ANALISIS CUACA EKSTRIM DI BANDAR LAMPUNG (Studi Kasus Tanggal Maret 2018)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI DUSUN WAYARENG DESA MULYOSARI KEC.BUMI AGUNG KAB. LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 18 Februari 2018)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA (Studi Kasus Tanggal 29 Desember 2017)

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM DI KECAMATAN KRUI SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT LAMPUNG (Studi Kasus Tanggal 11 Oktober 2017)

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM (BANJIR) DI KEC.NGARAS KABUPATEN PESISIR BARAT (study kasus tgl 09 Nopember 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KECAMATAN PALAS LAMPUNG SELATAN (Studi Kasus Tanggal 27 September 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA PURWOSARI KEC.METRO UTARA KOTA METRO (Studi Kasus Tanggal 04 Januari 2018)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG(WATERSPOUT) DI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU (Studi Kasus Tanggal 23 Oktober 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT TANGGAL 02 NOVEMBER 2017 DI MEDAN DAN SEKITARNYA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTRIM DI SUMATERA BARAT MENGAKIBATKAN BANJIR DAN GENANGAN AIR DI KOTA PADANG TANGGAL 16 JUNI 2016

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

ANALISIS CUACA EKSTRIM TERKAIT KEJADIAN HUJAN LEBAT DAN BANJIR DI PULAU BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA - BELITUNG TANGGAL 11 MARET 2018

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DAN BANJIR DI BATAM, KEPULAUAN RIAU TANGGAL 14 NOVEMBER 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI PRAMBON SIDOARJO TANGGAL 02 APRIL 2018

ANALISIS CUACA EKSTREM LOMBOK NTB HUJAN LEBAT (CH mm) DI LOMBOK TENGAH 15 SEPTEMBER 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk

STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG

ANALISIS CUACA EKSTREM DI KOTA JAMBI DAN KAB MUARA JAMBI TANGGAL 24 FEBRUARI 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KEJADIAN KABUPATEN SEKADAU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 19 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN LEBAT DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH (21 APRIL 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

Analisis Hujan Lebat pada tanggal 7 Mei 2016 di Pekanbaru

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI PULAU BANGKA TANGGAL 07 FEBRUARI 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN PUTING BELIUNG DI ARJASA SUMENEP TANGGAL 03 APRIL mm Nihil

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BMKG BMKG I. INFORMASI KEJADIAN

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DAN GENANGAN AIR DI KECAMATAN TALAMAU, PASAMAN BARAT TANGGAL 26 NOVEMBER 2016

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI KENDARI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH (7 FEBRUARY 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI PEMALANG TANGGAL 01 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI RANTEPAO TANA TORAJA TANGGAL 16 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

TINJAUAN SECARA METEOROLOGI TERKAIT BENCANA BANJIR BANDANG SIBOLANGIT TANGGAL 15 MEI 2016

Analisis Kondisi Atmosfer Pada Saat Kejadian Banjir Bandang Tanggal 2 Mei 2015 Di Wilayah Kediri Nusa Tenggara Barat

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI SUKABUMI TANGGAL 03 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISA CUACA PADA SAAT KEJADIAN ROBOHNYA JEMBATAN DI PULAU BERHALA TANGGAL 7 JULI 2016

STASIUN METEOROLOGI KLAS I SERANG

ANALISA KEJADIAN HUJAN EKSTRIM DI MUSIM KEMARAU DI WILAYAH SIDOARJO DAN SEKITARNYA.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI SEKITAR BEDUGUL BALI TANGGAL 21 DESEMBER 2016

STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI TANGGAL 14 FEBRUARI 2017

ANALISA CUACA BANJIR DI ACEH UTARA TGL JANUARI 2016

IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI MANOKWARI TANGGAL 18 FEBRUARI Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS CUACA PADA SAAT KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN BUOL TANGGAL 26 JANUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN ES DI PACET MOJOKERTO TANGGAL 19 FEBRUARI 2018

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 14 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

LAPORAN KEJADIAN CUACA EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 08 APRIL 2009

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

ANALISA CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KEC. SUMBAWA DAN LABUHAN BADAS WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA (29 JANUARI 2017)

IDENTIFIKASI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH LHOKSUKON DAN ACEH TIMUR TANGGAL 25 MEI 2016

ANALISIS ANGIN KENCANG DI KOTA BIMA TANGGAL 08 NOVEMBER 2016

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI KAB. KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 11 NOVEMBER 2017

ANALISIS KONDISI ATMOSFER PADA KEJADIAN BANJIR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN (Studi kasus banjir, 27 dan 28 Agustus 2016) Abstrak

IDENTIFIKASI KEJADIAN BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE, TANGGAL 26 FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN ES DI DUSUN SORIUTU KECAMATAN MANGGALEWA KABUPATEN DOMPU ( TANGGAL 14 NOVEMBER 2016 )

ANALISIS KEJADIAN HUJAN DISERTAI ANGIN KENCANG DI WILAYAH KOTA PONTIANAK DAN SEKITARNYA KALIMANTAN BARAT TANGGAL 04 DESEMBER 2017

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

ANALISIS KONDISI CUACA DI WILAYAH GALELA, HALMAHERA UTARA TANGGAL 11 FEBRUARI 2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SASIUN METEOROLOGI MOPAH MERAUKE

Transkripsi:

ANALISIS CUACA EKSTRIM DI BANDAR LAMPUNG (Studi Kasus Tanggal 04-05 Maret 2018) Adi Saputra Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten II Bandar Lampung Email : adi.bmkgsorong7@gmail.com ABSTRAK Cuaca Ektrim Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan berdurasi 3-7 Jam di Bandar Lampung pada malam hingga pagi hari mengakibatkan dua rumah longsor di Perumahan Gedung Meneng Kec.Raja Basa Bandar Lampung, dan terjadi banjir setinggi lutut orang dewasa di Jalan Pramuka Kec.Kemiling. Berdasarkan informasi dari media online, bahwa hujan deras yang terjadi mulai pukul 23.00 Wib Minggu (04/2) hingga pagi hari, Sumber berita www.radarlampung.co.id. Dari analisis angin 3000 feet tanggal 04 Maret 2018 jam 00 dan 12 UTC, terlihat adanya gangguan cuaca skala regional (Shearline) di wilayah Lampung bagian barat dan selatan menyebabkan terjadinya perlambatan massa udara yang membawa uap air, sehingga terjadi pengangkatan massa udara ke lapisan atas yang membentuk awan-awan hujan. Dari data observasi Stamet Radin Inten II Lampung, terlihat perubahan cuaca mulai signifikan pada jam 16 UTC, dan puncaknya Hujan disertai petir tercatat pada jam 17 UTC hingga jam 01 UTC.Dari pantauan citra satelit menunjukan konsentrasi awan di Wilayah Lampung bagian Tengah dan Selatan sangat kuat, suhu puncak awan menunjukkan antara -65,0 0 C s.d -75,0 0 C termasuk jenis awan Cb yang sangat kuat dan menjulang tinggi. Analisis sounding yang diperoleh dari cross section didapat bahwa kondisi labilitas wilayah Bandar Lamapung dan sekitarnya sangat labil dan RH lapisan dari 850 s.d 500 mb sangat lembab berkisar antara 70%, artinya asupan energi untuk pembentukan awan Cb sangat mendukung. Kata kunci : Cuaca Ekstrem, Labilitas, Awan Cb, Banjir, Shearlines 1. PENDAHULUAN Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan berdurasi 3-7 Jam di Bandar Lampung pada malam hingga pagi hari mengakibatkan dua rumah longsor di Perumahan Gedung Meneng Kec.Raja Basa Bandar Lampung, dan terjadi banjir setinggi lutut orang dewasa di Jalan Pramuka Kec.Kemiling berutung tidak terjadi korban jiwa dalam kejadian tersebut hanya kerugian materil. Berdasarkan informasi dari media online, bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat terjadi mulai pukul 23.00 Wib hingga pagi hari, Sumber berita www.radarlampung.co.id. Faktor meteorologis berupa intensitas hujan, distribusi hujan dan durasi hujan sangat berperan terhadap peristiwa longsor dan banjir. Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Salah satu bentuk cuaca ekstrim adalah peristiwa hujan dengan intensitas lebat yang mengakibatkan banjir dan longsor. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis kondisi cuaca dan mengidentifikasi penyebab hujan ringan hingga lebat yang terjadi pada tanggal 04-05 Maret 2018 di wilayah Bandar Lampung. Hasil analisis diharapkan menjadi bahan informasi bagi masyarakat untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin timbul dari kejadian serupa di masa mendatang. 2. DATA DAN METODE Untuk menganalisis skala lokalnya dalam kejadian cuaca ekstrim di Bandar Lampung pada tanggal 04-05 Maret 2018, penulis menggunakan beberapa data, diantaranya ada data observasi dari Stamet Radin Inten II Lampung dan Data AWS online yang berada disekitar Bandar Lampung.

Kemudian data udara atas yang di cross section dari Stamet Cengkareng dan Stamet Fatmawati. Yang nanti akan diperoleh tingkat labilitas udara di atas wilayah Bandar Lampung. Tujuan analisis Labilitas udara adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat gangguan udara di atmosfer yang mempengaruhi massa udara sehingga berkembang menjadi awan Cb super kuat. Analisa ini dapat dilakukan bilamana ada data sounding yang didapat dari pelepasan transmiter yang berisi sensor suhu, kelembaban, tekanan dan angin dengan balon ke atmosfer. Dari data inilah dapat kita peroleh indek-indek labilitas. Seperti KO inddex, TT inddex, Lifting inddex, Sholwater inddex dan Rh perlapisan udara. Untuk menganalisis kondisi awannya, aplikasi SATAID Penulis gunakan dalam menganalisa kejadian cuaca ekstrim yaitu data Satelit Himawari 8 dengan kanal WV (Water Vavor) tanggal 04 Maret 2018 jam 12-23 UTC. Metode ini sudah lama dikembangkan oleh JMA (Jepang Meteorological Agents), dimana dengan software ini, dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan awan samapai tahap matang. Pada fungsi Measure terdapat beberapa tool seperti: (a) Brit, digunakan untuk mengetahui Reflektansi/ Temperatur Kanal, (b) Time, digunakan untuk membuat plot time series di satu titik,dan (c) Contour, digunakan untuk membuat kontur di wilayah tertentu Untuk analisis skala regionalnya, penulis menggunakan data angin 3000 feet jam 00 dan 12 UTC tanggal 04 Maret 2018. Data ini digunakan karena dapat mewakili kondisi cuaca skala meso (regional) yang berdampak pada gangguan cuaca skala lokal. Tujuan analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat gerakan dan aliran udara. Di daerah Tropik analisa medan angin perlu diperhatikan karena peubah ruang dan waktu cukup cepat. Dalam menganalisa medan angin biasanya kita membuat Streamline. Khusus pada peta sinoptik permukaan antara 20 0 LU dan 20 0 LS, analisa Isobar perlu diganti, dengan Streamline dengan pertimbangan kurang signifikan hubungan antara tekanan udara dan cuaca di sekitar Equator. Pola medan angin lebih memberikan informasi yang berkaitan dengan cuaca. Dalam menganalisa streamline akan kita temui titik simpang, anti siklon, siklon, low depression, eddy, Shear, trough, ridge, konvergen, dan divergen serta masih ada variasai-variasi streamline lainnya Sedangkan untuk melihat distribusi presipitasi dan frekuensi di sekitar wilayah kejadian cuaca ekstrim penulis menggunakan data peta spasial GSMaP. Data spasial presipitasi GSMap merupakan solusi bilamana tidak ada data pengamatan di tempat kejadian cuaca ekstrim. Adapun data yang penulis gunakan data tanggal 04 Maret 2018 dari jam 00 23 UTC. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data observasi di Stamet Radin Inten II Lampung pada tanggal 04 Maret 2018 dan data pos ARG dan AWS online didapat bahwa, perubahan cuaca mulai signifikan terjadi pada jam 16 UTC, dimana terdengar TS di areal bandara, dan awan Cb teramati, yang kemudian puncaknya terjadi pada jam 17 UTC, cuaca mulai turun hujan yang disertai petir hingga pagi hari. Untuk jelasnya lihat Tabel I dibawah ini. Tabel I. Data Observasi di Stamet Radin Inten II Lampung ARG TRIKORA = 59,6 mm/hari AWS ITERA = 42,8 mm/hari AWS STAMAR = 56,4 mm/hari

Dari data sounding cross section tanggal 04 Maret 2018 jam 12 UTC diketahui bahwa kondisi atmosfer sangat labil baik dari indek SI(-0,2), LI(-3,9), KO(-13,5), TT(43,6), KI(34,4) dan RH(70%) perlapisan sangat mendukung lihat gambar 1. KI LI SI TT Gambar 1. Hasil analisa Sounding dengan Raob 5.7 tgl 04 Maret 2018 jam 12 UTC Berdasarkan gambar 2 historis pertumbuhan awan Cb, terlihat suhu puncak awan Cb dapat mencapai rata-rata 65,0 s.d -75,0 dan suhu yang dingin ini merupakan kreteria jenis awan Cb. Kemudian dari gambar 3, terlihat historis pertumbuhan awan dari tahap tumbuh sampai tahap matang dan meluruh. Pada jam 12.00 s/d 15.00 UTC (19.00 s/d 22.00 WIB) pertumbuhan awan mulai terjadi, dan pada jam 16.00-01.00 UTC (23.00-08.00 WIB) tahap dewasa awan mulai terbentuk dimana suhu puncak awan mencapai max -76,0., dan pada jam 01.00 UTC awan mulai punah. Kemudian dari Peta Kontur puncak awan Cb terlihat luasan bentangan awan Cb, hal ini karena pengaruh shear yang kuat sehingga terjadi perlambatan yang kemudian terjadinya pengangkatan massa udara ke atas dan membuat atmosfer menjadi labil, sehingga terbentuk menjadi awan-awan hujan di wilayah Lampung bagian Selatan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3 dibawah. Pada times series awan Cb dalam citra satelit lihat gambar.4, dari awan tunggal (singel sel) sampai menjadi multi sel. Kondisi awan singel sel (Cb tunggal) bisa terjadi bilamana faktor lokal lebih dominan yang membentuk awan itu sendiri. Sebaliknya awan multi sel (Cb berkelompok) terbentuk bilamana faktor skala meso ikut berperan dalam mempengaruhi faktor lokal.

Diperkirakan longsor dan banjir yang terjadi di Bandar lampung pada tanggal 04-05 Maret 2018 berasal dari Awan Cb yang berkelompok. Gambar 2. Historis Pertumbuhan Awan CB (Cb) Tgl 04 Maret 2018 Jam 16-17 UTC Gambar 3. Peta Kontur Suhu puncak awan CB Citra satelit tgl 18 Februari 2018 jam 07-09 UTC

Citra satelit tgl 04 Maret 2018 jam 18-00 UTC Gambar 4. Time series awan Cb pada Citra satelit Dari data angin 3000 feet pada gambar 5, terlihat bahwa di atas wilayah lampung bagian Barat dan Selatan terbentuk pola shearline pada tgl 04 Maret 2018 jam 00 dan 12 UTC, pola inilah yang menjadi salah satu pemicu memperkuat mekanisme pengangkatan massa udara dan memperlama proses labilitas atmosfer, sehingga hampir sebagian besar Lampung banyak terdapat awan-awan Cb sangat kuat dan berkelompok menjadi awan Cb multi sel. Gambar 5. Analisis Angin 3000 feet Tanggal 04 Maret 2018 jam 00 dan 12 UTC. Dari data GSMap terlihat wilayah sebagian besar Lampung bagian Barat dan Selatan memiliki intensitas curah hujan sedang hingga lebat lihat gambar 6. Kemudian dari Peta Frekuensi Hujan lebat terdapat 2-4 kali terjadi hujan >9mm/jam, ini menunjukan hujan ekstrim benar terjadi dengan durasi waktu yang sangat lama >5-7 jam. Dan dapat diperkirakan cuaca ekstrim yang terjadi pada tanggal 04 Maret 2018, berasal dari awan Cb yang sangat kuat dan berkelompok (multi sel).

Gambar 6. Data Jumlah Presipitasi GSMap Tanggal 04 Maret 2018 4. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan, Dari data observasi di Stamet Radin Inten II Lampung pada tanggal 04 Maret 2018 dan data pos ARG dan AWS online didapat bahwa, perubahan cuaca mulai signifikan terjadi pada jam 16 UTC, dimana terdengar TS di areal bandara, dan awan Cb teramati, yang kemudian puncaknya terjadi pada jam 17 UTC, cuaca mulai turun hujan yang disertai petir hingga pagi hari. Dari data sounding cross section tanggal 04 Maret 2018 jam 12 UTC diketahui bahwa kondisi atmosfer sangat labil baik dari indek SI(-0,2), LI(-3,9), KO(- 13,5), TT(43,6), KI(34,4) dan RH(70%). Berdasarkan analisis citra satelit, pertumbuhan awan Cb terlihat terlihat suhu puncak awan Cb dapat mencapai rata-rata 65,0 s.d -75,0 dan suhu yang dingin ini merupakan kreteria jenis awan Cb.. Pada times series awan Cb dalam citra satelit terlihat dari awan tunggal (singel sel) terus berkembang menjadi multi sel. Dari data angin 3000 feet, terlihat bahwa di atas wilayah lampung bagian Barat dan Selatan terbentuk pola shearline pada tgl 04 Maret 2018 jam 00 dan 12 UTC, pola inilah yang menjadi salah satu pemicu memperkuat mekanisme pengangkatan massa udara. Dari data GSMap terlihat wilayah sebagian besar Lampung bagian Selatan memiliki intensitas curah hujan sedang hingga lebat. Kemudian dari Peta Frekuensi Hujan lebat terdapat 2-4 kali terjadi hujan >9mm/jam, ini menunjukan hujan ekstrim benar terjadi dengan durasi waktu yang sangat lama 3-7 jam. 5. DAFTAR PUSTAKA http://www.radarlampung.co.id/hujan-deras-dua-rumah-longsor. diakses tanggal 06 Maret 2018. Pusdiklat BMKG. 2017. Pemanfaatan Data Presipitasi GSMAP Untuk Analisis Kejadian Cuaca Ekstrim. Online Group Discussion BMKG, Jakarta. Puslitbang BMKG. 2009. Kajian Cuaca Ekstrim di Wilayah Indonesia. Laporan Penelitian, Pusat Penelitian dan Pengembangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta. Suharsono.1973. Pedoman Analisa Cuaca. Pusat Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Lampiran I.Lembar Pengesahan

Lampiran II. Peta Lokasi Kejadian

Lampiran III. Sumber Berita