BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 RENCANA TAPAK Pencapaian melalui tapak melalui jalan R. E. Martadinata dapat diakses oleh pejalan kaki, kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Jalan dengan lebar 8 m ini, dapat dilalui oleh dua jalur kendaraan. Peruntukan bangunan di sekitar lahan adalah pemukiman, pemerintahan, dan jasa. Sehingga, rancangan perpustakaan ini harus dapat menyesuaikan dengan kondisi eksisting sekitarnya. Pada lahan perancangan disediakan lay bay untuk pemberhentian kendaraan umum sehingga tidak mengganggu jalannya transportasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko kemacetan saat peak time. Kemudian dari lay-bay disediakan plaza hingga menuju menuju hall perpustkaan agar para pengunjung dapat berorientasi sejenak sebelum memasuki bangunan. Pintu masuk dan pintu keluar kendaraan dipisahkan dengan tujuan agar tidak terjadi kekacauan dan antrian kendaraan, selain itu agar tidak terjadi kemacetan pada saat mobilitas kendaraan tinggi. Perpustakaan Penunjang Gambar 45 Pemintakatan lahan 60
Parkir kendaraan pengunjung terdapat di area semi basemen dengan menggunakan jalur searah. Parkir pengunjung dan parkir servis ditempatkan terpisah dengan tujan pemanfaatan lahan dan kendaraan servis dapat mengakses langsung ruang-ruang servis di area belakang bangunan. Bangunan perpustakaan kota ini, terdiri dari dua massa bangunan utama yang kemudian dihubungkan oleh sebuah hall. Pemisahan horizontal ini dilakukan untuk mempermudah akses servis dan kemudahan orientasi bagi pengunjung. Perletakan hall yang juga berfungsi sebagai pintu masuk, ditetapkan berdasarkan hasil studi massa bangunan dengan menelaah titik-titik yang memungkinkan untuk menjadi point of interest lahan. Pembuatan plasa bangunan dimaksudkan untuk pemanfaatan ruang luar sekaligus memenuhi kebutuhan fungsi sosial untuk berkumpulnya masyarakat. Selain terdapat di area penerima, plasa juga terdapat di area yang diapit di antara dua massa bangunan. 5.1 RENCANA LANTAI DASAR Pencapaian di dalam tapak menuju bangunan dilakukan dengan beberapa cara. Pencapaian dengan kendaraan pribadi dapat langsung ke area bagian timur lahan menuju ke semi basemen. Untuk pejalan kaki dapat mengakses dengan nyaman melalui trotoar yang menerus di bagian selatan lahan lalu melalui plasa yang terdapat di area lay bay atau langsung menuju teras ke pintu masuk utama. Material yang digunakan untuk ruang luar sebagian besar menggunakan material paving block dan aspal. Untuk pedestrian semuanya menggunakan material paving block dengan pola heksagonal, sedangkan untuk jalan sebagai akses kendaraan digunakan aspal. Bangunan ini hanya memiliki satu pintu masuk yang langsung menuju hall bangunan. Untuk pergerakan air di tapak terdapat selokan si sekeliling lahan yang langsung menuju riol kota. Ketinggian bangunan terhadap ruang luar setinggi 60 cm dapat dicapai dengan mencapa beberapa undakan di bagian teras atau plasa. 61
Jalur kendaraan Jalur pejalan kaki Trotoar menerus Gambar 46 Pencapaian ke bangunan 5.3 DENAH Pola denah diambil dari bentuk geometris persegi. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi penggunaan ruang dan pemenuhan standar sirkulasi dan rak buku dari perpustakaan itu sendiri. Pengelompokan ruangan berdasarkan kegiatan dari pemakai. Ruang pengelola ditempatkan pada bagian belakang bangunan agar dapat dengan mudah diakses oleh karyawan maupun kendaraan servis dan perawatan. Penempatan ruang baca, dipisahkan menurut klasifikasi umur pengguna. Ruang koleksi anak diletakkan di lantai satu dengan harapan agar lebih mudah diakses oleh anak-anak dan lebih aman. Sedangkan, untuk lantai dua diperuntukkan untuk remaja dan lantai tiga untuk dewasa. Kolom dirancang dengan sistem modular untuk efisiensi ruang terutama dengan kesesuaiannya terhadap ukuran rak buku. Perncapaian secara vertikal, dapat dilakukan dengan penggunaan lift ataupun dua buah tangga yang terletak 62
bersebrangan sisi. Koleksi perpustakaan ini, terdiri dari koleksi fisik dan digital. Untuk kolksi digital, diletakkan pada lantai dua dan lantai tiga di dalam satu ruangan. Hal ini dilakukan untuk memepermudah perawatan karena koleksi digital memerlukan penghawaan buatan untuk keberlangsungan kegiatannya. Selain itu, hal ini dilakukan karena bangunan ini berusaha untuk memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami. Servis Pejalan kaki Gambar 47 Pemisahan akses Kendaraan pengunjung 5.4 TAMPAK Untuk tampak, material yang digunakan adalah beton, kaca, dan alucobon. Material ini digunakan agar tampilan bangunan memperlihatkan permainan masif dan transparan. Bagia-bagian transparan ini diharapkan dapat mengekspos kegiatan di dalamnya. Sehingga, para pejalan kaki yang lewat dapat mengetahui kegiatan di dalam perpustakaan secara umum. Hal ini dilakukan dengan harapan untuk menarik minat masyarakat terhadap perpustakaan itu sendiri. 63
ALUCOBOND BETON KACA Gambar 48 Material Ekspresi bangunan yang ingin dimunculkan adalah berkesan dinamis dan terbuka. Proporsi bangunan dengan ketinggian ±13 m merupakan ketinggian yang berusaha diadaptasi dengan kebutuhan kegiatan, banguna sekitarnya, serta peraturan yang berlaku. Desain dengan permainan maju mundur bidang dinding dimaksudkan untuk menciptakan kesan dinamis. Selain itu, hal tersebut juga dimanfaatkan untuk pemanfaatan sirkulasi udara dan cahaya alami. 5.5 POTONGAN Pada bagian rangka atap digunakan material baja dengan sisten plan truss. Atap ini ditopang dengan kolom beton dengan pondasi sumuran. Sistem kolom dan balok menggunakan sistem modular dengan ukuran 7.2mx7.2m dan 8mx8m. Perbedaan ukuran ini diakibatkan oleh adanya penyesuaian dengan kegitan yang ditampung di dalamnya. Bagian hall bangunan merupakan bagian pertemuan antara dua ukuran modul yang berbeda ini. Sehingga, pada bagian ini terdapat dilatasidilatasi kolom yang kemudian secara arsitektural dilapisi dengan GRC. Gambar 49 Tampilan bangunan R. baca&koleksi R. media R. penunjang 64
Truss Baja Kolom cast in situ Balok cast in situ Gambar 50 Detail Konstruksi 65