OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN MELALUI PENDEKATAN TELAPAK EKOLOGIS DI KABUPATEN GRESIK Oleh : Achmad Ghozali 36 09 100 048 Dosen Pembimbing : Putu Gde Ariastita, ST., MT Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2012 1 1
PENDAHULUAN 2
LATAR BELAKANG (1) (Rustadi, 2010) (Arsyad, dkk, 2008) 3
LATAR BELAKANG (2) Kodoatie (2005) Limited Resource 6 5 4 Produktivitas Lahan 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Waktu (Widiatmaka, 2007 dan Arsyad, 2008) 4
LATAR BELAKANG (3) Persoalan pemanfaatan ruang (RTRW Kab. Gresik 2010-2030) : 1. Penurunan luas lahan sawah dari 36.387 ha menjadi 34.136 ha 2. Penurunan Luas lahan tambak dari 23.698 ha-18.206 ha 3. Penambahan luas peruntukan lahan industri sebesar 217,8 ha Produktivitas lahan sawah tahun 2007 sebesar 6,1 ton/ha namun pada tahun 2011 turun menjadi 5,5 ton/ha (Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik) Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah yang akan mengalami kondisi tidak seimbang akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan penggunaan lahan (LAPAN, 2005) Sejak tahun 1999 produktivitas tambak di wilayah pesisir Kabupaten Gresik mengalami penurunan (Prasita, 2007). Jawa Pos 23 September 2012 (hal 40) diketahui bahwa Kabupaten Gresik sudah mengalami kendala keterbatasan sumber daya air Musim hujan 6 wilayah kecamatan selalu tergenang akibat banjir luapan sungai Kab. Gresik sudah termasuk dalam wilayah warning dimana pada tahun 2011 konsumsi telapak ekologis sudah melebihi biokapasitas dengan selisih 0.9 gha/kapita (Dirjen PU, 2011) 5
RUMUSAN MASALAH Sudah terjadi ketidakseimbangan antara supply daya dukung lingkungan dan konsumsi sumberdaya alam (demand) Belum ada instrument pengaturan optimasi lahan di Kabupaten Gresik yang signifikan Komponen daya dukung lingkungan apa yang harus diidentifikasi untuk optimasi penggunaan lahan Kab. Gresik? 6
TUJUAN dan SASARAN Menentukan optimasi penggunaan lahan sesuai keseimbangan lingkungan berdasarkan pendekatan telapak ekologis Kabupaten Gresik Analisa kondisi supply telapak ekologis setiap jenis penggunaan lahan di Kabupaten Gresik Analisa kondisi demand telapak ekologis setiap jenis penggunaan lahan di Kabupaten Gresik Analisa kondisi keseimbangan lingkungan di Kabupaten Gresik melalui pendekatan telapak ekologis Analisa optimasi penggunaan lahan berdasarkan pendekatan telapak ekologis di Kabupaten Gresik 7
RUANG LINGKUP WILAYAH 8
RUANG LINGKUP WILAYAH (2) 9
METODE PENELITIAN 10
PENGAMBILAN SAMPEL Pengambilan sampel untuk mengetahui tingkat konsumsi rata-rata penduduk terhadap sumber daya alam Teknik sampling yang digunakan adalah metode proporsional random sampling Pengambilan sampling dilakukan sesuai sub satuan wilayah pengembangan (SSWP) sesuai RTRW Cluster Jumlah KK SSWP I Bungah 13132 Sidayu 8483 Dukun 13629 Panceng 11331 Ujungpangkah 11592 Total 58167 SSWP II Dududksampeyan 10918 Kebomas 24876 Gresik 15708 Manyar 25474 Total 76976 SSWP III Wringinanom 18672 Driyorejo 26238 Kedamean 14514 Menganti 30903 Cerme 16649 Benjeng 14008 Balongpanggang 12851 Total 133835 SSWP IV Sangkapura 15992 Tambak 6970 Total 22962 Responden Cluster 100 100 100 100 11
PENGAMBILAN SAMPEL Distribusi sampling diambil berdasarkan strata perkotaan dan perdesaan di masingmasing kecamatan dalam kluster yang sama. Peraturan Kepala BPS Nomor 37 Tahun 2010 Kabupaten Gresik memiliki 199 desa perkotaan dan 157 desa perdesaan Cluster Jumlah KK Total RT Total RT Sampel Sampel Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Bungah 13132 8475 4657 14 8 SSWP I Sidayu 8483 4294 4189 7 7 Dukun 13629 12198 1431 21 3 Panceng 11331 6181 5150 11 9 Ujungpangkah 11592 4949 6643 9 11 Total 58167 36097 22070 62 38 SSWP II Dududksampeyan 10918 8353 2565 11 3 Kebomas 24876 0 24876 0 32 Gresik 15708 0 15708 0 21 Manyar 25474 3559 21915 4 29 Total 76976 11912 65064 15 85 SSWP III Wringinanom 18672 11467 7205 9 5 Driyorejo 26238 2071 24167 1 18 Kedamean 14514 9188 5326 7 4 Menganti 30903 10398 20505 8 15 Cerme 16649 7107 9542 5 7 Benjeng 14008 10530 3478 8 3 Balongpanggang 12851 10558 2293 8 2 Total 133835 61319 72516 46 54 SSWP IV Sangkapura 15992 13544 2448 59 11 Tambak 6970 4137 2833 18 12 Total 22962 17681 5281 77 23 12
METODE ANALISA KONDISI BIOKAPASITAS Ha Gha/ha Gha Luas Lahan Sawah per YF Lahan Sawah per Eqivalence Factor Lahan Sawah Biokapasitas Lahan Sawah per Luas Lahan Kering per Luas Lahan Perikanan Darat per Luas Lahan Hutan per YF Lahan Peternakan per YF Lahan Perikanan Darat per YF Lahan Hutan per Eqivalence Factor Lahan Kering Eqivalence Factor L. Perikanan Darat Eqivalence Factor Lahan Hutan Biokapasitas lahan peternakan per Biokapasitas L. Perikanan Darat per Biokapasitas Lahan Hutan per Total Biokapasitas per Luas Lahan Terbangun per YF Lahan Sawah per Eqivalence Factor Lahan Terbangun Biokapasitas Lahan Terbangun per Produksi Padi per Luas Lahan Sawah per Produktivitas lahan sawah per Produktivitas lahan sawah per Produktivitas lahan sawah Dunia YF Lahan Sawah per Produksi Daging dan Telur per Luas Lahan Kering per Produktivitas Lahan Kering Terhadap Produk Peternakan per Produktivitas Lahan Kering Terhadap Produk Peternakan per Produktivitas Lahan Kering Terhadap Produk Peternakan Dunia YF Lahan Peternakan per Produksi Ikan Darat per Luas Lahan Perikanan Darat per Produktivitas Lahan Perikanan Darat per Produktivitas Lahan Perikanan Darat per Produktivitas Lahan Perikanan Darat Dunia YF Lahan Perikanan Darat per Produksi Kayu per Luas Lahan Hutan per Luas Lahan Hutan per Luas Lahan Hutan per Luas Lahan Hutan Dunia YF Lahan Hutan per ton atau m3 Ha Ton/ha Ton/ha Ton/ha 13
METODE ANALISA TELAPAK EKOLOGIS (1) Ton atau m3 Ton/ha w Ha w Ha Gha/ha Gha Konsumsi Beras per Produktivitas lahan sawah Dunia Konsumsi Luas Lahan Sawah per Konsumsi Luas Lahan Sawah per Eqivalence Factor Lahan Sawah Telapak Ekologis Lahan Sawah per Bagan I Bagan II Bagan III Konsumsi Daging dan Telur per Konsumsi Ikan per Konsumsi Kayu per Emisi CO2 Per Produktivitas Lahan Peternakan Dunia Produktivitas inland water Kab.Gresik Produktivitas Lahan Hutan Dunia Rata-Rata Daya Rosot CO2 Ardiansyah, 2010 Konsumsi Luas Lahan Kering per Konsumsi Luas inland water per Luas Lahan Hutan Produksi per Luas Lahan Hutan per Konsumsi Luas Lahan Kering per Konsumsi Luas inland water per Luas Lahan Hutan Produksi per Luas Lahan Hutan per Eqivalence Factor Lahan Kering Eqivalence Factor L. Perikanan Darat Eqivalence Factor Lahan Hutan Eqivalence Factor Lahan Hutan Telapak Ekologis lahan peternakan per Telapak Ekologis L. Perikanan per Telapak Ekologis Lahan Hutan per Telapak Ekologis Lahan Terbangun per Total Telapak Ekologis per Lahan Terbangun Per Luas Lahan Terbangun per Luas Lahan Terbangun per Eqivalence Factor Lahan Terbangun Telapak Ekologis Lahan Terbangun per Bagan I Total Konsumsi Pangan Konsumsi Beras per Kapita Konsumsi Daging dan Telur per Kapita Konsumsi Ikan per Kapita Jumlah Penduduk Per Konsumsi Beras per Konsumsi Daging dan Telur per Konsumsi Ikan per Bagan II Total Konsumsi Kayu Kebutuhan Kayu untuk 1 unit Rumah Ludvianto dan Bayu, 2011 Jumlah Unit Rumah per Klasifikasi Kavling per RP4D Kab. Gresik 2011-2021 Konsumsi Kayu per ton jiwa ton m3 unit ton 14
METODE ANALISA TELAPAK EKOLOGIS (2) Liter/unit/tahun unit liter liter Konsumsi BBM per Unit Sepeda Motor Jumlah Unit Sepeda Motor per Konsumsi BBM Sepeda Motor per Konsumsi BBM per Unit Mobil Jumlah Unit Mobil per Konsumsi BBM Mobil per Total Konsumsi BBM Transportasi per Total Konsumsi BBM Industri + per Total Konsumsi BBM per Konsumsi BBM per Unit Kendaraan Besar Jumlah Unit Kendaraan Besar per Konsumsi BBM Kendaraan Besar per Ismayanti, 2011 Total Konsumsi BBM Transportasi per Faktor Emisi Bahan Bakar Fosil Emisi CO2 Kegiatan Transportasi per Bagan III Total Emisi CO2 Bagian I Energi Kegiatan Transportasi Liter atau Kg/KK/ tahun Unit Liter atau Kg/tahun Suhedi, 2011 liter Kg CO2/Liter 1000 Kg Liter atau Kg/tahun Kg CO2/Liter atau Kg 1000 Kg Konsumsi Elpiji per KK Jumlah KK Pengguna Elpiji per Total Konsumsi Elpiji per Total Konsumsi Elpiji per Faktor Emisi Gas Elpiji Suhedi, 2011 Emisi CO2 Gas Elpiji per Konsumsi Minyak Tanah per KK Jumlah KK Pengguna Minyak Tanah per Total Konsumsi Minyak Tanah per Total Konsumsi Minyak Tanah per Faktor Emisi Minyak Tanah Suhedi, 2011 Emisi CO2 Minyak Tanah per Konsumsi Kayu Bakar per KK Jumlah KK Pengguna Kayu Bakar per Total Konsumsi Kayu Bakar per Total Konsumsi Kayu Bakar per Faktor Emisi Kayu Bakar MenLH, 2009 Emisi CO2 Kayu Bakar per Energi Kegiatan Memasak Emisi CO2 Kegiatan Memasak per 15
METODE ANALISA TELAPAK EKOLOGIS (3) kwh Unit kwh kwh Bagan III Total Emisi CO2 Bagian II Konsumsi Listrik Rumah Tangga per APJ Konsumsi Listrik Industri per APJ Konsumsi Listrik Perdagangan per APJ Konsumsi Listrik lainlain per APJ Energi Listrik Diproporsionalkan berdasarkan Jumlah KK per dalam satu APJ Jumlah Industri per dalam satu APJ Jumlah Perdagangan dan Jasa per dalam satu APJ Luas Lahan Terbangun per dalam satu APJ Konsumsi Listrik Rumah Tangga per Konsumsi Listrik Industri per Konsumsi Listrik Perdagangan per Konsumsi Listrik lainlain per Total Konsumsi Listrik per Total Konsumsi Listrik per Faktor Emisi Bahan Bakar Fosil Suhedi, 2011 Kg CO2/kWh Emisi CO2 Penggunaan Energi Listrik per 1000 Kg Emisi CO2 Kegiatan Transportasi per Emisi CO2 Kegiatan Memasak per Total Emisi CO2 per Emisi CO2 Penggunaan Energi Listrik per Emisi CO2 Total 16
METODE ANALISA KONDISI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN Telapak Ekologis Per Kapita Biokapasitas Per Kapita Gha Jiwa Gha/kapita Gha/Kapita Jiwa Gha Total Telapak Ekologis per Telapak Ekologis Lahan Sawah per Telapak Ekologis lahan peternakan per Telapak Ekologis L. Perikanan per Telapak Ekologis Lahan Hutan per Telapak Ekologis Lahan Terbangun per Dibagi Jumlah Penduduk Per Total TE per Kapita per TE Lahan Sawah per Kapita per TE Lahan peternakan per Kapita per TE L. Perikanan per Kapita per TE Lahan Hutan per Kapita per TE Lahan Terbangun per Kapita per Biokapasitas Lahan Sawah per Kapita per Biokapasitas lahan peternakan per Kapita per Biokapasitas L. Perikanan Darat per Kapita per Biokapasitas Lahan Hutan per Kapita per Biokapasitas Lahan Terbangun per Kapita per Total Biokapasitas per Kapita per Dibagi Jumlah Penduduk Per Biokapasitas Lahan Sawah per Biokapasitas lahan peternakan per Biokapasitas L. Perikanan Darat per Biokapasitas Lahan Hutan per Biokapasitas Lahan Terbangun per Total Biokapasitas per Defisit Ekologis Gha/kapita Gha/Kapita Gha/Kapita Total TE per Kapita per TE Lahan Sawah per Kapita per TE Lahan peternakan per Kapita per TE L. Perikanan per Kapita per TE Lahan Hutan per Kapita per TE Lahan Terbangun per Kapita per Selisih (Dikurangi) Biokapasitas Lahan Sawah per Kapita per Biokapasitas lahan peternakan per Kapita per Biokapasitas L. Perikanan Darat per Kapita per Biokapasitas Lahan Hutan per Kapita per Biokapasitas Lahan Terbangun per Kapita per Total Biokapasitas per Kapita per Defisit Ekologis Lahan Sawah per Defisit Ekologis Lahan Peternakan per Kapita per Defisit Ekologis L. Perikanan Darat per Defisit Ekologis Lahan Hutan per Defisit Ekologis Lahan Terbangun per Total Biokapasitas per Kapita per 17
METODE ANALISA OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN Skema Analisis Deskriptif Kondisi Penggunaan Lahan Eksisting Rencana Penggunaan Lahan Berdasarkan RTRW Hasil Analisis Sasaran Sebelumnya Komparatif Analisa Deskriptif Kondisi kebutuhan lahan masing-masing kategori lahan Kondisi kebutuhan aktual Kondisi Defisit Ekologis masingmasing Kategori Lahan Per Cek data Optimasi Penggunaan Lahan Wilayah yang dapat menjadi supply wilayah lain Kondisi Biokapasitas dan Telapak Ekologis 18
TEKNIK ANALISA No. Sasaran Input Data Alat Analisis Output 1 Menganalisa kondisi demand telapak ekologis (konsumsi sumberdaya alam dari kegiatan) setiap jenis penggunaan lahan Kabupaten Gresik. 1. Jumlah penduduk 2. Luas lahan aktual masingmasing penggunaan lahan 3. Konsumsi masing masing jenis penggunaan lahan Perhitungan matematis telapak ekologis Kondisi konsumsi sumberdaya alam dalam bentuk luasan lahan masing masing jenis konsumsi 2 Menganalisa kondisi supply (kapasitas ekosistem) setiap jenis penggunaan lahan di Kabupaten Gresik. 3 Menganalisa kondisi keseimbangan lingkungan di Kabupaten Gresik melalui pendekatan telapak ekologis. 4 Menentukan optimasi penggunaan lahan yang akan dikembangkan di Kabupaten Gresik berdasarkan telapak ekologis. 1. Jumlah penduduk eksisting 2. Produktivitas masingmasing jenis penggunaan lahan 3. Luas lahan aktual masingmasing penggunaan lahan 1. Hasil analisis sasaran 1 2. Hasil analisis sasaran 2 1. Hasil analisis sasaran 3 2. Hasil analisa sasaran 3 3. Luas penggunaan lahan rencana 4. Luas penggunaan lahan eksisting Perhitungan matematis telapak ekologis Perhitungan matematis telapak ekologis Analisis deskriptif Kondisi kapasitas ekosistem (biokapasitas) masing masing penggunaan lahan Kondisi deficit ekologis atau surplus ekologis wilayah Kabupaten Gresik Luas lahan optimal masing masing jenis penggunaan lahan 19
HASIL DAN PEMBAHASAN GAMBARAN UMUM 20
Wilayah Administratif Luas wilayah Kabupaten Gresik adalah 1.191,25 Km 2 yang mencakup daratan di pulau Jawa seluas 977,80 Km2 dan Pulau Bawean seluas 297,42 Km 2 Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Selat Madura dan Kota Surabaya Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto Sebelah Barat : Kabupaten Lamongan No Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah (ha) 1 Wringinanom 16 6.262 2 Driyorejo 16 5.130 3 Kedamean 15 6.596 4 Menganti 22 6.871 5 Cerme 25 7.173 6 Benjeng 23 6.126 7 Balongpanggang 25 6.388 8 Duduksampeyan 23 7.429 9 Kebomas 21 3.006 10 Gresik 21 554 11 Manyar 23 9.542 12 Bungah 22 7.949 13 Sidayu 21 4.713 14 Dukun 26 5.903 15 Panceng 14 6.259 16 Ujungpangkah 13 9.482 17 Sangkapura 17 11.872 18 Tambak 13 7.870 Jumlah 356 119.125 21
22
Penggunaan Lahan Penggunaan lahan Luas Prosentase Tanah Sawah 33.400,49 28,04 Lahan Tambak 25.948,67 21,78 T. Kering 26.463,62 22,22 Bangunan dan Pekarangan 13.130,90 11,02 Hutan Rakyat 3.086,08 2,59 Hutan Negara 3.649,64 3,06 Lain Lain 13.445,60 11,29 Jumlah 119.125,00 100 11% 11% 3% 3% 22% 22% 28% Tanah Sawah Lahan Tambak T. Kering Bangunan dan Pekarangan Hutan Rakyat Hutan Negara Lain Lain Sumber : Kabupaten Gresik dalam Angka Tahun 2012 23
Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan (ha) No Lahan Terbangun Budidaya Perikanan Sawah Hutan Rakyat Hutan Negara Hutan Mangrove Lahan Kering Luas Wilayah (1) (2) (3) (4) 1 Wringinanom 1,544.00 0.00 2,348.00 250.00 0.00 0.00 2,079.99 6,221.99 2 Driyorejo 1,771.00 0.00 1,640.00 2.50 0.00 0.58 2,058.80 5,472.88 3 Kedamean 603.00 0.00 3,577.00 125.00 0.00 0.00 2,379.31 6,684.31 4 Menganti 1,379.00 453.00 2,853.00 7.75 0.00 0.00 2,408.48 7,101.23 5 Cerme 683.00 4,029.14 2,386.00 0.25 0.00 16.28 47.00 7,161.67 6 Benjeng 996.00 360.27 4,580.00 104.27 0.00 2.33 180.36 6,223.23 7 Balongpanggang 1,111.27 326.00 4,814.00 132.73 0.00 0.00 182.00 6,566.00 8 Duduksampeyan 645.00 5,167.76 2,025.00 10.25 0.00 91.59 203.95 8,143.55 9 Kebomas 1,711.31 616.87 520.00 15.37 0.00 25.21 513.00 3,401.76 10 Gresik 484.85 0.00 0.00 0.00 0.00 3.27 224.79 712.91 11 Manyar 820.00 6,114.30 426.00 131.25 0.00 353.58 1,694.58 9,539.71 12 Bungah 628.59 4,446.21 1,226.00 215.15 0.00 437.02 1,694.14 8,647.11 13 Sidayu 1,223.00 1,210.44 1,542.00 284.12 0.00 52.56 122.61 4,434.73 14 Dukun 483.00 1,662.22 3,740.00 427.50 0.00 0.00 205.63 6,518.35 15 Panceng 399.00 81.31 1,610.00 763.82 1,012.00 14.57 2,314.02 6,194.72 16 Ujungpangkah 874.24 4,647.10 876.00 332.00 0.00 827.85 4,525.00 12,082.19 17 Sangkapura 2,504.00 16.50 1,940.00 284.12 1,693.00 187.64 6,060.16 12,685.42 18 Tambak 1,322.00 97.00 1,296.00 0.00 944.64 98.21 3,556.54 7,314.39 Jumlah 19,182.26 29,228.12 37,399.00 3,086.08 3,649.64 2,110.69 30,450.36 125,106.1 5 24
25
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL ANALISA 26
Ekivalensi Faktor No. Lahan Eksisting Kondisi di lapangan 1 Lahan Terbangun Merupakan lahan yang sudah terbangun baik berupa permukiman, industri, perdagangan dan jasa maupun fasilitas fasilitas tertentu. 2 Budidaya Perikanan Merupakan lahan tambak, empang, kolam, dan perairan umum di darat yang digunakan untuk membudidayakan ikan 3 Lahan sawah Merupakan lahan pertanian padi dan palawija sebagai produksi bahan pangan utama 4 Hutan Rakyat Merupakan lahan hutan produksi yang dikelola oleh masyarakat biasa merupakan hutan jati, sengon dan mahoni untuk diambil hasil kayunya Kategori Lahan Telapak Ekologis Nilai Ekivalensi Lahan Terbangun 2.51 Lahan Perikanan 0.37 Lahan Pertanian 2.51 Lahan hutan atau penyerap karbon 1.26 5 Hutan Negara Merupakan hutan yang memiliki fungsi lindung dan dikelola oleh perhutani 6 Hutan Mangrove Merupakan tanaman disekitar pesisir pantai dan daerah aliran sungai yang berfungsi melindungi abrasi serta juga dapat berfungsi sebagai absorbs limbah perairan Lahan hutan atau penyerap karbon Lahan hutan atau penyerap karbon 1.26 1.26 7 Lahan kering Merupakan lahan perkebunan, marginal, lading, belukar yang dapat menghasilkan rumput untuk makanan ternak dan digunakan sebagai tempat penggembalaan ternak Lahan Peternakan 0.46 27
Faktor Panen (Yield Factor) Kategori Lahan Lahan Sawah Lahan Kehutanan Lahan Peternakan Lahan Perikanan Y W 4.4 8.23 0.078 1.61 No Y N YF Y N YF Y N YF Y N YF 1 Wringinanom 4.43 1.01 0.46 0.06 0.34 4.36 0 0.00 2 Driyorejo 5.59 1.27 0.46 0.06 0.06 0.77 0 0.00 3 Kedamean 7.79 1.77 0.46 0.06 0.26 3.33 0 0.00 4 Menganti 7.61 1.73 0.46 0.06 0.11 1.41 1.86 15.00 5 Cerme 14.5 3.30 0.46 0.06 4.79 61.41 1.94 15.65 6 Benjeng 5.51 1.25 0.46 0.06 2.69 34.49 4.71 37.98 7 Balongpanggang 11.08 2.52 0.46 0.06 5.48 70.26 0.03 0.24 8 Duduksampeyan 8.37 1.90 0.46 0.06 0.67 8.59 1.74 14.03 9 Kebomas 6.89 1.57 0.46 0.06 0.35 4.49 2.04 16.45 10 Gresik 0 0.00 0 0.00 0.17 2.18 0 0.00 11 Manyar 4.82 1.10 0.46 0.06 0.14 1.79 1.32 10.65 12 Bungah 10.74 2.44 0.46 0.06 0.37 4.74 1.4 11.29 13 Sidayu 2.28 0.52 0.46 0.06 4.95 63.46 3.97 32.02 14 Dukun 10.43 2.37 0.46 0.06 4.1 52.56 1.61 12.98 15 Panceng 6.28 1.43 0.46 0.06 0.79 10.13 5.82 46.94 16 Ujungpangkah 5.13 1.17 0.46 0.06 0.2 2.56 0.92 7.42 17 Sangkapura 8.15 1.85 0.46 0.06 0.12 1.54 0 0.00 18 Tambak 8.23 1.87 0 0.00 0.15 1.92 0.05 0.40 Kabupaten Gresik 8.07 1.83 0.46 0.06 0.33 4.23 1.61 12.98 28
KONDISI BIOKAPASITAS (BK) Proporsi Biokapasitas (BK) di Kabupaten Gresik 29
SEBARAN BIOKAPASITAS Biokapasitas Rendah terdapat pada : 1. Wilayah perkotaan 2. Wilayah dengan lahan perikanan besar namun produktifvitas lahan pertanian kecil Dengan Produktivitas Tinggi wilayah perdesaan relatif memiliki Biokapasitas yang besar 30