BAB VII SISTEM UROGENITALIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Sistem Osmoregulasi Pada Ikan

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

Sistem Ekskresi Manusia

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

I. PENDAHULUAN. lemak omega 3 yang ada pada ikan (Sutrisno, Santoso, Antoro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan

OSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak muda

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

Ilmu Pengetahuan Alam

SISTEM EKSKRESI. - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler. - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2

Bab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

BAB 1. Sistem Ekskresi. A. Struktur Alat Ekskresi pada Manusia B. Kelainan dan Penyakit Sistem Pengeluaran. Bab 1 Sistem Ekskresi Pada Manusia 1

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah keunguan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Ekskresi pada Manusia. mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

Struktur bagian dalam ginjal

1. Dapat menjelaskan sistem Eksresi. 2. Dapat menjelaskan sistem Ekskresi pada Avetebrata. 3. Dapat menjelaskan sistem Ekrsresi pada Vertebrata.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

11/28/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono

SISTEM EKSKRESI DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 RETNO ASIH INTAN KURNIAWATI REGINA RATIH F KHARIS SUBKHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Review Osmoregulasi Hewan Air (Desember, 2012)

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

ICHTIOLOGY (BIO327) Sistem Peredaran Darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

BAB VIII SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

2. Sumsum Ginjal (Medula)

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

ADAPTASI FISIOLOGI. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA

Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelangsungan Hidup Ikan Nila Nirwana Selama Masa Pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM EKSKRESI. Sistem Ekskresi Manusia. Zat sisa yang Diproduksi. Pemecahan Hb. H a t i. Respirasa sel. Deaminasi asam amino. Urea. Asam urat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA. SMA kelas XI KD 3.9 dan 4.10

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Alat Ekskresi. pada Manusia. meliputi

SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN (SISTEM EKSRESI)

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Pertemuan XI: Struktur dan Fungsi Hayati Hewan. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

EKOLOGI FAKTOR PEMBATAS TEMA 4. Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Jember

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Struktur dan Fungsi Hewan Tujuan Instruksional Khusus

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN. (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR. Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn)

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD

Sistem Respirasi Pada Hewan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam adalah jenis ikan yang secara taksonomi termasuk spesies

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Peredaran Darah Manusia

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

Transkripsi:

BAB VII SISTEM UROGENITALIA Sistem urogenital terdiri dari dua system, yaitu system urinaria (systema uropoetica) dan genitalia (sytema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem ekskresi. Fungsinya untuk membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan atau membahayakan bagi kesehatan tubuh keluar dari tubuh sebagai larutan dalam air dengan perantaraan ginjal dan salurannya. Pengaturan terhadap tekanan osmotik cairan tubuh yang relatif konstan adalah hal yang dibutuhkan ikan agar proses fisiologi di dalam tubuhnya berjalan normal. Pengaturan tersebut disebut dengan Osmoregulasi. A. EKSRESI Hewan bertulang belakang membuang beberapa sisa hasil metaboliknya melalui saluran pencernaan dan kulitnya, tetapi sebagian besar dibuang melalui ginjal. Ginjal berjumlah sepasang, berbentuk ramping dan memanjang dengan warna merah tua, terletak di bagian atas rongga perut di bawah tulang punggung. Hasil buangan berupa urine yang dihasilkan oleh ginjal dialirkan melalui sepasang ureter (ductus mesonephridicus) yang berjalan dipinggiran rongga badan sebelah dorsal menuju ke belakang. Ureter kiri dan kanan bertemu di belakang menjadi kantong urine (vesica urinaria) dan dari organ ini urine 74

dikeluarkan melalui urethrea yang pendek dan bermuara pada porus urogenital. Ginjal ini ini memiliki dua tipe anatomik dasar, yaitu pronephros dan mesonephros (gambar. 19). Pronephros pada sebagian besar ikan terletak di depan mesonephros yang memiliki struktur sangat sederhana dan hanya berfungsi pada awal kehidupan, yang kemudian fungsinya akan digantikan oleh mesonephros ketika menjadi dewasa. Mesonephros mempunyai susunan yang lebih rumit, yang terdiri dari unit-unit yang disebut nephron. Nephron ini terdiri dari badan Malphigi (renal corpuscle) dan tubuli ginjal. Badan malphigi terdiri dari glomerulus (kumparan kapiler-kapiler darah) dan kapsul Bowman (semacam mangkuk yang terdiri dari dua dinding, tempat glomerulus) (gambar 19) 75

Gambar 19. Diagram hubungan struktural tipe ginjal pada ikan 76

Gambar 20. Diagram badan Malphigi (http://bill.srnr.arizona.edu/) B. OSMOREGULASI Hal yang menarik dan harus dihadapi oleh ikan dalam menyesuaikan hidupnya terhadap lingkungan adalah pengaturan keseimbangan antara air dan garam dalam jaringan tubuhnya. Oleh karena itu dalam upaya beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka hidup, ia harus mengatur keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya agar tidak kekurangan atau kelebihan air. 77

Pengaturan terhadap tekanan osmotik cairan tubuh yang relatif konstan adalah hal yang dibutuhkan ikan agar proses fisiologi di dalam tubuhnya berjalan normal. Pengaturan tersebut disebut dengan Omoregulasi. Organ yang berperan dalam proses osmoregulasi adalah ginjal, Insang, kulit, membran mulut dan beberapa organ khusus yang digunakan dengan berbagai cara. Ikan Air Tawar Tekanan osmotik pada cairan tubuh ikan tergantung pada jumlah mineral dan bahan organik yang terkandung di dalamnya. Pada semua ikan yang hidup di air tawar memiliki cairan tubuh yang tekanan osmotiknya lebih besar (hipersomatik) dari pada lingkungannya. Keadaan ini menyebabkan air cenderung masuk ke dalam tubuhnya secara difusi melalui permukaan tubuh yang semipermiabel. Bila hal ini tidak terkendalikan atau terimbangi, difusi akan mendorong keluarnya garam-garam tubuh dan terjadi pengenceran cairan tubuh sehingga fungsi-fungsi fisiologis tubuh tidak berjalan normal. Sisik tebal dan sejumlah jaringan pengikat dalam kulit pada ikan membantu dalam mencegah difusi. Namun, Insang menyediakan suatu permukaan yang luas bagi difusi air, dengan demikian tidak ada cara yang sempurna untuk dapat menahan air sehingga air haruslah dikeluarkan dari tubuh dengan berbagai cara. Untuk ikan bertulang sejati, jelaslah bahwa sebagian besar air yang terabsorbsi masuk 78

melalui insang. Ginjal akan memompa ke luar kelebihan air tersebut sebagai air seni. Glomerulus sebagai penyaring mempunyai jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garamgaram tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Darah dari aorta dorsalis menuju ginjal melalui arteri renalis, dimana ia akan melalui pembuluh kapiler glomerulus dan kemudian melalui kapiler sekeliling tubuli ginjal sebelum meninggalkan lewat vena renalis. Darah dari vena renal portal bergabung dengan jaringan kapiler yang mengelilingi tubuli ginjal. Glomerulus merupakan filter yang meloloskan plasma darah yang mengandung bahan tersebut melewati ruang yang terletak diantara dinding-dinding kapsul Bouwman dan kemudian menuju tubuli ginjal. Sel darah dan molekul besar seperti protein tidak dapat melewati penyaring. Ketika cairan dari badan Malphigi memasuki dan melewati tubuli ginjal, beberapa substansi diserap pada bagian-bagian tertentu. Glukosa diserap kembali pada tubuli proksimalis, dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distalis. Dinding di tubuli ginjal tersebut bersifat impermiable terhadap air. Air seni yang dikeluarkan ikan sangat encer dan mengandung sejumlah kecil senyawa nitrogen seperti asam urikat, kreatin, kreatinin, dan amonia. Meskipun air seni mengandung sedikit garam, keluarnya air yang melimpah menyebabkan jumlah kehilangan garam cukup berarti. Garam-garam juga hilang karena difusi dari tubuh. Kehilangan garam ini 79

diimbangi oleh garam-garam yang terdapat pada makanan, dan perserapan yang aktif melalui insang (gambar. 21) Pada golongan ikan Teleostei terdapat kantung air seni yang dindingnya impermiabel terhadap air untuk menampung air seni. Di tempat ini dilakukan penyerapan kembali terhadap ion-ion. Gambar 21. Proses pengeluaran dan penyerapan ion dan air dalam tubuh ikan air tawar dan air laut. Air tubuh ikan Teleostei tawar menyusun kirakira 70-75 persen bobot tubuh. Sedangkan air dikeluarkan sebagian besar lewat ginjal. Air seni yang dikeluarkan bervariasi dengan spesies, suhu dan lain-lain, tetapi banyak penelitian menunjukkan antara 50-150 ml/kg/hari. Ikan Elasmobranchii 80

Tekanan osmotik pada golongan ikan Elasmobranchii seperti cucut dan pari umumnya lebih besar daripada lingkungannya. Namun tekanan osmotik cairan tubuhnya sebagian besar tidak disebabkan oleh garam-garam melainkan oleh tingginya kadar urea dan trimetilamin oksida (TMAO) dalam tubuh. Golongan ikan ini cenderung menerima air lewat difusi yang terutama lewat insang karena cairan tubuhnya yang bersifat hipersomatik terhadap lingkungannya. Kelebihan air yang diterima dikeluarkan melalui urin untuk mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuhnya. Urea sebagai hasil akhir metabolisme nitrogen yang dihasilkan di hati disekresikan dalam jumlah yang relatif kecil melalui urin. Hasil buangan nitrogen lainnya diserap kembali pada tubuli ginjal. Penyerapan kembali terhadap urea dan TMAO dapat dilihat sebagai upaya dalam mempertahankan tekanan osmotik tubuhnya. Permukaan tubuh yang relatif impermiabel mencegah masuknya air dari lingkungan ke dalam tubuhnya. Banyak jenis ikan yang menetas di perairan tawar seperti sungai kemudian berpindah menuju ke laut dan tinggal untuk makan dan tumbuh, serta kemudian kembali ke perairan tawar setelah dewasa untuk memijah. Kelompok ikan ini disebut kelompok ikan anadromus. Sebaliknya pada ikan kelompok katadromus yang menetas di laut akan bergerak ke perairan tawar untuk untuk makan dan tumbuh, serta kemudian kembali ke perairan laut setelah dewasa untuk memijah. Selain kedua kelompok tersebut, 81

terdapat banyak spesies ikan lain yang mampu dan mempunyai toleransi besar terhadap perubahan salinitas sehingga mampu bergerak secara leluasa di antara perairan air tawar dan laut. Kondisi tersebut mengharuskan ikan tiga kelompok ini memiliki kemampuan mekanisme osmoregulasi yang kecepatannya bergantung kepada kecepatan perubahan habitat. Ikan diadromus umumnya melakukan perubahan progresif yang dapat mengubah penampilan fisiologis tergantung pada tahap hidupnya. Di daerah tropis banyak ikan laut yang bergerak ke daerah estuaria, harus mampu mengubah secara mendadak dari menyimpan air menjadi mengeluarkan sebanyak mungkin air melalui ginjal dan harus mengubah dari mengekskresi garam yang lebih menjadi menyimpan. Volume air seni yang dikeluarkan dan keseimbangan garam pada ikan oleh sekresi kelenjar endokrin (hormon). Hormon dapat mempengaruhi ginjal dengan penaikan atau penurunan tekanan darah yang mengubah laju penyaringan ke dalam kapsul Bowman, yang berarti pula mengubah jumlah cairan sekresi. Hormon juga bisa mempengaruhi ekskresi ginjal dengan cara tertentu pada saat tubuli ginjal untuk mengubah permeabilitas dan laju penyerapan kembali terhadap substantsi tertentu. 82