SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NGUDI WALUYO NOMOR:015/B-SK/UNW/I/2017 Tanggal 31 Januari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS TADULAKO Nomor : 315/UN.28/KP/2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA DI UNIVERSITAS TADULAKO

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nomor: 1/H.27/KL/2008 tentang PEDOMAN KERJASAMA UNIVERSITAS SEBELAS MARET REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

STANDAR KERJASAMA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 32500/UN4.1/OT.10/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TIM PENYUSUN ATURAN BIDANG KERJASAMA SEKOLAH PASCASARJANA UGM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDELEGASIAN WEWENANG UNTUK MENANDATANGANI DAN MENGELOLA KERJASAMA KELEMBAGAAN

Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama FOR/SPMI-UIB/PED

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS

PERATURAN UNIT PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN ASET AKADEMIK (UP2AK) YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI PADANG INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 86/H27/PP/2010 TENTANG SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

STANDAR PROSES PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 541/MENKES/PER/VI/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

Organisasi pengelola kerjasama di UNISMA (Gambar 7.14) terdiri dari: 1. Rektor, yang memiliki wewenang:

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UIN WALISONGO SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA

PP 42/2002, BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/I3/LL/2011 Tentang PENGELOLAAN SATUAN USAHA AKADEMIK DAN SATUAN USAHA PENUNJANG DI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Sukabumi, 21 Januari 2016 Rektor, Dr. Sakti Alamsyah, M.Pd.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN PADA TINGKAT FAKULTAS/SEKOLAH DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 391/P/SK/HT/2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA INSTITUSIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN LABORATORIUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SILIWANGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

U IVERSITAS AIRLA GGA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NGUDI WALUYO NOMOR:015/B-SK/UNW/I/2017 Tanggal 31 Januari 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO REKTOR UNIVERSITAS NGUDI WALUYO, Menimbang: a. bahwa berdasarkan Rencana Strategis Universitas Ngudi Waluyo Tahun 2017 2021 bahwa misi Universitas Ngudi Waluyo adalah menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta kerjasama sesuai yang diamanatkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi; b. bahwa untuk memanfaatkan sumber daya manusia Universitas Ngudi Waluyo yang berisikan kepakaran dan profesionalisme, maka dipandang perlu menggalang kerjasama dengan semua pihak baik internal maupun eksternal agar terdapat saling membutuhkan dan saling menguntungkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Pedoman Pengelolaan Kerjasama Universitas Ngudi Waluyo Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 4. Keputusan Menristekdikti Republik Indonesia Nomor: 262/KPT/I/2016 tentang Pendirian Universitas Ngudi Waluyo; 5. Keputusan Yayasan Nomor: 004/A/Y/NWU/IX/2016 tentang Statuta Universitas Ngudi Waluyo; 6. Keputusan Yayasan Nomor: 012/A/Y/NWU/IX/2016 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Ngudi Waluyo 7. Keputusan Rektor Nomor: 011/B-SK/UNW/I/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Ngudi Waluyo;

MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan: 1) Universitas Ngudi Waluyo yang selanjutnya disingkat UNW adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi serta memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dan profesi sesuai dengan ketentuan peundang-undangan. 2) Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan/program studi, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi atau profesi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. 3) Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas Ngudi Waluyo sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan universitas. 4) Dekan adalah pimpinan tertinggi di setiap fakultas di lingkungan Universitas Ngudi Waluyo. 5) Ketua Program Studi adalah pimpinan tertinggi di Program Studi Universitas Ngudi Waluyo. 6) Ketua Lembaga adalah Ketua Lembaga di Lingkungan Universitas Ngudi Waluyo. 7) Ketua Badan adalah Ketua Pengelola dan Layanan di Lingkungan Universitas Ngudi Waluyo. 8) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah pemimpin pada UPT dalam lingkungan Universitas Ngudi Waluyo. 9) Dosen adalah Pendidik profesional dan Ilmuwan dengan tugas utama mentrasformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 10) Sumber Daya Universitas Ngudi Waluyo adalah seluruh sumberdaya manusia, sarana dan prasarana serta aset Universitas Ngudi Waluyo yang dapat didayagunakan dalam pelaksanaan kerjasama. 11) Pedoman Pengelolaan Kerjasama adalah acuan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan kerjasama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan kerjasama dan pendayagunaan hasil dalam rangka pengembangan Universitas Ngudi Waluyo.

12) Dana Masyarakat Kerjasama selanjutnya disingkat DMKS adalah dana yang timbul karena adanya kerjasama yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan Tri Dharma. 13) Tri dharma Perguruan Tinggi adalah dharma yang ditetapkan oleh perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. BAB II TUJUAN, SIFAT DAN PRINSIP KERJASAMA Pasal 2 Tujuan kerjasama yang dilakukan adalah untuk : 1) meningkatkan kualitas akademik dan profesionalitas sumberdaya manusia; 2) meningkatkan sarana dan prasarana serta dana; 3) meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan; 4) meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya manusia yang ada di lingkungan Universitas Ngudi Waluyo; dan 5) meningkatkan kontribusi Universitas Ngudi Waluyo kepada pihak lain (mitra). Pasal 3 Sifat kerjasama yang dilakukan yaitu: 1) melembaga; 2) berkala dan berkelanjutan; 3) berbasis indikator kinerja, efektif dan efisien; dan 4) dapat dipertanggung jawabkan secara internal dan eksternal. Pasal 4 Kegiatan kerjasama yang dilakukan didasarkan pada prinsip-prinsip: 1) profesionalisme; 2) transparansi; 3) kemanfaatan; dan 4) saling menguntungkan. BAB III BENTUK, RUANG LINGKUP DAN JENIS KERJASAMA Pasal 5 1) Kegiatan kerjasama adalah suatu kegiatan bersama antara Universitas Ngudi Waluyo (UNW) termasuk Fakultas, Lembaga, Pusat Penelitian, Pusat Kajian, Pusat

Layanan, UPT, Dosen dan tenaga administrasi/teknis dalam lingkungan UNW dengan pihak luar baik instansi pemerintah, swasta, badan Usaha Milik Negara (BUMN), perguruan tinggi swasta, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat LSM), di dalam atau di luar negeri, yang dilaksanakan atas dasar kepentingan dan manfaat bersama. 2) Kegiatan kerjasama sebagaimana tersebut pada ayat 1) dapat berupa pendidikan dan pelatihan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, konsultasi, pengembangan produk dan/atau jasa, menjadi pimpinan/pejabat pada lembaga di luar UNW, dan kegiatan sejenis lainnya yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh tim atau perorangan. 3) Kegiatan kerjasama dapat berlangsung atas dasar kesepakatan untuk bersama-sama mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana, prasarana, dan/atau dana. Pasal 6 Ruang lingkup kegiatan kerjasama meliputi bidang pendidikan dan pengajaran; penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bidang pengabdian kepada masyarakat. Pasal 7 1) Dana kegiatan kerjasama dikategorikan sebagai Dana Masyarakat Kerjasama yang selanjutnya disebut DMKS, yang digolongkan sebagai penerimaan Universitas dan pengelolaannya mengikuti ketentuan Universitas. 2) DMKS ditujukan untuk meningkatkan kemampuan UNW dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma sebagai lembaga pendidikan tinggi, membina dan menggalang kebersamaan seluruh warga UNW, serta memelihara dan mengembangkan aset yang dimiliki UNW. BAB IV ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 8 1) Rektor bertindak sebagai pejabat yang menetapkan persetujuan suatu usulan kerjasama dan yang menetapkan penanggung jawab kegiatan apabila suatu kegiatan kerjasama telah disetujui. 2) Wakil Rektor III bertindak sebagai pejabat yang menangani koordinasi dan pengawasan kegiatan kerjasama tersebut di atas.

3) Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai Penanggung Jawab Kegiatan Kerjasama atas nama Rektor yaitu Dekan, Ketua Lembaga, dan Kepala UPT. 4) Pelaksana kegiatan Kerjasama dapat dilakukan oleh Tim atau Perorangan yang memiliki kompetensi dan kepakaran sesuai dengan sifat dan kebutuhan kegiatan kerjasama. 5) Dalam kondisi khusus yang menghendaki unit lain menjadi penanggung jawab kegiatan kerjasama dapat dilakukan dengan penetapan Rektor. 6) Tim Pelaksana kegiatan Kerjasama dibentuk dan ditugaskan oleh Penanggung jawab kegiatan dengan mempertimbangkan usul dari mediator kerjasama. 7) Pelaksana kegiatan kerjasama perorangan adalah dosen atau tenaga administrasi/teknis yang ditugaskan oleh penanggung jawab kegiatan atau dalam keadaan khusus langsung oleh Rektor. Pasal 9 1) Penanggung Jawab Kegiatan Kerjasama mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : a. mengurus dokumen dan surat-surat lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama. b. menetapkan susunan Tim Pelaksana Kegiatan kerjasama dengan mempertimbangkan inisiator kerjasama. c. Menugaskan pelaksana kegiatan kerjasama perorangan dengan mempertimbangkan usul inisiator Kerjasama. d. melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan kerjasama yang berada di bawah wewenangnya. e. melaporkan secara tertulis hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerjasama kepada Rektor melalui Wakil Rektor III. f. menyerahkan laporan akhir pelaksanaan kegiatan kerjasama kepada pihak penyandang dana institusi mitra kerjasama dan Rektor. 2) Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Kerjasama mempunyai tugas sebagai berikut : a. mempersiapan kegiatan kerjasama; b. melaksanaan kegiatan kerjasama; c. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; d. melaporkan hasil kegiatan kerjasama dan keuangan kepada Penanggung Jawab kegiatan kerjasama. 3) Pelaksana Kegiatan Perorangan mempunyai tugas mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan kerjasama serta melaporkan secara tertulis hasil kegiatan dan atau keuangan kepada Penanggung Jawab Kegiatan atau dalam keadaan khusus kepada Rektor.

BAB V PENGELOLAAN HASIL KERJASAMA Pasal 10 1) Semua DMKS disalurkan melalui Rekening Rektor. 2) Untuk kerjasama yang menuntut sistem pengelolaan keuangan secara khusus akan diatur tersendiri oleh Rektor. 3) Perencanaan penerimaan dan pengeluaran keuangan dilaksanakan menurut sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas. 4) Di tingkat Universitas, administrasi keuangan dilakukan oleh Bendahara yang ditunjuk oleh Rektor. 5) Di tingkat Fakultas, Lembaga, Pusat Penelitian, Pusat Layanan dan UPT ditunjuk Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK) yang mempunyai kewajiban menyelenggarakan administrasi keuangan untuk pelaksanaan kerjasama sesuai sistem administrasi keuangan yang berlaku dan melaporkan penggunaan keuangan kepada Bendahara Universitas atas persetujuan Wakil Rektor II. Pasal 11 1) Untuk kepentingan pengembangan UNW, setiap kontrak kerjasama wajib menyerahkan institutional fee ke UNW yang besarnya 5% (lima persen) dari keseluruhan anggaran yang disetujui (nilai perjanjian). 2) Dalam hal kegiatan perseorangan sebagai konsultan / tenaga ahli, maka yang bersangkutan wajib menyerahkan institutional fee ke Rekening Rektor yang besarnya 5% (lima persen) bagi yang paruh waktu (part time) dan 7,5% (tujuh koma lima persen) bagi yang penuh waktu (full time) dari honorarium yang diterima. 3) Khusus untuk tenaga yang diangkat menjadi tenaga ahli di Perguruan Tinggi atau instansi di luar UNW, yang bersangkutan wajib menyerahkan institutional fee kepada Universitas Ngudi Waluyo yang nilainya sebesar 5 % dari gaji atau honorarium per bulan sesuai dengan jangka waktu dalam Perjanjian Kerjasama. 4) Penggunaan sarana laboratorium oleh pihak luar wajib membayar fee kepada Universitas sebesar 10% (sepuluh persen) dari biaya penyelenggaraan. Pasal 12 1) Barang-barang yang diperoleh dari kerjasama dan/atau pengadaannya dibiayai dengan dana kerjasama menjadi barang inventaris Negara/hibah. 2) Hasil kerjasama nonfisik, seperti konsep, gagasan, rancangbangun, metodologi dan lain-lain yang sejenis sejauh tidak dipersyaratkan menjadi milik atau diserahkan

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Ngudi Waluyo Nomor : 015/B-SK/UNW/I/2017 tanggal 31 Januari 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KERJASAMA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO { SHAPE \* MERGEFORMAT } I. TATACARA PENYIAPAN KERJASAMA 1. Inisiatif kerjasama dapat dilakukan oleh pihak UNW atau pihak luar UNW; 2. Kerjasama atas inisiatif pihak UNW dapat dilakukan oleh dosen secara perorangan, tenaga administrasi / tenaga teknis secara perorangan, dan lembaga di lingkungan UNW. Kerjasama atas inisiatif dari pihak luar UNW, dilakukan berdasarkan surat penawaran penunjukan langsung maupun pelelangan yang dapat ditunjukan kepada Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, Ketua Pusat Penelitian, Ketua Pusat Layanan, Pusat Kajian, dan UPT; 3. Apabila inisiatif kerjasama telah sampai pada tahap persetujuan (formal), Dekan, Ketua Lembaga, Ketua Pusat Penelitian, Ketua Pusat Layanan, atau Kepala UPT yang bersangkutan melaporkan rencana kerjasama kepada Rektor melalui Wakil Rektor III. Untuk Ketua Pusat Penelitian, laporan kepada Rektor harus sepengetahuan Ketua Lembaga Penelitian dan untuk Ketua Pusat Layanan harus sepengetahuan Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat dan untuk unit kerjasama harus sepengetahuan Dekan; 4. Rektor berdasarkan pertimbangan dari para Wakil Rektor terkait dan pihak inisiator dapat memberikan persetujuan dan menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan Kerjasama; 5. Pengecualian terhadap butir 4 tersebut di atas untuk hal-hal sebagai berikut : a. Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang bersifat terstruktur, yaitu program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Kemristekdikti, Lembaga Penelitian dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan lainnya; b. Kegiatan kerjasama perorangan. 6. Penanggung Jawab Kegiatan mempunyai wewenang atas nama Rektor untuk menyetujui kegiatan kerjasama yang termasuk dalam butir 5 tersebut di atas dan secara langsung menjadi Penanggung Jawab. 7. Penanggung Jawab Kegiatan menindak lanjuti kegiatan kerjasama yang disetujui dan menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama serta menunjuk Ketua Tim Pelaksana berdasarkan kompetensinya; 8. Penanggung Jawab Kegiatan menyampaikan satu eksemplar Surat Perjanjian Kerjasama beserta usulan teknis kepada Rektor melalui Wakil Rektor III untuk acuan monitoring dan evaluasi; 9. Penanggung Jawab Kegiatan tidak dibenarkan menjadi Ketua Tim Pelaksana;

10. Dalam hal karena kepakarannya Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Unit menjadi Ketua Tim Pelaksana, maka Penanggung Jawab Kegiatan harus diserahkan ke pejabat setingkat di atasnya; 11. Dalam hal inisiatif kerjasama dilakukan oleh perorangan, yang bersangkutan mendapat prioritas utama untuk menjadi Ketua Tim Pelaksana, apabila sesuai dengan bidang kepakarannya; 12. Jika karena sesuatu hal yang bersangkutan (pada butir 11) tidak bisa terlibat dalam kegiatan kerjasama, maka kepadanya diberikan finding fee yang besarnya ditetapkan oleh Penanggung Jawab Kegiatan. II. TATACARA PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA 1. Ketua Tim Pelaksana menyusun rencana personalia dan menyampaikannnya kepada Penanggung Jawab Kegiatan, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Dalam hal Penanggung Jawab adalah Rektor, Penanggung Jawab berkonsultasi atau mengadakan rapat dengan para Wakil Rektor yang terkait, Ketua Program Studi, dan atau unit kerja lain di fakultas yang bersangkutan, agar kerjasama tidak mengganggu kegiatan pendidikan. b. Dalam hal penanggung jawab adalah Dekan, Penanggung jawab berkonsultasi atau mengadakan rapat dengan para Wakil Dekan yang terkait, Ketua Program Studi/Bagian, dan atau unit kerja lain di fakultas yang bersangkutan, agar kerjasama tidak mengganggu kegiatan pendidikan. c. Dalam hal Penanggung Jawab adalah Ketua Lembaga, atau Kepala UPT, Penanggung Jawab harus berkoordinasi dengan unit yang terkait. d. Apabila Tim Kerjasama menggunakan anggota dari fakultas atau unit kerja lain, penanggung jawab harus berkoordinasi atau meminta izin untuk menggunakan tenaga tersebut kepada Dekan atau Pimpinan unit kerja yang bersangkutan. 2. Apabila rencana personalia telah disetujui, Penanggung Jawab bersurat ke Rektor untuk dibuatkan Surat Penugasan dari Rektor tentang Struktur Organisasi dan Personalia suatu kegiatan kerjasama. 3. Apabila akan menggunakan fasilitas yang ada di Universitas, Ketua Tim harus meminta izin kepada unit kerja pengelola fasilitas yang bersangkutan. 4. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan atas fasilitas yang digunakan maka Ketua Tim bertanggung jawab memperbaiki atau menggantinya. III. TATACARA PENGELOLAAN KEUANGAN 1. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas, Institusional Fee yang dimaksudkan dalam peraturan ini dikelola oleh unit-unit kerja dengan alokasi sebagai berikut :

Rektorat : 30 % (tiga puluh persen) Fakultas : 70 % (tujuh puluh persen) 2. Dalam hal pelaksanan kegiatan dilakukan oleh Lembaga, Pusat Penelitian, Pusat Kajian, Pusyan, atau UPT, pengalokasian Institusional Fee adalah sebagai berikut : Rektorat : 20 % (dua puluh persen) Lembaga, Puslit, Pusat Kajian, Pusyan, atau UPT : 60% (enam puluh persen) Fakultas yang terkait : 20 % (dua puluh persen) 3. Dalam hal kegiatan konsultan perorangan, maka alokasi institusional fee adalah sebagai berikut : Rektorat : 30 % (tiga puluh persen) Personal yang bersangkutan : 70 % (tujuh puluh persen) 4. Dalam hal pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh lebih dari satu fakultas atau program studi, maka Institusional Fee dialokasikan secara proporsional berdasarkan personil yang terlibat. 5. Penerimaan dan pembayaran biaya kerjasama dari mitra kerjasama dilaksanakan melalui rekening Rektor. 6. Penggunaan Dana Kerjasama dilaksanakan melalui tata cara sebagai berikut: a. Ketua Tim Pelaksana dengan diketahui oleh Penanggung Jawab Kegiatan mengajukan permintaan Uang Muka Kerja (UMK) kepada Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK), sesuai dengan rencana penggunaan dana kegiatan; b. PUMK mengajukan permohonan UMK kepada Bendahara UNW atas persetujuan Penanggung Jawab Kegiatan sesuai dengan tahapan kegiatan yang tercantum pada Surat Kontrak. 7. PUMK wajib menyelenggarakan pembukuan dan mempertanggung jawabkan penggunaan dana kepada Bendahara UNW. IV. TATACARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN KERJASAMA 1. Monitoring dan evaluasi kegiatan kerjasama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan mencapai mutu dan volume hasil serta ketepatan waktu penyelesaian sesuai perjanjian; 2. Ketua Tim Pelaksana berkewajiban membuat laporan berkala dan melaporkannya kepada Penanggung Jawab Kegiatan; 3. Penanggung Jawab berkewajiban melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kerjasama dengan cara mengadakan rapat secara berkala dengan tim pelaksana dan melaporkannya kepada Rektor melalui Wakil Rektor III; 4. Untuk kegiatan kerjasama khusus yang bersifat strategis, multitahunan, multidisiplin atau dengan biaya relatif besar, Rektor melalui Wakil Rektor III mengendalikan pelaksanaan kegiatan dengan cara mengadakan rapat monitoring dan evaluasi secara berkala;

5. Rektor melalui Wakil Rektor III, Dekan Ketua-Ketua Lembaga dan Kepala UPT melakukan evaluasi tahunan seluruh kegiatan kerjasama untuk mengembangkan kerjasama; 6. Setiap laporan akhir kegiatan kerjasama diarsipkan masing-masing satu eksemplar oleh Penanggung Jawab Kegiatan, Ketua Lembaga terkait, dan Wakil Rektor III; 7. Untuk mengendalikan mutu hasil kegiatan kerjasama, di tingkat Universitas dibentuk Gugus Kendali Mutu (Internal Evaluator Bidang Kerjasama), yang struktur, fungsi dan wewenangnya akan diatur dalam SK Rektor. V. PENDAYAGUNAAN HASIL KERJASAMA 1. Institusional Fee yang dikelola UNW pada prinsipnya digunakan antara lain untuk pengembangan sumberdaya manusia, pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kerjasama, pengadaan sarana dan prasarana yang terkait dengan kerjasama, dan biaya operasional pengelolaan kerjasama; 2. Institusional Fee yang dikelola di Fakultas, Lembaga, Pusat Penelitian, Pusat Layanan, atau Unit Pelaksana pada prinsipnya digunakan untuk pengembangan kegiatan kerjasama dalam rangka kemajuan lembaga yang bersangkutan. 3. Setiap orang atau unit yang akan menggunakan dana kerjasama seperti yang dimaksudkan dalam butir (1) dapat mengajukan proposalnya ke Rektor; 4. Perkembangan pemasukan dan penggunaan dana kerjasama seperti yang dimaksudkan dalam butir (1) akan dilaporkan secara transparan kepada Unit Pelaksana, baik secara lisan melalui rapat-rapat ataupun secara tertulis melalui surat atau jurnal; 5. Hasil kerjasama berupa barang harus didaftarkan sebagai barang inventaris milik Negara dan dilaporkan ke Rektor; 6. Barang inventaris hasil kerjasama dikelola di unit kerja pelaksana atas dasar kesepakatan antara penangung jawab dan Tim Pelaksana dengan mempertimbangkan relevansi fungsi barang dan dilaporkan ke Rektor. 7. Hasil kerjasama non-fisik berupa konsep, gagasan, disain, rekayasa teknologi maupun manajemen, produk paten dan sebagainya, harus diupayakan untuk dipublikasikan atas nama UNW sepanjang tidak bertentangan dengan perjanjian kerjasama. 8. Hasil produk yang dipatenkan/hki diatur tersendiri oleh UNW dan mitra kerjasama dengan mengikuti ketentuan yang berlaku. 9. Hasil kerjasama harus ditindaklanjuti untuk memperkuat peran UNW dalam kegiatan pembangunan. VI. JANGKA WAKTU KERJASAMA 1. Lama waktu kerjasama tergantung pada macam kegiatan dengan tetap memperhatikan agar tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar. 2. Khusus Jasa Konsultan Perorangan diatur sebagai berikut :