SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 26/PJ/2017 TENTANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 20/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 45/PJ/2016 TENTANG

PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2017 TENTANG PENGAWASAN WAJIB PAJAK PASCA PERIODE PENGAMPUNAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015

CONTOH FORMAT TANDA TERIMA PERMOHONAN PEMBETULAN SURAT KETERANGAN PENGAMPUNAN PAJAK

CONTOH FORMAT TANDA TERIMA PERMOHONAN PEMBETULAN SURAT KETERANGAN PENGAMPUNAN PAJAK

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN. Yth. Direktur Jenderal Pajak... (1) u.b. Kepala KPP... (2)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 03/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PELAPORAN DAN PENGAWASAN HARTA TAMBAHAN DALAM RANGKA PENGAMPUNAN PAJAK

DJREKTUR JENDERAL PAJAK,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 30/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 40/PJ/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-08/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 35/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN NOMOR SE-39/PJ/2014 TENTANG

PETUNJUK PENETAPAN TIM PENERIMAAN DAN TINDAK LANJUT SURAT PERNYATAAN HARTA UNTUK PENGAMPUNAN PAJAK

21. Surat Pengantar, Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas Pengurangan Denda Administrasi PBB dan berkas permintaan pengurangan denda administrasi

Tata Cara Penyampaian Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah Tata Cara Penetapan Sebagai Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 16/PJ/2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ/2016 TENTANG

A. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 54/PJ/2016

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PMK.03/2017 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Tata Cara Pelaksanaan Tindak Lanjut Surat Pemberitahuan Piutang Pajak dalam Rangka Impor

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-15/PJ/2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-15/PJ/2012 TENTANG

Tata Cara Pelaksanaan Tindak Lanjut Surat Pemberitahuan Piutang Pajak dalam Rangka Impor

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 01/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN


2. Kepala Kantor Wilayah mendisposisikan surat permohonan tersebut kepada Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat.

BENTUK DAN ISI NOTA PENGHITUNGAN II Nota Penghitungan (nothit) PPN atas: F Folio 2 Lembar

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PMK.03/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.03/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG

CONTOH FORMAT TANDA TERIMA PERMOHONAN PEMBETULAN SURAT KETERANGAN PENGAMPUNAN PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK ATAS OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN YANG BELUM DIKETAHUI WAJIB PAJAKNYA

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN ... (5) ... (6) memiliki penghasilan di bawah batasan penghasilan tertentu

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 30/PJ/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 04/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 293/PJ.02/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-52/PJ/2012 TENTANG

DAFTAR STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 74/PJ/2015 TENTANG

PER - 48/PJ/2009 TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2014 TENTANG

2011, No.36 2 seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa dalam ketentuan Pasal 2

SE - 67/PJ/2015 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2017 TENTANG

SE - 32/PJ/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 25/PJ/2009 TENTANG TAT

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

21/PJ/2009 TATA CARA PENYAMPAIAN PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN

PELAKSANAAN VERIFIKASI DALAM RANGKA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK SECARA JABATAN ATAS PENGUSAHA KECIL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.03/2011 TENTANG PERMOHONAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan

TATA CARA PENERIMAAN DAN PENATAUSAHAAN LAPORAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PENGAMPUNAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

FORMAT SURAT KONFIRMASI PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN UANG TEBUSAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK...

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-01/PJ/2017 TENTANG PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

D Wajib Pajak D Wakil/Kuasa *I dari Wajib Pajak

...1. DAFTAR TUNGGAKAN PBB LUNAS BERDASARKAN PENYELESAIAN DATA TUNGGAKAN PBB Nomor : 2)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.03/2014

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 27/PJ/2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN DI TEMPAT PELAYANAN TERPADU KANTOR PELAYANAN PAJAK

TATA CARA PENYELESAIAN PERMOHONAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

TATA CARA PENERIMAAN LAPORAN GATEWAY DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-17/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 08/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-35/PJ/2013 TENTANG

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN

TATA CARA PENYELESAIAN PERMOHONAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN PENDAFTARAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MELALUI TEMPAT TERTENTU DALAM RANGKA PENGAMPUNAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.03/2014 TENTANG

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 11 Oktober 2017 A. Umum SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 26/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBETULAN ATAS SURAT KETERANGAN PENGAMPUNAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Ketentuan mengenai Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-14/PJ/2017 yang memerlukan petunjuk pelaksanaan lebih lanjut dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak. Kegiatan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak dilakukan dalam hal terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak dapat dilakukan berdasarkan permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan. Untuk Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak secara jabatan, dalam hal terdapat kekurangan pembayaran Uang Tebusan, KPP mengirimkan Surat Klarifikasi kepada Wajib Pajak untuk menagih kekurangan pembayaran Uang Tebusan tersebut. Apabila Wajib Pajak tidak membayar kekurangan Uang Tebusan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja, dilakukan penyesuaian nilai harta dalam Surat Keterangan yang kemudian akan dilanjutkan dengan penyusunan Lembar Pengawasan sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-20/PJ/2017. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Surat Edaran Direktur Jenderal ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam melakukan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak berdasarkan permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan. 2. Tujuan Surat Edaran Direktur Jenderal ini bertujuan untuk memberikan keseragaman dalam pelaksanaan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak berdasarkan permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini meliputi: 1. Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak berdasarkan permohonan Wajib Pajak; dan 2. Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak secara jabatan. D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.08/2016 tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan Dalam Rangka Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.08/2016; 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.08/2016 tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Luar Pasar Keuangan Dalam Rangka Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.08/2016; dan TaxBase 6.0 - RIKA 1

5. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2017 tentang Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak. E. Materi I. Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak Berdasarkan Permohonan Wajib Pajak 1. Permohonan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak yang diajukan Wajib Pajak diterima oleh Petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) untuk selanjutnya dilakukan penelitian. 2. Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1, Petugas TPT meneliti permohonan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak yaitu dengan memastikan: a. surat permohonan pembetulan ditandatangani oleh: 1) Wajib Pajak untuk Wajib Pajak Orang Pribadi 2) Pemimpin tertinggi atau kuasa dalam hal pemimpin tertinggi berhalangan untuk Wajib Pajak Badan; b. permohonan pembetulan dilampiri dengan surat kuasa, dalam hal permohonan pembetulan ditandatangani oleh penerima kuasa; dan/atau c. permohonan pembetulan dilampiri dengan bukti pengalihan dana dalam hal permohonan pembetulan terkait dengan kesalahan tulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2017 tentang Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak. 3. Dalam hal: a. permohonan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas TPT merekam permohonan pembetulan dan menerbitkan tanda terima permohonan pembetulan melalui aplikasi dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini; b. permohonan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas TPT mengembalikan secara langsung permohonan pembetulan kepada Wajib Pajak tanpa menerbitkan tanda terima. 4. Account Representative (AR) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV (Seksi Waskon II/III/IV) dan Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan atau Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dalam hal belum terdapat AR Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, yang selanjutnya disebut AR atau Pelaksana, meneliti pemenuhan persyaratan formal dan material permohonan pembetulan dari Wajib Pajak. 5. Penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 4 dituangkan dalam Lembar Penelitian Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak berdasarkan permohonan Wajib Pajak, yang selanjutnya disebut Lembar Penelitian Permohonan, dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini. 6. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 4 diketahui terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, AR atau Pelaksana, melalui aplikasi membuat konsep Surat Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak, yang selanjutnya disebut Surat Pembetulan, dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2017 tentang Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak. 7. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 4 diketahui: a. permohonan pembetulan Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2; dan/atau b. tidak terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, AR atau Pelaksana melalui aplikasi membuat konsep Surat Penolakan Permohonan TaxBase 6.0 - RIKA 2

Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak yang selanjutnya disebut Surat Penolakan dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2017 tentang Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak. 8. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, melalui aplikasi meneliti Lembar Penelitian Permohonan dan konsep Surat Pembetulan atau Surat Penolakan. 9. Kepala KPP, melalui aplikasi memberikan persetujuan terhadap Lembar Penelitian Permohonan dan konsep Surat Pembetulan atau Surat Penolakan untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Kepala Kanwil DJP. 10. AR atau Pelaksana mencetak Lembar Penelitian Permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 9 untuk kemudian ditandatangani oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dan Kepala KPP. 11. Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen dan Penyidikan (P2IP), melalui aplikasi menerima konsep Surat Pembetulan atau Surat Penolakan dari KPP dan mendisposisikannya kepada Pelaksana yang ditunjuk. 12. Pelaksana yang ditunjuk pada Bidang P2IP, melalui aplikasi menelaah konsep Surat Pembetulan atau Surat Penolakan dan meneruskan kepada Kepala Bidang P2IP. 13. Kepala Bidang P2IP, melalui aplikasi menelaah konsep Surat Pembetulan atau Surat Penolakan dan meneruskan kepada Kepala Kanwil DJP. 14. Kepala Kanwil DJP, melalui aplikasi menyetujui Surat Pembetulan atau Surat Penolakan. 15. Kepala Kanwil DJP dapat menandatangani Surat Pembetulan atau Surat Penolakan secara biasa atau dengan menggunakan tanda tangan elektronik. a. Dalam hal Kepala Kanwil DJP menandatangani Surat Pembetulan atau Surat Penolakan secara biasa, berlaku ketentuan: 1) Pelaksana pada Bidang P2IP Kanwil DJP, melalui aplikasi mencetak Surat Pembetulan atau Surat Penolakan sebanyak 2 (dua) rangkap dan menyampaikan kepada Kepala Bidang P2IP Kanwil DJP. 2) Kepala Bidang P2IP Kanwil DJP memaraf Surat Pembetulan atau Surat Penolakan dan menyampaikannya kepada Kepala Kanwil DJP. 3) Kepala Kanwil DJP menandatangani Surat Pembetulan atau Surat Penolakan. b. Dalam hal Kepala Kanwil DJP, melalui aplikasi menandatangani Surat Pembetulan atau Surat Penolakan dengan menggunakan tanda tangan elektronik, Pelaksana Bidang P2IP Kanwil DJP mencetak Surat Pembetulan sebanyak 2 (dua) rangkap. 16. Surat Pembetulan atau Surat Penolakan diterbitkan oleh Kepala Kanwil DJP dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima. 17. Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 16 telah terlampaui, Kepala Kanwil DJP harus menerbitkan Surat Pembetulan atau Surat Penolakan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah jangka waktu tersebut berakhir. 18. Pelaksana pada Bidang P2IP Kanwil DJP menatausahakan dan mengirimkan Surat Pembetulan dan Surat Penolakan sebagaimana dimaksud dalam angka 16 atau angka 17 melalui pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan tanda bukti pengiriman surat kepada: a. Wajib Pajak; dan b. Kepala KPP Tempat Wajib Pajak Terdaftar, paling lambat 1 (satu) hari setelah tanggal penerbitan. II. Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak Secara Jabatan 1. Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak secara jabatan dilakukan dalam hal terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung yang ditemukan oleh AR atau Pelaksana. TaxBase 6.0 - RIKA 3

2. Dalam hal kesalahan hitung dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak mengakibatkan kekurangan pembayaran Uang Tebusan: a. AR atau Pelaksana, melalui aplikasi membuat konsep Surat Klarifikasi kepada Wajib Pajak untuk melunasi kekurangan pembayaran uang tebusan dimaksud dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2017 tentang Tata Cara Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak. b. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, melalui aplikasi meneliti konsep Surat Klarifikasi. c. Kepala KPP, melalui aplikasi menyetujui konsep Surat Klarifikasi. d. AR atau Pelaksana mencetak Surat Klarifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c untuk kemudian diparaf oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dan ditandatangani oleh Kepala KPP e. AR atau Pelaksana menatausahakan dan mengirimkan Surat Klarifikasi kepada Wajib Pajak. 3. AR atau Pelaksana, melalui aplikasi membuat Lembar Penelitian Pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak secara Jabatan, yang selanjutnya disebut Lembar Penelitian Jabatan, dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini dan konsep Surat Pembetulan yang berisi: a. penyesuaian nilai Uang Tebusan, dalam hal Wajib Pajak melunasi kekurangan pembayaran Uang Tebusan akibat kesalahan penerapan tarif dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak surat klarifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a diterbitkan; b. penyesuaian nilai Harta dan nilai Uang Tebusan, dalam hal Wajib Pajak melunasi kekurangan pembayaran Uang Tebusan akibat kesalahan: 1) penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan/atau pembagian suatu bilangan; atau 2) penerapan batasan nilai Utang, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak surat klarifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a diterbitkan; c. penyesuaian nilai Harta dan/atau nilai Uang Tebusan, dalam hal Wajib Pajak tidak melunasi kekurangan pembayaran Uang Tebusan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak surat klarifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a diterbitkan; d. penyesuaian atas kesalahan tulis, dalam hal ditemukan kesalahan tulis dalam Surat Keterangan; atau e. penyesuaian atas kesalahan hitung selain sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c dalam hal ditemukan kesalahan hitung yang tidak mengakibatkan kekurangan pembayaran Uang Tebusan dalam Surat Keterangan. 4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, melalui aplikasi meneliti Lembar Penelitian Jabatan dan konsep Surat Pembetulan. 5. Kepala KPP, melalui aplikasi memberikan persetujuan terhadap Lembar Penelitian Jabatan dan konsep Surat Pembetulan untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Kepala Kanwil DJP. 6. AR atau Pelaksana mencetak Lembar Penelitian Jabatan sebagaimana dimaksud pada angka 5 untuk kemudian ditandatangani oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan dan Kepala KPP. 7. Kepala Bidang P2IP Kanwil DJP, melalui aplikasi menerima konsep Surat Pembetulan dari KPP dan mendisposisikannya kepada Pelaksana yang ditunjuk. 8. Pelaksana yang ditunjuk pada Bidang P2IP, melalui aplikasi menelaah konsep Surat Pembetulan dan meneruskan kepada Kepala Bidang P2IP. 9. Kepala Bidang P2IP, melalui aplikasi menelaah konsep Surat Pembetulan dan meneruskan kepada Kepala Kanwil DJP. TaxBase 6.0 - RIKA 4

10. Kepala Kanwil DJP, melalui aplikasi menyetujui Surat Pembetulan. 11. Kepala Kanwil DJP dapat menandatangani Surat Pembetulan secara biasa atau dengan menggunakan tanda tangan elektronik. a. Dalam hal Kepala Kanwil DJP menandatangani Surat Pembetulan secara biasa, berlaku ketentuan: 1) Pelaksana pada Bidang P2IP Kanwil DJP, melalui aplikasi mencetak Surat Pembetulan sebanyak 2 (dua) rangkap dan menyampaikan kepada Kepala Bidang P2IP Kanwil DJP. 2) Kepala Bidang P2IP Kanwil DJP memaraf Surat Pembetulan dan menyampaikannya kepada Kepala Kanwil DJP. 3) Kepala Kanwil DJP menandatangani Surat Pembetulan. b. Dalam hal Kepala Kanwil DJP menandatangani Surat Pembetulan dengan menggunakan tanda tangan elektronik, Pelaksana Bidang P2IP Kanwil DJP mencetak Surat Pembetulan sebanyak 2 (dua) rangkap. 12. Pelaksana pada Bidang P2IP Kanwil DJP menatausahakan dan mengirimkan Surat Pembetulan melalui pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat kepada: a. Wajib Pajak; dan b. Kepala KPP Tempat Wajib Pajak Terdaftar, paling lambat 1 (satu) hari setelah tanggal penerbitan. 13. Dalam hal Surat Pembetulan yang diterbitkan terkait dengan penyesuaian nilai harta sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf c, penyesuaian nilai harta tersebut langsung ditindaklanjuti dengan penerbitan Lembar Pengawasan Dalam Rangka Pengampunan Pajak sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-20/PJ/2017 tentang Pengawasan Wajib Pajak Pasca Periode Pengampunan Pajak. III. Lain-lain 1. Dalam hal permohonan pembetulan atas Surat Keterangan Pengampunan Pajak menyebabkan kelebihan pembayaran Uang Tebusan, KPP Tempat Wajib Pajak Terdaftar memproses pengembalian kelebihan Uang Tebusan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-18/PJ/2016 tentang Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran Uang Tebusan. 2. Penatausahaan dan Penyimpanan Surat Pembetulan atau Surat Penolakan di KPP dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-35/PJ/2016 tentang Tata Cara Penyimpanan dan Pengiriman Berkas Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak. 3. Dengan berlakunya Surat Edaran Direktur Jenderal ini, Tata Cara Pembetulan Surat Keterangan Pengampunan Pajak dalam Lampiran 6 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-30/PJ/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengampunan Pajak dan Tata Cara Pembetulan Surat Keterangan Pengampunan Pajak dalam Lampiran 3 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-34/PJ/2016 tentang Petunjuk Penerimaan dan Tindak Lanjut Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak di Tempat Tertentu dinyatakan dicabut dan tidak berlaku, dan untuk selanjutnya mengikuti ketentuan sesuai dengan petunjuk yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal ini. 4. Surat Edaran Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Demikian Surat Edaran Direktur Jenderal ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Oktober 2017 DIREKTUR JENDERAL, ttd. KEN DWIJUGIASTEADI TaxBase 6.0 - RIKA 5

NIP 195711081984081001 TaxBase 6.0 - RIKA 6