Jurnal Kependidikan 16 (4): banyaj namun sebagian besar masih berkualitas rendah jika dilihat dari salah satu indikator latar belakang pendidi

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

Oleh: Muhammad Ardiansyah dan Martubi Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

BAB III METODE PENELITIAN

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

Edu Elektrika Journal

EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM TRAINING CONSULTANT TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI EDUCATION LABORATORY BANDUNG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN PLC BERBASIS KOMPETENSI PADA KARYAWAN PT BUKAKA TEKNIK UTAMA JAKARTA

OLEH : RENDI OKTA SELGA NPM

KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

BAB III METODE PENELITIAN. pedoman atau alat bantu peneliti tentang bagaimana langkah-langkah penelitian

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 MAGELANG

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

Economic Education Analysis Journal

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS V SDN 1 KARANGANYAR PATIKRAJA BANYUMAS.

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

KEMAMPUAN MENGGAMBAR BUSANA PESTA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA CETAK MAJALAH BUSANA PADA SISWA KELAS XI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA JURNAL

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelatihan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Pos Regional

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

PENGEMBANGAN APLIKASI TES OTOMATIS SEBAGAI TOLOK UKUR KOMPETENSI DASAR ALGORITMA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO PADA KELAS XI TAHUN AJARAN

Economic Education Analysis Journal

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh NUR RAFIANA A. SUDIRMAN SISWANTORO

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

THE PERCEPTION OF FIELD SUPERVISOR TOWARDS THE READINESS OF CIVIL ENGINEERING DEPARTEMENT STUDENTS AT FT UNP IN DOING PLI

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

MOTIVASI MENGIKUTI PELATIHAN BIDANG BORDIR DI BALAI LATIHAN KERJA DAN PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS (BLKPP) YOGYAKARTA

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PARENTS ABOUT PERCEPTION OF LEARNING IN AN - NISA ECD WHITE LAND SUB DISTRICT ROKAN HILIR

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan

memberikan motivasi para mahasiswanya untuk dapat berprestasi khususnya bidang akademiknya dengan cara belajar sehingga meraih prestasi yang lebih

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Negara Indonesia Cabang Utama Malang)

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

Economic Education Analysis Journal

Analisis Mekanisme Penggunaan Kendaraan Operasional Pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Gorontalo

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Citizens Learning Motivation Learning Program Packet B in PKBM Maju Jaya subdistrict Bangkinang Kota

AlphaMath ZUHROTUNNISA ABSTRACT:

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

ABSTRACT. Keywords: Restaurant tax, internal control structure, and the restaurant tax billing. vii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata kunci: Perencanaan, Efektivitas, Pendidikan dan Pelatihan.

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Muhammad Nurul Mahasin Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN LAROMPONG KABUPATEN LUWU

Jurnal Administrasi Negara

Transkripsi:

e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Efektivitas Implementasi Pelatihan Keterampilan Kerja Dalam Meningkatkan Kompetensi Calon Tenaga Kerja Muhammad Arief Rizka 1 dan Zulkipli 2 1 Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, FIP IKIP Mataram 2 Fasilitator Dikmas Mataram Email: m.ariefrizka@ikipmataram.ac.id Abstract: This study aims to analyze the effectiveness level of the implementation of working skill training programs in the field of office administration in improving the competence of prospective workers in the Training Center (BLK) Mataram City. This research is an evaluative research by using quantitative descriptive method. The research instrument used is a questionnaire. Data analysis technique used in this research is descriptive statistical analysis. The results of this study indicated that the training implementation process aspect with the training instructor role indicator got the percentage 82.73%, the training material indicator was 78.76%, the training method indicator was 79.76%, while the result aspect follows the training with the cognitive domain indicator got the percentage 84, 92%, the affective field indicator was 81.34%, psychomotor domain indicator was 79.16%, while achievement goal aspect after work skill training got percentage 82,03%. Thus, it can be concluded that the effectiveness of the implementation of working skill training programs in the field of office administration in improving the prospective workers competence in the Training Center (BLK) Mataram has been effectively implemented. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efektivitas implementasi program pelatihan keterampilan kerja bidang administrasi perkantoran dalam meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek proses pelaksanaan pelatihan dengan indikator peran instruktur pelatihan mendapat prosentase 82,73%, indikator materi pelatihan 78,76%, indikator metode pelatihan 79,76%, sedangkan aspek hasil mengikuti pelatihan dengan indikator ranah kognitif mendapat prosentase 84,92%, indikator ranah afektif 81,34%, indikator ranah psikomotor 79,16%, sedangkan aspek ketercapaian tujuan setelah mengikuti pelatihan keterampilan kerja mendapatkan prosentase 82,03%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas implementasi program pelatihan keterampilan kerja bidang administrasi perkantoran dalam meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Mataram telah terlaksana dengan efektif. Kata Kunci: Efektivitas, Pelatihan, Keterampilan Kerja. Pendahuluan Indonesia adalah salah satu negara berkembang dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi. Mastugino (2013) menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang besar ditambah dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang seharusnya menjadi pendorong peningkatan kegiatan ekonomi justru menjadi beban bagi pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut tidak diiringi oleh pertumbuhan jumlah peluang kerja linear. Persoalan mendasar dari masalah laju pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah tidak tersedianya tenaga kerja terdidik dan terampil. Secara umum, kualitas tenaga kerja di Indonesia relatif masih rendah jika dibandingkan dengan negara lainnya, sehingga dapat menjadi penghambat bagi pelaksanaan pembangunan jika tidak dikelola dengan optimal. Indonesia termasuk negara berkembang yang memiliki sumber daya manusia yang 2017 LPPM IKIP Mataram

Jurnal Kependidikan 16 (4): 341-349 banyaj namun sebagian besar masih berkualitas rendah jika dilihat dari salah satu indikator latar belakang pendidikannya. Masalah yang sering terjadi dalam konteks saat ini adalah banyaknya penduduk usia kerja yang tidak semuanya dapat memperoleh keterampilan dan keahlian tertentu dari satuan pendidikan formal. Tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang terampil mendorong para pencari kerja untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja non formal untuk menambah ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan sesuai dengan pasar kerja. Pendidikan dan pelatihan kerja merupakan program utama dalam upaya pengembangan sumber daya tenaga kerja yang terampil. Pengembangan sumber daya tenaga kerja ini diharapkan nantinya menjadi tenaga kerja yang siap pakai untuk kebutuhan lapangan kerja. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan cara menetapkan berbagai kebijakan di bidang ketenagakerjaan. Dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dalam salah satu kebijakannya yaitu mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan tujuan tercapainya dan terwujudnya peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui program pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja. Dalam upaya mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dapat dilakukan melalui kegiatan pembinaan, pendidikan dan pelatihan. Pada dasarnya, pelatihan merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada calon tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja warga belajar dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan evektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi. (Hamalik, 2007: 10). Sedangkan Sastradipoera (2006) mendifinisikan tentang pelatihan adalah satu bentuk proses pembelajaran yang berhubungan dengan upaya pengubahan tingkah laku sumber daya manusia agar tingkah laku itu sesuai dan memadai untuk kebutuhan dan tujuan tertentu. Hamalik (2007: 13) menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan kerja memiliki fungsi-fungsi edukatif, administratif dan kepribadian (personal). Berikut ini merupakan penjabaran dari ketiga fungsi pelatihan tersebut. (a) Fungsi Edukatif, Pelatihan mengacu pada peningkatan kemampuan profesional, kepribadian, kemasyarakatan dedikasi dan loyalitas kepada organisasi atau lembaga. (b) Fungsi Administratif, Pelatihan mengacu pada pemenuhan syarat-syarat administratif yang dituntut terhadap setiap tenaga atau pegawai, misalnya untuk promosi, pembinaan karier, memenuhi angka kredit dan sebagainya. (c) Fungsi Kepribadian (Personal), Pelatihan lebih menekankan pada pembinaan kepribadian dan bimbingan personal untuk mengatasi kesulitan dan masalah dalam pekerjaan. Secara umum pelatihan bertujuan mempersiapkan dan membina tenaga kerja, baik struktural maupun fungsional, yaitu memiliki kemampuan dalam profesinya, kemampuan melaksanakan loyalitas, kemampuan melaksanakan dedikasi dan kemampuan bedisiplin yang baik (Hamalik, 2007: 16). 342

Muhammad Arief Rizka & Zulkipli, Efektivitas Implementasi Pelatihan Keterampilan Kerja Salah satu program pelatihan keterampilan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram yang banyak diminati oleh masyarakat adalah pelatihan administrasi perkantoran. Fungsi administrasi di perkantoran seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mudah, akan otomatis dapat dilakukan oleh semua orang sehingga seringkali keberadaanya tidak dikelola dengan perencanaan yang baik. Sehingga sering kali aktivitas sebuah perusahaan menjadi terhambat terkendala oleh masalah administrasi dari mulai perencanaan dan penjadwalan aktivitas yang tidak sesuai dan tidak tepat waktu, arsip yang berantakan dan klasifikasi dokumen tidak konsisten, penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu dan banyak lagi hal-hal buruk yang bersumber dari pengelolaan administrasi yang tidak optimal Pada akhirnya itu semua akan membuat meningkatnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, saat ini ketika persaingan semakin ketat, pandangan yang menyederhanakan masalah administrasi tidak bisa lagi dianut. Bagian administrasi di perkantoran memegang peranan yang sama penting dibagian lainnya. Mereka harus dibekali dengan skill dan kemampuan yang cukup di bagiannya. Selain itu mereka harus pula mempunyai pandangan yang positif terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya menjadi terus lebih baik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efektivitas implementasi program pelatihan keterampilan kerja bidang administrasi perkantoran dalam meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Mataram. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif. Pendakatan kuantitatif yaitu data yang didapatkan dan dikumpulkan kemudian dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Adapun metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah organization elements model (OEM) yang dikembangkan oleh Roger Kaufman, penelitian ini difokuskan pada evaluasi process, output dan outcome. Penelitian evaluasi merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data, menyajikan informasi yang akurat dan objektif yang terjadi di lapangan terutama mengenai efektivitas program pelatihan administrasi perkantoran bagi calon tenaga kerja perkantoran di Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari instruktur program pelatihan Mataram, jumlah warga belajar yang mengikuti pelatihan administrasi perkantoran pada tahun 2015 sebanyak 42 orang. Mengingat jumlah populasi ini relatif kecil, maka responden yang diambil adalah seluruh warga belajar yang mengikuti pelatihan administrasi perkantoran pada tahun 2015, sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian populasi. Instrumen penelitian ini menggunakan angket dengan jenis angket tertutup dengan menggunakan pilihan jawaban skala likert. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik 343

Jurnal Kependidikan 16 (4): 341-349 presentase. Adapun kriteria untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: menentukan tingkat efektivitas dalam Tabel Interpretasi Efektivitas Implementasi Pelatihan Besar Nilai Persentase Nilai Interpretasi Efektivitas 0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100% Sangat Tidak Efektif Kurang Efektif Cukup Efektif Efektif Sangat Efektif Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis terhadap efektivitas implementasi program pelatihan kerja bidang administrasi perkantoran yang diselenggarakan oleh BLK Mataram dilakukan dengan cara mengumpulkan datadata tentang presepsi warga belajar pelatihan terhadap aspek-aspek efektivitas program pelatihan yang meliputi proses pelaksanaan pelatihan, hasil yang diperoleh dari mengikuti pelatihan dan ketercapaian tujuan setelah mengikuti program pelatihan. Analisis ini dilakukan setelah dilakukan survei kepada warga belajar pelatihan administrasi perkantoran yang berjumlah 42 orang. a. Analisis Persepsi Warga belajar Terhadap Proses Pelaksanaan Pelatihan Dalam menganalisis mengenai proses pelaksanaan pelatihan terdapat tiga indikator yang diujikan untuk mengetahui efektivitas program pelatihan administrasi perkantoran di Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram yaitu peran No. Item 1 instruktur pelatihan, materi pelatihan dan metode pelatihan. Hasilnya adalah sebagai berikut : 1) Peran Instruktur Pelatihan indikator peran instruktur pelatihan Mataram berdasarkan hasil persepsi warga belajar, didapat hasil rata-rata skor jawaban responden 556 dengan skor ideal 672, dengan demikian didapat nilai persentase sebesar 82,73%. Berdasarkan tabel interpretasi maka peran instruktur pelatihan administrasi perkantoran tersebut tergolong sangat efektif dan sudah sesuai dengan fungsi yang diharapkan dalam menyelesaikan pekerjaan dan mentransfer ilmu dalam pelatihan. Untuk mengetahui tanggapan warga belajar pelatihan Mataram terhadap peran instruktur pelatihan. Maka dari hasi kuesioner yang telah disebarkan terdapat beberapa tanggapan mengenai peran instruktur pelatihan, diantaranya adalah sebagai berikut : Jawaban Responden Mengenai Peran Instruktur Pelatihan Pernyataan Jawaban Responden SS S KS TS Total Skor Jawaban Responden Skor Ideal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Instruktur menjelaskan serta menyajikan materi secara 18 23 1 0 143 168 jelas 344

Muhammad Arief Rizka & Zulkipli, Efektivitas Implementasi Pelatihan Keterampilan Kerja 2 3 4 Instruktur memotivasi warga belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. 17 24 1 0 142 168 Instruktur memiliki kemampuan yang baik dalam menjawab setiap pertanyaan 10 29 3 0 133 168 warga belajar Instruktur mampu menggunakan setiap media 13 28 1 0 138 168 pembelajaran yang ada Jumlah jawaban responden 58 104 6 0 556 672 2) Materi Pelatihan indikator materi pelatihan administrasi perkantoran di BLK Mataram, berdasarkan hasil persepsi warga belajar didapat hasil rata-rata skor jawaban responden 397 dengan skor No. Item 1 2 3 Jawaban Responden Mengenai Materi Pelatihan Pernyataan Materi pelatihan sesuai dengan harapan warga belajar Materi pelatihan meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai kerja Materi yang diajarkan relevan dengan praktek hidup sehari-hari. Jawaban Responden SS S KS TS ideal 504 dengan demikian didapat nilai persentase sebesar 78,76%. Hasil penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan tentang materi pelatihan Mataram dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Total Skor Jawaban Responden Skor Ideal 10 29 3 0 133 168 10 31 1 0 135 168 6 33 3 0 129 168 Jumlah jawaban responden 26 93 7 0 397 504 3) Metode Pelatihan indikator metode pelatihan Mataram, berdasarkan hasil persepsi warga belajar didapat hasil rata-rata skor jawaban responden 402 dengan skor ideal 504 dengan demikian didapat nilai persentase sebesar 79,76%. Hal tersebut ditegaskan juga dari jawaban responden terhadap tiga pernyataan yang peneliti ajukan dimana mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju dengan metode pelatihan yang digunakan oleh instruktur selama proses pelatihan administrasi perkantoran di BLK Mataram. Hasil penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan tentang metode pelatihan yang digunakan instruktur dalam pelatihan administrasi perkantoran di BLK Mataram dapat dilihat dalam tabel berikut ini : 345

Jurnal Kependidikan 16 (4): 341-349 No. Item 1 2 3 Pernyataan Metode pelatihan yang digunakan sudah tepat dan sesuai dengan karakteristik warga belajar Metode pelatihan yang digunakan mampu dipahami dan mendukung proses pelatihan Metode yang digunakan didalam pelatihan beranekaragam. Jawaban Responden TS SS S KS Total Skor Jawaban Responden Skor Ideal 8 33 1 0 133 168 17 24 1 0 142 168 7 30 4 1 127 168 Jumlah Jawaban Responden 32 87 6 1 402 504 b. Analisis Persepsi Warga belajar Terhadap Hasil Dari Mengikuti Pelatihan Menganalisis persepsi warga belajar terhadap hasil yang didapat dari mengikuti pelatihan merupakan pengukuran terhadap output yang dihasilkan, dimana warga belajar dapat merasakan manfaat dari mengikuti pelatihan yang akan dipergunakan didalam kehidupan sehari-hari. Dalam menganalisis mengenai hasil yang didapat warga belajar dari mengikuti pelatihan administrasi perkantoran di BLK Mataram, terdapat tiga indikator yang diujikan yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Aspek Kognitif indikator ranah kognitif hasi dari warga belajar mengikuti pelatihan Mataram, berdasarkan hasil persepsi warga belajar didapat hasil rata-rata skor jawaban responden 428 dengan skor ideal 504 dengan demikian didapat nilai persentase sebesar 84,92%. Hal tersebut ditegaskan juga dari jawaban responden terhadap tiga pernyataan yang peneliti ajukan, dimana mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju dengan hasil pelatihan pada ranah kognitif yang dirasakan seperti pengetahuan terhadap tugas dan pekerjaan kantor yang meningkat. 2) Aspek Afektif indikator ranah afektif hasil dari warga belajar mengikuti pelatihan Mataram, berdasarkan hasil persepsi warga belajar didapat hasil rata-rata skor jawaban responden 410 dengan skor ideal 504 dengan demikian didapat nilai persentase sebesar 81,34%. Hal tersebut ditegaskan juga dari jawaban responden terhadap tiga pernyataan yang peneliti ajukan, dimana mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju dengan hasil pelatihan pada ranah afektif yang dirasakan seperti peningkatan motivasi hidup dan peningkatan respon warga belajar terhadap tugas kantor. 346

Muhammad Arief Rizka & Zulkipli, Efektivitas Implementasi Pelatihan Keterampilan Kerja 3) Aspek Psikomotor indikator ranah psikomotor hasil dari warga belajar mengikuti pelatihan Mataram, berdasarkan hasil persepsi warga belajar didapat hasil rata-rata skor jawaban responden 399 dengan skor ideal 504 dengan demikian didapat nilai persentase sebesar 79,16%. Hal tersebut ditegaskan juga dari jawaban responden terhadap tiga pernyataan yang peneliti ajukan, dimana mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju dengan hasil pelatihan yang dirasakan pada ranah psikomotor seperti kecepatan waktu pada saat mengerjakan tugas samapai dengan kerampilan dalam menggunakan peralatan kantor. c. Analisis Ketercapaian Tujuan Setelah Mengikuti Pelatihan Analisis terhadap ketercapaian tujaun pelatihan berbeda dengan menganalisis hasil dari pada pelatihan, karena dalam pengukuran ketercapaian tujuan warga belajar belajar ini merupakan outcame dari hasil pelatihan, artinya warga belajar mengetahui ketercapaian tujuannya setelah warga belajar terjun kedalam pekerjaan yang sesungguhnya. Pada saat peneliti melakukan penelitian, warga belajar yang mengikuti pelatihan administrasi perkantoran sudah pada tahap evaluasi yang dilakukan para tutor dan mulai melakuikan OTJ (on the job training) sehingga warga belajar sudah mengetahui ketercapaian tujuan yang diinginkan dan dicapainya. ketercapaian tujuan warga belajar setelah mengikuti pelatihan administrasi perkantoran di BLK Mataram, berdasarkan hasil persepsi warga belajar didapat hasil rata-rata skor jawaban responden 1378 dengan skor ideal 1680 dengan demikian didapat nilai persentase sebesar 82,03%. Hal tersebut ditegaskan juga dari jawaban responden terhadap sepuluh pernyataan yang peneliti ajukan, dimana mayoritas responden menjawab setuju dengan ketercapaian tujuan setelah mengikuti pelatihan yang dirasakan pada saat warga belajar sudah terjun kedunia perkantoran yang sesungguhnya dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari pelatihan administrasi perkantoran di BLK Mataram didalam kehidupan seharihari. Pembahasan Setelah dilakukan analisis persepsi responden terhadap aspek efektivitas implementasi program pelatihan keterampilan kerja bidang administrasi perkantoran di BLK Mataram yang meliputi proses pelaksanaan pelatihan (process), hasil yang diperoleh dari mengikuti pelatihan (output) dan ketercapaian tujuan setelah mengikuti program pelatihan (outcome), berikut disampaikan rekapitulasi nilai efektivitas masing-masing aspek tersebut : 347

Jurnal Kependidikan 16 (4): 341-349 Rekapitulasi Nilai Efektivitas Implementasi Pelatihan Keterampilan Kerja Dalam Meningkatkan Kompetensi Calon Tenaga Kerja di BLK Mataram No Aspek Yang Diteliti Persentase 1 2 Proses Pelaksanaan Pelatihan (Process) Peran Instruktur pelatihan Materi Pelatihan Metode Pelatihan Hasil yang diperoleh dari mengikuti pelatihan (Output) Sapek Kognitif Aspek Afektif Aspek Psikomotor 82,73 % 78,76 % 79,76 % 84,92 % 81,34 % 79,16 % Interpretasi Nilai Efektivitas Sangat Efektif Efektif Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Efektif 3 Ketercapaian Tujuan Setelah Mengikuti Pelatihan (Outcome) 82,03 % Sangat Efektif Berdasarkan data hasil rekapitulasi nilai efektivitas yang terlihat, maka dapat diketahui bahwa dari ketiga aspek dalam menentukan efektivitas program pelatihan keterampilan kerja bidang administrasi perkantoran di BLK Mataram, keseluruhannya memiliki nilai efektif dan sangat efektif dengan persentase yang berbeda-beda. Nilai persentase ini didapat dari hasil perhitungan skor jawaban responden berbanding dengan skor ideal kemudian dicocokkan dengan tabel interpretasi efektivitas. Meskipun program pelatihan keterampilan kerja bidang administrasi perkantoran di BLK Mataram sudah memiliki nilai interpretasi efektif dan sangat efektif, namun ada perbedaan dalam nilai persentase dari masing-masing indikator dalam setiap aspek. Hal ini menunjukkan ada beberapa indikator yang perlu ditingkatkan lagi efektivitasnya agar tujuan organisasi secara umum tercapai. Dari ketiga aspek yang ada, nilai persentase terendah pada aspek proses pelaksanaan pelatihan terdapat pada indikator materi pelatihan yaitu 78,76 % dan yang tertinggi didapat oleh indikator peran instruktur pelatihan yaitu 82,73 %. Kurangnya nilai indikator materi pelatihan adminstrasi perkantoran di BLK Mataram disebabkan karena ada 6 orang warga belajar yang menganggap bahwa materi pelatihan yang kurang sesuai dengan harapan dan kurangnya relevansi materi pelatihan dengan peraktik hidup sehari-hari. Sedangkan nilai persentase terendah pada aspek hasil yang diperoleh dari mengikuti pelatihan terdapat pada indikator ranah psikomotor yaitu 79,16 % dan yang tertinggi didapat oleh indikator ranah kognitif yaitu 84,92 %. Kurangnya nilai indiator psikomotor disebabkan karena ada 6 orang warga belajar yang kurang setuju dan 4 orang warga belajar yang tidak setuju yang menganggap bahwa kecepatan waktu saat mengerjakan pekerjaan kantor kurang meningkat setelah mengikuti pelatihan meskipun warga belajar sudah bisa melakukan pekerjaan dan menggunakan peralatan kantor. Akan tetapi dilihat dari nilai ketercapaian tujuan warga belajar setelah mengikuti program pelatihan Mataram 348

Muhammad Arief Rizka & Zulkipli, Efektivitas Implementasi Pelatihan Keterampilan Kerja yaitu 82,03 %. Hal ini menandakan bahwa ketercapaian tujuan warga belajar setelah mengikuti pelatihan administrasi perkantoran di BLK Mataram dapat dikatakan berhasil, karena dalam hal ini warga belajar sudah mampu menerapkan apa yang didapatkan didalam pelatihan kedalam dunia kerja, akan tetapi masih ada beberapa kendala yang dihadapi warga belajar setelah terjun kedunia perkantoran, yaitu warga belajar masih terkendala oleh waktu, warga belajar mengerjakan pekerjaan kantor terkadang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan juga warga belajar kurang didalam memanfaatkan waktu dalam bekerja. Simpulan Simpulan dari hasil penelitian ini adalah efektivitas implementasi program pelatihan keterampilan kerja dalam meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) kota Mataram secara keseluruhan berada dalam kategori efektif, yang meliputi efektivitas proses pelaksanaan pelatihan (process) yang terdiri dari indikator peran instruktur pelatihan diketahui berjalan dengan sangat efektif dengan jumlah sebesar 82,37 %, materi pelatihan berjalan dengan efektif dengan jumlah sebesar 78,76 % dan metode pelatihan berjalan dengan efektif dengan jumlah sebesar 79,76 %. Sedangkan efektivitas hasil dari mengikuti pelatihan (output) yang terdiri dari indikator ranah kognitif diketahui berjalan dengan sangat efektif dengan jumlah sebesar 84,92 %, ranah afektif berjalan dengan sangat efektif dengan jumlah sebesar 81,34 % dan ranah psikomotor berjalan dengan efektif dengan jumlah sebesar 79,16 %. Dan efektivitas ketercapaian tujuan warga belajar setelah mengikuti pelatihan (outcome) diketahui berjalan dengan sangat efektif dengan jumlah sebesar 82,03 %. Ketercapaian tujuan warga belajar setelah mengikuti pelatihan keterampilan kerja bidang Mataram dapat dikatakan berhasil, karena dalam hal ini warga belajar dapat mencapai kompetensi yang sudah ditentukan dan mampu menerapkan ilmu yang didapatkan dalam pelatihan ke dalam dunia kerja. Daftar Pustaka Atmodiwiro, Soebagio. 2005. Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT Ardadizya Jaya Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pelatihan Ketenaga Kerjaan Pendekatan Terpadu Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Kaswan. 2011. Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan Kinerja SDM. Bandung : Alfabeta Moekijat. 2008. Administrasi Perkantoran. Bandung : Mandar Maju Sastradipoera, Komaruddin. 2006. Pengembangan dan Pelatihan, Suatu Pendekatan Manajemen SDM. Bandung: Kappa Sigma Sulchan, Mohammad. 2007. Manajemen Pelatihan Kerja di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Semarang. (online). http://lib.unnes.ac.id, Diakses Tanggal 15 April 2015 pukul 17.00 wita. 349