomulyo 13.82 ab 12.36 abc 13.09 Anjasmoro 12.85 abc 10.21 abc 11.52 Dena 1 15.03 a 12.82 abc 13.92 Gema 10.18 abc 9.85 abc 10.02 Kaba 8.88 bc 9.35 bc 9.12 Wilis 9.74 abc 7.97 c 8.86 Sinabung 11.58 abc 12.31 abc 11.94 Gepak Kuning 8.06 c 7.81c 7.94 Rerata 10.51 10.64 ( + ) atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( + ) : Ada interaksi Data pada tabel 9 bobot kering 100 biji tanaman terlihat bahwa varietas Dena 1 yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum mempunyai bobot kering 100 biji tanaman terberat dan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan varietas Grobogan, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Wilis dan Sinabung yang tidak di inokulasi serta tidak berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema dan Sinabung yang di inokulasi. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Burangrang, Kaba dan Gepak Kuning yang tidak di inokulasi serta berbeda nyata dengan varietas Kaba, Wilis dan Gepak

13 Kuning yang di inokulasi. Bobot kering 100 biji tanaman teringan terdapat pada varietas Burangrang yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum. 9. Indeks Panen Tanaman Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dan jenis varietas kedelai terhadap indeks panen tanaman dapat dilihat pada Tabel 10. Varietas Tanpa Inokulasi Inokulasi Rerata Grobogan 0.15 0.11 0.13 abcd Burangrang 0.00 0.08 0.04 d Argomulyo 0.06 0.18 0.12 abcd Anjasmoro 0.08 0.08 0.08 cd Dena 1 0.07 0.14 0.11 bcd Gema 0.15 0.21 0.18 ab Kaba 0.15 0.22 0.18 ab Wilis 0.13 0.13 0.13 abcd Sinabung 0.15 0.12 0.14 abc Gepak Kuning 0.12 0.28 0.20 a Rerata 0.10 q 0.16 p ( - ) atau baris menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% ( - ) : Tidak ada interaksi Data pada Tabel 10 Indeks Panen tanaman terlihat bahwa varietas Gepak Kuning mempunyai indeks panen tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan varietas Grobogan, Argomulyo, Gema, Kaba, Wilis dan Sinabung. Tetapi berbeda nyata dengan varietas Burangrang, Anjasmoro dan Dena 1. Indeks panen terendah terdapat pada varietas Burangrang dan rerata indeks panen tanaman kedelai yang di inokulasi Rhizobium japonicum mempunyai indeks panen lebih tinggi dibandingkan yang tidak di inokulasi.

14 PEMBAHASAN Berdasarkan sidik ragam menunjukkan bahwa inokulasi Rhizobium japonicum pada kedelai varietas Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmoro, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung dan Gepak Kuning yang ditanam di lahan pasir pantai memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, bobot segar, bobot kering, luas daun, bobot kering akar, panjang akar, bobot biji per tanaman, bobot kering 100 biji dan indeks panen. Dari hasil pembahasan dapat dilihat bahwa penyesuain terhadap lingkungan dan aktifitas bakteri Rhizobium japonicum sangat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil optimum. Jika dilihat pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis varietas yang diinokulasi Rhizobium japonicum menghasilkan bobot 100 biji dan bobot biji kering per tanaman yang tidak berbeda nyata dan terjadi interaksi antara perlakuan inokulasi Rhizobium dengan jenis varietas kedelai terhadap hasil kedelai. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini diambil kesimpulan bahwa: 1. Inokulasi Rhizobium japonicum meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. 2. Terjadi interaksi antara inokulasi Rhizobium japonicum dengan varietas kedelai pada variabel tinggi tanaman, luas daun, panjang akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dan bobot 100 biji. 3. Kedelai yang di inokulasi Rhizobium japonicum memberikan hasil yang lebih baik dari pada kedelai yang tidak di inokulasi Rhizobium japonicum di lahan pasir pantai.

15 DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto. 2005, Budidaya kedelai dengan pemupukan yang efektif dan pengoptimalan peran bintil akar. Penebar Swadaya. Jakarta. Adisarwanto. 2012. Tanggapan agronomisdan fisologis kultivar kedelai terhadap inokulasi rhizobium japonicum dan pemberian kompos jerami padi. Adisarwanto. 2014. Kedelai Tropika Produktivitas 3ton/ha (Vol. I). Jakarta : Penebar Swadaya. Budidaya. Badan Litbang Pertanian, Puslitbang, Bogor. 45 hlm. Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian BAPPENAS. (2013). RPJMN Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019. Jakarta: BAPPENAS. Kertonegoro, B. D. 2001. Gumuk Pasir Pantai Di D.I. Yogyakarta : Potensi dan Pemanfaatannya untuk Pertanian Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Pemanfaatan Sumberdaya Lokal Untuk Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Universitas Wangsa Manggala pada tanggal 02 Oktober 2001. h46-54. Neni, S. (2007). Petunjuk praktis menanam kedelai. Bandung : NUANSA. Pasaribu. D., Sunarlim,N., Sumarno, Supriati, Y., Saraswati, R., Sutjipto,P., and Karana.S. 1989. Penelitian Inokulasi Rhizobium Indonesia. Pusat Penelitian Tanaman Pangan.Departemen Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi_LIPI. Bloger. 30-31 Agustus 1988. Pitojo, S, 2003. Benih Kedelai. Kanisius. Yogyakarta. Purwono, MS. Dan H. Pumamawati, 2007. Budidaya 8 jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta. Purwaningsih, Okti. 2012. "Tanggapan Agronomis dan Fisiologis Kultivar Kedelai terhadap Inokulasi Rhizobium Japonicum dan Pemberian Kompos Jerami Padi''. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Riyanto, D., Mulud Suhardjo dan A.M. Sudihardjo. 2006. Pengkajian Daya Hasil Lanjutan Beberapa Varietas Kedelai pada Tiga Jenis Tanah Berbeda di Provinsi D.I. Yogyakarta. http://ntb.litbang.deptan.go.id/2006/tph /pengkajian daya.doc. diakses Januari 2016.