BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

penelitian dengan judul : Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Cash Divident Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, karyawan, dan lainnya (Uma Sekaran, 2013). Obyek penelitianya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan hal-hal mengenai variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa mendatang. Proses penilaian investasi memerlukan analisis kinerja yang tepat dengan data yang akurat. Penilaian kinerja memberi pandangan tentang kondisi kesehatan yang diukur dengan menilai rasio keuangan. Analisis fundamental merupakan metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Investor dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis yang sering digunakan menggambarkan aspek aspek fundamental perusahaan bersifat kuantitatif. Analisis rasio keuangan terdiri dari analisis rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio leverage dan analisis saham biasa. Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi, tidak lepas dari berbagai pengaruh lingkungan. Pengaruh lingkungan ekonomi mikro seperti kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, pengumuman laporan keuangan atau deviden perusahaan, selalu mendapat tanggapan dari para pelaku pasar di pasar modal. Selain itu, perubahan lingkungan ekonomi makro yang terjadi, seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah turut berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal.

Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Menurut Faisal Basri (ekonom yang mewakili Kamar Dagang dan Industri), industri manufaktur memiliki ruang gerak yang luas hingga tahun 2020. Industri tekstil dan produk tekstil yang dianggap sebagai industri yang tidak berprospektif (sunset industry) ternyata menjadi sektor yang berpeluang mendorong pertumbuhan industri manufaktur hingga ke level dua digit. Empat sektor manufaktur diusulkan dan layak mendapat intensif seperti diatur dalam revisi PP No. 1/ 2007 tentang fasilitas PPh untuk penanam modal di bidang bidang tertentu, yaitu serat rayon, industri pengolahan susu, kertas berharga, serta sektor tekstil (www.bisnisindonesia.co.id,2007). Transformasi sektor pendorong pertumbuhan perekonomian nasional dari pertanian ke industri sebenarnya sudah terlihat pada kontribusi sektor manufaktur dan jasa pada tahun 2005 yang sudah mencapai 28,1 % terhadap PDB yang meningkat jauh dibanding 8,5 pada tahun 1968 dan 18,5 % pada tahun 1998 (www.bisnisindonesia.co.id,2007) Aktivitas investasi baik pada sektor industri manufaktur dan sektor lainnya merupakan kegiatan yang dihadapkan pada berbagai macam resiko yang sulit diprediksikan oleh investor. Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi, dan politik suatu negara. Investor penting menganalisis perkembangan kinerja perusahaan dalam menempatkan pemilihan investasi.

Analisis fundamental merupakan alat yang dapat membantu untuk menilai investasi. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya (Leverage Ratio) akan mempengaruhi besarnya laba yang akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Semakin tinggi tingkat hutang yang dimiliki, maka beban bunga yang harus ditanggung juga akan semakin besar. Hal ini akan menyebabkan keuntungan yang diperoleh semakin kecil, sehingga berpengaruh pada rendahnya dividen yang mampu dibayarkan kepada pemegang saham. Semakin kecil rasio ini berarti semakin kecil jumlah pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Investasi pada sekuritas juga bersifat liquid (mudah dirubah). Para pemilik modal harus diperhatikan dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan tersebut, nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi fungsi keuangan. Penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur dari beberapa aspek, yaitu berdasarkan ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity) dan EPS (Earning Per Share). Investor juga harus mencermati rasio nilai buku per saham atau book value per share (BV). Nilai buku per saham (BV) dapat mengukur apakah suatu saham sudah kemahalan (overvalued) atau justru terlalu murah (undervalued).

Nilai pasar saham merupakan harga saham pada saat penutupan akhir bulan. Nilai pasar saham sebagai indikator nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental yang secara bersama sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Fluktuasi harga pasar saham dapat dipengaruhi faktor seperti faktor finansial yang meliputi kebijakan perusahaan, kinerja perusahaan dan lain lain. Faktor lainnya adalah faktor pasar seperti keadaan ekonomi, variabel mikro dan makro serta keinginan investor yang melakukan pembelian ataupun penjualan saham. Harga pasar saham yang dicatat di pasar modal penting dianalisis, sehingga investor harus mampu menganalisis setiap faktor yang mempengaruhi perubahan nilai pasar saham. Secara umum ada banyak teknik analisis dalam melakukan penilaian investasi, tetapi secara umum yang sering digunakan adalah analisis bersifat fundamental. Analisis teknikal, analisis ekonomi dan analisis rasio keuangan (Anoraga dan Pakarti, 2006:108). Tabel 1.1 menyajikan perkembangan DER, ROA, ROE, BV dan harga saham perusahaan manufaktur yang go public pada tahun 2005-2008 (dalam rata rata). Tabel 1.1 Perkembangan DER, ROA, ROE, BV dan Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang go public pada tahun 2005-2008 (dalam rata rata) Keterangan 2005 2006 2007 2008 DER 2,35x 7,3x 3,86x 3,33x ROA 3,79% 3,76% 4,05% 2,50% ROE 14,72% 4,39% 11,36% 20,90% BV Rp 1.647,89 Rp 1.743,19 Rp 1.726,50 Rp 2.040,92 Harga Saham Rp 2.737,44 Rp 3.177,27 Rp 4.115,13 Rp 4.015,39 Sumber : www.idx.co.id dan PT. VALBURY (diolah) Tabel 1.1 menunjukkan Debt to Equity (DER) pada tahun 2006 mengalami peningkatan dari 2,35x menjadi 7,3x dengan harga saham yang mengalami

peningkatan dari Rp 2.737,44 menjadi Rp 3.177,27. Peningkatan Debt to Equity (DER) menunjukkan kewajiban yang lebih besar, biasanya diikuti dengan penurunan harga saham. Kinerja dapat dinilai dari rasio profitabilitas perusahaan, bagaimana tingkat pengembalian yang akan diperoleh dari aktivitas investasinya. Return on Assets (ROA) tahun 2006 mengalami penurunan dari 3,79% menjadi 3,76 % serta Return on Equity (ROE) penurunan dari 14,72% menjadi 4,39%. Penurunan profitabilitas biasanya berdampak pada penurunan harga saham, namun tahun 2006, harga saham mengalami peningkatan sekitar 16,07% dari Rp 2.737,44 tahun 2005. Book Value (BV) mengalami penurunan tahun 2007 sekitar 0,96% dari tahun 2006, harga saham mengalami peningkatan sebesar 29,52% serta peningkatan Book Value (BV) tahun 2008 sebesar 18,21% dari tahun 2007, namun penurunan pada harga saham sebesar 2,42%. Informasi yang penting diperlukan investor yaitu kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari analisis rasio. Penelitian ini menambahkan variabel rasio Earning Per Share (EPS), karena secara konseptual, rasio EPS merefleksikan ekspektasi pertumbuhan perusahaan. Selain itu, secara praktik, analisis dan investor sering menggunakan rasio tersebut untuk menilai dan memilih saham karena hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham (Brigham dan Houston 2001:109). Menurut Tandelilin (2001:1), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli

sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan dating. Berdasarkan uraian di atas dengan menggunakan variabel faktor fundamental sebagai berikut : Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Book Value (BV), Earning Per Share (EPS) maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Nilai Pasar Saham Perusahaan Industri Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah faktor fundamental yang terdiri dari : Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Book Value (BV), Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap nilai pasar saham perusahaan industri manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia? C. Kerangka Konseptual Analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan (Darmadji 2006 : 189). Perkembangan kinerja perusahaan menunjukkan keberhasilan ataupun kegagalan

perusahaan di masa lalu. Salah satu alat utama yang digunakan untuk analisis laporan keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya melalui modal sendiri. Peningkatan kewajiban akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih termasuk laba yang dibayarkan karena kewajiban lebih diprioritaskan. Semakin tinggi hutang semakin rendah nilai saham perusahaan. Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitasnya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hal tersebut mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Adapun analisis rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). Nilai Buku (Book Value) menggambarkan perbandingan total modal (ekuitas) terhadap jumlah saham. Perusahaan dengan tingkat pengembalian ekuitas yang relatif tinggi biasanya menjual dengan perkalian nilai buku yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan yang pengembaliannya rendah. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham.

Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal yang secara bersama sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Beberapa alasan yang mendasari penggunaan komponen tersebut pada dasarnya komponen tersebut dapat dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham. Nilai intrinsik saham adalah nilai sebenarnya suatu saham yang diperdagangkan. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah sebagai berikut : Faktor Fundamental Debt to Equity Ratio (X1) Return on Assets (X2) Return on Equity (X3) Book value (X4) Nilai Pasar Saham (Y) Earning Per Share (X5) Sumber : Darmadji (2006), (diolah) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut: Faktor fundamental yang terdiri dari : Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Book Value (BV), Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap nilai pasar saham perusahaan industri menufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor fundamental yang terdiri dari : Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Book Value (BV), Earning Per Share (EPS) terhadap nilai pasar saham perusahaan industri manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia. 2. Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi emiten, memberikan informasi faktor fundamental untuk membantu penilaian internal dalam evaluasi kinerja. b. Bagi pemodal (investor), sebagai tambahan bahan evaluasi dalam proses pengambilan keputusan dalam menginvestasikan dana yang dimiliki terhadap saham saham pada emiten yang go public. c. Bagi kalangan akademis, diharapkan memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh faktor fundamental emiten terhadap perubahan nilai pasar saham. d. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan dan wawasan tentang faktor fundamental perusahaan dalam kaitannya dengan nilai pasar saham.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Adapun batasan operasional penelitian ini adalah : a. Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan sektor industri manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2008. c. Variabel variabel yang diteliti dalam analisis investasi yang mempengaruhi nilai pasar saham adalah Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Book Value (BV), Earning Per Share (EPS) yang diukur dengan analisis linier berganda. 2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai definisi operasional dari variabel variabel yang diteliti yang berupa variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel dependen (Y) 1. Nilai Pasar Saham (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Pasar Saham. Nilai pasar saham merupakan harga saham pada saat penutupan akhir bulan. Nilai pasar

saham sebagai indikator nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental yang secara bersama sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Harga saham pada penelitian ini yaitu harga saham perusahaan - perusahaan sampel yaitu perusahaan industri manufaktur dengan periode 2005-2008. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Lufti, 2003 : 126) : Rt, n I t, n t 1, n I I t 1, n Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur, maka penulis menggunakan Indeks Harga Saham Manufaktur (IHSM), oleh sebab itu rumus di bawah ini merupakan rumus dengan menggantikan Indeks penutupan (I) menjadi Indeks penutupan Harga Saham Manufaktur (IHSM): Rt, n IHSM t, n IHSM IHSM ( t 1), n ( t 1), n Keterangan : Rt,n = Return bulan ke t, tahun ke n, I t,n = Indeks penutupan bulan t, tahun n, I t-1, n = Indeks penutupan bulan (t-1), tahun n, IHSM t, n = Indeks penutupan Harga Saham Manufaktur bulan t, tahun n, IHSM ( t 1), n = Indeks penutupan Harga Saham Manufaktur bulan (t-1), tahun n.

b. Variabel independen (X) Variabel independen terdiri dari: 1. Debt to Equity Ratio (X 1 ) Debt to Equity Ratio (DER) menggambarkan perbandingan hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri memenuhi kewajibannya (Sartono,2001:121). Debt to Equity Ratio( DER) Total Utang Total Modal Sendiri 2. Return on Assets (X 2 ) Return on Assets (ROA) mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan yang dimiliki. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Abdullah 2005 : 57) : Laba setelah bunga dan pajak Return on Assets ( ROA) x 100% Total Aktiva 3. Return on Equity (X 3 ) Return on Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang dimiliki. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Darmadji 2006 : 200) : Return on Equity ROE Laba Bersih Ekuitas x 100%

4. Book Value (X 4 ) Book Value (BV) menggambarkan perbandingan total modal (ekuitas) terhadap jumlah saham. Nilai buku saham dapat dihitung dengan rumus (Darmadji, 2006 : 198) : Book Value( BV ) Total Ekuitas Jumlah Saham Beredar 5. Earning Per Share (X 5 ) Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. EPS dihitung dengan rumus (Darmadji 2006:195). EPS Laba bersih Jumlah saham beredar 3. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan (emiten) di sektor industri manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 yang berjumlah 142 emiten. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran dimana populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam area/ wilayah/ lokasi/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain populasi sasaran adalah populasi yang digeneralisasi. Kriteria yang digunakan penulis adalah : a. Emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2005-2008. b. Emiten yang tidak pernah disuspend selama periode 2005-2008.

c. Emiten yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan data harga saham selama tahun 2005-2008. Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Populasi No Karakteristik Sampel Jumlah 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 142 sejak tahun 2005-2008 2. Perusahaan manufaktur yang mengalami suspend selama 2005-17 2008 3. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan tidak lengkap 15 Jumlah Sampel 110 Sumber : ICMD dan www.idx.co.id, (Mei 2009, diolah) Berdasarkan karakteristik penarikan sampel tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 110 emiten (terlampir). 4. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. Waktu penelitian dimulai bulan Nopember 2009 sampai dengan bulan April 2010. 5. Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan riset data di PT. VALBURY FUTURE di Gedung UNILAND MEDAN.

6. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung dari literatur, buku buku referensi, jurnal, skripsi, dan untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. 7. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis dimana data yang dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah metode analisis dimana data data yang ada dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. b. Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yakni DER, ROA, ROE, BV dan EPS terhadap variabel terikat yaitu nilai pasar saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 +e Dimana : Y = Nilai pasar saham X 1 = Debt to Equity Ratio (DER)

X 2 = Return On Assets (ROA) X 3 X 4 X 5 a = Return On Equity (ROE) = Book Value (BV) = Earning Per Share (EPS) = konstanta b 1,2,3,4 = koefisien regresi variabel independen e = term of error c. Pengujian Asumsi Klasik Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan melalui analisis grafik dan analisis Kolmogorov Smirnov. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H o : data residual berdistribusi normal H a : data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%. Jika nilai Asym.sig (2- tailed) > taraf nyata (α) maka Ho diterima, artinya data residual berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asym.sig (2-tailed) < taraf nyata (α) maka Ha diterima, artinya data residual tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi detemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2005:91). Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika tolerance value < 0,1 atau VIF > 5 terjadi multikolinieritas b. Jika tolerance value > 0,1 atau VIF < 5 tidak terjadi multikolinieritas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji asumsi bahwa data haruslah bersifat bebas, dalam pengertian bahwa data pada periode tertentu tidak dipengaruhi ataupun mempengaruhi data pada periode sebelumnya ataupun pada periode sesudahnya. Apabila terjadi gejala autokorelasi, pengujian dengan menggunakan uji t statistik dan uji F statistik sudah tidak efektif lagi. Bila uji ini tetap dilaksanakan, maka hasil kesimpulan yang didapat akan bersifat meragukan. Pengujian terhadap autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW) test dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 1.3 Kriteria pengambilan Keputusan Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<DW<dL Tidak ada autokorelasi positif No decision dl DW du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl<DW<4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-dU DW 4-dL Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du < DW < 4-dU Sumber : Gujarati (1995 : 217) Keterangan : dl = batas bawah du = batas atas 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menggunakan Glejser Test. d. Koefisien Determinasi Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (Xi) secara bersama sama terhadap variabel tidak bebas (Y) dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R 2 ) dimana 0< R 2 <1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R 2 semakin dekat pada nilai 0, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin lemah.

e. Pengujian Hipotesis 1. Uji Simultan (Uji-F) Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen (terikat). H o : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0 artinya variabel bebas (DER, ROA, ROE, BV dan EPS) pada model regresi ini tidak dapat mengestimasi variabel terikat (Nilai pasar saham perusahaan manufaktur). H a : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 0 artinya variabel bebas (DER, ROA, ROE, BV dan EPS) pada model regresi ini dapat mengestimasi variabel terikat (Nilai pasar saham perusahaan manufaktur). Kriteria pengambilan keputusan : H o diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% H a diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% 2. Uji Parsial (Uji - t) Uji t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual (secara parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen. H o : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (DER, ROA, ROE, BV dan EPS) terhadap variabel terikat (Nilai pasar saham perusahaan manufaktur).

H a : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (DER, ROA, ROE, BV dan EPS) terhadap variabel terikat (Nilai pasar saham perusahaan manufaktur). Kriteria pengambilan keputusan : H o diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H a diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%