SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIK (Clinical Decision Support System) M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

BAB I PENDAHULUAN. keluhan tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Tentunya keluhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. Kata Kunci : Medical Expert System, Mycin PENDAHULUAN

INFORMATIKA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

4.7.5 Rancangan form konsultasi... 61

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, handal dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih dan pengetahuan yang semakin luas maka semakin banyak

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

Pertemuan 3 PEMODELAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA RSUD BUMI PANUA KABUPATEN POHUWATO

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi

MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK) DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

BAB I PENDAHULUAN. Jantung mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi manusia karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar Untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor Dengan Menggunakan Faktor Kepastian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap perkembangan janinnya,

JURNAL. Detection of demage smartphone in fortuna cell

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI POTENSI AKADEMIK BERBASIS TES PSIKOLOGI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

VI. IMPLEMENTASI MODEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, pemanfaatan teknologi internet sudah sangat

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, certainty factor, basis pengetahuan, kelainan jaringan lunak rongga mulut

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS KULIT WAJAH YANG SESUAI PADA BEDAK VIVA DENGAN MENGGUNAKA METODE CERTAINTY FACTOR

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIK (Clinical Decision Support System) M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T

Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) merupakan salah satu jenis sistem informasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik dan berbasis evidence. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System), sistem informasi yang dapat menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi terstruktur.

Metode DSS Metode sistem pendukung keputusan atau disebut juga sebagai DSS (Decision Support System) sangatlah beragam, beberapa metode yang sering digunakan antara lain, yaitu: Metode Sistem Pakar Metode Regresi Linier Metode Logika Fuzzy Metode B/C Ratio Metode AHP Metode IRR Metode NPV Metode FMADM, dan lain sebagainya.

Metode DSS Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) pada masa sekarang-sekarang ini sudah mulai diterapkan di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan baik di Rumah sakit maupun di Apotek namun biasa disebut dengan Clinical Decision Support System (CDSS).

CDSS Mendonca(2004), mengatakan bahwa CDSS adalah program komputer yang dirancang untuk menyediakan dukungan para ahli dalam membuat keputusan klinis. Tujuan sistem ini adalah membantu para profesional dibidang kesehatan dalam menganalisis data pasien dan membuat keputusan berdasarkan diagnosis, melakukan pencegahan, dan tratment terhadap permasalahan kesehatan. CDSS dikembangkan diberbagai bidang sistem kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi. CDSS adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengukur probabilitas munculnya penyakit apabila diberikan gejala, observasi, atau tes tertentu. CDSS dapat digunakan untuk mendiaknosa berbagai kasus yang sangat rumit, membantu proses belajar mengajar bagi guru dan siswa kedokteran, menjadikan user dapat berperan baik sebagai dokter maupun pasien, dan membantu para personil kedokteran(dokter, perawat, rumah sakit, dan pasien).

CDSS telah banyak iaplikasikan untuk berbaagai keperluan dalam pengambilan keputusan klinis. Perangkat lunak yang telah di bangun untuk keperluan CDSS adalah MYCIN. MYCIN merupakan sistem pendukung keputusan yang bersifat kualitatif dengan menggunakan konsep sistem pakar. MYCIN berisi sejumlah peraturan, yang diturunkan oleh kolaborasi para ahli. Salah satu kelebihan MYCIN adalah dengan kemampuan untuk mengakomodasi adanya ketidakpastian. MYCIN menggunakan certainty factors (CF) untuk mengatasi masalah ketidakpastian.

Aplikasi CDSS Beberapa aplikasi CDSS lainya yang juga mulai dikembangkan antara lain : ISABEL, merupakan suatu bentuk CDSS yang terintegrasi dengan internet yang menyediakan beberapa fitur untuk diagnosis. NEOSIS, merupakan sebuah platform untuk integrasi dan representasi visual dalam kecerdasan medis. LISA, berupa sistem pendukung keputusan dan informasi klinis untuk perawatan menyeluruh bagi anak-anak yang mengidap penyakit acute lympheblastic leukemia(bury, 2008 ) EPIC, merupakan CDSS yang berperan sebagai mitra cerdas bagi staf klinisi dan memberikan panduan yang terstruktur.

Kategori CDSS CDSS dapat dikategorikan dengan cara yang berbeda seperti representasi pengetahuan, tips keputusan dan domain medis. Jika dilihat dari sudut pandang dokter, system dapat dibagi berdasarkan diminta atau tidaknya saran yaitu dimintai saran (solicited advice ), tidak dimintai saran (unsolicited advice ), dan system anatomi (autonomous system ). Pada solicited advice dokter secara eksplisit berkonsultasi dengan DSS. Solicited advice memiliki cirri sebagai berikut : a. Kebanyakan bersifat stand alone. b. Pengguna berdialog langsung dengan system. c. System akan memberikan pertanyaan kepengguna sebagai data input. d. Melalui DSS, system akan memberikan control kepada dokter untuk menalar.

Kendala CDSS Adanya presepsi yang seringkali berada antara pihak pengambil keputusan (dokter atau klinisi) dengan analis sistem. Hal ini menyebabkan perlu adanya penyamaan presepsi antara pihak pengambil keputusan (klinisi atau dokter) dengan analis sistem.penyamaan presepsi ini sangat penting dalam kaitannya dengan pemilihan metode pengambilan keputusan, perancangan aliran proses, dan antar muka. Diagnosis adalah seni dan pada tataran tertentu memang sangat sulit untuk direprensikan secara matematis.

Beberapa model diagnosis tidak dapat ditormulasikan dalam format yang baku. Kenyataan tersebut akan menimbulkan kesulitan dalam pembentukan antarmuka dan pembentukan program. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat menterjemahkan bahasa sehari-hari yang digunakan dalam proses diagnosis kedalam format yang digunakan dalam proses diagnosis ke dalam format yang dimungkinkan untuk pemograman. Konsep pengolahan bahasa alami dalam diterapkan untuk kepentingan tersebut.