suara hati anak tentang peran ayah



dokumen-dokumen yang mirip
LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Belajar Memahami Drama

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

dengan penuh hormat. rumah. mata.

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

kegiatan sehari hari pelajaran 2

Di Unduh dari : Bukupaket.com

It s a long story Part I

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Cermin. Luklukul Maknun

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Alifia atau Alisa (2)

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Kegiatan Sehari-hari

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.


Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

I Love My Job and My Family:

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Kisah Dari Negeri Anggrek

Pertama Kali Aku Mengenalnya

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Sepasang Sayap Malaikat

Kecakapan Antar Personal

Pemilik jiwa yang sepi

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Bab 1. Kehilangan mimpi

Oleh: Windra Yuniarsih

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

AKU SUKA MEMBACA. Karya Puput Happy. Setiap hari aku membaca Agar kelak menjadi orang berilmu Berbudi pekerti luhur dan mulia Hingga masuk surga

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Penerbit Kin S Gallery

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja.

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Arif Rahman

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Buatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu!

Bab 1. Awal Perjuangan

ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA

Judul : POLIP KARANG Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Layout : Imam

AKU AKAN MATI HARI INI

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

SUATU HAL TENTANG WAKTU (Waktu Berlalu Dengan Cepat), 29 Desember 2012

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Aktivitas untuk Belajar tentang Doa

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

10 Kiat Ayah Membantu Anak Kerjakan PR

AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Sang Pangeran. Kinanti 1

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Lebih dekat dengan Mu

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

2. Gadis yang Dijodohkan

BLUSUKAN SANG KHALIFAH ADIL UMAR BIN KHATTAB

RIDWAN REMIN. Auahelap! Self Publishing

Transkripsi:

suara hati anak tentang peran ayah

suara hati anak-anak terhadap peran ayahnya ayah ada ayah tiada penyunting Irwan Rinaldi

AYAH ADA, AYAH TIADA Penyunting: Irwan Rinaldi Cetakan Pertama 44; 148 X 210 mm Desain Sampul: Anang Wicahyono Tata Letak: Ridwan Rachmadi Penerbit AyahPress ISBN: Barang siapa ingin dan berkenan menggandakan seluruh atau sebagian isi buku ini, dengan iklas kami persilakan, dalam rangka sosialisasi pentingnya peran ayah.

untuk para ayah: ayo kita kembali ke rumah ayo kita bermain bersama anak-anak kita ayo kita temani mereka ayo kita jadi sahabat mereka terima kasih: dino, sasha, laras, tini dan teman-teman kecil lain yang dengan penuh semangat terus menulis kata hati...

untuk para ayah, di manapun berada, di setiap waktu... Teristimewa untuk mengenang kearifan sahabat, kakak, sekaligus guru: (Alm.) Ags. Arya Dipayana (1961 2011)

BUKU ini dapat terwujud, berkat dukungan para sahabat yang ikut menyadari arti keayahan sesungguhnya bagi putra putri mereka. Sahabat saya, Yully P. Nugroho, telah menjadi perantara ketulusan dukungan yang diberikan oleh sahabat sekalian. Terima kasih Irwan Rinaldi

Sekedar Mengantar irwan rinaldi pertama SAYA sebenarnya lebih sreg menyebutnya ungkapan hati saja. Karena ini benar berasal dari ungkapan hati anakanak. Ceritanya begini. Dalam beberapa kali pertemuan dengan beberapa anak-anak, kami pernah belajar menulis mengungkapkan perasaan masing-masing melalui media tulisan. Kami belajar membuat puisi, cerpen dan sebagainya. kedua TIDAK dinyana ternyata hasil karya anak-anak membuat kekaguman banyak orang, minimal kami. Kami tiba-tiba berpikir lain ketiga SAYA coba tulis ulang tulisan-tulisan teman-teman kecil itu kembali. Hasilnya seperti yang kita baca bersama sekarang. keempat PUISI-PUISI atau jeritan hati ini memang berdasarkan waktu. Mulai dari pagi sampai pagi lagi. keenam MUDAH-MUDAHAN memberikan inspirasi. Wallahu a lam bishowab. depok 2011

Daftar Isi Daftar Isi - 9 Sekedar Mengantar - 7 Menjelang tidur 1 ~ Ayah Kemana --- 10 Menjelang tidur 2 ~ Tetap Sendiri --- 11 Menjelang tidur 3 ~ Aku Tidur Tuhan --- 12 Terbangun di tengah malam 1 ~ Aku Bermimpi --- 13 Terbangun di tengah malam 2 ~ Susah Tidur Lagi --- 14 Terbangun di tengah malam 3 ~ Ayah Ternyata Masih Bangun --- 15 Jelang bangun pagi 1 ~ Kenapa Harus Begini --- 16 Jelang bangun pagi 2 ~ Tenang Ayah Aku Pasti Bangun --- 17 Cuci Muka ~ Pergi Shalat --- 18 Sarapan ~ Makanan Jadi Pahit --- 19 Berangkat sekolah 1 ~ Peluk Aku, Ayah --- 20 Berangkat sekolah 2 ~ Kehilangan atau Ayah Ada Ayah Tiada --- 21 Perjalanan ke sekolah ~ Pemulung dan Anaknya --- 22 Di sekolah 1 ~ Tak Punya Ayah --- 23 Di sekolah 2 ~ Guru Di Kelas Ku --- 24 Di sekolah 3 ~ Kelasku --- 25 Pulang sekolah 1 ~ Ragu --- 26 Pulang sekolah 2 ~ Jangan Tanya PR Terus --- 27 Pulang sekolah 3 ~ Boleh Main Tapi --- 28 Ketika magrib datang ~ Kenapa Panik --- 29 Magrib datang 1 ~ Ini Masjid Bukan TK --- 30 Magrib datang 2 ~ Berdo a --- 32 Magrib datang 3 ~ Masih Tentang Do a --- 33 Makan malam 1 ~ Tolong Aku Bunda --- 34 Makan malam 2 ~ Tuhan Pemarah Menurut Ayaha --- 35 Makan malam 3 ~ Kenapa Harus Makan? --- 36 Setelah makan malam: Belajar lagi ~ Andai Imam Bonjol Tahu --- 37 Saatnya tidur ~ Bencana Belum Reda --- 39 Penutup --- 40 Biografi Penyunting --- 42

menjelang tidur I Ayah Kemana? Kantukku telah tiba Ayah dan bunda ada dimana Aku ingin kita bertatap muka Kenapa setiap hari begini saja Kantukku telah tiba Aku kembali bertanya Kenapa aku dibiarkan tidur sendiri saja Padahal aku ingin berbagi cerita Kantukku telah tiba Tempat tidur yang sepi tanpa cinta Selimut yang dingin tanpa kata-kata Bantal dan guling tak bisa bicara Ayah bunda entah kemana KONON kabarnya kata para ahli bahwa sebaiknya orang tua terutama para ayah untuk selalu berusaha hadir menjaga dua waktu penting dalam hidup anak-anaknya. Waktu bangun pagi dan waktu mau tidur. Bahkan saking pentingnya, dua waktu tersebut sebaiknya tidaklah teralu sering didelegasikan kepada pihak lain, terutama anak-anak usia dini. Ketika anak mau tidur, sebaiknya ayah memeriksa tingkah laku apa saja yang dilakukan anak-anaknya seharian. Biasanya anak-anak akan melaporkan dua jenis saja: tingkah laku yang paling buruk dan yang paling baik. Kalau buruk maka ayah membenarkannya, kalau baik maka kuatkanlah hingga tertanam pada pikiran anak-anak. ayah ada ayah tiada 10

menjelang tidur 2 Tetap Sendiri Aku lihat bulan di sela jendela Aku lihat bulan begitu indahnya Aku bayangkan andai bulan adalah ayahku Aku khayalkan andai bulan adalah bundaku Pastilah aku tidak sendiri jelang tidur ini Pastilah kami terus berbagi Pastilah kami saling memeluk mesra Pastilah kami saling mencium penuh cinta Tapi aku tetap sendiri saja Tak bisa bicara tak dapat bercerita Tak bisa mengungkapkan suka Tak bisa juga menangis karena duka ADA banyak hal yang mau diceritakan atau ditanyakan anak-anak menjelang tidurnya. Tentang dunia seharian yang dia lalui atau tentang banyak peristiwa yang sebenarnya adalah mata pelajaran sekolah kehidupan sesungguhnya. Semuanya itu membutuhkan ayah atau ibu yang dapat menggiring mereka pada sebuah kesimpulan yang akan mereka bawa ke dalam tidur dalam. Hanya ayah atau ibu yang bisa melakukannya. Bukan orang lain! 11 ayah ada ayah tiada

Menjelang tidur 3 Aku Tidur, Tuhan Lama kutunggu ayah bunda tidak juga datang Aku coba hibur hati agar senang Banyak lagu dan puisi kucoba karang Tapi hatiku tidak juga tenang Aku duduk, tidur, duduk lagi dengan gelisah Kuraba mataku penuh basah Beginilah sepanjang malam derita kami Punya ayah bunda tapi tidak pernah mau mengerti Tangisku semakin jadi Ketika bulan di sela jendela telah pergi Kini aku benar-benar tinggal sendiri Sendiri bicara sendiri juga mendengarkan pedihnya hati Hanya ada satu kalimat kini, Aku tidur, Tuhan Allahu Rabbi... SEORANG ulama pernah berpesan bahwa tutuplah hari anakmu dengan Allah dan RasulNya. Artinya ketika anak-anak jelang tidur maka sebaiknya mereka mendengarkan kalimat-kalimat baik sebagai penutup dari rangkaian hidupnya seharian. Alangkah naifnya kalau anak-anak tertidur di depan televisi, play station atau komputer. Ujung dari hidupnya seharian tidak ditutup dengan mendengarkan kalimat Allah dan RasulNya ayah ada ayah tiada 12

terbangun di tengah malam 1 Aku Bermimpi Negeri yang indah alangkah luar biasa Awan-awan bersusun dimana-mana Semua penduduk tersenyum ceria Kami saling tegur sapa Tak peduli tua dan muda Aku berlari ke sebuah PERPUSTAKAAN Seorang ibu berwajah manis sambutku penuh persahabatan Aku dibawa berkeliling mencari buku-buku yang jutaan Sejuta anak-anak yang asyik membaca sambil tiduran Aku berlari ke sebuah TAMAN BERMAIN Aku lihat para ayah dan anak asyik bermain Berguling melompat berteriak tawa bersama Aku lihat para ayah dan anak saling bercanda Saling mendorong tercebur ke kolam bunga Entah jam berapa Aku lalu terbangun dan terjaga Aku duduk melihat sekeliling Tapi semuanya hening Aku terus bertanya-tanya Apakah aku memang pernah merasa bahagia Apakah aku memang pernah bermain bersama Sampai tercebur segala Ah, ternyata aku hanya bermimpi saja ANAK-ANAK membutuhkan dua hal penting dari ayahnya. Peran dan tokoh. Psikologis dan fisik. Kehadiran ayah bersama mereka di rumah atau di luar rumah haruslah duaduanya. Tak boleh hanya hadir fisik tapi psikologis tidak. Atau sebaliknya. Saking anakanak menginginkan itu dalam hidupnya, maka tak heranlah akan kebawa-bawa dalam mimpi-mimpi mereka. 13 ayah ada ayah tiada

terbangun tengah malam 2 Susah Tidur Lagi Bagaimana caranya aku bisa tidur lagi kalau sudah begini Bagaimana caranya aku bisa tidur lagi kalau sudah begini Setiap kali ternyata itu hanya mimpi Setiap kali ternyata itu hanya mimpi Aku ingin ada dunia seperti itu esok hari Aku ingin ada perpustakaan dengan jutaan buku Aku ingin ada taman bermain itu esok pagi Aku ingin ayah-ayah yang bebas bermain tanpa ragu Ah, bagaimana caranya aku bisa tidur lagi Kalau sudah begini? DULU, semasa kecil orang tua kita sering mengatakan bahwa kalau kita sering bermimpi di tengah malam itu karena lupa berdoa. Anak-anak kita sering terjaga sekarang dalam tidurnya. Andai ayah ada di sampingnya... ayah ada ayah tiada 14

terbangun tengah malam 3 Ayah Ternyata Masih Bangun Aku rasa perut bawahku semakin penuh Ingin buang air kecil sendiri tanpa mengeluh Ketika menuju kamar mandi Aku harus lewat ruang tengah yang ternyata nyala televisi Aku terkejut melihat ayah Sedang asyik menonton pertandingan bola yang meriah Di tempat tidur aku terus termenung Duduk diam sambil merenung Kenapa ayah senang menonton bola Kenapa ayah tak menemaniku jelang tidur walau hanya semenit saja ADA berbagai tipe ayah. Ada ayah dengan tipe dokter sok tahu yang sukanya menganalisa dan menentukan jenis penyakit tanpa mengetahui lebih dahulu sebabsebab sakit itu sendiri. Ada tipe ayah penjaga kuburan, sukanya menawarkan doa saja tanpa peduli apakah doa-doa atau nasehat-nasehat tersebut bermakna bagi anakanaknya. Nah, tipe yang paling berbahaya untuk perkembangan anak-anak kita adalah ayah bertipe calo. Ayah ini amat gemar memberikan nasehat atau arahan kebaikan tapi beliau sendiri tidak mau melakukannya. 15 ayah ada ayah tiada

jelang bangun pagi 1 Kenapa Harus Begini? Subuh datang juga Kita diminta siap-siap untuk bangun segera Karena saatnya belajar menghormati Tuhan Yang Kuasa Karena saatnya belajar untuk tidak tidur selamanya Subuh datang juga Tapi kami anak-anak susah membuka mata Seperti ada lem saja Kuat merekat maunya merem saja Subuh datang juga Tapi kenapa kami dibangunkan secara paksa Badan digoncang-goncang Tangan dan kaki diregang-regang Subuh datang juga Tapi kenapa tak ada sapa mesra Tapi kenapa tak ada peluk orang tua Semua tergesa-gesa Bagi ibu lebih penting dapur Bagi ayah lebih penting segera ke kantor Ih, kenapa harus begini? ayah ada ayah tiada 16

Jelang bangun pagi 2 Tenang Ayah, Aku Pasti Bangun Aku heran apa ayah tidak pernah kecil dulunya Tak pernah merasa beratnya bangun pagi Aku heran apa ayah langsung besar saja Tak pernah merasa sakit kepala kalau bangun pagi Tenang ayah, aku pasti bangun Tapi izinkan aku duduk dulu Tenang ayah, aku pasti bangun Tapi izinkan aku bernafas dulu PERSOALAN bangun pagi adalah persoalan sederhana tapi kadang berakhir dengan menyakitkan bagi anak-anak. Sering bangun pagi yang harusnya ceria menjadi ajang cercaan, makian, tudingan bahkan pukulan, cubitan dan yang lebih parah dari itu. Jadi bagaimana sebaiknya cara bangun pagi agar anak-anak kita tetap ceria? Pertama, bangunkanlah anak-anak kita selalu tak lepas dari kalimat-kalimat baik. Alangkah lebih baik kalau dengan menyebut nama-nama Allah dan rasulnya. Kedua, cara membangunkan anak-anak sebaiknya disepakati terlebih dahulu dengan anak-anak sebelum mereka tidur. Hindarilah membangunkan anak-anak dengan sekehendak hati ayah saja. 17 ayah ada ayah tiada

Cuci muka Pergi Shalat Kita shalat bukan karena siapa-siapa Kita shalat bukan karena terpaksa Begitulah Allah menyuruhnya Begitulah Nabi mencontohkannya Begitu cara ayah menyuruh shalat setiap pagi Begitu juga bunda memerintah kami Aku diam tidak berkata apa-apa lagi Allah dan Nabi benar selalu Tapi Allah dan Nabi juga pasti tahu Betapa dinginnya air pagi ini Aku berdoa Agar Allah menunjukkan ayah bunda Bagaimana cara menyuruh shalat yang lebih baik adanya SOAL sholat di subuh hari. Sejujurnya saja ketika kita masih anak-anak kita pasti merasakan hal yang sama persis seperti anak-anak kita sekarang. Amat berat. Apalagi bagi anak-anak yang tidak mendapatkan teladan dari ayahnya. Sering kita sekarang terjebak kepada prinsip yang penting anak bisa sholat bukan anakanak cinta dengan sholat. Jalan agar anak bisa memang satu-satunya jalan terbaik adalah dengan cara instan. Namun sayangnya cara-cara instan tidak membuat anak mencintai sholat, tapi hanya sekedar bisa sholat saja. ayah ada ayah tiada 18

Sarapan Makanan Jadi Pahit Setiap sarapan selalu tegang Aku tunduk tak berani memandang Ayah mengawasi dengan garang Tak boleh itu tak boleh ini Makan harus seperti Nabi Diam pandangan hanya pada nasi Setiap sarapan makanan selalu pahit Seolah kerongkongan jadi sempit Masuk nasi sedikit-sedikit Setiap menelan selalu sakit Aku ingat cerita teman Sarapan di rumahnya penuh ceria Ayahnya menemani sambil guyonan Makanan terasa manis semua SERING para ayah tidak tahu seperti apa komunikasi yang dipakai ketika bersama anakanak di pagi hari. Kesibukan dan dikejar-kejar waktu membuat para ayah menjadikan kebersamaan dengan anak-anak di pagi hari berlangsung seperti bursa efek. Semua bicara semua bergerak tapi tidak saling nyambung. Wahai para ayah, pertemuan singkat kita dengan anak-anak sebaiknya tidak disambi dengan kegiatan lain seperti terima telepon atau sejenisnya. Hindarilah membuat komunikasi yang menyudutkan, mencerca, menjebak dan lainnya. 19 ayah ada ayah tiada

Berangkat sekolah I Peluk Aku, Ayah Aku siap berangkat sekolah Pakai seragam alangkah gagah Aku berdiri di depan pintu Pastilah ayah yang kutunggu Pasti ayah senang melihat Anaknya yang hebat Tapi air mata keluar dari mataku Ayah hanya tersenyum kaku Tidak memelukku Apalagi menciumku Aku siap berangkat sekolah Jalan kaki tapi terasa goyah Semangat terus melemah Melihat cara-cara ayah ayah ada ayah tiada 20

Berangkat Sekolah 2 Kehilangan atau Ayah Ada Ayah Tiada Aku kehilangan Tapi tidak tahu apa yang hilang Aku kehilangan di setiap berangkat sekolah mungkin inilah kiranya apa yang dikatakan bunda ayah ada ayah tiada INILAH salah satu puncak episode suara hati anak-anak terhadap peran ayahnya. Puncak kehampaan dalam hidup mereka selama dua puluh empat jam. Berayah ada berayah tiada. Anak-anak berpamitan kepada ayahnya. Anak-anak mencium tangan ayahnya secara khusu karena anak-anak tahu persis bahwa mereka akan berpisah dengan ayahnya berjam-jam lamanya. Namun sayangnya, prosesi perpisahan pagi hari bagi para sebagian ayah bukanlah momen penting. Ketika bersalaman atau pamitan, kadang sang ayah hanya sekedar memberikan tangan saja tapi tak memberikan pandangan mata. Kadang para ayah sambil memainkan telpon genggam dan sejenisnya. Sehingga anak-anak mendapatkan ayahnya ada secara fisik tapi tidak ada secara psikologis. 21 ayah ada ayah tiada

Perjalanan Ke Sekolah Pemulung Dan Anaknya Seorang ayah pemulung Seorang anak pemulung Aku lihat sedang bercanda Aku lihat sedang tertawa Seorang ayah pemulung Seorang anak pemulung Kejar-kejaran lompat-lompatan Guling-gulingan tonjok-tonjokan Aku malas ke sekolah Aku ingin melihat ini saja Aku malas ke sekolah Aku mau jadi anak pemulung saja PERAN dan tokoh keayahan di luar rumah dan luar sekolah bagi anak-anak sekarang juga menjadi barang langka. Orang-orang dewasa serta fasilitas umum biasanya tidak banyak berpihak kepada anak-anak kita. Namun pastilah keadaan atau momen yang masih berkesan bagi anak-anak kita. Momen tersebut tidak akan bermakna andai ayah tidak melakukan sharing dengan anak-anak. Bisa dilakukan ketika pulang kerja, makan malam, kerjakan PR bersama atau jelang tidur. ayah ada ayah tiada 22

Di Sekolah Tak Punya Ayah Aku punya teman satu kelas banyaknya Aku punya kawan satu sekolah jumlahnya Aku punya guru baik sifatnya Tapi kami tak punya ayah satupun juga 23 ayah ada ayah tiada

Di Sekolah 2 Guru Di Kelasku Aku punya guru berubah-ubah wajahnya Pagi hari suka tersenyum Siang hari cemberut saja Kalau tengah mengajar suka memukul Dan mengancam juga ayah ada ayah tiada 24

Di Sekolah 3 Kelasku Aku punya kelas seperti pasar saja Empat puluh lebih penghuninya Bermacam-macam kelakuan muridnya Berjenis-jenis baunya juga Kata guruku dari kelas ini akan ada Habibie kedua Tapi aku bertanya, apa emang bisa? APAKAH ukuran sebuah sekolah itu baik dan benar? Lebih khusus bagi sekolah anak usia TK dan SD? Kata para ahli pendidikan anak, sekolah yang baik dan benar itu bukanlah sekolah dengan ruangan full AC atau pamer fasilitas lainnya. Sekolah terbaik itu adalah dimana di sekolah itu berlangsung proses pendidikan ( kegiatan belajar mengajar ) dengan baik dan patut dan proses pengasuhan ( guru-gurunya mengerti tahap perkembangan anak-anak ). Sehebat apapun sebuah sekolah dipastikan tidak benar dan baik ketika sekolah itu hanya berlangsung pendidikan saja, tapi minim pengasuhan atau malah tidak ada sama sekali. Guru-guru memperlakukan anak-anak sebagai kuda pacu yang berlari terengah-engah mengejar kurikulum. Padahal di umur-umur TK dan SD anak-anak amat membutuhkan guru-guru yang memperlakukan mereka sesuai dengan tahap perkembangan mereka. 25 ayah ada ayah tiada

Pulang Sekolah 1 Ragu Pilih pulang Pilih main Pilih pulang Pilih main Aku ragu Pilih pulang di rumah tidak ada orang Aku ragu Pilih main entah dimana teman-temanku sekarang ayah ada ayah tiada 26

Pulang Sekolah 2 Jangan Tanya PR Terus Aku heran ama orang dewasa Terutama ayah dan bunda Kenapa setiap aku pulang Bertanya PR dan PR saja Hanya Bi Imah yang tersenyum dan bercanda Tak pernah tanya PR segala Disiapkannya makan siang enak rasanya Lalu ditemaninya sambil berteka teki pula Setelah baju kuganti dengan segera Bertemu ayah di dekat meja Kembali bertanya kapan PR dikerjakan Kembali memaksa PR harus dikerjakan Ketika duduk di ruang tamu Istirahat sebentar mendengar lagu Datang bunda berseru-seru Kapan kerjakan PRnya kok dengar lagu melulu Aku heran ama orang dewasa Terutama ayah dan bunda 27 ayah ada ayah tiada

Pulang Sekolah 3 Boleh Main Tapi... Sorepun tiba Waktu semua yang ditunggu seluruh anak dunia Bermain bebas apa yang kita suka Di tanah lapang atau dimana saja Satu demi satu kami keluar rumah seperti ayam saja Kepakan sayap berciap-ciap seperti orang gila Ada yang melompat, berlari, menari-nari saking senangnya Lupa ayah bunda lupa dunia Tapi alangkah malang nasib temanku dia hanya bisa duduk di depan pintu Tapi alangkah sedih nasib temanku Dia hanya bisa menangis sendu Kenapa kau hanya duduk di depan pintu? Kenapa kau kok menangis sendu, tanyaku? Karena aku malas untuk pergi Karena aku boleh bermain tapi pakai tapi... PULANG sekolah. Dulu, dulu sekali puluhan tahun yang lalu ketika bel sekolah berbunyi anak-anak bersorak gembira. Mereka bersorak sorai menyongsong waktu bebas bermain. Namun kini sebagian besar anak-anak hanya mampu sejenak bersorak sorai. Kenapa? Karena seabrek kegiatan akademis telah menunggu mereka. Les ini kursus itu. Pelajaran tambahan ini pengayaan itu. Bahkan semua harus mereka lalui sampai malam menjelang. Kapan mereka bermain? Entahlah. Kalaupun boleh bermain, pasti ada syarat-syaratnya yang cenderung sepihak dari orang dewasa. Boleh bermain asalkan jangan kotor. Boleh bermain asalkan... ayah ada ayah tiada 28

Ketika Maghrib Datang Kenapa Panik? Ketika hampir waktu shalat maghrib datang Semua teman-temanku berlarian ke sana kemari Panik seperti orang-orang yang rumahnya terbakar Saling tabrakan ketakutan Wajah kami yang tadi ceria bermain bersama Hilang tiba-tiba berganti seperti orang berduka Suara-suara kami yang lantang Pergi entah kemana Ketika hampir shalat maghrib tiba Aku melihat lelaki dewasa berdiri tegak seperti raksasa Wajah mereka tegang berwibawa Anak-anak berjalan menunduk-nunduk amatlah takutnya Tak berani memandang sekilas saja Tak berani tersenyum apalagi bercanda Ketika hampir maghrib tiba Aku bertanya Apakah dulu Nabi begitu juga Menyambut anak dan cucunya 29 ayah ada ayah tiada

Maghrib Datang 1 Ini Masjid Bukan Tk... Pernah aku bertanya kepada ayah bunda Kenapa anak-anak selalu maunya tertawa dan becanda Ayah bunda bilang nanti saja jawabnya Ayah bunda bilang pertanyaanmu bikin susah saja Kini kami disuruh shalat ke masjid Agar gampang kelak kalau sudah dewasa Agar nanti hidupnya benar secara agama Agar nanti cinta dengan masjidnya Menurutku semua itu bohong saja Bagaimana kami benar agamanya Kalau di masjid tak boleh tertawa Bagaimana kami cinta pada masjidnya Kalau apa-apa selalu marah dan ancaman saja Kini kami disuruh shalat ke masjid Diminta berdiri dengan paksa Yang rasanya mau mati saja Diancam kalau baca amiiin nya berbeda nadanya Pernah aku bertanya kepada imam masjid yang panjang jenggotnya kenapa anak-anak selalu jadi sasarannya dia menjawab Ini masjid bukan TK... ayah ada ayah tiada 30

TAK mendapatkan peran ayah di rumah juga di sekolah, anak-anak mengadu peruntungannya di sebuah tempat yang harusnya paling aman dan nyaman bagi anakanak. Seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW dulu bersama anak di masjid Beliau. Naifnya, sekarang masjid kadang tidak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Sebagian pengurus masjid sangat tidak mengerti tentang perkembangan anak-anak. Sehingga mereka pengurus masjid yang terhormat memperlakukan anakanak sesuai dengan nafsunya sendiri. Alhasil, anak-anak alih-alih memcintai masjid, datang ke masjid saja mereka ogahogahan. Kenapa? Karena pengurus masjid sendiri telah menjelmakan masjid itu penuh dengan kekerasan, ancaman, makian, kekejaman dan sejenisnya... Bahkan yang lebih menyedihkan, di setiap khotbah Jumat amatah jarang sang Khotib menyebut atau sekedar menyapa anak-anak yang hadir. Padahal anak-anak memenuhi sepertiga lebih masjid tersebut. 31 ayah ada ayah tiada

Maghrib datang 2 Berdoa Kami shalat berlima Anak-anak semuanya Tidak boleh di shaf pertama Meski datang lima belas menit sebelumnya Kami shalat berlima Anak-anak semuanya Setelah sholat diminta duduk berdoa Yang isinya sudah didiktekan pula Kami berlima anak-anak semua Lalu bertanya-tanya Kapan kita berdoa kepada Allah Yang Kuasa Boleh bebas berkata apa saja sesuai jiwa anak-anak kita ayah ada ayah tiada 32

Maghrib datang 3 Masih Tentang Berdoa Kami kini tinggal bertiga Karena yang dua sakit perutnya Pergi tergesa-gesa Entah benar atau pura-pura Sudah sepuluh menit masih ditekan orang dewasa Duduk sambil angkat tangannya Mendengar doa Imam tua yang tidak jelas kata-katanya Kawan sebelah nomor dua Turun tangannya menekan perut menahan tawa Aku heran ada apa Bapak sebelah kentut, bisiknya Kini kami tinggal berdua Kawan satu pergi lari begitu saja Satu tangan di perutnya Satu lagi di hidungnya Kini kami tinggal berdua Saling bertanya sampai kapan selesai doanya Ini bukan anak-anak menuduh. Tapi mereka menggugat kenapa setiap hal yang dilakukan oleh orang dewasa sekitar mereka selalu hanya bermakna bagi orang dewasa. Berdoa bersama di masjid misalnya. Anak-anak dipaksa untuk turut berdoa, tapi anehnya orang dewasa asyik berdoa dengan gayanya sendiri. Intinya adalah anak-anak mempertanyakan kenapa orang dewasa melakukan sesuatu hanya bermakna bagi mereka tapi tidak bermakna bagi anak-anak 33 ayah ada ayah tiada

makan malam 1 Tolong Aku, Bunda Bi Omah memang hebat masaknya Jauh lebih hebat dari bunda Bi Omah memang hebat orangnya Masak apa saja pasti enak rasanya Ayah berdiri seperti raja Mempersilakan kami masing-masing duduk pada kursinya Tidak boleh berubah sudah dari dulunya Sebelum makan berdoa bersama Habis berdoa ayah berpidato dua menit saja katanya Mengingatkan kami jangan bicara jangan becanda Makanan tak boleh sisa Kalau makan tak boleh berbunyi pula Tolong aku bunda Karena aku tak bisa makan kalau tak bicara Tolong aku bunda Karena aku tak bisa makan kalau diam saja Ayah menoleh padaku tanpa tertawa Perutku sakit terasa Pasti ada yang salah kukira Tolong bunda tolonglah aku bunda ayah ada ayah tiada 34

makan malam 2 Tuhan Pemarah, Menurut Ayah Setelah semua selesai makan Ayah bicara pelan-pelan Jangan lupa bersyukur kepada Tuhan Jangan lupa berterima kasih kepada Tuhan Aku ikut apa kata ayah Aku nurut apa perintah ayah Tapi kali ini aku ingin bertanya Karena sesak rasanya dada Bagaimana caranya kita bersyukur, ayah tanyaku Sedangkan di mana Tuhan kita tidak tahu Ayah tiba-tiba marah tak terduga Menunjuk-nunjuk hidungku penuh angkara murka Astaghfirullah, jangan tanya itu! Astaghfirullah, neraka menunggumu! Aku duduk seperti es beku Tak mengerti kenapa Allah marah kepadaku Aku diam layu Tak tahu kenapa ayah marah ditanya begitu 35 ayah ada ayah tiada

makan Malam 3 Kenapa Harus Makan? Setelah selesai makan malam Aku duduk belajar membaca koran Tiba-tiba aku ingin bertanya Kepada ayah atau bunda Kenapa kita harus makan malam segala Kalau perut masih kenyang terasa Bunda menjawab bahwa itu sudah dari sananya Ayah menjawab bahwa tanya yang lain saja Setelah selesai makan malam Aku berdiri di depan kaca Terus bertanya untuk apa kita makan sebenarnya Apakah untuk kenyang atau sehat jiwa raga Kalau kita kenyang kenapa harus dipaksa Apalagi makan sehari tiga kali banyaknya SEPERTINYA tak ada satupun kelakuan atau sikap yang benar pada anak-anak di mata orangtua. Orangtua senang menangkap kesalahan tapi enggan menangkap sesuatu yang positif pada anak. Seolah hidup anak sepanjang hari itu harus ada salahnya. Ada-ada saja salahnya. Anak-anak sebenarnya mengharapkan oran tua terutama ayah lebih baik sibuk dengan sesuatu yang positif pada diri anak. Janganlah karena kesalahan sedikit omelan, kekasaran bisa berlangsung berjam-jam. ayah ada ayah tiada 36

Setelah makan malam : Belajar lagi Andai Imam Bonjol Tahu Ini bagian terberat menjadi anak Selesai makan malam harus bikin PR pula Maunya kita bisa tidur enak Tapi orang dewasa mengawasi seperti srigala Aku pegang buku Ayah duduk di depanku Buku sejarah tentang pahlawan Manusia hebat suka berkorban Ayah tersenyum penuh bangga Lihat aku mulai membaca Buku sejarah aku buka Tepat tentang Imam Bonjol pahlawan luar biasa Imam Bonjol pahlawan kita Baju dan sorbannya mirip Aa Gym rupanya Bedanya Imam Bonjol senang berperang Aa Gym senang berdendang Aku tebak, Imam Bonjol pastilah bijaksana Suka mendengar curhat anak-anak juga Sambil berbisik aku berkata Wahai Imam aku sedang berduka 37 ayah ada ayah tiada

Kulihat ayah semakin bangga Kulihat Imam senyum bibirnya Dia mengangguk mau bicara Tapi berbisik saja biar ayahmu tak marah, katanya Kenapa kau berduka? tanyanya Belajar malam alangkah beratnya Perut kenyang mata mengantuk Kepala berat pengen menggaruk Imam tertawa mendengarnya Dia pusing tak tahu bilang apa Ha... haa kita berbeda, katanya Waktu kecil aku tak ada PR segala Ayah tampaknya mulai curiga Aku bicara seperti orang gila Eh, kamu belajar apa becanda? Nanti besar mau jadi apa? Aku heran semakin heran Kenapa kita belajar tidak boleh sambil becanda Apakah becanda tidak akan jadi siapa-siapa Sedangkan Imam saja suka becanda rupanya OBSESI entah jenis apa yang diidap oleh sebagian orangtua, terutama ayah, sehingga membuat hidup anaknya hampir sebagian besar adalah stimulan akademis. Sehingga tiada hari tanpa belajar akademis. Termasuklah setelah makan malam. Lebih hebatnya lagi adalah anak-anak harus belajar dengan sekian banyak peraturan yang dikeluarkan secara sepihak oleh orang tua. ayah ada ayah tiada 38

Saatnya Tidur Bencana Belum Reda Kini saatnya hidup bebas dari semua Pergi tidur alangkah enaknya Aku bayangkan bantal dan guling Dua banyaknya masing-masing Setelah cuci semua badan Aku menuju kamar depan Tersenyum sendiri seperti orang edan Membayangkan tidur selimutan Tapi tenyata bencana belum juga reda Di depan pintu ayah berdiri begitu gagahnya Melihat mataku seperti orang curiga Padahal hanya mau mengatakan, Awas lho, jangan lupa doa! PENGASUHAN dengan ancaman tak berakhir bahkan ketika menjelang tidur bagi anakanak. Saat di mana anak-anak membutuhkan sentuhan yang lembut kasih sayang yang tulus. Anak-anak menginginkan dialog-dialog yang dipenuhi nafas cinta dari kedua orangtua. Anak-anak membutuhkan ayahnya menghadiahi mereka sebaris ayat-ayat Al Quran. Semuanya sirna karena ayah maunya instan. Ayah butuh anak tidur segera. Tak peduli dengan apa yang terjadi dalam pikiran dan perasaan anak-anak. Anak-anak harus idur karena ayah punya kesibukan lain yang mendesak. Salah satunya adalah menonton bola di televisi... 39 ayah ada ayah tiada

Penutup Hanya sekedar bahan inspirasi saja. Mudah-mudahan ada gunanya, bermanfaat untuk perbaikan sikap kita yang salah terhadap anak-anak. Wallahu a lam. Depok, 2011 ayah ada ayah tiada 40

Tentang Penulis Irwan Rinaldi, menamatkan pendidikannya di Universitas Indonesia serta di salah satu Sekolah Tinggi Filsafat di Jakarta. Pria Kelahiran dusun Biaro Bukittinggi ini terus belajar membaktikan dirinya kepada persoalan Pengasuhan (Parenting), khususnya ke-ayah-an. AYAH untuk SEMUA (AuS) merupakan lembaga independen dengan ruang lingkup kegiatan yang terfokus pada sosialisasi peran ayah dalam pengasuhan. Kehadiran AUS dilatarbelakangi kesadaran bahwa anak-anak sungguh membutuhkan kehadiran ayah seutuhnya, lahir dan batin. Kondisi ayah masa kini dengan keragaman profesi, budaya, agama, pendidikan dan ekonomi, sepatutnya memiliki peran lebih dari sekedar pencari nafkah. Peran ayah dalam mengasuh putra dan putri bersama bunda memiliki makna dan pengaruh yang mendalam pada tumbuh kembang anak, bukan hanya secara fisik, melainkan juga secara psikologis. AUS hadir untuk membantu para ayah berbagi inspirasi, menjadi mitra ayah untuk menjadi cerdas bukan hanya secara intelektual, melainkan juga spiritual. jadilah ayah hebat, jadilah ayah untuk semua. e : ayahuntuksemua@yahoo.com Ayah untuk Semua @ayahuntuksemua ayahuntuksemua.worpress.com 0812 9138 0011