TUGAS AKHIR SISTEM PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA CV. SERBA JADI COCOA ABDYA OLEH THEO MARCEL EDWARD PURBA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah dana untuk perolehannya juga cukup besar, dan pembuatannya

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB I PENDAHULUAN. dari benda bergerak dan benda tidak bergerak baik yang berwujud maupun yang

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN (UPB) SUMBAGUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT INALUM-POWER PLANT

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

AKUNTANSI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dan sifatnya relatif permanen. Aset tetap memiliki masa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI)

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi yang diserahkani tugas untuk melaksanakan tujuan tersebut dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat

BAB III PEMBAHASAN. a. Mempunyai masa manfaat, atau umur ekonomis lebih dari satu tahun.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasa. Menurut PSAK No.16 (2004:5) aktiva tetap adalah : Aktiva berwujud yang

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERDASARKAN PSAK 16 PADA YAYASAN BARUNAWATI BIRU SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB I PENDAHULUAN. rugi laba. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap dalam

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) MEDAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

Transkripsi:

TUGAS AKHIR SISTEM PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA CV. SERBA JADI COCOA ABDYA OLEH THEO MARCEL EDWARD PURBA 142102097 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI& BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR NAMA : THEO MARCEL EDWARD PURBA N I M : 142102097 PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA CV. SERBA JADI COCOA ABDYA Tanggal,.2017 Dosen Pembimbing Drs. Sucipto, M.M., Ak. NIP. 195110251982031001 Tanggal,..2017 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak. NIP. 6805011995022001 Tanggal,..2017 Dekan Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. NIP. 195806021988031001 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR NAMA : THEO MARCEL EDWARD PURBA N I M : 142102097 PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA CV. SERBA JADI COCOA ABDYA Medan,..2017 Penulis Theo M. Edward Purba NIM. 142102097 3

KATA PENGANTAR Puji dan syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah rahmat dan kasihnya dapat diselesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar pada program studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang sebesar-besarnya, diharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif dan membangun dari semua pihak, demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, banyak didapatkan bimbingan, bantuan, dukungan serta masukan dari berbagai pihak, diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi. 2. Ibu Mutia Ismail S.E., M.M., Ak., selaku Ketua Program Studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi. 3. Bapak Abdillah Arif Nasution, S.E., M.Si., Ak., selaku Sekretaris Program Studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. i

4. Bapak Drs. Sucipto, M.M., Ak., selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dan sabar dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Bapak Adnan Johan selaku direktur CV. Serba Jadi Cocoa Abdya yang telah bersedia memberikan data dan segala yang diperlukan kepada penulis. 6. Yang teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta, Bapak Drs. Antonius M. Purba, MSi dan Ibu Dra. Maria M. Saragih yang dengan penuh kesabaran telah membesarkan saya, tidak pernah lelah dan bosan dalam mendidik dan selalu mendoakan penulis disetiap kesempatan yang ada. Beserta kakak perempuan saya Grace Deciantha Chrisma Ayu Purba, S.E., yang selalu memberikan bantuan dan masukan dengan sukarela. 7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2014 D-III Akuntansi. Terutama buat sekelompok manusia-manusia planet lain yang terdiri dari beberapa ekor yakni : Salomo, Jakob, Citra, Nana, Fira, Roy, Putra, Widya (fake), Dean, Danu, M. Faris dan Rizky. Terima kasih atas masa-masa perjuangan bersama menempuh ilmu. Suka duka yang telah kita jalani bersama selama 3 tahun ini, semoga menjadi kenangan indah di masa depan nanti. 8. Sahabat-sahabat sekongkow yang telah senantiasa menemani setiap jam kebersamaan dalam secangkir kopi. ii

9. Buat satu perempuan tangguh Purnama M. Sagala, yang selalu menemani penulis, yang turut membantu memberikan masukan dan bantuan kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih banyak. Demikianlah Tugas Akhir ini disusun dengan segala keterbatasan, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Medan, 2017 Penulis, Theo M. Edward Purba NIM. 142102097 iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......... i DAFTAR ISI...... iv DAFTAR TABEL....... vi DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........ 1 B. Perumusan Masalah...... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..... 3 D. Sistematika Penelitian...... 5 BAB II CV. SERBA JADI COCOA ABDYA A. Sejarah Perusahaan........ 7 B. Struktur Organisasi........ 8 C. Persekutuan CV. Serba Jadi Cocoa Abdya....... 9 D. Uraian Tugas..... 10 BAB III TOPIK PENELITIAN A. SPI Aktiva Tetap pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya... 15 B. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap... 15 C. Cara Perolehan dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap........ 18 iv

D. Penggantian Aktiva Tetap....... 22 E. Pengeluaran yang Berhubungan dengan Aktiva Tetap.......23 F. Sistem Pengawasan Intern Aktiva tetap......25 1. Pengawasan Intern terhadap Jenis Jenis Aktiva Tetap...... 28 2. Pengawasan Intern dalam Perolehan, Penghapusan, dan Penjualan Aktiva Tetap.... 28 3. Pengawasan Intern Terhadap Perbaikan Aktiva Tetap yang Rusak... 30 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan.... 32 B. Saran.... 33 DAFTAR PUSTAKA...34 LAMPIRAN...35 v

DAFTAR TABEL NOMOR JUDUL HALAMAN 1.1 Tabel Jadwal Penelitian Tugas Akhir 5 vi

DAFTAR GAMBAR NOMOR JUDUL HALAMAN 2.1 Gambar Struktur Organisasi CV. Serba Jadi Cocoa Abdya 10 vii

DAFTAR LAMPIRAN NOMOR JUDUL HALAMAN L-1 NOTES CV. SERBA JADI COCOA ABDYA 36 PER AUDIT 31 DESEMBER 2016 L-2 WORKING PAPER CV. SERBA JADI 37 COCOA ABDYA PER AUDIT 2016 L-3 WORKING PAPER CV. SERBA JADI 39 COCOA ABDYA PER AUDIT 2016 L-4 SURAT IZIN RESEARCH 42 viii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan jasa, maupun perusahaan dagang tentu memiliki aktiva tetap. Perkiraan aktiva tetap merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam neraca yang sifatnya permanen dan dapat digunakan terus-menerus dalam proses produksi, selama taksiran umur ekonomis aktiva tersebut. Di dalam era perkembangan ekonomi globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar dan tingkat persaingan semakin tajam sejalan dengan perkembangan dunia usaha sampai saat ini. Dalam masing-masing bidangnya menghadapi persaingan dunia usaha tersebut, pihak manajemen dari tiap perusahaan dituntut untuk mampu mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaannya secara efektif dan optimal serta efisien guna memperoleh laba yang optimal pula. Laba yang optimal akan berhasil diperoleh jika didukung dengan suatu alat perencanaa dan pengawasan yang tepat dari pihak manajemen. Sistem merupakan serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri dari subsistem yang mendukung sistem yang lebih besar. Jadi dapat dikatakan sistem pengawasan merupakan salah satu serangkaian fungsi manajemen yang saling terkait, karena dengan adanya pengawasan yang baik dalam suatu perusahaan maka 1

suatu kegiatan akan berjalan dengan baik pula dan akan menciptakan suatu usaha yang efektif, efisien, dan optimal. Efektivitas sistem pengawasan ditentukan oleh beberapa unsur, seperti struktur organisasi, prosedur kerja, rencana kerja yang baik, disamping itu juga pencatatan dan pelaporannya. Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan perusahaan adalah pengawasan aktiva tetap. Aktiva tetap perolehannya digunakan dalam kegiatan perusahaan dan bukan untuk diperjualbelikan dalam kegiatan normal perusahaan. Kegiatan operasional perusahaan tidak dapat berjalan lancar tanpa aktiva tetap. Sedangkan pengeluaran untuk aktiva tetap harus merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material bagi perusahaan. Persetujuan untuk pengeluaran aktiva tetap biasanya dilakukan oleh berbagai tingkat manajemen, tergantung pada jenis dan harga aktiva tetap yang bersangkutan. Sistem pengawasan intern merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan, Sebagai perusahaan khusus yang bergerak di bidang produksi dan dagang, maka CV Serba Jadi Cocoa Abdya juga memiliki berbagai macam aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan, dan harta berwujud lainnya yang mempunyai nilai kerja yang relatif tinggi. Perusahaan tidak akan beroperasi tanpa aktiva tersebut. Fungsi pengawasan terhadap aktiva tetap harus dapat dijalankan dengan baik, guna menghindari terjadinya penggelapan terhadap aktiva tetap yang akan merugikan perusahaan. 2

Oleh karena alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas, maka paper ini adalah : PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA CV. SERBA JADI COCOA ABDYA B. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini sesuai dengan judul dan lokasi penelitian adalah 1. Apakah pengawasan intern aktiva tetap pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya sudah dijalankan dengan baik? 2. Apakah penggantian aktiva tetap yang rusak atau tidak layak pakai sudah dilakukan secara tepat? 3. Apakah pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap sudah dilakukan dengan benar? C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Suatu penelitian pada umunya dilaksanakan untuk menghasilkan atau memenuhi beberapa tujuan yang hendak dicapai. Agar penelitian ini menggambarkan keadaaan yang sebenarnya maka, perlu dibatasi pembahasannya agar lebih terarah, sehingga tujuan penelitian dapat sejalan dan konsisten dengan judul permasalahan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah : 3

a. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan pengawasan intern aktiva tetap pada perusahaan CV. Serba Jadi Cocoa Abdya. b. Untuk mengetahui langkah-langkah yang sudah diambil perusahaan dalam melakukan pengendalian intern. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terdiri dari : a. Bagi Penulis Penulis berharap bahwa dalam penelitian ini, dapat belajar secara langsung mengenai suatu perusahaan dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap aktiva tetap dan dapat menambah ilmu pengetahuan, serta dapat membandingkan antara teori yang didapat dari perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya. b. Bagi Perusahaan Walaupun penulis belum berpengalaman secara langsung dalam suatu perusahaan, tetapi penulis berharap melalui penulisan laporan ini dapat dijadikan suatu bahan masukan bagi perusahaan dalam menjalankan pengawasan intern aktiva tetap perusahaan. c. Bagi Pembaca Penulis berharap hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuannya dan juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan junior dalam pembuatan paper atau dalam penelitiannya pada tahun-tahun mendatang. 4

D. SISTEMATIKA PENELITIAN Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mempunyai sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian. 1. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dilakukan saat penulis melakukan magang di Kantor Akuntan Publik Erwin & Zikri dalam kegiatan tugas kerja lapangan. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan yang sudah diberikan dalam proses magang. Kegiatan dimulai dari persiapan melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Tugas Akhir Persiapan Kegiatan April - Mei 2017 Minggu Ke 1-3 4-6 7-8 Pengumpulan Data Penulisan Laporan 2. Laporan Penelitian Penulis membuat suatu perincian sederhana tentang isi dari masing-masing bab dalam tugas akhir ini yang disusun secara sistematis, sehingga uraian dapat lebih terarah. Agar hal ini dapat dicapai, maka pokok pembahasan dalam empat bab yaitu : 5

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai latar belakang, permasalahan, maksud dan tujuan penelilitian, metode penelitian, serta sistematika penelitian. BAB II : PROFIL CV. SERBA JADI COCOA ABDYA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pada perusahaan, antara lain sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, struktur modal atau kepemilikan perusahaan, dan uraian tugas. BAB III : TOPIK PENELITIAN Pada bab ini penulis akan mencoba menganalisis dan mengevaluasi data yang telah diperoleh dan dikumpulkan dari penelitian pada perusahaan, antara lain penggolongan aktiva tetap, perolehan aktiva tetap, pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap, penggantian aktiva tetap dan sistem pengawasan intern aktiva tetap pada perusahaan tersebut. BAB IV : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan kesimpulan menurut penulis berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan juga beberapa saran dari penulis. 6

BAB II CV. SERBA JADI COCOA ABDYA A. SEJARAH PERUSAHAAN CV Serba Jadi Cocoa Abdya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha dagang dan produksi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 01 Juli 2010. Perusahaan ini merupakan perusahan yang sudah menjadi turun temurun beroperasi. Bapak Adnan Johan sebagai direktur perusahaan ini telah menjalankan usaha ini kurang lebih dari 10 tahun sebelum perusahaan ini dibentuk menjadi sebuah persekutuan komanditer pada tanggal 01 Juli 2010. Perusahaan ini berkedudukan di Kabupaten Aceh Barat daya, Kecamatan Blang Pidie, Desa Seunaloh, sesuai Akta Pendirian No. 01 yang dibuat dihadapan Muhammad Dirwan, SH, Sp.N, notaris di Kabupaten Aceh Barat Daya. Sesuai dengan Akta tersebut, maksud dan tujuan pendirian perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, perkebunan, pertanian, perencanaan bangunan, perbengkelan, industri, pemukiman dan perumahan, arsitektur pertamanan, serta pengadaan barang dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut telah dilaksanakan kegiatan usaha perdagangan hasil bumi berupa pinang, cokelat, rempahrempah, pinang rebus dan komoditas lainnya. Lokasi kantor pusat dan gudang dari CV Serba Jadi Cocoa Abdya adalah di Jalan Binjai Km 13,8 Medan Sumatera Utara serta 2 unit cabang di Jln. Keude Pantee Kec. Blangpidie-Meulaboh Ds. Seunaloh. 7

Visi CV. Serba Jadi Cocoa Abdya Adalah sebagai penyedia hasil bumi rempah-rempah global yang fokus pada pertumbuhan kelanjutan dan penyediaan bahan baku. Misi CV. Serba Jadi Cocoa Abdya Adalah memenuhi kebutuhan bahan baku pelanggan berupa hasil bumi terbaik dengan semangat dan integritas yang tinggi, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan baik secara ekonomi dan lingkungan. B. Struktur Organisasi CV. Serba Jadi Cocoa Abdya Dalam menjalankan perusahaan pada umumnya diperlukan struktur organisasi. Struktur ini yang menjadi dasar pembagian tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, sehingga tercipta suatu kerjasama yang baik dalam pencapaian tujuan organisasi. Tanpa adanya struktur organisasi yang baik maka tujuan perusahaan akan sulit dicapai. Struktur organisasi perusahaan ini disajikan pada Gambar 2.1 di halaman berikut. 8

Gambar 2.1 DIREKTUR SEKRETARIS WAKIL DIREKTUR MANAGER CABANG DVISI PERDAGANGAN DIVISI KEUANGAN DIVISI PRODUKSI DIVISI PENGIRIMAN 1. PEMBELIAN 2. PENJUALAN 1. AKUNTANSI 2. KASIR 3. ADMINISTRASI 1. UNIT GUDANG 1. UNIT PENGIRIMAN C. Persekutuan CV. Serba Jadi Cocoa Abdya Sesuai Akta Pendirian CV. Serba Jadi Cocoa Abdya No. 1 pada tanggal 1 Juli 2010 telah ditunjuk dan diangkat pengurus perusahaan : Direktur Wakil Direktur : Adnan Johan : Misbah. AJ CV. Serba Jadi Cocoa Abdya didirikan pada tanggal 1 Juli 2010 di Blang Pidie, Aceh Barat Daya, dan pemiliknya terdiri dari : Pesero yang menjalankan usaha : Adnan Johan & Misbah AJ Pesero komanditer : Ny. Zaitunis 9

Jumlah modal perusahaan tidak ditetapkan di dalam akte pendirian, namun di dalam akte dikatakan bahwa modal tidak saja berbentuk uang tetapi juga benda, tenaga dan kecakapan yang digunakan untuk kepentingan perusahaan. Jumlah seluruh tenaga kerja di perusahaan ini adalah 12 orang. D. Uraian Tugas CV. Serba Jadi Cocoa Abdya memiliki pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing, yaitu : 1. Direktur Tugas dari direktur adalah memberikan saran-saran dan masukan yang berarti kepada manajer dan mengawasi jalannya aktifitas perusahaan secara keseluruhan. 2. Manajer Bertanggung jawab kepada direktur, membina hubungan kerja yang baik dengan koordinasi optimum dan berkelanjutan baik ke atas maupun ke bawah, berkonsultasi dengan direktur tentang segala kebijakan dan memecahkan masalah-masalah yang timbul pada tugastugas operasi yang diselesaikan dengan tuntas, memimpin dan mengawasi seluruh tugas operasional yang dilaksanakan oleh masingmasing departemen. 3. Manajer Cabang Manajer cabang bertugas : a) Mewakili Direksi Pusat menjalankan perusahaan cabang tersebut. 10

b) Memberikan laporan kemajuan cabang kepada Direksi Pusat termasuk keuangannya. c) Menjalankan program perusahaan untuk cabang tersebut atau mengejar target. 4. Sekretaris Bertanggung jawab kepada Direktur, memberikan pelayanan kesekretariatan kepada para personil perusahaan maupun kepada pihak luar yang memiliki kepentingan secara keseluruhan. 5. Divisi Perdagangan Divisi perdagangan ini dibagi menjadi 2, yakni : a. Bagian Pembelian Bagian pembelian terdiri dari trading, lokal, dan internasional. 1) Trading melakukan pembelian barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, misalnya karung, tali, plastic, benang, serokan, dsb. 2) Lokal bertugas untuk menentukan segala keperluan yang dibutuhkan oleh kantor dan disamping itu ada juga yang ditugaskan untuk membeli bahan baku atau rempah-rempah dari lokal yakni dari para petani atau pemborong untuk diproduksi dan selanjutnya akan diekspor. 3) Internasional bertugas untuk menentukan pembelian coklat, kayu manis, dsb yang akan diekspor dengan mengadakan kontrak penawaran sebelumnya kepada pihak ketiga yang memesan atau konsumen. 11

b. Bagian Penjualan Bagian penjualan terdiri dari lokal dan internasional. 1) Lokal bertugas melakukan penjualan rempah-rempah lokal di dalam negeri. 2) Internasional melakukan penjualan rempah-rempah di luar negeri, yang disebut ekspor, yang pembayarannya dilakukan dengan Letter of Credit pada bank yang sudah ditentukan. Penjualan ke luar negeri sudah dilakukan ke beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. 6. Divisi Keuangan Bagian ini bertugas mengawasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan bagian penjualan dan bagian pembelian. Bagian umum ini adalah bagian yang sangat penting dan berpengaruh. Bagian umum ini memiliki 3 bagian, yakni : 1) Akuntan bertugas menginput, membuat laporan harian, membuat neraca dan membuat buku besar. 2) Kasir bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran keuangan, bertanggung jawab atas administrasi keuangan. 3) Administrasi bertugas untuk memeriksa segala bukti-bukti transaksi yang sudah dibeli, kemudian pembayaran dilakukan dengan giro jika jumlah hutang terlalu banyak, dan sebaliknya jika hutang tidak terlalu banyak pembayaran dilakukan secara tunai. 12

7. Divisi Transportasi Bertugas untuk mengirimkan pesanan konsumen, baik di dalam kota maupun luar kota dan kegiatan eksport atau import. 13

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Sistem Pengawasan Internt Aktiva Tetap Pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya Dalam Bab III ini akan dibahas sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan CV. Serba Jadi Cocoa Abdya. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan diperoleh dari lapangan pada saat menjalani proses kegiatan magang di Kantor Akuntan Publik Erwin & Zikri, maka pada bab ini akan dianalisa dan dievaluasi objek penelitian dari segi sistem pengawasan intern aktiva tetap. B. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Agar dapat mengetahui kriteria maupun ciri-ciri suatu aktiva tetap, maka perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian serta penjelasan mengenai aktiva tetap. Perusahaan mengartikan aktiva tetap sebagai harta yang dikuasai oleh perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan untuk kegiatan perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual. Menurut Warren (2005; 132), aktiva tetap adalah aktiva tetap jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal. 14

Menurut Mulyadi (1998; 87), aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa pengertian aktiva tetap menurut perusahaan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang mendefinisikan aktiva tetap sebagai harta yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya pernyataan dari Warren (2005:132) mengenai definisi aktiva tetap dan juga didukung dengan adanya pernyataan dari Mulyadi (1998; 87). Dari pengertian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa aktiva tetap mempunyai tiga sifat utama, yaitu: a. memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, b. digunakan dalam rangka kegiatan normal perusahaan, dan c. tidak dimaksudkan untuk dijual. 2. Penggolongan Aktiva Tetap Menurut Mulyadi (1998; 90), aktiva tetap dalam perusahaan umumnya digolongkan sebagai berikut : a. tanah dan perbaikan tanah, b. gedung dan perbaikan gedung, c. mesin, d. mebel, dan e. kendaraan. Penggolongan aktiva tetap juga dapat dilihat dari segi disusutkan atau tidak, biasanya dicirikan dengan ada atau tidaknya penurunan dari nilai aktiva 15

tersebut. Penyusutan terhadap harga perolehan dilakukan apabila aktiva tetap mengalami penurunan nilai selama masa manfaat. Penggolongan aktiva tetap dari segi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu aktiva tetap yang dapat disusutkan (Depreciated Plant Assets) dan aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan (Undepreciated Plant Assets). a. Aktiva Tetap yang Dapat Disusutkan (Depreciated Plant Assets) Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable) dari suatu aktiva tetap harus dialokasi secara sistematis sepanjang masa manfaatnya. Contohnya bangunan, peralatan, mesin, inventaris, dan kendaraan. b. Aktiva Tetap yang Tidak Dapat Disusutkan (Undpreciated Plant Assets) Aktiva tetap yang tidak dapat disusustkan adalah tanah. Tanah memiliki usia yang tidak terbatas, sehingga tidak dapat disusutkan. CV. Serba Jadi Cocoa Abdya menggolongkan jenis aktiva tetap ke dalam lima golongan, yakni : a. tanah, b. bangunan, c. kendaraan, d. mesin dan peralatan, dan e. sarana dan prasarana. C. Cara Perolehan dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Perolehan aktiva tetap menurut Skousen (2005; 156.6) ada 6 cara, yakni : a) pembelian berdasarkan kontrak pembayaran ditangguhkan, b) perolehan melalui lease modal, c) perolehan melalui penukaran aktiva non-moneter, d) perolehan melalui penerbitan sekuritas, 16

e) perolehan dengan membangun sendiri, dan f) perolehan dari pemberian atau penemuan. Sedangkan menurut Mulyadi (1998; 95) yang menjelaskan bahwa perolehan aktiva tetap terdiri dari tiga cara, yaitu : a) pembelian, b) pembangunan sendiri, dan c) sumbangan. Dalam mencatat perolehan aktiva tetap dirumuskan dalam Standar Akuntansi Keuangan, yaitu : Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga dasar yang layak dengan mengkreditkan perkiraan modal donasi atau sumbangan. (Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, 1994: 16). Menurut PSAK 17, penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk satu periode akuntansi dibebankan ke pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode penyusutan terdiri dari : a. Berdasarkan Waktu Metode penyusutan berdasarkan waktu terdiri dari dua metode, yakni : 1) Metode garis lurus (straight line method). 2) Metode pembebanan yang menurun (declining expense method). b. Berdasarkan Penggunaan Metode penyusutan berdasarkan penggunaan terdiri dari dua metode, yakni : 1) Metode jam jasa (service hours method). 2) Metode jumlah unit produksi (productive output method). 17

c. Berdasarkan Kriteria Lainnya Metode penyusutan berdasarkan kriteria lainnya terdiri dari tiga metode, yakni : 1) Metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite method). 2) Metode anuitas (annuity method). 3) Sistem persediaan (inventory system). 1. Cara Perolehan Aktiva Tetap Suatu aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Perolehan aktiva tetap CV. Serba Jadi Cocoa Abdya dilakukan dengan dua cara, yakni : a. Pembelian Dalam hal pembelian aktiva tetap, nilai aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehan (cost) yaitu harga beli termasuk semua biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap digunakan. Jurnal dalam pencatatan aktiva tetap dengan cara pembelian adalah : Aktiva tetap xxxx Kas xxxx b. Membangun Sendiri Aktiva tetap yang dibangun sendiri nilainya dicatat sebesar seluruh nilai bahan atau peralatan yang digunakan, biaya pengerjaan, serta alokasi biaya-biaya lainnya yang terkait dengan pembuatan aktiva tersebut. 18

Jurnal dalam pencatatan aktiva tetap yang diperoleh dengan membangun sendiri adalah : Aktiva tetap xxxx Kas xxxx c. Diperoleh Dari Sumbangan atau Donasi Aktiva tetap dapat juga bersumber dari pemberian atau donasi dari pihak ketiga yang ikut mengambil saham dalam perusahaan. Jurnal dalam pencatatan aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan adalah : Aktiva tetap xxxx Modal sumbangan xxxx Perolehan aktiva tetap pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya sudah dilakukan dengan benar yaitu dengan cara pembelian, membangun sendiri, dan diperoleh dari sumbangan, begitu dengan jurnal pencatatan aktiva tetapnya. Terdapat sedikit perbedaan dalam cara perolehan aktiva tetap menurut Skousen (2005; 156.6), karena CV. Serba Jadi Cocoa Abdya hanya melakukan tiga cara perolehan aktiva tetapnya. Hal ini didukung dengan pernyataan oleh Mulyadi (1998; 95) yang menjelaskan mengenai perolehan aktiva tetap yang terdiri dari tiga cara yaitu pembelian, pembangunan sendiri, dan sumbangan. 2. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal 19

ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari waktu ke waktu. Perhitungan penyusutan yang dilakukan oleh CV. Serba Jadi Cocoa Abdya terhadap seluruh aktiva tetapnya adalah dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Hal ini dikarenakan selain perhitungan mudah, metode garis lurus juga merupakan metode perhitungan yang paling sederhana, karena metode ini menghasilkan biaya secara wajar dalam penggunaan aktiva. Jika suatu aktiva tidak digunakan setahun penuh, maka tahunnya disesuaikan menurut lamanya pemakaian. Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang layak ke beban perodik, jika pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dari pemakaian itu sama setiap periodenya. Samanya penyusutan aktiva tersebut tiap periodenya mempermudah pemegang saham melihat penyusutan di laporan keuangan. Nilai sisa dianggap Rp. 0 dan perhitungan beban penyusutan ditetapkan dari biaya perolehan historisnya. Berikut uraian penyusutan aktiva tetap CV. Serba Jadi Cocoa Abdya. Aset tetap diakui sebesar harga perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Semua aktiva, kecuali tanah, disusutkan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Kebijakan penyusutan aktiva tetap adalah sebagai berikut : I. Bukan Bangunan Masa manfaat Penyusutan Kelompok 1 4 Tahun 25 % Kelompok 2 8 Tahun 12,5 % 20

Kelompok 3 16 Tahun 6,25% Kelompok 4 20 Tahun 5 % II. Bangunan Masa manfaat Penyusutan Permanen 20 Tahun 5 % Penggunaan metode penyusutan pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yaitu dengan menggunakan salah satu metode penyusutan yang ada, yaitu dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Hal ini juga dibuktikan dengan pernyataan Warren (2005: 89), yang menyebutkan metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahunnya sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. D. Penggantian Aktiva Tetap Menurut pernyataan Warren (2005: 178.8) tentang penarikan aktiva tetap (retirement) dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni : a) dengan cara dibuang, b) dengan cara dijual, dan c) dengan cara ditukar dengan aktiva lain. CV. Serba Jadi Cocoa Abdya sudah melakukan penggantian aktiva tetap dengan 3 cara, yaitu : 1. Dengan Cara Dibuang Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu dan nilai pasar. 21

2. Dengan Cara Dijual Aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dijual. Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait penggantian aktiva tetap dikarenakan aktiva tetap tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. 3. Dengan Cara Ditukar dengan Aktiva Lain Keuntungan dari pertukaran ini yakni jika nilai tukar tambah melebihi nilai buku aktiva lama yang ditukarkan dan tidak ada keuntungan yang diakui, maka biaya atau harga pokok yang dicatat untuk aktiva tetap baru dapat ditentukan dengan salah satu dari cara berikut : a) Biaya aktiva baru = Harga aktiva baru Keuntungan yang tidak diakui b) Biaya aktiva baru = Harga aktiva baru + Keuntungan yang tidak diakui Keuntungan pertukaran aktiva tetap yang sama tidak diakui untuk pelaporan keuangan dan untuk tujuan pajak penghasilan federal. Kerugian dari pertukaran ini yakni aktiva tetap sejenis utuk tujuan pelaporan keuangan diakui jika nilai tukar tambah lebih rendah dari nilai buku peralatan lama. Apabila terjadi kerugian, biaya yang dicatat untuk aktiva baru adalah harga pasar aktiva tersebut. E. Pengeluaran Yang Berhubungan dengan Aktiva Tetap Pemakaian aktiva tetap dalam operasi perusahaan sehari-hari selalu memerlukan biaya untuk mempertahankan produktivitasnya. Biaya yang 22

dikeluarkan ini ada yang sifatnya dapat meningkatkan daya guna dan ada yang memperpanjang masa manfaat aktiva tetap tersebut. Standar Akuntansi Keuangan memberikan pedoman bahwa : Pengeluaran selama penggunanaan aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang berkemungkinan besar memberi manfaat keekonomisan di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi (standar kinerja), harus tambah pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan, artinya pengeluaran untuk menambah nilai perolehan aktiva. (Ikatan Akuntan Indonesia, SAK, 2002: 16.7) Aktiva tetap akan mengalami perbaikan atau pertambahan hal-hal yang perlu agar aktiva tetap dapat dipergunakan dengan baik selama masa penggunaan aktiva tetap dalam operasi perusahaan. Oleh karena itu terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang meliputi biaya perawatan maupun biaya-biaya lain yang dapat menambah kegunaan dan kemampuan aktiva tetap tersebut. Dalam perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran -pengeluaran itu selama pemakaian aktiva tetap dapat digolongkan menjadi dua yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. 1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening aktiva (dikapitalisasi). 2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), yaitu pengeluaranpengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.oleh karena itu pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening biaya. 23

Pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya, segala pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap akan dicatat sebagai biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk aktiva tetap antara lain biaya pemeliharaan dan biaya perbaikan, misalnya biaya perbaikan mesin, biaya perbaikan gedung, dan biaya lainnya. Biaya pemeliharaan dicatat sebagai pengeluaran yang dibebankan untuk setiap periode berjalan. Biaya perbaikan yang bernilai kecil akan dikapitalisir ke dalam biaya pemeliharaan aktiva. Perusahaan mencatat jumlah biaya pemeliharaan tersebut, sehingga jumlahnya akan terlihat dalam laporan laba rugi perusahaan. Khusus untuk kendaraan berupa sepeda motor yang diperoleh dengan sewa guna, pengeluaran biaya perbaikan yang kurang dari Rp 50.000 ditanggung sendiri oleh pegawai sebagai pemilik atau pemakai, tetapi jika pengeluaran biaya perbaikan yang melebihi jumlah Rp 50.000 akan ditanggung oleh perusahaan. Biaya perbaikan yang bernilai cukup besar dan dapat memperpanjang umur teknis aktiva dicatat sebagai penambahan pada harga perolehan aktiva tersebut. Ini biasanya dilakukan pada inventaris berupa kendaraan karena nilainya cukup besar. F. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap Sistem pengawasan intern atau yang lebih dikenal dengan istilah pengendalian internal control merupakan prosedur-prosedur mekanis dalam pemeriksaan ketelitian data administrasi, misalnya mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal. Usaha ini dilakukan untuk 24

memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian tujuan dapat dipenuhi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari setiap kepala bagian perusahan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Sebuah perusahaan melakukan pengendalian atau pengawasan untuk memastikan mereka membuat kemajuan ke arah sasaran dan menggunakan sumber daya mereka secara efisien. Fungsi pengawasan ini dilakukan dengan mengukur kinerja dari setiap divisi perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Pengertian pengawasan menurut M. Nafarin adalah pengawasan (controlling) berarti mengevaluasi atau menilai terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu atau apabila terdapat penyimpangan yang merugikan. (M. Nafarin, 2000: 16). Pengawasan intern menurut perusahaan merupakan kebijakan spesifik yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sarana dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi. CV. Serba Jadi Cocoa Abdya mempunyai beberapa tujuan dari sistem pengawasan intern aktiva tetap, yaitu : 1. membatasi pengeluaran modal dalam limit yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan, 2. meningkatkan efektifitas penggunaan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas perusahaan, 3. menetapkan prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu aktiva tetap, 25

4. menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, dan 5. mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan membentuk cara yang paling menguntungkan untuk membiayai aktiva tetap. Oleh karena pengeluaran aktiva tetap merupakan jumlah pengeluaran yang besar bagi suatu perusahaan, maka pengawasan intern aktiva tetap ini adalah hal yang sangat penting. Pada dasarnya tujuan pengawasan intern adalah untuk mengamankan harta benda perusahaan, memperoleh data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha, serta mendorong kepatuhan terhadap kebijaksanaan pimpinan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka manajemen perlu mengadakan pengawasan intern yang baik. Bila pengawasan intern lemah maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan sangat besar. Namun bila pengawasan intern kuat atau baik kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan dapat diperkecil dan bila diketahui dapat diambil tindakan secara cepat. Tujuan pengawasan intern atas aktiva tetap adalah untuk memperoleh semaksimum mungkin efisiensi operasi dari uang yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Bila pengawasan intern aktiva tetap dapat dijalankan dengan baik, maka keamanan atas keberadaan aktiva tetap lebih terjamin. Pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan oleh CV. Serba Jadi Cocoa Abdya adalah : 1. Pengawasan Intern Terhadap Jenis-Jenis Aktiva Tetap Jenis aktiva tetap yang diawasi oleh perusahaan adalah : 26

a) Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Assets), yaitu berupa tanah, gedung atau bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan, sarana dan prasarana. b) Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Assets), yaitu sertifikat tanah dan surat berharga. 2. Pengawasan Intern Dalam Perolehan, Penghapusan, dan Penjualan Aktiva Tetap Dalam perolehan aktiva tetap, perusahaan membuat pengawasan intern untuk mengawasi perolehan aktiva tetap perusahaan agar tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan. Pengawasan yang dilakukan perusahaan dalam mengawasi perolehan aktiva tetapnya, adalah : a) Semua pengadaan barang inventaris harus seizing kantor pusat. b) Perusahaan membuat surat permintaan pengiriman barang kepada kantor pusat. c) Perusahaan mencatat tanggal penerimaan barang. d) Barang inventaris pengadaannya dilakukan oleh kantor pusat, dan harga perolehannya juga dicatat di kantor pusat, sedangkan barang inventaris yang diadakan sendiri, harga perolehannya dicatat oleh perusahaan atau cabang itu sendiri. e) Nilai atau harga perolehan aktiva tetap harus dilaporkan ke kantor pusat. Pengawasan intern yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan penghapusan aktiva tetapnya yaitu perusahaan membuat surat laporan pemakaian ke kantor pusat setelah periode lima tahun sejak pengoperasian. Jika kantor pusat menyatakan bahwa masa manfaat yang ditetapkan memang 27

telah habis, maka pencatatan akan beban penyusutan atas aktiva tersebut dihapuskan, sekalipun aktiva tesebut masih dapat digunakan. Hal ini dilakukan karena aktiva tetap yang telah habis disusutkan (full depreciation) tetapi masih dioperasikan, nilai penyusutannya telah nol sehingga taksiran harga atau nilai sisanya juga nol. Khusus untuk inventaris berupa kendaraan, penilaian kembali ini bisa dilakukan hingga dua atau tiga kali periode. Setelah itu, jika kantor pusat menganggap bahwa pemanfaatannya telah cukup dan telah perlu diadakan kendaraan baru, maka kantor pusat memberi wewenang kepada perusahaan untuk melelang kendaraan tersebut kepada pihak ketiga. Pengawasan yang dilakukan perusahaan dalam penjualan aktiva tetapnya adalah perusahaan harus membuat ayat jurnal, kemudian mencatat transaksi penjualan aktiva tetapnya agar transaksi penjualan jelas dan dapat mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan atas penjualan aktiva. Jika harga jual lebih tinggi dari nilai buku aktiva, maka transaksi tersebut menghasilkan laba. Jika harga jual lebih rendah dari nilai buku, maka transaksi tersebut menimbulkan kerugian. 3. Pengawasan Intern Terhadap Perbaikan Aktiva Tetap Yang Rusak Pengawasan intern terhadap perbaikan aktiva tetap yang rusak dilakukan perusahaan dengan cara melakukan perhitungan fisik persediaan aktiva tetap secara periodik dalam rangka memeriksa keakuratan catatan akuntansi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi aktiva tetap yang hilang, usang, rusak, atau menganggur atau tidak digunakan. Selain itu, aktiva tetap harus diinspeksi secara periodik dalam rangka menentukan kondisinya, apakah benar-benar telah rusak dan memerlukan perbaikan. Perbaikan 28

diserahkan pada pihak yang benar-benar ahli, sehingga aktiva tetap dapat diperbaiki dengan benar dan selama masa perbaikan harus selalu dilakukan pengawasan. Perusahaan mencatat jumlah biaya perbaikan, sehingga jumlahnya akan terlihat dalam Laporan Laba/Rugi Perusahaan. Dari ketiga tindakan yang telah diuraikan sebelumnya, CV. Serba Jadi Cocoa Abdya telah melaksanakan tiga jenis pengawasan, yaitu pengawasan administratif, pengawasan fisik dan pengawasan penggunaan. a. Pengawasan Administratif Pengawasan ini dilakukan dengan dua tujuan, yakni : 1) terkait atau berhubungan dengan masalah sistem dan prosedur penyelenggaraan investasi, 2) teknis atau materi inventaris, buku induk barang atau buku lainnya. b. Pengawasan Fisik Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan sekaligus keadaan fisik suatu aktiva tetap, apakah sesuai dengan catatan inventaris atau belum. Pengawasan ini dilakukan dengan mengawasi jumlah maupun kuantitas, sekaligus kualitas aktiva tetap yang sebenarnya. c. Pengawasan Penggunaan Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu barang atau inventaris sudah benar dalam penggunaannya. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan aspek efisiensi penggunaan. Pengawasan ini penting untuk menentukan nilai ekonomis aktiva tetap, seperti keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang-barang yang ada. 29

Dalam melakukan pengawasan suatu aktiva tetap, CV. Serba Jadi Cocoa Abdya juga melakukan pengawasan lain, diantaranya pengawasan dalam pengangsuran aktiva tetap (leasing), dan juga termasuk pengawasan dalam hal manajemen kepegawaian dengan menempatkan karyawan yang ahli pada bidangnya supaya tercipta suatu spesifikasi kerja yang baik dan dapat mencegah kerugian yang timbul akibat kecelakaan atau kebakaran yang merugikan perusahaan dan menjaga keberlangsungan perusahaan. Dengan demikian, berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dijalankan CV. Serba Jadi Cocoa Abdya sudah dijalankan dengan baik. 30

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian langsung ke CV. Serba Jadi Cocoa Abdya dan kemudian menganalisa dan mengevaluasi data yang telah diperoleh, maka dapat diambil suatu kesimpulan: 1. Sistem pengawasan intern aktiva tetap pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya sudah dijalankan dengan baik. 2. Penggantian aktiva tetap yang rusak atau tidak layak pakai sudah dilakukan dengan tepat, seperti dengan cara penghapusan, dijual, dan ditukar dengan aktiva lain. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak berfungsi lagi untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar. 3. Pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap sudah dilakukan dengan benar. Pengeluaran dicatat sebagai biaya pemeliharaan dan biaya perbaikan, seperti biaya perbaikan mesin, biaya perbaikan gedung, dan biaya lainnya. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka saran yang disampaikan untuk sistem pengawasan intern aktiva tetap pada CV. Serba Jadi Cocoa Abdya adalah: 1. Sistem pengawasan intern terhadap aktiva tetap yang dijalankan oleh perusahaan sebaiknya dipertahankan. Bila perlu disusun prosedur-prosedur 31

yang lebih efektif untuk memperkecil kesalahan maupun penyelewengan terhadap aktiva tetap. 2. Perusahaan perlu memperhatikan pergantian aktiva tetap yang rusak atau tidak layak pakai. Pergantian aktiva tetap tersebut dapat dilakukan dengan cara pencatatan terhadap aktiva tetap yang dihapus, dijual, atau ditukar dengan aktiva lain. 32

DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Edisi Ke Tiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 1998. Auditing, Cetakan Pertama, Buku Dua, Edisi Ke Lima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Marshall B. Romney, Paul J. Steinbart, 2015. Sistem Informasi Akuntansi, diterjemahkan oleh Kikin Sakinah Nur Safira, Novita Ousoasari, Edisi ke Tiga Belas, Penerbit Pearson Salemba Empat, Jakarta. Smith, Jay M, dan K. Fred Skousen, 2005. Akuntansi Intermediate, diterjemah oleh Alfonsus Sirait, Cetakan Kelima, Jilid 1, Edisi ke Sembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sugiono, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Penerbit CV Alfabeta, Bandung. Warren, Carl S, James M. Reeve, Philip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi, diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Edisi ke Dua Puluh Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 33

34