ENHANCING STUDENT LEARNING ACTIVITIES IN CLASS XI IA3 LEARNING THROUGH CITIZENSHIP EDUCATION MODEL APPLICATION SNOWBALL THROWING AT SMAN 2 PAINAN

dokumen-dokumen yang mirip
INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA BELAJAR SISWA KELAS X1 IPS2 MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMAN 1 LEMBAH GUMANTI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD DI SD 18 SILAUT III PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 26 BUKIT TAMBUN TULANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INTERAKTIF DI SD NEGERI 14 LUBUK ALUNG

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SDN 10 BEROK NIPAH KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE THE LEARNING CELL DI SDN 50 PULAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PICTURE AND PICTURE. Andesti. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS I SDN 22 KAMPUNG LUAR SALIDO KAB.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PADA TEMA PAHLAWANKU SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 09 BALAI SATU KECAMATAN LUBUK BASUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN SISWA KELAS II MELALUI ALAT PERAGA SEDOTAN DAN KANTONG BILANGAN DI SDN 13 BANGKO KABUPATEN SOLOK SELATAN

METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DI SD NEGERI 19 PASAR MELINTANG TAPAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THE LEARNING CELL DI KELAS IV SDN 32 KOTO SALIDO PAINAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: MEL YULIA NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK DIENES PADA SISWA KELAS 1 MEKAH 2 SDIT MARHAMAH MUARALABUH SOLOK SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELSA ANANDA NPM:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD SISWA KELAS V SD 20 KURAO PAGANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI.IPS.I PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL KOOPERATIF JIGSAW DI MAN I PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Economic Education Analysis Journal

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

Transkripsi:

ENHANCING STUDENT LEARNING ACTIVITIES IN CLASS XI IA LEARNING THROUGH CITIZENSHIP EDUCATION MODEL APPLICATION SNOWBALL THROWING AT SMAN 2 PAINAN Patma Dona 1, Nurharmi 1, Pebriyenni 2. Civic Education, Department of Sosial Study Faculty of Teacher Training and Education Bung Hatta University E - mail : patma_dona@yahoo.com Abstract This research is motivated low activity of students, caused teachers still use the lecture method to make students actively in the learning process resulting in a lack of activity asks students, answering questions, and conclude the lesson. The purpose of this study to determine whether the use of Throwing Snowball method can increase the activity of the students asked, answering questions, and concludes the lesson on Citizenship Education lessons. This research is Classroom Action Research ( CAR). Research subjects in class XI students IA 28 in total. This is a research instrument sheet teacher activity, student activity, and field notes. The result showed an average percentage score in the student activity asks the first cycle increased 64.28 % 80. % in the second cycle, answering questions first cycle increased 60.71 % 80.5 % in the second cycle, and concludes the lesson in the first cycle increased 64.28 % 80.5 % in the second cycle. Final test on the first cycle is completed as many as 10 people with an average value of 78.82 %, while in the second cycle is completed as many as 21 people with an average value of 81.78 %. This means that the target indicators of this research has been successful and the implementation of Citizenship Education learning to take place either Throwing Snowball method. Based on the results of the research study concluded Civics Throwing Snowball method can increase the activity of students. Based on the results of this study researchers suggest that teachers can use Throwing Snowball method to improve the learning activity of students in Citizenship Education. Keywords : Activities, Snowball Throwing, Civics. 1

Pendahuluan Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.pendidikan selalu mengupayakan kehidupan manusia ke arah lebih baik yang diperlukan untuk kehidupan dimasa yang akan datang. Pendidikan Kewarganegaraan (seterusnya disingkat dengan PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di tingkat SD, SMP, SMA bahkan sampai ke perguruan tinggi, yang mana menurut Winataputra dan Budimansyah (2007:125-126) menyatakan: Di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengertian citizenship education, secara substantif dan pedagogis didesain untuk mengembangkanwarga negara yang cerdas dan baik untuk seluruh jalur dan jenjang pendidikan. Sampai saat ini bidang itu sudah menjadi bagian inheren dari instumentasi serta praksis pendidikan nasional dalam lima status, yakni (1) sebagai mata pelajaran di sekolah, (2) sebagai mata kuliah di perguruan tinggi, () sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan social dalam kerangka program pendidikan guru, dan (4) sebagai program politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah sebagai suatu crashprogram.. dan (5) sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait, yang dikembangkan sebagai landasan dan kerangka berpikir mengenai Pendidikan Kewarganegaraan dalam status pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Berdasarkan hal di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa, PKn merupakan mata pelajaran yang mengembangkan kecerdasan dan sikap warga neraga dalam jenjang pendidikan dan juga bagian instrumentasi praksis pendidikan nasional dimana PKn Sebagai mata pelajaran disekolah, mata kuliah di perguruan tinggi, pendidikan disiplin ilmu pengetahuan social dalam program pendidikan guru dan juga program politik dalam penghayatan dan pengalaman Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dimulai dengan materi keilmuan dari mata pelajaran yang mencangkup dimensi pengetahuan, keterampilan dan nilai. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 20 Juli 201 jam 08.10 Wib dengan Bapak Herman Ahmad S.Pd. Guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 2 Painan menyatakan dengan ini Bahwa, dalam proses pembelajaran PKn di kelas XI IA terdapat masih rendahnya aktivitas siswa dalam kelas, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, dan juga pada akhir pembelajaran sedikitnya siswa yang mampu membuat kesimpulan. 1

Sesuai dengan Observasi yang peneliti lakukan tanggal 20 Juli 201 jam 09.05 di SMAN 2 Painan kelas XI IA terlihat dalam proses pembelajaran siswa yang bertanya hanya mencapai 10 orang (5%), menjawab pertanyaan mencapai 7 orang (25%) dan pada akhir pembelajaran hanya 6 orang siswa (21%) yang dapat menyimpulkan materi pembelajaran. Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah dan diskusi. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMAN 2 Painan untuk mata pelajaran Pendidikan Keawarganegaraan adalah 80, untuk mengatasi masalah di atas maka harus didukung dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat,yaitu suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kelas.salah satu model pembelajaran yang dikembangkan agar siswa aktif dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut Suprijono (2010:54) Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif diaggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi Penerapkan model Snowball Throwing diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan siswa, seperti kegiatan visual, kegiatan lisan (oral), kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan metrik, kegiatan mental, dan kegiatan emosional. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, kiranya persoalan tersebut penting dan menarik untuk diteliti,khususnya dalam artian berupaya memecahkan masalah tersebut. Agar aktivitas belajar siswa dapat meningkat dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, penelitimenerapkan model Snowball Throwing. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IA pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui Penerapan Model Snowball Throwing di SMAN2 Painan. Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah yang timbul dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut: 1. Guru cendrung menggunakan metode ceramah dan diskusi 2. Kurangnya Aktivitas siswa dalam bertanya. Kurangnya aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan 2

4. Sedikitnya Siswa yang mampu membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran. Karena banyaknya masalah yang teridentifikasi dan keterbatasan kemampuan peneliti, maka masalah dibatasi pada aktivitas yaitu: 1. Aktivitas menulis yakni, aktivitas siswa dalam bertanya. 2. Aktivitas lisan (oral) yakni, aktivitas siswa menjawab pertanyaan.. Aktivitas mental, yakni aktivitas membuat kesimpulan. Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI IA pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan model Snowball Trhowing di SMAN 2 Painan, lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa kelas XI IA dengan menggunakan model Snowball Throwingpada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 2 Painan? 2) Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa kelas XI IAdalam menjawab pertanyaan dengan menggunakan model Snowball Throwing pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 2 Painan? ) Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswakelas XI IA dalam bertanya dalam membuat kesimpulam dengan menggunakan model Snowball Throwing pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 2 Painan? 4) Dalam memecahkan masalah di atas, peneliti akan menerapkan model Snowball throwing pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang mana dalam penerapan model Snowball Throwing ini, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IA di SMAN 2 Painan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan model Snowball Trhowing di kelas XI IA 2 Painan, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas XI IA pembelajaran SMAN Kewarganegaraan melalui Snowball Trhowing. 2. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas XI IA dalam bertanya pada Pendidikan pertanyaan pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model Snowball Trhowing. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas XI IA dalam menjawab kesimpulan pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model Snowball Throwing. METODOLOGI dalam membuat

Berdasarkan masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Painan Jln Perintis Kemerdekaan Kab. Pesisir selatan, penelitian ini dilakukan semester 1 tahun pelajaran 201/ 2014 Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas X1 IA SMA N 2 Painan yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 8 lakilaki dan 20 perempuan. Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 201/2014, penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus siklus 1 dilakukan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 15 Agustus dan 22 Agustus dan siklus 2 dilakukan pada tanggal 5 September dan 12 September 201 Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada disain PTK yang dirumuskan Arikunto (2008:16), yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah masuk dalam kategori baik dan sangat baik. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai acuan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu 80. Ketuntasan belajar secara klasikal apabila sudah mencapai 80% dan indikator pada aktivitas siswa adalah. 1. Aktivitas siswa bertanya meningkat dari 5 % mencapai 80% 2. Aktivitas siswa menjawab pertanyaan meningkat dari 25% mencapai 80 %. Aktivitas siswa membuat kesimpulan meningkat dari 21% mencapai 80% Dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari lembar aktivitas siswa dan guru, wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh langsung dari hasil pembelajaran berupa informasi. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut: 1 Perencanaan a. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) siklus I b. Menyusun materi pembelajaran siklus I c. Menyusun Lembar observasi aktivitas guru siklus I d. Menyusun Lembar observasi aktivitas siswa siklus I e. Menyusun catatan lapangan siklus I f. Menyusun tes akhir belajar siswa pada siklus I g. Menyusun Rencana Pembalajaran (RPP) siklus II h. Menyusun materi pembelajaran siklus II i. Menyususn Lembar Observasi Aktivitas Guru siklus II j. Menyusun lembar Observasi Aktivitas Siswa siklus II k. Menyusun Catatan Lapangan siklus II 4

l. Menyusun tes akhir belajar siswa pada siklus II 2 Tindakan Tahap ini merupakan imlementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas: a. Siapkan kelas sebagai mana mestinya. b. Jelaskan materi sesuai dengan kompetensi dasar c. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan melajutkan dengan diskusi d. siswa diberi kertas kerja untuk membuat satu pertanyaan yang akan dilempar kepada kelompok lain atau teman lain dalam berbentuk bola. e. Siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan setelah dapat pertanyaan dalam berbentuk bola.(terjadinya interaksi tanya jawab) f. Demikian seterusnya sampai tiap siswa dapat saling memberi dan menerima jawaban masing-masing. g. Siswa diharapkan dapat menyimpulkan materi yang sudah di bahas atau dipelajari pada saat diskusi berlangsung.. Observasi kegiatan pengamatan dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah dibuat, serta tampaknya terhadap proses dan hasil intraksional yang dikumpulkan melalui instrumen pengamatan yang dibuat oleh peneliti. Dalam melakukan pengamatan atau observasi dan evaluasi, peneliti dibantu oleh seorang observer. Dengan kehadiran orang lain sebagai observer, peneliti tindakan kelas ini menjadi bersifat objeftif. Namun observer tidak terlibat terlalu jauh dalam mengambil keputusan yang dilakukan oleh peneliti. 4.Refleksi Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini, guru berusaha untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan mencatat secara cermat mengenai hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Refleksi dilakukan tiap akhir pembelajaran, refleksi bertujuan untuk melihat sejauh mana ketercapaian indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan sudah tercapai, maka siklus berhenti sampai siklus pertama. Apabila belum berhasil, maka dilanjutkan dengan kedua dan seterusnya. HASIL PENELITIAN Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Dari hasil observasi yang didapat menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Digunakan untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas yang terjadi selama pembelajaran pada tabel berikut ini: Tabel 2 : Jumlah dan Persentase Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IA SMAN 2 Painan dalam 5

Indikato r pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siklus 1. Pertemuan Ke 1 2 Rata- Rata Persentas e Ket Jumla % Jumlah % h I 16 57,14 20 71,4 64,28 Sedikit II 15 5,57 19 67,85 60,71 Sedikit III 17 60,71 19 67,85 64,28 Sedikit Rata- 16 57,14 19, 69,04 6,09 Sedikit Rata Jumla h Siswa 28 28 Keterangan: Indikator I :Aktivitas siswa bertanya Indikator II :Aktivitas siswa menjawab pertanyaan Indikator III :Aktiviats siswa membuat kesimpulan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru brdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I maka jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Persentase Aktivitas Guru dalam pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan dengan model Snowball Throwing pada siklus I. N o Pertemu an Juml ah Skor Persenta se Keterang an 1 I 10 71,4% Baik 2 II 11 78,57% Baik Rata-rata 10,5 75% Baik Target 80% Keterangan: Pertemuan I dan 2,Pengamatan observer pada saat guru melakukan deskriptor Berdasarkan Tes hasil belajar siklus I persentase siiswa yang tuntas dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4: Ketuntasan dan rata-rata Tes Hasil belajar Siswa pada siklus I No Uraian Jumlah 1 Jumlah siswa tang 28 mengikuti tes 2 Jumlah siswa yang tuntas 10 Jumlah siswa yang tidak 18 tuntas 4 Persentase ketuntasan 74,82 belajar siswa 5 Rata-rata skor siswa 74 Melihat analisis tes hasil belajar siswa pada siklus I dapat disimpulkan bahwa belum tercapai target hasil belajar yang diinginkan. Persentase tersebut dapat dilihat dari siswa yang belum tuntas belajar masih dibawah 80% yaitu hanya 74,82 %. Siswa yang tuntas dalam pembelajaran 10 0rang dari 28 siswa yang mengikuti tes. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti memberikan solusi pada siklus II yaitu: 1. Memberikan penguatan kepada siswa agar siswa dapat lebih aktif dalam bertanya 2. Menberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih semangat dan berani dalam menjawab pertanyaan.. Memberikan kesempatan kepada siswa secara luas, sehingga siswa mudah dalam membuat kesimpulan. Data hasil observasi yang didapat menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Digunakan untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas yang terjadi selama 6

pembelajaran. Hasil observasi observer terhadap aktivitas siswa dapat dilihat dalam pembelajaran pada tabel berikut ini: Tabel 5: Jumlah dan persentase Observasi Aktivitas siswa Kelas XI IA SMA N 2 Painan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siklus II. Rata-Rata 12 85,71% Sangat Baik Target 80% Keterangan: Pertemuan I dan II pengamatan observer pada saat guru melakukan deskriptor. Berdasarkan hasil tes siklus II, persentase siiswa yang tuntas dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7: Ketuntasan dan rata-rata Hasil belajar Siswa pada siklus II Indikat or Jumlah % Pertemuan ke 2 1 2 Juml ah % Rata- Rata Persent ase Keterangan I 22 78,57% 2 82,14% 80,5% Banyak Sekali II 22 78,57% 2 82,14% 80,5% Banyak Sekali III 21 75% 24 85,71% 80,5% Banyek sekali Rata- Rata Jumlah siswa 21,66 80,5 Keterangan: Indikator I Indikator II Indikator III 2, 28 28 82,14% 80,5% Banyak Sekali : Siswa bertanya. : Siswa menjawab pertanyaan : Siswa membuat kesimpulan Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran siklus II maka jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6: Persentase Aktivitas Guru dalam pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan dengan model Snowball Trowing pada siklus II. No Pertemuan Jumlah Persentase Keterangan Skor 1 I 12 85,71% Sangat Baik II 12 85,71% Sangat Baik No Uraian Jumlah 1 Jumlah siswa yang 28 mengikuti tes 2 Jumlah siswa yang tuntas 21 Jumlah siswa yang tidak tuntas 7 4 Persentase ketuntasan 81,78% belajar siswa 5 Rata-rata skor siswa 80 Hal yang paling mendasar di tuntut dalam proses pembelajaran adalah aktivitas siswa. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa ataupun siswa itu sendiri sehingga suasana belajar menjadi segar dan kondusif. Hal ini dapat dilihat persentase rata-rata aktivitas siswa pada tabel berikut ini. Tabel 8: Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa pada siklus I dan II. No Indikator Aktivitas Siswa 1 Siswa menulis pertanyaan Rata-Rata Persentase Siklus I Siklus II 64,28% 80,5% 7

2 Siswa 60,71% 80,5% menjawab pertanyaan Siswa 64,28% 80,5% membuat kesimpulan Rata-Rata 6,09% 80,5% kedua siklus Keberhasilan siswa dalam pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pada persentase aktivitas guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan pengelolaan pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing. Tabel 9 : Persentase Aktivitas Guru pada siklus I dan II No Siklus Rata-rata persiklus 1 I 75% 2 II 85,71% Rata-Rata 80,5% Persentase Target 80% Kesimpulan Berdasarkan hasil peneliti setelah diterapkan model Snowball Throeing dalam pembelajaran pendidikan Kewraganegaraan dapat disimpulkan: Pertama, aktivitas menulis pertanyaan mengalami peningkatan. Persentase siswa yang menulis pertanyaan pada siklus I adalah 64,28% meningkat menjjadi 80,5% pada siklus II. Hal ini berarti kemampuan menulis pertanyaan siswa meningkat sebanyak 16,07% dalam pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan Kedua, aktivitas menjawab pertanyaan mengalami peningkatan. Persentase siswa yang menjawab pertanyaan pada siklus I adalah 60,71% meningkat menjadi 80,5% pada siklus II. Hal ini berarti kemampuan siswa menjawab pertsanyaan meningkat sebanyak 19,64% dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Ketiga, aktivitas siswa membuat kesimpulan juga mengalami peningkatan. Pesrsentase siswa membuat kesimpulan pada siklus I adalah 64,28% meningkat menjadi 80,5% pada siklus II. Hal ini berarti kemampuan siswa membuat kesimpulan meningkat sebanyak 16,07% dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan dalam pelaksanaan upembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model Snowball Throwing sebagai berikut: 1. Agar aktivitas siswa menulis pertanyaan dapat dipertahankan atau ditingkatkan maka disarankan agar guru menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing 2. Agar aktivitas siswa menjawab pertanyaan dapat meningkat maka disarankan kepada guru dapat menjelaskan suatu materi pembelajaran dengan baikserta model pembelajaran yang tepat yakni, model Snowball Throwing. 8

. Agar aktivitas siswa membuat kesimpulan dapat dipertahankan atau ditingkatkan, maka disarankan agar guru menggunakan model pembelajaran yang tepat yakni, model Snowball Throwing. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :PT Bumi Aksara. Suprijono,Agus.2010.Cooperative Learning,Teori dan Aplikasi Paikem.Surabaya:Pustaka Pelajar. Winataputra,S.Udin, dan Budimansyah,Dasim 2007. Civic Education Konteks,Landasan,Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. 9