Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Berbantukan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di SDN Inpres Bobolon

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Bambang Supriyanto 36

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Experiential Learning

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Balingara Pada Materi Volume Kubus Dan Balok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Salati S. Yampel, I Nyoman Murdiana, dan Mustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

PELAKSANAAN TINDAKAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga Sarni, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas VIB pada mata pelajaran matematika pada materi luas permukaan bangun ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam menghitung luas permukaan bangun ruang dengan menggunakan media peraga. Subjek penelitian adalah guru dan seluruh siswa kelas VIB SDN Inpres Dodung yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 11 perempuan dan 12 laki laki pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Siklus (1) menghitung luas permukaan balok dan kubus, (2) menghitung luas permukaan tabung. Setiap siklus terdiri dari tahapantahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan tes. Hasil observasi siklus I dan II menunjukkan aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran adalah baik. Dari hasil tes terlihat bahwa pada siklus I didapatkan ketuntasan klasikal sebesar 52,17% dan daya serap klasikal sebesar 64,17%, sedangkan pada siklus II didapatkan ketuntasan klasikal sebesar 100% dan daya serap klasikal sebesar 80,28%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menggunakan media peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIB SDN Inpres Dodung pada materi menghitung luas permukaan bangun ruang. Kata Kunci: Hasil Belajar, Luas Permukaan Bangun Ruang, Media Peraga I. PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan, simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Pelajaran matematika umumnya didominasi oleh penggalan rumus rumus serta konsep konsep secara verbal. 86

Permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VIB SDN Inpres Dodung adalah rendahnya hasil belajar matematika terutama materi luas permukaan bangun ruang. Hal ini terlihat bila diadakan ulangan harian selalu hasil belajar siswa kelas VIB SDN Inpres Dodung di bawah rata rata nilai 65. Hasil belajar matematika siswa lebih rendah lagi pada pokok bahasan luas permukaan bangun ruang. Hal ini dibuktikan dari data pencapaian nilai rata rata 58,78, sedangkan standar KKM pelajaran matematika untuk kelas VIB di SDN Inpres Dodung ditetapkan 65. Beberapa penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam materi luas permukaan bangun ruang adalah =: (1) Materi luas permukaan bangun ruang bersifat abstrak. Siswa sukar membedakan antar sisi pada bangun datar dengan sisi pada bangun ruang; (2) Tidak mantapnya konsep tentang luas bangun datar; (3) Penggunaan media yang kurang tepat atau tidak menggunakan media sama sekali. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan media. Media tersebut bernama media peraga bangun ruang yang dapat membelajarkan siswa secara optimal. Media merupakan lingkungan belajar yang sangat menunjang untuk tercapainya optimalisasi dalam pembelajaran. Rahmanelli (2005) menyatakan apabila anak terlibat dan mengalami sendiri dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa akan lebih baik, disamping itu pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan siswa. Menurut Sadiman (1999: 6) yang mengutip pendapat Gagne menyebut media berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat meransangnya untuk belajar. Senada dengan itu Ruseffendi (1996: 141) menyatakan bahwa media merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa memahami konsep matematika. Adapun jenis jenis dari media adalah sebagai berikut: a) benda asli yang berada dilingkungan siswa, b) model bangun datar, c) model bangun ruang. Peran media Dengan menggunakan media siswa dapat termotivasi sebagaimana Dalves (1991:215) menyatakan bahwa jika seseorang telah termotivasi maka ia akan siap untuk melakukan hal hal yang diperlukan sesuai dengan yang dikehendaki. II. METODELOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian ini mengacu pada modifikasi diagram yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbollah, K 1998). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus. Tiap siklus dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1) Perencanaan, 2) 87

Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah guru (peneliti) dan siswa kelas VIB SDN Inpres Dodung yang berjumlah 23 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 12 siswa laki laki. Data yang yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif meliputi hasil observasi dan hasil wawancara, serta kegiatan guru atau peneliti selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati seluruh kegiatan pembelajaran yang lebih difokuskan pada pengamatan mengenai aktifitas guru (peneliti) dan siswa. Wawancara dimaksudkan untuk menggali kesulitan siswa dalam memahami materi yang sulit diperoleh dari pekerjaan siswa maupun hasil observasi. Wawancara dilakukan pada 2 siswa yang masih mendapatkan nilai dibawah rata rata KKM (65) dan 3 siswa yang sudah mendapatkan nilai di atas KKM (65). Data kuantitatif yaitu hasil belajar siswa dalam mengerjakan tes yang mencakup tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dan sebagai dasar dalam pembentukan kelompok belajar sedangkan tes akhir diberikan untuk mengukur hasil belajar matematika dan tingkat keberhasilan tindakan pembelajaran tiap siklus. Adapun tahap tahapan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan beberapa kegiatan, antara lain: 1. Tes awal Kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan tes awal kepada siswa. Tujuan pemberian tes awal ini untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dan juga dijadikan dasar untuk pembentukan kelompok belajar. 2. Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat perencanaan adalah sebagai berikut: a. Menetapkan guru mitra sebagai pengamat. b. Mempersiapkan materi yang akan diajarkan. c. Merancang media peraga bangun ruang. d. Membuat rencana pembelajaran. e. Membuat lembar observasi kegiatan siswa dan kegiatan guru f. Membuat lembar kerja siswa tes akhir tindakan siklus 1. 3. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran, dimana jumlah pertemuan disesuaikan dengan kedalam materi ajar. 88

4. Observasi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama dua guru mitra (pengamat) mengamati kegiatan guru dan siswa dalam menerima pelajaran matematika materi luas permukaan bangun ruang dengan menggunakan media pada kelas yang diteliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk mengamati serta mengumpulkan data pada proses pembelajaran baik yang terjadi pada siswa maupun situasi kelas. 5. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi. Berdasarkan hasil analisa data dilakukan refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada saat pembelajaran diterapkan. Kekurangan dan kelebihan dijadikan acuan untuk merencanakan pertemuan berikutnya. Adapun tahap tahapan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan beberapa kegiatan, antara lain: 1. Refleksi awal Kegiatan awal yang dilakukan pada siklus 2 mengacu dari hasil refleksi siklus 1. 2. Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat perencanaan adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan materi yang akan diajarkan. b. Merancang media peraga bangun ruang. c. Membuat rencana pembelajaran. d. Membuat lembar observasi kegiatan siswa dan kegiatan guru e. Membuat lembar kerja siswa tes akhir tindakan siklus 2. 3. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran, dimana jumlah pertemuan disesuaikan dengan kedalam materi ajar. 4. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama dua guru mitra (pengamat) mengamati kegiatan guru dan mengamati siswa pada kelas yang diteliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk mengamati serta mengumpulkan data pada proses pembelajaran baik yang terjadi pada siswa maupun situasi kelas. 89

5. Refleksi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi. Berdasarkan hasil analisa data dilakukan refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada saat pembelajaran diterapkan. Kekurangan dan kelebihan dijadikan acuan untuk merencanakan pertemuan berikutnya. Kriteria keberhasilan penelitian ini jika telah memenuhi indikator dalam menyelesaikan soal soal yang diberikan untuk mencari luas permukaan bangun ruang dengan penggunaan media peraga ditetapkan yaitu untuk ketuntasan klasikal minimal 65% dan daya serap klasikal minimal 80%. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pra Tindakan Pada hari Senin, 10 Februari 2014 peneliti mengadakan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Guru agar peneliti diizinkan melakukan penelitian di sekolah tersebut. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas setelah malaksanakan observasi awal. Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah memberikan tes awal (tes pra tindakan). Analisis hasil tes awal siklus I terlihat pada tabel I berikut ini: Tabel 1. Analisis Hasil Tes Awal Siklus I No Aspek Perolehan Skor Hasil Belajar 1. 2. 3. Skor tertinggi Skor terendah Rata rata 45 (2 orang) 15 (2 orang) 58,78 4. Banyaknya siswa yang tuntas 8 orang 5. 6. 7. Banyak siswa yang belum tuntas Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal 15 orang 34,78 % 58,78 % Hasil tes awal didapatkan rata rata penguasaan siswa 58,78 atau daya serap klasikal hanya mencapai 58,78% dengan ketuntasan belajar klasikal 34,78%. Hasil analisis tes awal ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa juga dijadikan dasar untuk pembentukan kelompok. Peneliti membagi siswa dalam 4 kelompok. 3 kelompok terdiri dari 6 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 5 orang siswa. 90

Hasil Tindakan siklus I Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 Pelaksanaan tindakan siklus I dengan materi luas permukaan bangun ruang khususnya bangun ruang model kubus dan balok. Berdasarkan hasil tes akhir yang diberikan dalam pelaksanaan tindakan siklus I didapatkan rata rata penguasaan siswa 64,17 atau daya serap klasikal hanya mencapai 64,17% dengan ketuntasan belajar klasikal 52,17%. Analisis hasil tes akhir tindakan siklus I terlihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Analisis Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus I No Aspek Perolehan Skor Hasil Belajar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Skor tertinggi Skor terendah Rata - rata Banyaknya siswa yang tuntas Banyak siswa yang belum tuntas Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal 50 ( 1 orang ) 20 ( 3 orang ) 64,17 12 orang 11 orang 52,17 % 64,17 % Analisa data hasil observasi siswa menunjukkan nilai rata rata 54% dan analisa data observasi guru menunjukkan nilai rata rata 57%. Dilihat dari kriteria taraf keberhasilan tindakan oservasi siswa dan observasi guru mendapatkan kategori nilai baik (50 % < NR 75 %). Berdasarkan hasil tes akhir yang diberikan dalam pelaksanaan tindakan siklus I didapatkan rata rata penguasaan siswa 64,17 atau daya serap klasikal hanya mencapai 64,17% dengan ketuntasan belajar klasikal 52,17%. Wawancara pada siklus 1 diantaranya: 1) Sebagian kecil siswa sudah bisa menggunakan rumus dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, 2) sebagian besar siswa masih banyak mengalami kesukaran menggunakan rumus dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, 3) dengan menggunakan media peraga siswa merasa senang termotivasi untuk belajar matematika. Refleksi Tindakan Siklus I dengan maksud untuk memperbaiki pembelajaran berikutnya. Dari hasil refleksi terlihat bahwa siswa merasa kebingungan dalam meyelesaikan soal yang diberikan karena mencakup dua bangun ruang sekaligus, maka 91

peneliti mengadakan perbaikan berdasarkan bimbingan dari hasil obervasi pada siklus I untuk tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Hasil Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dengan materi lanjutan siklus I yaitu luas permukaan bangun ruang khususnya bangun ruang model tabung. Berdasarkan hasil tes akhir yang diberikan dalam pelaksanaan tindakan siklus I didapatkan rata rata penguasaan siswa 80,28 atau daya serap klasikal hanya mencapai 80,28% dengan ketuntasan belajar klasikal 100%. Analisis hasil tes akhir tindakan siklus II terlihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Analisis Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus II No Aspek Perolehan Skor Hasil Belajar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Skor tertinggi Skor terendah Rata - rata Banyaknya siswa yang tuntas Banyak siswa yang belum tuntas Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal 60 ( 2 orang ) 40 ( 8 orang ) 80,28 23 orang - orang 100 % 80,28 % Analisa data hasil observasi siswa siklus II menunjukkan nilai rata rata 73% dan analisa data observasi guru menunjukkan nilai rata rata 82%. Dilihat dari kriteria taraf keberhasilan tindakan oservasi siswa dan observasi guru mendapatkan kategori nilai sangat baik (75 % < NR 100 %). Hasil wawancara siklus 2 diantaranya: 1) Dengan penggunaan media peraga yang mencakup satu model bangun ruang seluruh siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik, 2) Belajar dengan menggunakan media peraga dapat memotivasi siswa, 3) menggunakan media peraga sangat menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan hasil tes akhir dan observasi serta hasil wawancara pada pelaksanaan tindakan siklus II telah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang maksimal dibandingkan hasil belajar siswa pada pelaksanan tindakan siklus I. Pada tahap awal peneliti memberikan tes pra tindakan atau tes awal pada siswa yang akan diteliti. Tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa tentang materi yang akan diajarkan dan untuk keperluan pembagian kelompok 92

belajar. Dari hasil analisis pelaksanaan tes pra tindakan memberikan gambaran bahwa sebagian besar siswa belum dapat mengerjakan soal dengan benar. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, apalagi dalam pembelajaran sebelumnya tidak menggunakan media peraga. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengupayakan suatu perbaikan dalam peningkatan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan bangun ruang dengan menggunakan media peraga bangun ruang. Dari permasalahan yang dikemukakan di atas mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya pada siklus I. Pengamatan terhadap hasil tes selama pembelajaran berlangsung, memperlihatkan presentasi yaitu hasil rata rata tes pra tindakan sebesar 58,78 atau daya serap klasikal 58,78% sedangkan hasil rata rata tes akhir tindakan sebesar 64,17 atau daya serap klasikal 64,17%. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada siklus I berada dalam kategori baik karena mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Kenaikan hasil belajar siswa dari pertemuan I ke pertemuan II disebabkan karena guru sudah menggunakan media peraga bangun ruang serta guru terus berusaha memotivasi dan memeberikan bimbingan kepada siswa. Pada tes akhir tindakan siklus I diperoleh hasil presentase ketuntasan klasikal mencapai 52,17 % dan daya serap klasikal mencapai 64,17 %. Hasil yang diperoleh belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini. Analisa data hasil observasi siswa menunjukkan nilai rata rata 54% dan analisa data observasi guru menunjukkan nilai rata rata 57%. Dilihat dari kriteria taraf keberhasilan tindakan oservasi siswa dan observasi guru mendapatkan kategori nilai baik (50 % < NR 75 %). Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merencanakan untuk melanjutkan ke siklus II, dengan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Secara umum pelaksanaan tindakan siklus II materi ajarnya masih sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I yaitu luas permukaan bangun ruang tetapi peneliti mengambil satu saja model bangun ruang yaitu model bangun ruang tabung. Menggunakan satu model bangun ruang mempermudah siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru/peneliti serta peneliti/guru sudah lebih intensif dalam memberikan perhatian, motivasi dan bimbingan terhadap siswa. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh rata rata 80,28 atau daya serap klasikal yaitu sebesar 80,28% dan ketuntasan belajar klasikal 100 % dan. Dari perolehan tersebut menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus II lebih baik dari siklus I. Adapun analisa data hasil observasi siswa siklus II menunjukkan nilai rata rata 73% dan analisa data observasi guru 93

menunjukkan nilai rata rata 82%. Dilihat dari kriteria taraf keberhasilan tindakan oservasi siswa dan observasi guru mendapatkan kategori nilai sangat baik (75 % < NR 100 %). Hal ini dapat dilihat dari analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif memperlihatkan peran siswa yang sesuai dengan skenario dalam kegiatan pembelajaran telah terarah dengan baik. Sedangkan hasil analis kuantitatif telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk daya serap individu 65% dan tuntas klasikal minimal 80% serta daya serap klasikal minimal 80%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa tindakan penelitian ini berhasil. IV. PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian yang dikemukakan, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi luas permukaan bangun ruang secara umum mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II secara signifikan dengan menggunakan media peraga bangun ruang. Hasil observasi siklus I dan II menunjukkan aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam pembelajaran dari baik menjadi sangat baik. Dari hasil tes terlihat bahwa pada siklus I didapatkan rata rata 64,17 atau daya serap klasikal sebesar 64,17% ketuntasan klasikal sebesar 52,17%, sedangkan pada siklus II didapatkan rata rata 80,28 atau daya serap klasikal sebesar 80,28% ketuntasan klasikal sebesar 100%. Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghitung luas bangun ruang dengan menggunakan media peraga dapat meningkatkan rasa keingintahuan lebih besar bila berhadapan dengan media peraga, dan kemampuan untuk menjawab dan bertanya dapat ditingkatkan, suasana sangat menunjang dan keadaan kelas dalam proses pembelajaran hidup, anak antusias. Dengan adanya kebebasan untuk mengembangkan kemampuan berpikir mewujudkan anak mampu meningkatkan kemampuannya untuk menghitung luas permukaan bangun ruang. Hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut: penggunaan media peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIB SDN Inpres Dodung pada materi luas permukaan bangun ruang. B. SARAN Dengan mengacu pada temuan dari penelitian tindakan ini, disampaikan beberapa saran. Saran yang dapat dikemukakan, yang pertama dalam melaksanakan model pembelajaran matematika, guru hendaknya memanfaatkan media peraga sebagai sumber belajar. Kedua hendaknya siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk 94

memanipulasi media peraga tersebut untuk mengukur, melihat, mengamati dan membentuk, sehingga suasana kelas menjadi hidup. Dan ketiga apabila model pembelajaran ini dapat meningkatkan keahlian dan meningkatkan kemampuan siswa, maka penggunaan media peraga dapat juga diterapkan pada mata pelajaran yang lain. DAFTAR RUJUKAN Dalves, Ivor. K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta, CV Rajawali. Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Pedoman Pengembangan Silabus, Model Pembelajaran Tematis SD. Jakarta, Depdiknas Kasbollah, K.E.S, 1998. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta, Depdikbud Rahmenelli. 2005. Skolar Jurnal Pendidikan. Padang, UNP. www.sidiqbudiyanto.wordpress.com Ruseffendi. 1996. Pendidikan Matemetika 3. Jakarta, Depdikbud Sadiman, Arief. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta, Rajawali Press. 95