BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai, penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

Transkripsi:

41 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan cross sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit. Cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 005). B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah di BPS Uut Maschon.. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 010. 41

4 C. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 009). Populasi dalam proposal ini adalah populasi target yaitu seluruh ibu nifas yang mengalami luka laserasi perineum seluruh sebanyak 30 orang.. Sampel Penelitian a. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 009). b. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 006). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sejumlah ibu nifas dengan luka laserasi perineum pada bulan Februari-Agustus 010 sejumlah 30 orang. 3. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 009). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu: mengambil semua populasi yang ada.

43 D. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Variabel Operasional Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 007). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu : a. Variabel Independen Variabel Independen merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain, variabel ini punya nama lain seperti variabel prediktor, risiko atau kausa. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah pengetahuan perawatan luka laserasi. b. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan. Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek, hasil, outcome atau event. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah praktik perawatan luka perineum.. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

44 peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. VARIABEL Pengetahuan Perawatan Luka Laserasi Perineum DEFINISI OPERASIONAL Pengetahuan dalam penelitian ini adalah kemampuan responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang perawatan luka laserasi perineum. Pertanyaan yang diajukan untuk menilai pengetahuan berisi 15 pertanyaan. Bila jawaban benar dinilai 1, bila jawaban salah dinilai 0. ALAT UKUR Kuesioner KATEGORI 1) Baik: Jika jawaban responden benar >1 skor (>80%) ) Cukup: Jika jawaban responden benar 9-1 skor (60%- 80%) 3) Kurang: Jika jawaban responden <9 skor (<60%) SKALA Ordinal Praktik Perawatan Laserasi Perineum Luka Merupakan tindakan respnden dalam melakukan perawatan luka laserasi perineum. Diukur dengan menggunakan kuesioner tentang pelaksanaan perawatan luka laserasi perineum yang berisi 10 pertanyaan. Bila jawaban ya dilakukan dengan tepat dinilai, bila jawaban ya tidak dilakukan dengan tepat dinilai 1 dan bila jawaban tidak dilakukan dinilai 0. Kuesioner 1) Baik: Jika jawaban responden benar 14-0 skor (70%- 100%) ) Cukup: Jika jawaban responden benar 7-13 skor (35%- 65%) 3) Kurang: Jika jawaban responden benar <7 skor (<35%) Tabel 3.1 Definisi Operasional Ordinal

45 E. PROSEDUR PENELITIAN Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti mengajukan izin penelitian kepada bidan yang berwenang di tempat penelitian untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.. Peneliti mengambil data ibu nifas yang mengalami luka laserasi. 3. Peneliti melakukan kunjungan rumah pada ibu nifas yang mengalami luka laserasi. 4. Peneliti melakukan pendekatan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan dari klien sebagai responden penelitian. 5. Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden. 6. Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani (jika responden setuju). 7. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang sulit dimengerti/tidak jelas diberi kesempatan untuk bertanya. Peneliti tidak membantu responden dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner. 8. Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk. F. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Sumber Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data primer. Data primer adalah data yang yang dikumpulkan oleh

46 peneliti secara langsung terhadap sasaran. Data ini diperoleh secara langsung dari sumber data yang dikumpulkan dengan pemberian kuesioner kepada responden (Sugiyono, 009). Data primer berfungsi untuk mengukur secara langsung pengetahuan serta praktik perawatan perineum ibu postpartum atau responden dengan menggunakan kuesioner. Metode pengumpulan data dengan cara pembagian kuesioner kepada responden. Dari pengumpulan data peneliti dapat mengetahui pengetahuan dan praktik perawatan luka laserasi ibu postpartum.. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 009). Peneliti mengumpulkan data dari responden untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Responden menjawab sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Dalam kuesioner ini terdapat 5 pertanyaan. Bentuk pertanyaannya tertutup (Closed Ended). Untuk pertanyaan pengetahuan yaitu benar salah. Responden hanya disediakan jawaban/alternatif dan responden hanya memilh satu diantaranya. Bentuk pertanyaan untuk perawatan luka laserasi perineum terdapat tiga kriteria. Responden disediakan 3 alternatif jawaban yaitu ya dilakukan dengan tepat, ya dilakukan dengan

47 kurang tepat dan tidak dilakukan. Responden hanya boleh memilih satu diantaranya. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t kemudian dilihat penafsiran dari indeks korelasinya (Hidayat, 005). Rumus Pearson Product Moment: r hitung [ n. X n( XY ) ( X ) ( Y ) ( X ) ] [ n. Y ( Y} ] Keterangan: r hitung : Koefisien korelasi Xi : jumlah skor item Yi : jumlah skor total (item) n : jumlah responden Rumus: Uji t t hitung r n 1 r Keterangan: t : nilai t hitung r : koefisien korelasi hasil r hitung n : jumlah responden

48 Untuk tabel t α = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-) Jika nilai hitung > t tabel berarti valid demaikian sebaliknya, jika Nilai t hitungnya < t tabel tidak valid, apabila instrumen valid, maka indeks korelasinya (r) adalah sebagai berikut: 0,800 1,000 : sangat tinggi 0,600 0,799 : tinggi 0,400 0,599 : cukup tinggi 0,00 0,399 : rendah 0,000 0,199 : sangat rendah (tidak valid) Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Menghitung harga korelasi setiap butir soal dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. ) Menghitung harga t hitung dengan rumus: t hitung r n 1 r 3) Mencari r tabel dengan melihat tabel r dengan dk = n-, α = 0,05. Dengan jumlah sampel 30 dan α = 0,05 (dk = 8) diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361. 4) Menganalisis keputusan, apabila nilai r hitung > r tabel berati valid dan apabila r hitung < r tabel berarti tidak valid. Berdasarkan uji korelasi product moment diperoleh harga korelasi (r hitung ) per butir soal yang kemudian dihitung nilai-nilai r hitung nya. Hasil r hitung tersebut dapat dilihat dari tabel 3. sebagai berikut:

49 Tabel 3. Nilai t hitung per Butir Soal No Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan 1 Pengetahuan 1 0,714 0,361 Valid Ibu (X) 0,430 0,361 Valid 3 0,41 0,361 Valid 4 0,739 0,361 Valid 5 0,68 0,361 Valid 6 0,678 0,361 Valid 7 0,68 0,361 Valid 8 0,68 0,361 Valid 9 0,519 0,361 Valid 10 0,714 0,361 Valid 11 0,714 0,361 Valid 1 0,455 0,361 Valid 13 0,61 0,361 Valid 14 0,694 0,361 Valid Praktik Perawatan (Y) 15 0,739 0,361 Valid 1 0,618 0,361 Valid 0,681 0,361 Valid 3 0,59 0,361 Valid 4 0,575 0,361 Valid 5 0,401 0,361 Valid 6 0,551 0,361 Valid 7 0,477 0,361 Valid 8 0,669 0,361 Valid 9 0,541 0,361 Valid 10 0,586 0,361 Valid Uji validitas dilakukan di puskesmas Karangdoro. Dengan sampel ibu postpartum yang mengalami luka laserasi perineum sebanyak 30 orang. Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk menyusun variabelvariabel dalam penelitian ini adalah valid, hal ini terlihat dari nilai r hitung masing-masing pertanyaan lebih besar dari r tabel. b. Uji Reliabilitas Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam mengukur

50 reliabilitas menggunakan rumus Alfa Cronbach (Sugiyono, 007). Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach: k s1 r1 1 ( k 1) s1 Keterangan: K: mean kuadrat antara subjek s 1 : Mean kuadrat kesalahan s 1 : Varians total Rumus untuk varians total dan varians item: Dimana: s 1 s 1 X n t n X JKi JKs n n JKi : Jumlah kuadrat seluruh skor item JKs : Jumlah kuadrat subyek Angket atau kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 007, p.161). berikut: Berdasarkan uji Alfa Cronbach diperoleh hasil sebagai Tabel 3.3 Hasil Uji Alfa Cronbach No Variabel Alfa Cronbach Hitung t Alfa Cronbach Kritis Keterangan 1. Pengetahuan Ibu (X) 0,911 0,70 Reliabel. Praktik Perawatan (Y) 0,850 0,70 Reliabel

51 Uji reliabilitas dilakukan di puskesmas Karangdoro. Dengan sampel ibu postpartum yang mengalami luka laserasi perineum sebanyak 30 orang. Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa kedua variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan perawatan luka laserasi ibu postpartum dan praktik perawatan luka laserasi perineum adalah reliabel karena memiliki nilai alfa cronbach hitung yang masing-masing lebih besar dari 0,70 (Riwidikdo, 007) yaitu 0,911 untuk variabel pengetahuan ibu dan 0,850 untuk variabel pratik perawatan luka laserasi perineum. G. ANALISA DATA Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data menurut (Hidayat, 005) terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, di antaranya: 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Data yang telah diperoleh berupa daftar pertanyaan, pada kegiatan ini peneliti memeriksa data dengan cara melakukan koreksi pada hasil kuesioner. Jika pada kuesioner peneliti mendapatkan ada pertanyaan yang belum diisi maka peneliti meminta kepada responden untuk

5 mengisinya.. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Tekhnik ini dilakukan dengan memberikan tanda pada masing- masing pertanyaan dengan kode berupa angka, yang selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel lembar kerja untuk memudahkan pengolahan. a. Pengetahuan Perawatan Luka Laserasi Ibu Postpartum Setelah dijumlah skor pengetahuan perawatan luka laserasi ibu postpartum, selanjutnya dikelompokkan menjadi: pengetahuan baik, apabila > 80 % atau >1 pertanyaan dijawab benar, diberi kode 1. Pengetahuan cukup, apabila 60-80% atau 9 1 pertanyaan dijawab benar, diberi kode. Dan pengetahuan kurang, apabila < 60% atau <9 pertanyaan dijawab benar, diberi kode 3. b. Praktik Perawatan Luka Laserasi Perineum Setelah dijumlah skor praktik perawatan luka laserasi perineum, selanjutnya dikelompokkan menjadi: pengetahuan baik, apabila 70-100% atau jawaban benar 14-0 skor, diberi kode 1. Pengetahuan cukup, apabila 35-65% atau jawaban benar 7-13 skor, diberi kode. Dan pengetahuan kurang, apabila <35% atau jawaban benar <7, diberi kode 3.

53 3. Tabulating Pada tahap ini, cara yang sudah lengkap ditabulasi, kemudian diklasifikasikan ke dalam masing-masing variabel, kemudian dimasukkan ke tabel, sehingga akan mempermudah dalam menganalisa data. 4. Melakukan teknik analisa Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Analisa univariat yaitu dilakukan pada tiap variabel. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 005). F P 100% n Keterangan: P F n : Presentase : Frekuensi setiap alternatif jawaban yang menjadi pilihan : Jumlah frekuensi seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan responden selaku penelitian 100% : Bilangan genap b. Analisa Bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Dalam analisis ini dilakukan pengujian statistik chi square.

54 Chi square dapat digunakan untuk mengistimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi untuk mengetahui, apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan pada penelitian atau tidak yang menggunakan data nominal (Hidayat, 007). Cara penggunaan uji ini adalah sebagai berikut: 1) Mencari frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus: Keterangan: f e f k T f b fe fk fb T : frekuensi yang diharapkan : Jumlah frekuensi pada kolom : jumlah frekunsi pada baris : jumlah keseluruhan baris dan kolom ) Mencari nilai chi square hitung dengan rumus: X f 0 f f e 3) Mencari nilai X tabel dengan rumus: dk = (k-1)(b-1) Keterangan: k : banyaknya kolom b : banyakmya baris 4) Membandingkan X hitung dengan X tabel Jika X hitung table maka Ho ditolak artinya signifikan e

55 Jika X hitung X tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan. Apabila uji chi square tidak memenuhi, maka dilakukan uji statistik menggunakan fisher exact. I. ETIKA PENELITIAN 1. Informed Consent (Persetujuan) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Yang bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya (Hidayat, 007). Jika pada saat pengambilan data responden tidak menolak, maka diberikan lembar informed consent (persetujuan) untuk ditanda tangani oleh responden.. Confidentiality (Kerahasiaan) Ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, 007). 3. Anonimity (tanpa nama) Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

56 data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 007). 4. Voluntary (suka rela) Penelitian harus bersifat sukarela, tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara langsung maupun tidak langsung atau paksaan secara halus atau adanya unsur ingin menyenangkan atau adanya ketergantungan finansial, hubungan tidak setara, misalnya atasanbawahan, dosen-mahasiswa, bidan/dokter-pasien dan lain-lain. Untuk menjamin kesukarelaan pasien obyek sebagai penelitian maka diperlukan informed consent (IBI, 006). 5. Kelompok Rawan/ Rentan Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu wanita hamil, janin, bayi, anak kecil, orang tua, orang sakit berat, orang sakit mental atau orang cacat yang tidak kompeten dalam mengambil keputusan, termasuk juga kelompok minoritas dalam suatu masyarakat. Untuk penelitian ini masalah etika perlu bener-benar diperhatikan sehingga tidak melanggar hak obyek penelitian atau terjadi eksploitasi (IBI, 009).