BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV,

Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. media televisi.saat ini sinetron merupakan salah satu alternatif hiburan yang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

Memaknai Dominasi Maskulin dalam Komedi Situasi. Tetangga Masa Gitu. Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Televisi merupakan media massa yang paling mudah di akses oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam sinetron komedi Tetangga Masa Gitu? episode New Job adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Perfilman No.8 tahun 1992 film adalah karya cipta seni dan budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB IV KESIMPULAN. Bab keempat memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH KONSEPTUAL. Penelitian tentang perempuan etnis Tionghoa muslim belum

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Posisi perempuan sangat mendominasi pertelevisian baik itu iklan,

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

Media massa berperon dalam menanamkan false consciousness,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

ANALISIS RESEPSI TOKOH ANGEL DI SITKOM TETANGGA MASA GITU? Oleh: Rani Oktavia Putri ( ) AB

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan-iklan yang muncul pada media elektronik seperti melalui televisi semuanya memiliki persamaan yaitu ingin

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

Analisis Gender dan Transformasi Sosial Pembahas: Luh Anik Mayani

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa hak-hak kaum perempuan sama dengan kaum laki-laki. Keberagaman dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB V PENUTUP. mucul dalam tayangan acara Wisata Malam, yaitu kode Appearance

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tayangan 86 merupakan sebuah program televisi dengan genre reality show yang tayang di NET TV setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB II. Kajian Pustaka. Studi Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pembangunan 9

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Perbedaan antara laki- laki dan

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan dalam televisi senantiasa hanya mempertentangkan antara wanita karir dan menjadi ibu-ibu rumah tangga. Dua posisi ini ada didalam lokasi yang berseberangan. Sementara jabaran karir pun tidak hanya sekedar bekerja, sehingga yang dimaksudkan dengan term wanita karir adalah wanita pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi. Tayangan televisi di industri pada umumnya sangat monoton, perempuan selalu ditempatkan dikelas manusia nomor dua setelah laki-laki, jika ada penganiayaan laki-laki terhadap perempuan seolah-olah laki-laki memang diberi kewenangan untuk melakukannya dan itu sangat wajar. Kekerasan yang disebabkan oleh adanya bias gender disebut gender-related violence (Fakih, 1996:17-20). Perempuan dipersepsikan sebagai penggerak kapitalisme media massa. Perempuan dianggap sebagai objek dari mesin operasional yaitu sebuah industri media. Dengan kekuatan pengaruhnya, media massa di Indonesia menampilkan realitas tersendiri tentang perempuan yang sayangnya tanpa disertai sensivitas gender dalam berbagai gaya penyajiannya. Akibatnya tujuan menciptakan tujuan perempuan berbudaya dan mandiri masih sulit untuk terjangkau. Dalam hal ini, seharusnya media massa dapat mensosialisasikan kesetaraan gender, karena bagaimanapun media massa merupakan bagian dari agen sosial. Seperti ibarat pisau bermata dua, media massa terutama televisi mampu menjadi kekuatan positif untuk mengangkat harkat dan status hukum 1

perempuan dalam relasi gender. Hanya saja perlu diwaspadai, karena pada peluang yang sama media massa bisa sekaligus berubah menjadi virus yang justru semakin memperburuk posisi perempuan itu sendiri (Tong, 1998: 26). Perempuan dalam media massa sebenarnya merupakan hal yang biasa kita dengar. Seperti yang kita lihat, perempuan selalu ada di tampilan iklan televisi, presenter, tokoh dalam film maupun dalam sitkom, entah perannya sebagai tokoh utama, sebagai konsumen, sebagai objek ataupun subjek. Pembahasan tentang perempuan tidak bisa dilepaskan dari semangat gerakan feminisme yang diawali oleh persepsi tentang ketimpangan posisi perempuan dengan posisi laki-laki di masyarakat. Dimana laki-laki digambarkan sebagai sosok yang mendominasi dan perempuan sebagai sosok yang didominasi. Perempuan selalu berada di nomer dua setelah laki-laki hanya karena perbedaan gender dianggap sebagai kodrat, yang mengakibatkan ketidakadilan tersebut merupakan kebiasaan dan akhirnya dipercaya bahwa peran gender itu seolah-olah merupakan kodrat dan akhirnya diterima masyarakat secara umum dan dari situah muncul sebuah feminisme (Handayani, 2002: 12). Feminisme merupakan sebuah gerakan perempuan dalam menyatarakan gender terhadap ketidakadilan perempuan yang dilakukan oleh laki-laki. Feminisme ada karena berjalannya penindasan yang berasal dari ideologi yang bernama patriarki, yaitu ideologi yang berdasarkan kekuasaan laki-laki dan mengakar secara sistemik pada lembaga sosial, ekonomi, politik, budaya, yang menjadi dasar dari penindasan perempuan itu sendiri (Rozana, 2007: 42). Perempuan memiliki peran penting dalam penokohannya dalam program acara hiburan yang biasa dikenal dengan sebutan sitkom. Seperti yang sudah 2

dijelaskan diatas bahwa penokohan seorang perempuan tidak jauh beda dari realitas kehidupannya, yakni sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita karir. Seperti penokohannya pada situasi komedi, peneliti lebih memilih sitkom karena pada dasarnya sitkom adalah sebuah situasi komedi yang dibuat dengan tujuan untuk dapat memancing tawa (mengundang lelucon) yang temanya berdasarkan pada situasi tertentu. Tetapi peneliti melihat bahwa perempuan dalam sitkom ini dikonstruksikan sebagai sosok feminisme melalui adegan yang diperankan oleh perempuan tersebut. Sitkom Tetangga Masa Gitu? merupakan sitkom pertama NET yang pertama kali tayang pada pertengahan tahun 2014. Pada awalnya Tetangga Masa Gitu? ini tayang pada hari Sabtu dan Minggu pukul 19.00 WIB, namun sitkom ini berubah jam tayang menjadi Senin sampai Jumat pukul 19.00 WIB yang selalu menyuguhkan episode baru dalam setiap tayangannya. Tetangga Masa Gitu? merupakan serial drama komedi yang menceritakan dua keluarga pasangan suami istri yang tinggal dalam kompleks perumahan elit di Jakarta (Majawati Oen, 2014). Keluarga pertama telah menikah selama 10 tahun yang diperankan oleh Sophia Latjuba sebagai Angel dan Dwi Sasono sebagai Adi, sedangkan keluarga kedua baru saja menikah 8 hari yang diperankan oleh Deva Mahenra sebagai Bastian dan Chelsea Islan sebagai Bintang (www.netmedia.co.id). Perempuan dalam sitkom ini diceritakan sebagai sosok yang berani dan tegas seperti sosok laki-laki pada umumnya. Perempuan di dalam sitkom ini berperan ganda yakni sebagai ibu rumah tangga dan sebagai karyawan kantor. Perempuan ini memiliki kekuasan atas rumah tangganya, sehingga laki-laki 3

dalam sitkom ini tidak bisa berkutik saat kekuasaan itu digunakan perempuan tersebut untuk mengatur sikap laki-laki yang kelewat batas. Disisi lain, perbedaan gender dalam sitkom ini melahirkan berbagai ketidakadilan, khususnya bagi perempuan. Bentuk manifestasi ketidakadilan gender ini adalah dalam mempersepsi, memberi nilai serta dalam pembagian tugas lakilaki dan perempuan. Bentuk deskriminasi terhadap perempuan berkaitan dengan pekerjaan yang mereka (perempuan) lakukan. Perempuan tersubordinasi oleh faktor-faktor yang dikonstruksikan secara sosial. Hal ini disebabkan karena belum terkondisikannya konsep gender dalam masyarakat yang mengakibatkan adanya diskriminasi kerja bagi kaum perempuan (Handayani, 2002: 16). Seperti pada episode 129 dan 138 yang berdurasi 30 menit ini, pada episode 129 yang tayang pada tanggal 14 Januari 2015 dengan judul TV Addict, mengisahkan permasalahan tentang kecanduan Adi dalam menonton televisi selama dua hari penuh tanpa melakukan aktivitas lain, sementara Angel seringkali pulang malam karena sibuk dengan pekerjaannya sebagai pengacara di sebuah perusahaan. Tidak hanya itu, Adi juga sering mengganggu Bastian dan Bintang. Setelah melakukan beberapa teguran dan cara yang tidak berhasil untuk mengusir Adi dalam rumah Bastian dan Bintang, berkat kecerdasan Bintang yang melakukan kesepakatan dengan Angel, akhirnya Adi berhasil keluar dari rumahnya. Sosok perempuan yang diperankan oleh Angel adalah sosok yang tegas dan sangat disiplin dalam setiap tindakannya, dia tidak segan menegur dengan keras agar Adi menurutinya. Begitu juga dengan Bintang, Bintang adalah 4

seorang ibu rumah tangga yang sangat perhatian kepada Bastian. Bintang adalah sosok wanita yang cerdas. Meskipun setiap hari harus menjadi istri dan ibu rumah tangga, namun Bintang mempunyai bisnis online yang merupakan pekerjaan sampingannya. Bintang dalam sitkom ini dikenal sebagai wikipedia berjalan karena kecerdasaannya yang mengalahi Bastian. Perbedaan ini ternyata menjadi keberlanjutan pada episode berikutnya, yakni pada episode 138 berjudul No Amazing Race yang tayang pada 27 Januari 2015, kisah dalam episode ini menceritakan aksi demo yang dilakukan mogok bicara Adi karena Angel dua kali telat menstransfer uang jajan. Protes yang dilakukan Adi terhadap Angel, tidak berhenti sampai Angel pulang kerja. Adi menuliskan tulisan di kertas seperti jajan, 2x, telat!, pikun!, tetapi Angel tidak mengerti maksud Adi. Angel tidak menghiraukan Adi dan hanya fokus untuk bekerja. Disisi lain, Bintang mendapati kejutan dari Bastian tetapi ia harus menjawab beberapa petunjuk untuk mendapatkan kejutan utama itu. Lagi-lagi dengan kecerdasan Bintang, isyarat yang dibuat oleh Adi dapat dipecahkan dengan mudah. Kemudian Angel segera menstranferkan uang jajan pada rekening Adi dan menasehati Adi agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Sementara itu Bintang juga ternyata telah berhasil memecahkan petunjuk Bastian dengan segala kecerdasan yang dimiliki wikipedia berjalan ini. Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk meneliti feminisme yang dikonstruksikan dalam adegan di sitkom Tetangga Masa Gitu? Season 2 ini. Dalam penelitiannya, peneliti menggolongkan adegan yang diperankan mengarah pada feminisme liberal. Feminisme liberal 5

merupakan paham yang mengusung adanya persamaan hak terhadap perempuan untuk dapat berpartisipasi dalam berbagai bidang. Feminisme liberal menempatkan perempuan memiliki kebebasan dan kesamaan dengan laki-laki (Aziz. 2007: 58). Pemikiran feminis liberal tersebut didasari oleh anggapan bahwa setiap manusia mempunyai hak asasi, yaitu hak untuk hidup, mendapatkan kebebasan, dan hak untuk mencari kebahagiaan. Asumsinya adalah tidak ada perbedaan antara laki-laki dengan perempuan. Hal ini sejalan dengan kerangka feminis liberal bahwa dalam memperjuangkan persoalan masyarakat tertuju pada kesempatan yang sama dan hak yang sama bagi setiap individu, termasuk di dalamnya kesempatan dan hak kaum perempuan (Fakih, 1996:81). Dalam penjelasan feminisme sebagai gerakan pembebasan perempuan, feminitas merupakan konstruksi sosial budaya yang diatribusikan kepada perempuan dan karena konstruksi diciptakan manusia, maka feminitas dan gender tidaklah ajeg dan dapat berubah. Sesuai dengan adegan yang diperankan oleh perempuan dalam sitkom ini, bahwa gender tidaklah ajeg yang artinya bahwa seorang perempuan juga bisa memposisikan derajatnya seperti halnya laki-laki dan tidak salah apabila seorang perempuan juga bisa mempertegas laki-laki layaknya laki-laki mempertegas perempuan di dalam kehidupan sebenarnya. Peneliti lebih tertarik memilih episode 129 dan 138 di season 2 sebagai bahan penelitian karena konstruksi feminisme dalam sitkom tersebut lebih kuat daripada episode-episode lainnya, meskipun dalam episode lain juga ada sesuatu yang mengandung konstruksi feminisme dalam adegannya. Sebelum 6

memilih episode 129 dan 138 peneliti sudah melihat adegan pada episode lainnya, maka dari itu peneliti lebih memilih episode 129 dan 138 sebagai bahan penelitiannya. Dari penjelasan uraian diatas, maka peneliti membuat penelitian ini dengan judul Konstruksi Feminisme dalam Situasi Komedi (Analisis Semiotika pada Adegan dalam Situasi Komedi Tetangga Masa Gitu? Season 2 episode 129 dan 138 di NET TV). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu bagaimana konstruksi feminisme pada adegan dalam sitkom tetangga masa gitu? Season 2 khususnya episode 129 dan 138 di NET TV? 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi feminisme yang diperankan melalui adegan dalam situasi komedi Tetangga Masa Gitu? Season 2 pada episode 129 dan 138 di NET TV. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat memberikan konstribusi dalam perkembangan Ilmu Komunikasi tentang studi Analisis Semiotika dan Konstruksi Feminisme dalam Sitkom atau karya film lainnya. Sehingga dapat 7

menjadi referensi untuk penelitian di masa yang akan datang khususnya bagi peminat Audio Visual. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi masyarakat luas khususnya para pecinta sinematografi dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisa serta membuat sebuah sitkom atau karya film lainnya. 8