Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengandung bahan anorganik yang berisi kumpulan mineral-mineral berdiameter

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Umum Lempung

KIMIA FISIKA (Kode : C-15) MODIFIKASI ZEOLIT ALAM MENJADI MATERIAL KATALIS PERENGKAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

KARAKTERISASI ADSORBEN KOMPOSIT ALUMINIUM OKSIDA PADA LEMPUNG TERAKTIVASI ASAM. P. Suarya. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan melalui atom O (Barrer, 1982). Klasifikasi zeolit dapat didasarkan

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

4 Hasil dan Pembahasan

Deskripsi. SINTESIS SENYAWA Mg/Al HYDROTALCITE-LIKE DARI BRINE WATER UNTUK ADSORPSI LIMBAH CAIR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KUALITAS MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN METODE ADSORBSI

Nugrhaningtyas, K.D.., et al., ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 12 (2016), No. 2, Hal

HASIL DAN PEMBAHASAN. Skema interaksi proton dengan struktur kaolin (Dudkin et al. 2004).

PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Rendra Syam Mustopa Pembimbing : Dr. Ing. Doty Dewi Risanti, ST, MT

4 Hasil dan pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BABrV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kedua, dan 14 jam untuk Erlenmeyer ketiga. Setelah itu larutan disaring kembali, dan filtrat dianalisis kadar kromium(vi)-nya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

FOTODEGRADASI METILEN BIRU MENGGUNAKAN KATALIS TiO 2 -MONTMORILONIT DAN SINAR UV

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB V KIMIA AIR. 5.1 Tinjauan Umum

Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal

Karakterisasi Kaolin Lokal Kalimantan Selatan Hasil Kalsinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan laju penemuan cadangan minyak bumi baru. Menurut jenis energinya,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal

BAB 1 PENDAHULUAN. supaya dapat dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup. Namun akhir-akhir ini. (Ferri) dan ion Fe 2+ (Ferro) dengan jumlah yang tinggi,

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR LAMPIRAN...xiii. 1.2 Perumusan Masalah...

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

PENINGKATKAN KUALITAS MINYAK GORENG CURAH MENGGUNAKAN ADSORBEN LEMPUNG DESA GEMA TERAKTIVASI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Lumpur Sidoarjo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI BENTONIT TERPILAR Fe 2 O 3 SEBAGAI ADSORBEN

PEMURNIAN MINYAK NILAM MENGGUNAKAN BENTONIT TERAKTIVASI ASAM NITRAT

Emmy Sahara. Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK ABSTRACT

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI

Bab IV Hasil dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Contoh

PENGARUH UKURAN SERBUK PADA AKTIVASI TANAH LIAT DARI TANAK AWU TERHADAP DAYA ADSORPSINYA PADA PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS

TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

*ÄÂ ¾½ Á!" ÄÂ Â. Okki Novian / Michael Wongso / Jindrayani Nyoo /

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

AKTIVASI ABU LAYANG BATUBARA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN TIMBAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING

BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMUCATAN CINCAU HIJAU SERTA KARAKTERISASINYA

ABSTRACT. Keywords: Activation, Clay, Impregnation, Calcination.

ION EXCHANGE DASAR TEORI

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Preparasi Adsorben

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI ZEOLIT MELALUI INTERAKSI DENGAN Fe(OH) 3 UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TUKAR ANION. Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena.

RECOVERY ALUMINA (Al 2 O 3 ) DARI COAL FLY ASH (CFA) MENJADI POLYALUMINUM CHLORIDE (PAC)

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

BAHAN DAN METODE. Prosedur Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia terdiri dari non protein nitrogen dan

MANFAAT ZEOLIT DALAM BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

Universitas Gadjah Mada 43

Pengaruh Aktivasi dalam Penurunan Kandungan (Pb) dalam Air Laut Menggunakan Tanah Lempung Sebagai Penukar Ion

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

Preparasi Bentonit Terpilar Alumina dari Bentonit Alam dan Pemanfaatannya sebagai Katalis pada Reaksi Dehidrasi Etanol, 1-Propanol serta 2-Propanol

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Perlakuan nh 4 cl dan gelombang mikro terhadap karakter keasaman montmorillonit Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M.0304063 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lempung merupakan materi yang unik. Berdasarkan kandungan mineralnya, lempung dapat dibedakan menjadi smektit/montmorillonit, kaolinit, haloisit, klorit dan ilit (Tan, 1982). Mineral montmorillonit merupakan jenis lempung yang paling banyak dimanfaatkan karena mempunyai kemampuan untuk mengembang (swelling), memiliki kation-kation yang dapat ditukarkan, dan dapat diinterkalasi. Montmorillonit yang khas tersebut diharapkan dapat dimodifikasi sehingga memiliki sifat kimia fisik yang lebih baik dari sebelumnya. Sifat-sifat kimia fisik tersebut meliputi basal spacing (d 001 ), luas permukaan spesifik, dan keasaman permukaan yang merupakan syarat penting sebagai bahan katalis, pendukung katalis atau adsorben (Wijaya dkk, 2004). Montmorillonit mempunyai nilai keasaman total yang kurang sebagai bahan katalis, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan nilai keasaman totalnya. Montmorillonit dapat ditingkatkan sifat kimia fisikanya dengan beberapa metode. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode aktivasi dengan menggunakan asam. Aktivator asam yang sering digunakan antara lain HCl, HNO 3 dan H 2 SO 4 (Simpen, 2001). H 2 SO 4 lebih mudah masuk ke dalam pori-pori montmorillonit saat diaktivasi. Konsentrasi aktivasi asam yang sering digunakan akan mempengaruhi peningkatan sifat fisika kimia. Pada konsentrasi kurang dari 2 M, H + dari H 2 SO 4 akan mengurangi keberadaan kation-kation seperti Na +, K + dan Ca 2+, sedangkan pada konsentrasi yang lebih atau sama dengan 2 M, H + akan melarutkan AL, Mg dan Fe pada lapis kerangka oktahedral sehingga dapat merubah struktur montmorillonit.

Daryani (2005) melakukan aktivasi pada montmorillonit terpilar Al 2 O 3 dengan H 2 SO 4 pada variasi konsentrasi 1; 1,5; 2 dan 2,5 M. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum adalah 1,5 M dan pada konsentrasi 2 M sudah menyebabkan kerusakan pada kerangka alumina silikat. Ginanjar (2003) melakukan aktivasi zeolit untuk membentuk zeolit-hidrogen melalui pertukaran kation zeolit dengan ion ammonium pada ph 7-8 dan temperatur 90 C dan hasilkan zeolit bentuk ammonium kemudian dilanjutkan dengan kalsinasi pada temperatur 500 C selama 4 jam sehingga dihasilkan zeolit-hidrogen yang disertai dengan pembebasan amonia. Kalsinasi merupakan modifikasi lain yang dapat meningkatkan sifat fisika kimia montmorillonit. Kalsinasi akan berpengaruh terhadap struktur montmorillonit dan kenaikan jumlah gugus asam yang terdapat pada permukaan tanah lempung. Pengaruh kalsinasi terhadap struktur montmorillonit telah dipelajari oleh Nurhayati (2001). Pada penelitiannya kalsinasi dilakukan dengan menggunakan furnace pada variasi temperatur 200 C, 300 C dan 500 C. Pada suhu 200 C perubahan belum tampak karena montmorillonit baru kehilangan air yang mengisi ruang antarlapisnya. Sedangkan pada suhu 300 C dan 500 C kerusakan bidang (001) ditandai dengan penghilangan refleksi karakteristik montmorillonit 2θ = 5-6. Collapse disebabkan pemanasan suhu tinggi yang mengakibatkan molekul air pada lapis interlamelar menguap dan terjadi penyempitan ruang antar sel satuan dalam struktur montmorillonit dan sebagian lapisan mengalami pemendekan jarak antar bidang disusul dengan runtuhnya gugus OH yang terikat pada Si dan atau Al. Metode kalsinasi lain dapat dilakukan dengan metode hidrothermal, ultrasonik dan gelombang mikro. Tyagi, et al., (2006) melakukan karakterisasi keasaman permukaan H-montmorillonit yang telah dipreparasi dengan teknik hidrothermal, ultrasonik dan gelombang mikro dengan menggunakan spektroskopi reflektansi difusi FT-IR (DRIFT) pada molekul piridin yang teradsorbsi. Pada penelitian tersebut montmorillonit diaktivasi dengan H 2 SO 4 dengan variasi konsentrasi antara 1 sampai 10 M sebelum dilakukan perlakuan dengan teknik hidrotermal, ultrasonik maupun dengan gelombang mikro. Pengukuran keasaman H-montmorillonit dilakukan dengan metode absorbsi molekul piridin dan selanjutnya dikarakterisasi dengan spektroskopi DRIFT

sehingga diperoleh situs asam Lewis (Lpy), asam Brönsted (Bpy) dan ikatan Hidrogen (Hpy). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi H 2 SO 4 3 N dengan perlakuan hidrotermal 80 C selama 4 jam, ultrasonik yang dilakukan pada temperatur ruang selama 1 jam dan penyinaran gelombang mikro selama 10 menit akan memberikan kekuatan situs asam Bpy yang paling tinggi. Akan tetapi dampak perlakuan dengan radiasi gelombang mikro terhadap struktur dan keasaman permukaan sampel akan terjadi dealuminasi (pelepasan aluminium dari montmorillonit dan kerangka silika-alumina) yang lebih besar daripada dengan perlakuan hidrotermal maupun ultrasonik. Pengaruh pertukaran kation pada kerangka struktur montmorillonit dengan menggunakan kation NH + 4 dan penyinaran gelombang mikro terhadap struktur dan jenis keasaman montmorillonit belum diketahui. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan pertukaran kation pada kerangka struktur montmorillonit dengan menggunakan kation NH + 4 dengan variasi konsentrasi NH + 4 berdasarkan nilai KTK montmorillonit yang dilanjutkan dengan penyinaran gelombang mikro dengan variasi waktu dan daya penyinaran. Penyinaran gelombang mikro dilakukan terhadap sampel dalam keadan kering maupun basah. + Hasil dari penelitian ini diharapkan bahwa semakin banyak jumlah kation NH 4 yang tertukar dengan kation penyangga pada kerangka struktur montmorillonit akan dihasilkan nilai keasaman montmorillonit yang tinggi. Semakin lama waktu penyinaran dan semakin besar daya yang digunakan untuk penyinaran terhadap sampel dalam keadaan basah diharapkan jenis keasaman montmorillonit akan semakin kompleks serta kerangka struktur montmorillonit tidak mengalami kerusakan. B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Permasalahan yang harus dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana efek + penambahan NH 4 dengan perlakuan penyinaran gelombang mikro terhadap montmorillonit dalam proses aktivasinya sebagai katalisator khususnya pada nilai keasaman dan perubahan strukturnya.

Masalah yang biasanya dapat menyebabkan permasalahan perlu diidentifikasi untuk memfokuskan permasalahan tersebut. Masalah yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut: Montmorillonit adalah bahan alam yang tidak berupa bahan seragam baik secara struktur maupun komposisinya. Oleh karena itu, perlakuan yang diberikan pada bahan montmorillonit tertentu belum tentu sama efek yang ditimbulkan. Penggunaan gelombang mikro sangat ditentukan oleh distribusi panjang gelombang dari sumber gelombang mikro karena energi berbanding terbalik dengan dengan panjang gelombang. Daya yang sama dengan distribusi panjang gelombang yang berbeda, akan dapat memberikan efek yang berbeda. Perbedaan penggunaan panas antara oven (furnace) dan gelombang mikro yang paling menonjol adalah kecepatan transfer panas. Oleh karena itu, perubahan waktu dan daya menjadi masalah yang harus diperhatikan. Waktu lama dengan daya kecil dan waktu pendek dengan daya besar mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap perubahan struktur bahan penyerap. Penentuan keasaman total suatu padatan dapat dilakukan dengan beberapa metode yang masing-masing mempunyai nilai dan hasil yang berbeda. Metode spektroskopi IR merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meneliti sifat keasaman permukaan. Metode ini memungkinkan pendeteksian terhadap gugus asam montmorillonit secara terpisah. Metode gravimetri yang memanfaatkan basa sebagai zat teradsorb merupakan metode lain yang dapat digunakan untuk mengukur nilai keasaman total. Basa yang sering digunakan sebagi zat teradsorb adalah quinolin, piridin, piperidin, trimetilamin, n- butilamin, pirol dan amonia. 2. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang diuraikan diatas perlu diberikan batasan-batasan masalah agar masalah menjadi lebih terarah. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Montmorillonit yang digunakan adalah bentonit yang merupakan nama komersial montmorillonit dari PT. Brataco Kimia.

2. Sumber gelombang mikro yang digunakan adalah oven microwave pasaran tanpa harus melihat distribusi panjang gelombangnya. Batasan ini termasuk input daya dari oven microwave hanya diset dari tombol yang tersedia tanpa verifikasi daya tersebut adalah daya listrik atau daya output microwavenya. Oven microwave yang digunakan adalah oven microwave merk Sanyo tipe EM-S1055S dengan daya maksimal 800 Watt. 3. Pengaruh waktu terhadap pemaparan gelombang mikro hanya diteliti pada daya tertinggi dari oven misrowave sedang pengaruh daya hanya diteliti dengan waktu yang ditetapkan yang dipilih sebagai waktu paling efektif (jika ada) pada saat digunakan daya 800 Watt tersebut. Apabila tidak ditemukan waktu yang efektif maka ditentukan waktu yang menunj 4. Penentuan nilai keasaman total dilakukan dengan metode gravimetri dengan piridin sebagai zat teradsorb. Gugus asam yang terbentuk dipelajari dengan metode spektroskopi IR 3. Rumusan Masalah Dari batasan masalah yang telah diuraikan diatas maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana pengaruh waktu radiasi gelombang mikro terhadap nilai keasaman total montmorillonit dengan penambahan NH + 4 10 kali KTK? b. Bagaimana pengaruh daya radiasi gelombang mikro terhadap nilai keasaman total montmorillonit dengan penambahan NH + 4 1, 5 dan 10 kali KTK? c. Bagaimana pengaruh gelombang mikro terhadap struktur kristal montmorillonit? d. Bagimana pengaruh perlakuan gelombang mikro terhadap jenis interaksi keasaman pada montmorillonit? e. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi NH + 4 terhadap jenis interaksi keasaman pada montmorillonit?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua tujuan) yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah: a. Mempelajari pengaruh variasi waktu terhadap nilai keasaman total montmorillonit dengan penambahan NH + 4 10 kali KTK b. Mempelajari pengaruh variasi daya terhadap nilai keasaman total montmorillonit dengan penambahan NH + 4 1, 5 dan 10 kali KTK c. Mempelajari pengaruh gelombang mikro terhadap struktur kristal montmorillonit d. Mempelajari pengaruh perlakuan gelombang mikro terhadap jenis interaksi keasaman pada montmorillonit e. Mempelajari pengaruh variasi konsentrasi NH + 4 terhadap jenis interaksi keasaman pada montmorillonit Tujuan jangka panjang adalah untuk menspesifikkan sistem aktivasi katalisator khususnya montmorillonit dan mineral lempung secara umum dengan menggunakan gelombang mikro. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh konsentrasi NH + 4 sebagai kation penukar dan penyinaran dengan gelombang mikro terhadap struktur dan karakter keasaman montmorillonit. Secara praktis, penelitian ini dapat meningkatkan nilai guna dari mineral lempung montmorillonit.