BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sisobambowo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan. - sebelah Utara : Desa Iraono Geba

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG. A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang. oleh Datuk Sipanduko dan suku melayu oleh Datuk Majalelo.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG. dipimpin oleh seorang kepala suku. Suku Domo oleh Datuk Paduko, Suku

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. berada di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Kecamatan Singingi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Pasar Tiban Kelurahan Krapyak Lor Pekalongan. kamus bahasa Indonesia karangan Badudu-Zain kata tiba

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN II.1.Lokasi dan Letak Desa Kabupaten Nias adalah salah satu daerah kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias berada satu pulau dengan Kabupaten Nias Selatan yang disebut dengan Pulau Nias. Desa Sisobambowo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias. Jarak Desa Sisobambowo dengan ibukota kecamatan sekitar 8 Km dan jaraknya ke ibukota kabupaten (Gunungsitoli) 96 Km. Desa Sisobambowo berbatasan dengan: - sebelah Utara : Desa Iraono Geba - sebelah Selatan : Desa Mazingo - sebelah Barat : Desa Fulolo Sibohou - sebelah timur : Desa Hilidaura. Waktu yang diperlukan untuk dapat tiba di desa ini dari ibukota kecamatan sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan umum (bus) dan biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp.5000,00. Sedangkan dari Desa Sisobambowo ke ibukota kabupaten Nias (Gunungsitoli) diperlukan waktu sekitar 3 jam dengan menggunakan jasa bus dan ongkos Rp.35.000,00 per orang. Alat transportasi lain yang melintasi Desa Sisobambowo adalah kendaraan beroda dua yang disebut oleh penduduk dengan RBT. Alat transportasi ini kebanyakan beroprasi pada saat pekan di kecamatan. Dalam seminggu pekan

dilaksanakan dua kali yaitu pada hari Rabu dan Sabtu. Adapun ongkos yang harus dibayar bila menggunakan jasa RBT ini sekitar 15 ribu sampai 20 ribu rupiah. II.2.Sejarah Desa Menurut sumber tradisi, adapun nenek moyang suku Nias pertama bertempat tinggal di Gomo, Nias Bagian Tengah. Begitu juga dengan penduduk desa yang asli suku Nias, nenek moyang mereka barasal dari Gomo. Sebelum tiba di Desa Sisobambowo, mereka telah tinggal untuk sementara waktu di beberapa tempat. Adapun daerah-daerah yang pernah mereka lalui dan tinggal di daerah tersebut yaitu Desa Hilimbuyuwu, Hilimburune, Onozitoli dan Hiligafia. Daerahdaerah yang mereka lalui tersebut sekarang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Mandrehe. Mereka berpindah-pindah bukan disebabkan karena ada masalah atau perang tetapi karena hidup mereka dahulu berpindah-pindah dan mengisi daerah yang masih kosong. Yang termasuk dalam kawasan Hiligafia saat ini yaitu Desa Sisobambowo, Desa Iraonogeba, dan Desa Lolohia. Ketiga desa ini (Sisobambowo, Iraonogeba, dan Lolohia) bergabung hanya sampai 25 generasi, kemudian masing-masing berpisah dan membentuk daerah (desa) masing-masing. Desa Sisobambowo hingga saat ini telah didiami oleh penduduknya selama 12 generasi. Walaupun demikian diantara penduduknya masih belum pernah terjadi perkawinan. Di daerah lain seperti Lahemi (Sirombu) sudah terjadi. Hal ini disebabkan karena penduduknya masih mengganggap mereka masih bersaudara.

Kepala Desa yang memimpin Desa Sisobambowo sudah enam orang hingga sekarang. Kepala Desa tersebut yaitu (1)Ama Galõ õ Hia masa jabatannya 25 Tahun, (2)Ama Raima Hia masa jabatannya 1 Tahun karena meninggal, (3)Ama Hese Hia masa jabatannya 30 Tahun, (4)Ama Aro Hia masa jabatannya 34 Tahun, (5)Ama Soni Hia masa jabatannya 18 Tahun, (6)Ama Reta Hia masa jabatannya dari tahun 2003-2007. Sekarang, belum ada pengganti kepala desa yang resmi, sehingga jabatan kepala desa dijabat untuk sementara waktu oleh seorang pegawai kantor camat Mandrehe (PJS). II.3.Keadaan Alam Desa Sisobambowo terletak pada ketinggian 25 M dari permukaan laut. Daerah ini termasuk pada kategori daerah dataran rendah. Produktivitas tanah dapat dikatakan baik untuk lahan pertanian. Luas daerah atau wilayah Desa sisobambowo adalah 1000 HA, yang dipergunakan untuk pemukiman atau perumahan, bangunan umum seperti sekolah dan rumah ibadah, pekuburan, sawah dan ladang, serta jalan. Tanah di daerah ini sangat subur dan dimanfaatkan oleh penduduk untuk ditanami tanaman pertanian dan lahan persawahan. Walaupun penduduk memperoleh hasil dari lahan pertanian, mereka juga memelihara ternak seperti ayam dan babi. Desa ini dilalui oleh sungai Moro o. Letak sungai tidak jauh dari pemukiman penduduk yang bermukim disekitar pinggir jalan raya. Sungai tersebut digunakan penduduk untuk mandi dan menyuci. Sungai akan semakin ramai bila musim kemarau tiba karena sumur di rumah penduduk sudah mulai

kering sehingga harus menghemat pemakaian air agar persediaan air untuk dikonsumsi tetap tersedia. Sungai dimanfaatkan oleh penduduk baik anak-anak maupun orangtua. Anak perempuan yang paling sering membantu ibunya untuk menyuci di sungai, walaupun ada beberapa anak laki-laki yang juga ikut membantu. Selain mandi dan menyuci aktivitas lain yang dilakukan oleh anakanak adalah bermain dan berenang hingga kadang kala mereka lupa waktu untuk pulang ke rumah. Pada musim hujan tiba dan hujan tidak berhenti dalam jangka dua sampai tiga hari, maka air sungai akan meluap dan dapat mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan yang ada di desa ini bahkan sampai ke rumah penduduk. II.4.Kependudukan II.4.1.Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Desa Sisobambowo secara keseluruhan adalah 1124 jiwa yang terdiri dari 206 KK (Kepala Keluarga). Berdasarkan jenis kelamin penduduk terdiri dari laki-laki sebanyak 567 jiwa dan perempuan sebanyak 557 jiwa. Komposisi penduduk Desa sisobambowo dapat dilihat pada Tabel II.1 dibawah ini.

Tabel II.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Laki-laki 567 Perempuan 557 Jumlah 1124 Sumber: Monografi Desa,2007 Tabel II.2 Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Kelompok Pendidikan Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 0-3 136 12,10 4 6 81 7,12 7 12 63 5,60 13 15 66 5,87 16 18 138 12,28 19 - keatas 640 56,94 Jumlah 1124 100,00 Sumber: Monografi Desa,2007

Dari tabel II.2 diatas dapat diketahui berapa jumlah penduduk berdasarkan usia dan kelompok pendidikan. Secara umum, mereka menamatkan pendidikan dasarnya di SD yang ada di desa ini dan untuk SLTP dan SLTA di luar Desa Sisobambowo. Dua tahun yang lalu telah dibuka penerimaan siswa baru untuk SLTA dan tahun ajaran 2007 yang lalu juga telah diterima siswa SLTP. Pada saat anak-anak berada dalam usia pendidikan, mereka secara tidak langsung telah membantu orang tuanya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Setelah pulang sekolah, ada yang menyusul orang tuanya ke sawah dan juga mengambil makanan ternak di kebun. Selain itu ada juga yang tinggal di rumah untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah seperti menyapu rumah, menyuci pakaian dan memasak makanan untuk makan malam keluarga. II.4.2.Agama Agama yang dianut oleh penduduk Desa Sisobambowo yaitu agama K.Protestan dan K.Khatolik. Penganut K.Protestan lebih banyak daripada penganut K.Khatolik. Tabel II.3 Komposisi Penduduk Menurut Agama Agama Jumlah (jiwa) Persentase (%) K.Protestan 994 88,43 K.Khatolik 130 11,57 Jumlah 1124 100,00 Sumber: Monografi Desa,2007

Anak-anak sejak kecil telah diajarkan oleh orang tua masing-masing untuk beribadah pada hari minggu di gereja masing-masing. Mereka beribadah terpisah dari ibadah orang tua (orang dewasa) dan dilaksanakan pada pagi hari. Ibadah anak (Sekolah Minggu) dilaksanakan pada pagi hari yakni pada pukul 08.00 wib, sedangkan ibadah orang dewasa sekitar pukul 11.00 wib. Seluruh kegiatan keagamaan seperi perayaan hari-hari besar agama dilaksanakan di gereja seperti ibadah Minggu dan perayaan Natal serta Paskah. Persekutuan diadakan di rumah-rumah penduduk pada hari dan jam yang telah ditentukan terlebih dahulu. Anak-anak ikut ambil bagian dalam mengisi acara setiap perayaan yang diadakan di gereja. II.4.3.Pendidikan Pada umumnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan di daerah pedesaan masih rendah. Hal ini juga dapat ditemui di Desa Sisobambowo, dimana lulusan SD sangat banyak, sementara itu lulusan tingkat SLTP, SLTA dan Akademi serta Sarjana jumlahnya masih sedikit.

Tabel II.4 Komposisi Penduduk Menurut Lulusan Pendidikan Umum No Pendidikan Jumlah (jiwa) 1 T.Kanak-kanak 0 2 SD 330 3 SMP/SLTP 196 4 SMU/SLTA 57 5 Akademi/D1-D3 21 6 Sarjana (S1-S3) 25 Jumlah 629 Sumber: Monografi Desa,2007 Berdasarkan tabel diatas lulusan tingkat pendidikan desa ini masih sangat rendah. Jumlah lulusan sarjana dan SMU masih sedikit, sedangkan lulusan SD adalah jumlah yang terbesar. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya biaya untuk pendidikan dan kesadaran penduduk yang kurang akan pentingnya pendidikan. Beberapa orang ada yang sempat melanjutkan pendidikannya di tingkat SMP/SMU, tetapi tiba-tiba berhenti sekolah dan kerap kali pergi merantau ke luar daerah Nias.

Tabel II.5 Komposisi Siswa SD Sisobambowo Berdasarkan Jenis Kelamin Kelas Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan I 23 21 II 23 19 III 16 14 IV 11 11 V 13 8 VI 9 11 Jumlah 95 84 Sumber: SDN Sisobambowo,2007 Tabel II.6 Komposisi Siswa SLTP Negri 4 Mandrehe Berdasarkan Jenis Kelamin Kelas Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan VIIA 34 16 VIIB 32 17 Jumlah 66 33 Sumber: SLTPN 4 Mandrehe,2007

Tabel II.7 Komposisi Siswa SLTA Negri 2 Mandrehe Berdasarkan Jenis Kelamin Kelas Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan X A 23 18 X B 23 17 X IPA 12 17 X IPS 27 10 Jumlah 85 62 Sumber: SLTA Negri 2 Mandrehe,2007 Dari Tabel II.5,II.6,II.7 dapat diketahui bahwa jumlah siswa laki-laki lebih banyak dibanding dengan jumlah siswa perempuan. Dalam Tabel II.5 tidak terlalu jauh perbandingan antara siswa SD laki-laki dengan siswa SD perempuan. Pada Tabel II.6 dan Tabel II.7 terlihat perbedaan jumlah yang jauh antara siswa laki-laki dan perempuan, terutama komposisi siswa SLTPN 4 Mandrehe. II.5.Sistem Perekonomian Pekerjaan sebagai petani merupakan jumlah yang terbesar yaitu 319 orang (80,15 %) dari seluruh mata pencaharian yang ada di desa ini. Petani-petani di desa ini berangkat pada pagi hari untuk bekerja dan kembali ke rumahnya pada petang hari. Ada juga yang bekerja hanya sampai siang hari dan kembali ke rumahnya untuk makan siang dan beristrahat.

Petani di Desa Sisobambowo menghasilkan padi (beras), karet, kelapa (kopra), biji pinang dan biji coklat. Petani pada umumnya menanam padi di sawah miliknya sendiri, tetapi ada juga yang menyewa lahan persawahan untuk dikelola. Padi yang ditanam petani sangat beragam jenisnya dan mereka akan membuat kesepakatan waktu untuk menanam padi tersebut. Setelah panen, padi akan dijual sebagaian untuk kebutuhan keluarga dan sebagian lagi disimpan agar persediaan beras tetap tersedia. Tabel II.8 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Mata Pencaharian 1 Karyawan: Jumlah ( jiwa) Persentase (%) - PNS - ABRI - Swasta 12 1 5 3,01 0,25 1,26 2 Wiraswasta/Pedagang 10 2,51 3 Tani 319 80,15 4 Pertukangan 15 3,77 5 Buruh Tani 30 7,54 6 Pensiunan 1 0,25 7 Jasa 5 1,26 Jumlah 398 100,00 Sumber: Monografi Desa,2007

Petani yang memiliki kebun karet biasanya berangkat pada pagi hari. Bila mereka memiliki sawah maka yang bertugas untuk menyadap karet adalah anakanaknya. Ketika musim hujan karet tidak akan disadap. Dalam satu bulan, petani memperkirakan karet boleh disadap hanya dua minggu. Hal ini disebabkan karena hujan diperkirakan dua minggu dalam sebulan. Petani yang memiliki kebun kelapa akan memetik buahnya dan dijadikan kopra. Selain kopra, buah kelapa tersebut dapat dijual perbutir di pekan yang diadakan dua kali dalam seminggu di kecamatan. Buah kelapa tersebut dijual Rp.1000,00/butir. Hasil produksi biji pinang tidak begitu banyak karena pohon pinang jumlahnya tidak banyak dan biji pinang yang masih muda digunakan untuk bahan sirih. Sekitar lima atau enam tahun yang lalu, penduduk mulai menanam tanaman coklat. Biji coklat harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum dijual oleh petani kepada toke yang ada di desa ini. Seterusnya, toke akan membawa hasil produksi pertanian tersebut ke Gunungsitoli untuk dijual. Harga hasil produksi pertanian selalu dihitung tiap Kilogram dan harganya tidak stabil. Uang yang dihasilkan dari penjualam produksi pertanian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Untuk bahan makanan seperti gula, telur, indomie dan sebagainya dapat diperoleh di kedai yang ada di desa ini. Untuk dapat mengkonsumsi ikan segar, penduduk harus menunggu penjual ikan yang menggunakan sepeda dan sepeda motor dari Kecamatan Sirombu. Selain sebagai petani, ada juga penduduk yang bematapencaharian sebagai pedagang, tukang, PNS dan lain-lain. Mereka umumnya juga memiliki lahan pertanian yang diolah sendiri. Setelah pulang dari kantor (misalnya PNS), mereka

akan ke sawah atau ke kebun miliknya. Walaupun mata pencaharian penduduk beragam, tetapi mereka juga ikut bertani untuk menambah penghasilan. Anak-anak ikut membantu orang tuanya bekerja setelah pulang dari sekolah. Mereka akan pergi ke sawah, menyadap karet dan mengambil makanan ternak. Ada juga anak yang tinggal dirumah untuk menyiapkan makanan untuk makan malam keluarga, menyuci piring, membersihkan rumah dan sebagainya.