BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak,

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. Restribusi yang berdomisili di daerah kota Medan belum begitu banyak.

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI. A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

PERATURAN WALIKOTA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Tentang Dinas Pendapatan Kota Salak

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

LAPORAN TUGAS AKHIR TATA CARA PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) PAJAK RESTORAN DI DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. Nama : Nurma Riflawati

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BURU

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB II DESKRIPSI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. pemerintah pusat menyerahkan wewenang untuk melakukan pemungutan,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA BAGIAN PENAGIHAN DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA BAGIAN PENAGIHAN DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN PADA ORGANISASI DINAS PERIJINAN KOTA DENPASAR

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

TUGAS, POKOK DAN FUNGSI BADAN PENDAPATAN DAERAH KAB. SERDANG BEDAGAI

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan Pada awalnya Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu Sub Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya mengelola bidang penerimaan / pendapatan daerah. Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di Kota Medan belum begitu banyak, maka dalam Sub Bagian Penerimaan tidak terdapat Seksi atau Urusan. Mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk di Kota Medan melalui Peraturan Daerah sub bagian keuangan tersebut diubah menjadi bagain IX/Pendapatan. Pada Bagian IX/Pendapatan di bentuklah beberapa seksi yang mengelola Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah yang merupakan para Wajib Pajak/Wajib Pajak Retribusi Daerah Kota Medan. Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) No. KUPD-7 Tahun 1978 tentang Penyelenggaraan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Profinsi dan Kabupaten/Kota Madya di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota (PEMKO) Medan menetapkan Peraturan Daerah ( PERDA) No. 12 Tahun 1978 tentang Struktur Organisi Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kotamadya Medan sebagai mana dimaksud dalam instruksi Mendagri dimaksud. Struktur Organisasi DISPENDA yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari 1 (satu). Bagian Tata Usaha, dengan 3 (tiga) Urusan dan 4 (empat) Seksi dengan masing-masing seksi terdiri dari 3 subseksi.

Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan Wajib Pajak (WP) / Retribusi Daerah, Struktur Organisasi DISPENDA selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan bedasarkan sektor jenis pungutan maka pola tersebut perlu diubah secara fungsional. Dengan Keputusan Mendagri No. 973-442 Tahun 1988 tanggal 26 Mei 1988 tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan/Retibusi Daerah dan Pendapatan Daerah Lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 Kabupaten/ Kota dan Surat Edaran Mendagri No. 061/1861/PUOD tanggal 02 Mei 1988 tentang Organisai dan Tata Kerja DISPENDA Propinsi / Kabupaten/ Kotamadya, maka PEMKO medan merubah Peraturan Daerah Kota Medan No. 12 Tahun 1978 tentang Struktur Organisasi DISPENDA Kotamadya Medan menjadi PERDA Kota Medan No. 16 Tahun1990 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja DISPENDA Kotamadya Daerah TK. II Medan. Dalam Perkembangan Selanjutnya dengan Keputusan MENDAGRI dan Otonomi Daerah No. 50 Tahun 2000, tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota, maka PEMKO Medan membentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Daerah dilingkungan PEMKO Medan sebagai mana diatur dan diterapkan dalam PERDA Kota Medan No. 4 Tahun 2001, sehingga PERDA Daerah Kotamadya Medan Daerah TK.II Medan No. 16 Tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan SK. Walikota Medan No.25 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi DISPENDA Kota Medan.Peraturan Walikota Medan No. 1 tahun 2010 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi DISPENDA, dengan berlakunya Peraturan Walikota ini maka SK.

Walikota Medan No.25 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi DISPENDA Kota Medan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Sebagai unsur pelaksana PEMKO Medan dalam bidang pungutan Pajak, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya DISPENDA dipimpin oleh sseorang Kepal Dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala Darah Melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari 1 (satu) Bagian Tata Usaha dengan 4 (empat) Sub Bagian dan 5 (lima) Sub Dinas dengan masing-masin 4 (empat) Seksi serta Kelompok Jabatan Fungsional. B.Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Untuk memperlancar dan mengatur kegiatan-kegiatan dalam melaksanakan aktivitasnya, kantor Dinas Pendapatan Daerah kota Medan telah Membuat Struktur Organisasi.Struktur organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan yang efektif yakni terciptanya garis koordinasi yang baik serta adanya hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan. Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Berdasarkan Keputusan Walikota Medan No. 1 Tahun 2010 Pasal 2, organisasi DISPENDA Kota Medan terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat terdiri dari : a. Sub bagian keuangan b. Sub bagian Umum c. Sub Bagian Penyusunan Program

3. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari : a. Seksi Pendapatan dan Pendaftaran b. Seksi pengelolahan data dan Informasi c. Seksi Penetapan d. Seksi Pemeriksaan 4. Sub Dinas Penagihan terdiri dari : a. Seksi Pembukuan Vertifikasi b. Seksi Penagihan dan Perhitungan c. Seksi Restitusi dan Pertimbangan 5. Bidang bagi hasil pendapatan terdiri dari : a. Seksi penata usahaan bagi hasil b. Seksi bagi hasil c. Seksi bagi bukan hasil pajak d. Seksi peraturan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan 6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari : a. Seksi pengembangan pajak b. Seksi pengembangan retribusi c. Seksi pengembangan pendapatan lain- lain 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) 8. Kelompok Jabatan Fungsional C.Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan

Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan No. 1 Tahun 2010 tentang Ketentuan Umum. Yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Medan 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan 3. Walikota adalah Walikota Medan 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Medan 5. Dinas adalah Dinas Pendapatan Kota Medan 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah unsure Pelaksana teknis pada Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas 8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatanfungsional yang tugasnya didasrakan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai kebutuhan daerah Dinas adalah Unsur pelaksana pemeritah daerah, yang dopimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Melalui Sekretaris Daerah. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah dalam bidang pendapatan Daerah berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, dinas pendapatan mempunyai fungsi: 1. Perumusan teknis di bidang pendapatan 2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang pendapatan 3. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan dan 4. Pelaksanaan tugas

5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya 6. Melaksanakan tugas-tugas kain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya Adapun tugas pokok dari kepala dinas dan masing-masing seksi pada kantor Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan DISPENDA maupun antar unit organisasi lain diluar dinas pendapatan daerah selain bidang tugasnya. 2. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh sekretaris, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup sekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program. Untuk melaksanakan tugas, sekretariat mempunyai tugas dan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan 2. Pengkordinasian penyusunan perencanaan program dinas 3. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan perumahtanggaan dinas

4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan 5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas 6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian 7. Pelaksanaan motivator, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan 8. Pelaksanaan monitoring tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Sekretariat membawahi beberapa sub bagian, yaitu : a. Sub Bagian Umum Sub bagian umum dipimpin oleh kepala sub bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretariat. Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian umum menyelenggarakan fungsi : 1.Penyusunan rencana, program, dan kegitan Sub Bagian Umum 2.Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum 3.Pengelolaan administasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumah tanggan dinas 4.Pengelolaan administrasi kepegawaian 5.Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian 6.Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

7.Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksannan tugas 8.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretris sesuai dengan tugas dan funsinya b. Sub Bagian Penyusunan Program Sub Dinas Program di pimpin oleh seorang Kepal Sub Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepadasekretaris. Sub Dinas Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sekretriat llingkup penyusunan program dan pelaporan. Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Program mempunyai tugas dan fungsi Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Pragram: 1. Pengumpulan bahan petunjuk teknis llingkup penyusunan rencana dan progran dinas 2. Penyiapan bahan penyusunan rencan dan program dinas 3. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian 4. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas c. Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas mengelola keuangan, pembendaharaan dan menyusun laporan keuangan. 3. Bidang Pendataan dan Penetapan Dalam melaksanakan tugasnya, dinas ini berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala dinas. Bidang pendataan dan penetapan

mempunyai tugas pokok melaksanakn sebagian tugas dinas lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan, dan pengolahan datadan informasi. Bidang pendataan dan penetapan mempunyai tugas dan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pendataan dan Penetapan 2. Penyusunan teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan, dan pengelolaan data dan informasi 3. melaksanakan pendaftaran dan pendataan wajib pajak/wajib pajak retribusi dan pendapatan daerah lainnya 4. melaksanakan pengelolaan data dan informasi baik dari surat pemberitahuan pajakdaerah (SPTPD), surat pemberian retribusi daerah (SPTRD), hasil pemeriksaan dan informasi dari instansi terkait 5. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi darah dan pendapatan daerah lainnya 6. Perencanaan dan penata usahaan hasil pemeriksaan tehadap Wajib Pajak dan Wajib Retibusi 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pendataan dan penetapan 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan funsinya Bidang pendataan Penetapan Membawahi beberapa seksi, yaitu : a.seksi Pendataan dan Pendaftaran

Seksi ini dipimpin oleh kepala seksi, yang berada dibwah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendataan Penetapan. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas sebagian tugas bidang pendataan dan pendaftaran. b. Seksi Pemeriksaan Seksi ini mempunyai tugas pokokmelaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkungan pemeriksaan. c. Seksi Penetapan Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkup penetapan pokok pajak daerah/ pokok retribusi daerah. d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkup pendataan dan penetapan lingkungan data dan informasi. 4. Bidang Penagihan Bidang ini dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Penagihan mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas dinas lingkup pembukuan, verivikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan, restitusi. Bidang Penagihan melaksanakan tugas : 1. menyusun rencana kegiatan kerja.

2. melaksanakan pembentukan dan verifikasi pajak daerah, retribusi daerah dan penetapan pajak lainnya. 3. melaksankan penagihan ats tunggakan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. 4. melaksanakan perhitungan restitusi dan pemindahbukuan atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. 5. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Dinas Penagihan terdiri dari : a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi Mempunyai tugas melakukan pembukuan dan verifikasi tentang penetapan dan penerimaan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. b. Seksi Penagihan dan Perhitungan Mempunyai yugas melaksanakan penagihan ats penunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. c. Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan Mempunyai tugas menerima permohonan restitusi dan pemindahbukuan dari wajib pajak, meneliti kelebihan pembayaran pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. d. Seksi Pertimbangan dan Keberatan

Mempunyai tugas menerima surat keberatan dari wajib pajak/retribusi dan meneliti keberatan wajib pajak/retribusi dan mempersiapkan surat keputusan kepala dinas tentang persetujuan atau penolakan tersebut. 5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan Bidang baggi hasil pendapatan mempunyai tugas dan pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup bagi hasil pajak dan buakan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dalam pengkajian pendapatan. Tugas bagian ini yaitu : 1. penyusunan rencana,program, dan kegiatan Bidang Bagi Hasil Pendapatan 2. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan 3. pelaksanaan penata ushaan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak,dau, DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah 4. Pelaksanaan kordinasi dengan instansi pemberi hasil pajak dan bukan pajak DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah 5. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah 6. Pelaksnaan pengkajian peraturan perundanng-undangan dan pengkajian hasil pendapatan daerah dibidang dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah 7. penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang bagi hasil pendapatan

8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya Seksi Bidang Bagi Hasil Pendapatan membawahi beberapa seksi, yaitu : a. Seksi Bagi Hasi Pajak Bertugas melaksnakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup pajak. menerima dan mendistribusikan surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) dan Daftar Himpunan Pokok Pajak (DHPP) atau Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP). b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak Bertugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup bukan pajak, melaksanakan perhitungan penerimaan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) c. Seksi Penata Usahaan Bagi Hasil Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup penatausahaan bagi hasil. Mempunyai tugas mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan teknis operasional pengelolaan Pendapatan daerah. d. Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan Bertugas melaksnakan sebagian tugas Bidang Bagi Hasil Pelaksanaan lingkup peraturan perundang-undangan dan kajian pendapatan.

6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah Bidang ini dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang ini mempunyai tugas pokok melaksnakan sebagian tugas dinas lingkup pengembangan pajak, retibusi dan pendapatan lain-lain, yang mempunyai tugas : a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pengebangan Pendapatan Dinas b. Penyusunan bahan teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain c. pelaksaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya d. penghitungan potensi pajak dan retribusi daerah e. pelaksanaan monitorig, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pengembangan pendapatan daerah f. pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya Bidang Pengembangan Pendataan Daerah Membawahi beberapa beberapa seksi a. Seksi Pengembanga Pajak Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah lingkup pengembangan pajak.

b. Seksi Pengembangan Retribusi Mempunyai tugas Pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah lingkup pengembangan pendapatan retribusi. c. Seksi Pengembangan pendapatan Lain Lain Mempunyai tugas Pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah lingkup pengembangan pendapatan lain-lain. 7. Unit PelaksanaTeknis (UPT) 8. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melaksanakan tugas Dinas Pendapatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri darisejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahlian 2. Setiap kelompok tersebut di pimpin oleh seorang tenaga fungsional senior D. Gambaran Umum Pegawai/Karyawan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Gambaran umum pegawai/karyawan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Honor dan Pegawai Outsourcing dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut :

Tabel I REKAPITULASI PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN BULAN APRIL 2011 No. Bagian/ Bidang/ Bendahara/ UPT/ Security Jumlah 1. Sekretariat, terdiri dari: 74 Orang Kepala Dinas 1 Orang Bagian Umum/Keuangan/Penyusunan Program 38 Orang Bendahara Penerimaan/Pengeluaran 19 Orang Penyimpan Barang Berharga Penyimpan Barang dan Pengurus Barang 16 Orang 2. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah 18 Orang 3. Bidang Penagihan 41 Orang 4. Bidang Pendataan dan Penetapan (DATAP) 76 Orang 5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan (BHP) 82 Orang 6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) 15 Orang 7. Outsourcing 230 Orang Jumlah PNS / Pegawai Honor 551 Orang Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Keterangan: Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 264 Orang TNI yang dikaryakan : 1 Orang

Pegawai Honor : 56 Orang Pegawai Outsourcing : 230 Orang + Jumlah : 551 Orang Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa kantor Dinas Pendapatan Daerah mempunyai gambaran umum pegawai sebagai berikut : 74 orang di bagian sekretariat yang terdiri dari: 1 orang kepala dispenda, 38 orang Bagian Umum/Keuangan/Penyusunan Program 19 orang bendahara penerimaan / pengeluaran, 16 orang penyimpan barang berharga dan penyimpan barang dan pengurus barang, 18 orang bidang pengembangan pendapatan daerah, 41 orang bidang penagihan, 76 orang bidang pendataan dan penetapan ( DATAP ),82 orang bidang bagi hasil pendapatan (BHP), 15 orang unit pelaksana teknis (UPT), orang hansip yang diperbantukan, 230 0rang pegawai outsourcing, untuk pegawai honor sebanyak 12 orang di bagian sekretariat yang terdiri dari 1 orang di bagian bendahara, 2 orang di bagian penyimpan barang berharga sekaligus penyimpan barang dan pengurus barang, 4 orang dibidang pengembangan pendapatan daerah, 3 orang dibidang penagihan, 14 orang dibidang bagi hasil pendapatan, 15 orang di security, selain itu fungsi 1 orang TNI yang dikaryakan untuk membantu dalam penagihan pajak terhadap wajib pajak. Tabel II Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

Golongan Golongan IV/a Golongan III/d Golongan III/c Golongan III/b Golongan III/a Golongan II/d Golongan II/c Golongan II/ b Golongan II/a Jumlah 3 Orang 38 Orang 38 Orang 64 Orang 59 Orang 9 Orang 16 Orang 3 Orang 34 Orang Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan BAB III