BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi pemerintah merupakan organisasi yang dibentuk untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. menuntut adanya profesionalisme dalam bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Robbins (2001:39) Pemimpin Wahid (1997:3) Pemimpin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi bersifat tidak pasti. Tipe-tipe

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

I. PENDAHULUAN. dan sistem. Sumber daya organisasi terpenting yang harus dimiliki oleh instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Ketercapaian dan keberhasilan suatu lembaga atau organisasi ditentukan dari kualitas komponen dan sistem di dalamnya, yang mana komponen tersebut satu sama lain saling berhubungan, salah satu komponen tersebut adalah sumber daya manusia. Adanya pengelolahan sumber daya manusia sangat penting dalam menjaga kestabilan perusahaan. Sebagai salah satu aset perusahaan, karyawan perlu mendapatkan perhatian dari perusahaan (Hasibuan, 2003). Selain itu Sutrisno (2009) berpendapat bahwa sumber daya manusia yang memberikan kontribusi kepada organisasi berupa kemampuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki, sedangkan organisasi sendiri diharapkan dapat memberikan imbalan dan penghargaan kepada pegawai secara adil sehingga dapat memberikan motivasi. Hal yang sama juga dialami BRIMOB, Korps Brigade Mobile atau lebih dikenal dengan sebutan BRIMOB merupakan organisasi elit militer yang dimiliki oleh Negara Indonesia, karena fungsi dari satuan BRIMOB itu sendiri adalah menjaga keamanan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu para anggota dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dan memiliki jiwa pengabdian dalam bekerja, sehingga 1

dalam bekerja kepentingan masyarakat adalah hal yang terpenting terutama untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Tugas pokok satuan BRIMOB POLDA SUMUT adalah memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan kepada masyarakat yang professional, bermoral, modern dan dipercaya dalam penegakkan hukum dengan tetap menjunjung tinggi hukum dan HAM untuk menciptakan situasi KAMTIBMAS yang kondusif di wilayah Provinsi SUMUT. Dengan tugas pokok tersebut yang berorientasi pada pelayanan masyrakat, maka semua anggota BRIMOB diharapkan dapat bekerja professional untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Upaya yang dilakukan agar semua anggota dapat memberikan performa kinerja yang terbaik maka pihak satuan BRIMOB POLDA SUMUT memberikan dan menerapkan peraturan-peraturan yang ketat dan tegas. Prinsip dan ciri-ciri lembaga polisi sendiri akan berpengaruh terhadap pembuatan aturan yang diberlakukan kepada seluruh anggota yang pada akhirnya akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Dengan begitu ketatnya peraturan dan standar kerja yang telah ditetapkan ternyata tidak menjamin semua anggota dapat bekerja sesuai dengan aturan. Hal tersebut dapat dilihat dari data Provos BRIMOB tahun 2016 dan hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Simbolon pada tanggal 21 Oktober 2016 terlihat beberapa masalah di lapangan yang mencerminkan masih rendahnya motivasi kerja para anggota satuan BRIMOB. Hal ini dapat terlihat dari fenomena yang ada diantaranya, 45 anggota satuan BRIMOB yang dalam mengerjakan 2

tugasnya tidak bersungguh-sungguh atau mangkir dari tugas, terdapat 55 orang anggota BRIMOB yang datang terlambat sehingga tidak mengikuti kegiatan apel pagi dan tidak dapat bekerja secara optimal. Fenomena yang didapat melalui data yang ada, dimana dalam kurun waktu setahun ada sekitar 25 orang anggota yang terlibat kasus narkoba. Dari hasil wawancara dengan Bapak S bagian Provos, menyatakan ada beberapa alasan mengapa anggota BRIMOB terlibat kasus narkoba seperti pengaruh pergaulan yang negatif, kurangnya pengendalian diri yang dimiliki oleh anggota. Selain kasus terlibat narkoba, juga terdapat kasus pelanggran yang lain. Dalam setahun untuk kasus pencurian 1 orang, perzinaan 2 orang dan anggota BRIMOB yang terlibat kasus perkelahian sesama anggota atau pun perkelahian antar masyarakat sipil. Dalam setahun ada sekitar 5 orang anggota yang terlibat dengan kasus perkelahian. Bapak X salah satu anggota satuan BRIMOB yang melakukan pelanggaran, mengatakan bahwa alasan saya melakukan pelanggaran tersebut salah satunya adalah bahwa muncul rasa bosan dalam bekerja. Hal lain yang menyebabkan motivasi kerja menurun karena tidak adanya penghargaan atas pekerjaan dan tidak memiliki harapan tentang karir ke depanya di BRIMOB. Dari beberapa fenomena yang ada terdapat beberapa ciri- ciri para anggota yang memiliki motivasi kerja yang rendah, di antaranya adalah menurunnya semangat anggota untuk mencapai prestasi yang lebih baik, tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas sehingga kurang mematuhi peraturan yang ada. Permasalahan tersebut muncul dimana masih ada anggota BRIMOB yang 3

mengalami masalah dalam bekerja dan kurangnya dorongan atau motivasi dalam bekerja untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Motivasi dalam diri manusia dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Menjaga motivasi karyawan itu sangatlah penting karena motivasi itu adalah motor penggerak bagi setiap individu yang mendasari mereka untuk bertindak dan melakukan sesuatu (Prasetyo, 2003). Frederick (dalam Luthans, 2011) istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu Movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi merupakan kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian tujuan-tujuan personal. Lebih lanjut Robbins (2008) mengemukakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang mendorong atau menggerakkan manusia untuk melakukan tingkah laku dan mengarahkannya pada suatu tujuan tertentu. Motivasi dapat dilihat dari cara kerja, sejauh mana kemauan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dan berusaha memanfaatkan waktu untuk bekerja seefisien mungkin dengan tanggung jawab didasari oleh motivasi kerja yang tinggi. Anggota yang memiliki motivasi kerja tinggi akan bekerja dengan penuh gairah, disiplin, inisiatif dan dengan kesadaran akan kewajibannya untuk bekerja 4

lebih efektif dan efisien (Ilham, 2012). Sebaliknya anggota yang memiliki motivasi kerja yang rendah bisa menyebabkan kemangkiran, absensi menurun, keterlambatan, mengeluh dalam bekerja, kurangnya penghargaan dari organisasi dan sebagainya. Motivasi kerja merupakan suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan dipengaruhi beberapa faktor, Wahdjosumidjo (dalam Ayuningtyas, 2014) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor internal yaitu: kemampuan bekerja, semangat kerja, tanggung jawab, rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok, prestasi serta produktivitas kerja. Sedangkan faktor eksternal antara lain adalah kebijakan yang telah ditetapkan, persyaratan pekerjaan yang harus dipenuhi karyawan, tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pekerjaan, dan gaya kepemimpinan terhadap bawahannya. Kepemimpinan merupakan penggerak dan penentu perjalanan suatu organisasi Yukl (2005). Keberhasilan program yang diberlakukan dalam organisasi ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan. Melalui kemampuan inovatif, gagasan, perilaku, dan gaya kepemimpinan seseorang maupun menghantarkan organisasi mencapai tujuan. Upaya yang dapat dilakukan pemimpin adalah mengarahkan, meningkatkan, dan menggerakkan potensi diri dan anggotanya agar secara bersama-sama memfokuskan kegiatannya demi mencapai keberhasilan organisasi. Selain itu, melalui daya kreatifitas pemimpin mampu memaksimalkan potensi yang berada di lingkungan organisasi untuk meningkatkan efisiensi organisasi sehingga dapat dicapai kinerja yang optimal. 5

Hal tersebut didukung oleh beberapa penelitian terlebih dahulu seperti penelitian Yancolama (2014) mengenai hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat.. Penelitian tersebut memperkuat pernyataan Bass (1995) bahwa pemimpin merupakan orang yang memiliki suatu program dan berperilaku secara bersamasama dengan anggota kelompoknya dengan mengaplikasikan cara atau gaya tertentu. Sehingga gaya kepemimpinan mempunyai peranan sebagai kekuatan yang dinamik yang mendorong, memotivasi, dan mengkoordinasikan organisasi dalam menetapkan tujuan yang akan dicapai. Menurut Dharmawan (2016) mengemukakan dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya para pemimpin mempunyai berbagai gaya tersendiri dalam proses mempengaruhi dan mengarahkan karyawannya, agar mau bersama-sama mencapai tujuan dari perusahaan. Pemimpin dituntut untuk mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang bervariasi pula sesuai dengan tujuan yang dihadapi. Oleh karena itu pemimpin akan berusaha seefektif mungkin di dalam kepemimpinannya sehingga dapat mencapai sasaran dari kelompok ataupun organisasi secara maksimal. Apabila gaya kepemimpinan yang digunakan sesuai dengan karyawan maka akan memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya. Gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. Sukses tidaknya anggota dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya (Regina, 2010). Fathoni (2006) menyebutkan bahwa faktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja adalah kondisi lingkungan kerja merupakan gambaran secara keseluruhan 6

sarana dan prasarana kerja karyawan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Lingkungan pekerjaan meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut. Gitosudarmo (2000) menyatakan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi karyawan dalam bekerja meliputi pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan karyawan akan bekerja lebih optimal. Lingkungan kerja juga akan mempengaruhi emosional karyawan. Jika karyawan menyukai lingkungan kerja tempatnya bekerja, maka karyawan akan melakukan aktivitasnya dengan baik sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Produktivitas kerja karyawan tinggi maka secara otomatis prestasi kerja karyawan juga tinggi. Lingkungan kerja BRIMOB memiliki lingkungan kerja fisik yang baik dimana terdapat ruang rapat yang nyaman, tempat ibadah yang luas dan bersih, tempat parkir yang luas, penjagaan keamanaan dan lapangan yang luas yang bisa digunakan untuk melakukan latihan para anggota BRIMOB, tetapi dalam lingkungan non fisik masih ada aspek yang dapat menyebabkan menurunnya motivasi kerja para anggota BRIMOB di antaranya adalah masih ada beberapa hubungan dengan sesama anggota yang terjalin kurang harmonis. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja merupakan kekuatan yang mendorong semangat yang ada di dalam maupun di luar dirinya baik itu yang berupa reward maupun punishment, lingkungan kerja terdiri dari lingkungan kerja 7

fisik maupun lingkungan kerja non fisik yang terpelihara dengan baik membuat karyawan termotivasi kerja dalam menyelesaikan pekerjaan karena kebutuhan untuk eksis, kebutuhan untuk menjalin hubungan dan kebutuhan untuk berkembang terpenuhi. Lingkungan kerja meliputi hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan kerja fisik tempat karyawan bekerja. Penelitian yang dilakukan Marry (2010) menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga akan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Semakin baik lingkungan kerja, maka semakin memotivasi karyawan dalam bekerja, dan hal ini akan menimbulkan produktivitas bagi organisasi. Berdasarkan fenomena tentang motivasi kerja dan perlunya memperjelas keadaan tersebut maka penelitian tentang kepemimpinan dan lingkungan kerja dengan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT penting untuk diteliti yang berjudul Hubungan Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Dengan Motivasi Kerja Anggota Satuan Brigade Mobile Kepolisian Daerah Sumatera Utara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diurai, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1.2.1 Apakah ada hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT? 8

1.2.2 Apakah ada hubungan lingkungan kerja dengan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT? 1.2.3 Apakah ada hubungan gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja dengan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1.3.1 Hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT 1.3.2 Hubungan lingkungan kerja dengan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT 1.3.3 Hubungan gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja dengan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitain ini terdiri dari dua kategori, yaitu : 1.4.1 Manfaat Teoritis Penilitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam memajukan psikologi khususnya kajian industi dan organisasi dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 9

a. Bagi Anggota satuan BRIMOB Memberikan pemahaman dan menambah keyakinan diri bahwa individu memiliki potensi yang luar biasa untuk meningkatkan motivasi kerja sehingga apa yang diharapkan dalam dunia kerja dapat tercapai. b. Bagi Pimpinan satuan BRIMOB POLDA SUMUT Sebagai bahan referensi dalam upaya meningkatkan motivasi kerja anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT. c. Bagi Peneliti Sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan peneliti baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan dalam melakukan penelitian. 10