BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin sumber-sumber yang ada dan tersedia. Menurut John F. Mee, manajemen adalah suatu seni keahlian untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan baik untuk pimpinan maupun para pekerja, serta memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat. Sedangkan pengertian manajemen konstruksi adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen yang berupa perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Dan yang dimaksud dengan proyek konstruksi adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam bentuk bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Apabila evaluasi secara sistematis terhadap suatu perencanaan masih dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang lebih optimal dan maksimal tanpa mengurangi fungsi dan kinerja teknis suatu konstruksi, maka perlu dilakukan suatu kajian Rekayasa Nilai, yang merupakan suatu program efisiensi dengan pendekatan sistematis. Dengan menerapkan program tersebut, biaya proyek diharapkan dapat berkurang dengan adanya peninjauan pada pembiayaan yang tidak perlu berkaitan dengan masalah teknis pada tahap perencanaan dan pelaksanaan konstruksi, tanpa mengurangi tingkat mutu, keandalan, serta fungsi proyek itu sendiri. 1
PAVING - 0.20 R. JENAZAH PENGELOLA R. PENGELOLA R. CUCI GUDANG BASAH MANDI JENAZAH R. JAHIT & SETRIKA GUDANG KERING INSTALASI GIZI 1200 LINEN RESEP R. RACIK R. APOT EKER GUDANG OBAT LAV. LAV. GUDANG ALAT BERSIH R. CUCI ALAT R. PENERIMA 10" 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 10250 300 400 400 400 400 400 100 300 300 400 400 400 400 400 800 400 400 PANTRY SPOEL HOEK SPOEL HOEK PANTRY PAVING PAVING - 0.20-0.20 PAVING - 0.20-0.60 200 NURSE STATION RUANG PERAWAT 200 LAV. PANEL LAV. + 0.80 UP + 0.40 PARKIR SEPEDA MOTOR LAV/R. GANTI + 0.90 KAMAR GELAP R. USG R. RONGENT POLI BEDAH OPERATOR URINE & FAECES SPOEL HOEK HEMATOLOGI SPECIMENT O2 SENTRAL LAV LAV LAV OK SCRUB UP 4 6 OBSERVASI 3 5 PERAWAT R. DOKTER R. POLI GIGI R. TUNGGU R. RACIK 2 1-0.20 UP APOTEK R. R. PERIKSA PERIKSA R. TUNGGU R. TUNGGU NURSE STATION SPOEL HOEK LAV - 0.05 PENDAFT ARAN & CM MEJA SATPAM 850-0.30 0 400 150 PARKIR MOBIL - 0.60 OUT Saluran air hujan U50 (ditutup grill) Saluran air hujan U50 (ditutup grill) POS IN TROTOAR 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Penulisan Tugas Akhir adalah salah satu mata kuliah wajib yang menjadi syarat untuk menyelesaikan program studi S1. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memperluas wawasan, memahami dan mengembangkan ilmu rekayasa Teknik Sipil yang telah didapatkan pada saat perkuliahan. Dengan kajian Rekayasa Nilai, penulis mencoba meneliti peningkatan nilai proyek yang akan didapatkan melalui penekanan biaya pada obyek yang diteliti. 1.3 IDENTIFIKASI MASALAH 1.3.1 Berdasarkan hasil analisa biaya per m 2 diperoleh data sebagai berikut : TROTOAR TROTOAR 820 M' L' J' H' G' 3962,37 400 400 50 50 400 820 400 150 400 T R P N K J G E C A 145 200 510 200 145 4440 200 UP UP Gambar 1.1 Denah Bangunan Gambar 1.2 Tampak Samping Bangunan Luas Bangunan = 2233 m 2 x 3 Lantai = 6700 m 2 Biaya total = Rp. 20.929.780.000,- Harga per m 2 = Rp. 3.123.850,- 2
Berdasarkan harga satuan bangunan gedung negara kabupaten Tegal dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara adalah : Harga per m 2 gedung bertingkat kelas A = Rp. 1.997.347,- Gedung bertingkat 3 koefisiennya 1,12 Gedung Rumah Sakit (Ruang Inap, Laboratorium, dll) koefisiennya 1,10 Estimasi harga per m 2 = Rp. 1.997.347,- x 1,12 x 1,10 = Rp. 2.460.731,- Sehingga perlu adanya value engineering agar terjadi pengurangan biaya sejauh mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat kualitas dan ketahanan sesuai yang diharapkan. Dengan kata lain, rekayasa nilai adalah suatu usaha agar tujuan proyek konstruksi dapat diwujudkan dengan biaya yang paling murah, metode pelaksanaan yang mudah, dan dalam waktu yang singkat. 1.3.2 Berdasarkan hasil penelusuran analisa teknis Beban yang paling banyak berpengaruh pada struktur portal (kolom, balok, sloof) adalah beban mati akibat dinding dan plat lantai. Hal ini disebabkan oleh besarnya berat jenis dari bahan dinding batu bata yaitu 1700 kg/m 3, dan bahan plat lantai berupa beton bertulang dengan berat jenis 2400 kg/m 3. Jika bisa mengurangi beban yang bekerja pada struktur, maka dimensi penampang struktur akan berkurang, volume struktur secara keseluruhan juga akan berkurang sehingga diperoleh penghematan dari pekerjaan struktur. Beban mati dapat dikurangi dengan cara menggunakan material bahan dinding dan plat lantai yang mempunyai berat jenis lebih ringan. Selain lebih ringan, bahan alternatif harus diusahakan mempunyai kelebihan dalam aspek ketahanan dan efisiensi pelaksanaan tanpa mengurangi fungsinya, sehingga semakin meningkatkan nilai bangunan. Dari usaha pencarian bahan alternatif, didapatkan beberapa bahan alternatif dan metode pelaksanaan yang bisa diterapkan, antara lain: 3
369,8 1. Pekerjaan Atap Digunakan konstruksi rangka atap baja ringan. Selain memiliki berat sendiri yang ringan (9-10 kg/m 2 ), rangka atap baja ringan membutuhkan waktu yang relatif singkat dibanding dengan rangka kuda-kuda baja konvensional. 144,3 144,3 144,3 160,2 Papan riter 2/20 Genteng Glasseur Baja siku 2L 50. 50. 5 Gording Baja 2C. 50. 20. 3,2 Usuk 5/7 Reng 3/4 Baja siku 2L 40. 40. 4 Baja siku 2L 50. 50. 5 Baja siku 2L 50. 50. 5 116,3 30 135,5 Balok 30/40 Lisplang 3/30 109,8 109,8 0 Gambar 1.3 Potongan Kuda Kuda Baja IWF 2. Pekerjaan Dinding Digunakan bata ringan (Hebel). Bata ringan memiliki berat jenis yang rendah sehingga diharapkan dapat menurunkan beban pada struktur. Analisa perbandingan material bata merah dan bata ringan. a. Karakteristik dan spesifikasi batu bata merah: - Ukuran dalam satuan milimeter. Tebal Panjang Lebar 55 230 110 - Bahan mudah didapatkan. - Sangat umum digunakan. - Berat sendiri pasangan batu bata merah : 1700 kg/m 3 atau 250 kg/m 2. - Keseragaman ukuran kurang terjaga. - Butuh spesi (semen, pasir dan air) yang banyak. 4
b. Karakteristik dan spesifikasi batu bata ringan : - Ukuran dan volume : Panjang x lebar (mm) 600 x 200 Tebal (mm) 75 100 Isi per m 3 (biji) 111 83 Luas dinding per m 3 (m 2 ) 13,3 9,9 - Berat : 650 kg/m 3 = 65 kg/m 2 (tebal 100 mm). (berat jenis 40% batu bata merah) = 48,75 kg/m 2 (tebal 75 mm). - Pelaksanaan praktis, cepat. - Ukuran presisi dan seragam. - Hemat spesi (semen, pasir, air). 3. Pekerjaan Plat Lantai Digunakan panel lantai beton ringan (Hebel) karena lebih praktis dalam pelaksanaanya serta memiliki berat jenis yang rendah. Analisa perbandingan material plat beton bertulang dan panel lantai beton ringan. a. Karakteristik dan spesifikasi plat beton bertulang : - Ukuran : Tebal 120 mm. - Berat sendiri : 2400 kg/m 3 = 288 kg/m 2. - Memerlukan pemasangan dan pembongkaran begesting. - Bahan mudah didapatkan. - Kuat tekan bisa ditentukan. - Bentuk dapat direncanakan secara bebas. - Ada pekerjaan pasang dan bongkar begesting. - Perlu perawatan beton setelah pengecoran. - Mutu hasil pengecoran sangat tergantung pengalaman dan pengawasan. - Volume pekerjaan pembesian cukup banyak - Harus menunggu sampai beton mengeras untuk memasang penutup lantai. 5
b. Karakteristik dan spesifikasi panel lantai beton ringan : - Ukuran, berat dan volume : Panjang bentang = sampai dengan maksimum 6000 mm. Tebal panel =, 150, 175, 200 mm. Lebar panel = 600 mm. - Perkuatan : Baja tulangan lapis anti karat Ø 5 mm, jarak dan jumlah menyesuaikan bentang panel. - Berat sendiri = 780 kg/m 3 = 97,5 kg/m 2 (tebal mm). (BJ ± 1/3 beton konvensional) = 116,94 kg/m 2 (tebal 150 mm). = 136,84 kg/m 2 (tebal 175 mm). = 156 kg/m 2 (tebal 200 mm). - Tidak memerlukan pemasangan dan pembongkaran begesting serta tiang penyangga. - Pelaksanaan cepat. - Ukuran presisi. - Permukaan plat lebih terjamin kedatarannya. - Mutu dan kekuatan bahan terjaga serta seragam. - Langsung bisa dipasangi penutup lantai. - Pekerjaan pembesian sedikit. - Instalasi dapat dilakukan tanpa alat berat. 1.4 PEMBATASAN MASALAH Pada penulisan laporan Tugas Akhir ini kami membatasi masalah penerapan Value Engineering pada pekerjaan konstruksi atap baja, pekerjaan dinding dan pekerjaan plat lantai. 1.5 RUANG LINGKUP Penulisan laporan Tugas Akhir ini meliputi : 1. Analisa perhitungan struktur 2. Perhitungan Rencana Anggara Biaya 3. Analisa Rekayasa Nilai (Value Engineering). 6
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan tugas akhir ini, terdiri atas lima bab dengan beberapa sub bab yang dapat diperinci sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Mengenai bahasan secara umum mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, deskripsi obyek penulisan serta sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Uraian umum tentang pengertian Rekayasa Nilai berdasarkan studi pustaka, serta langkah pelaksanaan Rekayasa Nilai. BAB III PENDEKATAN METODE Membahas secara umum metode penulisan laporan Tugas Akhir, pengumpulan data dan jenis-jenis sumber data yang diperlukan. BAB IV ANALISA TEKNIS Dalam bab ini dibahas secara umum data-data studi perencanaan, yaitu analisa perhitungan struktur, dan perhitungan rencana anggaran biaya. BAB V ANALISA REKAYASA NILAI Membahas usulan Rekayasa Nilai, dan analisa perbandingan biaya usulan terhadap desain awal. BAB VI PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya. 7