Economic Education Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

Economic Education Analysis Journal

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Elektrika Journal

Economic Education Analysis Journal

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) FITRIYANI NPM:

Unnes Physics Education Journal

OLEH : DELVIZA SURYANI

ABSTRACT

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 JEKULO KUDUS. Ade Rustiana 1 Noor Chalifah 2

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

PENGARUH MINAT BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI DI SMKN 1 SIJUNJUNG JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK)

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Economic Education Analysis Journal

RATIH DEWI PUSPITASARI K

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 6 PEKANBARU

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

Economic Education Analysis Journal

Diajukan Oleh : INDRI AVISHA SETYANINGSIH A

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

INFLUENCE OF INCOME AND FAMILY EDUCATION AGAINST STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT CLASS VII IN SMPN 4 DAYUN DISTRICT SIAK

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PENGUASAAN MATA DIKLAT TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK DI KABUPATEN KENDAL. Margunani 1 Asna Nila 2

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

Kata Kunci : Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Dukungan Orang Tua, Fasilitas Belajar Di Sekolah. Abstract

Indonesian Journal of History Education

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

WURI PRATIWI SILVIANI A

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

Economic Education Analysis Journal

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study

Fashion And Fashion Education

Edu Geography

Journal of Physical Education, Health and Sport

Economic Education Analysis Journal

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

Economic Education Analysis Journal

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Economic Education Analysis Journal

: FETI UTAMININGSIH NIMK

Journal of Mechanical Engineering Learning

DWI AGUS SARWANA K

PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh VRISCA DYAH KURNIATI FITRIA AKHYAR SUGIMAN

Economic Education Analysis Journal

Journal of Elementary Education

PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Automotive Science and Education Journal

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita

PENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Transkripsi:

EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA DIKLAT PRODUKTIF AP DI SMK NEGERI 2 SEMARANG Anugrah Ratnawati, Marimin Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Mei 2014 Disetujui Mei 2014 Dipublikasikan Juni 2014 Keywords: Learning Readiness; Learning Interest; Learning Motivation; Student s Attitudes; Student Learning Activity Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas X, XI, dan XII jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang. Pengambilan sampel dilakukan secara proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 176 siswa yang didapat dari rumus Slovin dengan taraf kesalahan 5%. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan: Y = 3,938 + 0,066 X1 + 0,164 X2 + 0,232 X3 + 0,507 X4. Secara simultan (uji F) diperoleh Fhitung= 287,523 sehingga H1 diterima. Secara parsial (uji t) variabel kesiapan belajar (X1) diperoleh thitung= 2,639. Variabel minat belajar (X2) diperoleh t hitung=2,441. Variabel motivasi belajar (X3) diperoleh t hitung=4,824. Variabel sikap siswa (X4) diperoleh t hitung= 6,372. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa sebesar 86,8%. Hasil uji parsial menunjukkan pengaruh kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa masing-masing sebesar 3,92%, 3,35%, 11,97%, dan 19,18%. Abstract The purpose of this research was to determine whether there is influence of learning readiness, learning interest, learning motivation, and student s attitudes toward student learning activity office administration department with AP productive subject in SMK Negeri 2 Semarang either partially or simultaneously. This research is a quantitative study. The population is students of grade X, XI, and XII department of administration office of SMK Negeri 2 Semarang. Intake of sampel by proportionate stratified random sampling with amount of sampel counted 176 student come from Slovin formula with 5% error level. Methods of data collection using documentation and questionnaires method. The results showed that the multiple regression analysis equation is: Y = 3.938+ 0.066 X1 + 0.164 X2 + 0.232 X3 + 0.507 X4. Simultaneously (F test) obtained F calculated= 287.523 so that H1 is accepted. Partially (t test) variable learning readiness (X1) so obtained t = 2.639. Variable interest in learning (X2) t = 2.441. Learning motivation variable (X3) t = 4.824. Variable student attitudes (X4) t = 6.372. Simultaneous test results indicate that the readiness to learn, interest in learning, motivation to learn, and influence students' attitudes toward learning activity of students around 86,8%. Partial test results indicate that the readiness to learn, interest in learning, motivation to learn, and influence students' attitudes toward learning activity of students amounted to 3,92%, 3,35%, 11,97%, dan 19,18%. 2014 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: narat.nanana@gmail.com ISSN 2252-6544 77

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku seseorang melalui proses pembelajaran agar siswa aktif untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas diperlukan perjuangan, karena dalam prosesnya tidak selamanya berjalan mulus dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dapat dilihat dari salah satu indikatornya yaitu keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar dapat dipandang sebagai tolak ukur dalam keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam memberikan respon selama proses pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010:45) dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Sistem pembelajaran pada saat ini menekankan pada pendayagunaan asas keaktifan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keaktifan belajar siswa di kelas dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa. Kesiapan belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa di kelas. Kesiapan diperlukan dalam proses pembelajaran karena dalam kondisi siap, siswa cenderung lebih mudah untuk mengikuti pembelajaran. Mulyani (2013:28) dalam jurnalnya menyatakan bahwa kesiapan belajar yang baik akan membuat siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif dan mudah menyerap pelajaran yang disampaikan ketika dalam proses pembelajaran. Selain kesiapan belajar faktor lain yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa di kelas adalah minat belajar. William James dalam Usman (2009:27) melihat bahwa minat 78 siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya (Hamalik, 2008:33). Selain kesiapan belajar dan minat belajar ada faktor lain yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa di kelas yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar dapat mendukung siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Menurut Muslich (2010:67) peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya apabila ada motivasi, baik motivasi ekstrinsik maupun intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang arah rangsangannya berasal dari luar diri seseorang. Sedangkan motivasi intrinsik adalah motivasi yang arah rangsangannya berasal dari dalam diri seseorang. Selain kesiapan belajar, minat belajar, dan motivasi belajar ada faktor lain yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa di kelas yaitu sikap siswa. Berdasarkan Taksonomi Bloom, untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas dapat dilihat dari aspek afektif karena dalam ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai. Sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu (Bruno dalam Syah, 2008:120). Bersumber pada hasil observasi awal menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran di SMK Negeri 2 Semarang dalam mengikuti mata diklat produktif AP masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat guru selesai dalam menyampaikan materi pasti akan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika kurang paham dengan materi yang dijelaskannya, dan respons siswa hanya diam saja yang menandakan bahwa mereka semua paham meskipun sebenarnya ada siswa yang kurang paham terhadap materi yang telah dijelaskan. Hasil wawancara dengan beberapa siswa diketahui bahwa siswa masih ragu-ragu dan malu untuk mengungkapkan gagasannya dan menjawab pertanyaan dari guru secara

lisan. Meskipun keaktifan belajar siswa di kelas masih rendah akan tetapi kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa cukup baik, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, sikap siswa, dan keaktifan belajar siswa? (2) Adakah pengaruh secara simultan antara kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa? (3) Adakah pengaruh secara parsial antara kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui secara deskriptif kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, sikap siswa, dan keaktifan belajar siswa. (2) Untuk mengetahui adakah pengaruh secara simultan antara kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa. (3) Untuk mengetahui adakah pengaruh secara parsial antara kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa. METODE Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 2 Semarang yang terletak di Jalan Dr. Cipto 121 A Semarang. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X XI, dan XII jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti melalui observasi dan wawancara dengan guru mata diklat produktif AP diperoleh permasalahan keaktifan belajar siswa yang masih rendah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportionate stratified random sampling. Sampel berjumlah 176 siswa didapat dari rumus Slovin dengan taraf kesalahan 5%. Variabel bebas yang dikaji adalah kesiapan belajar (X1), minat belajar (X2), motivasi belajar 79 (X3), dan sikap siswa (X4). Variabel terikatnya adalah keaktifan belajar siswa (Y). Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Adapun angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala yang dipakai dalam penyusunan angket adalah skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi pilihan alternatif jawaban. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linear berganda. Analisis derkriptif persentase digunakan untuk mengetahui keadaan kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, sikap siswa, dan keaktifan belajar siswa. Sedangkan analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan deskriptif persentase pada variabel kesiapan belajar menunjukkan kategori cukup dengan persentase rata-rata sebesar 64%. Hal ini ditunjukkan dengan indikator kondisi fisik dalam kategori cukup sebesar 62%, kondisi mental dalam kategori cukup sebesar 60%, kondisi emosional dalam kategori cukup sebesar 65%, kebutuhan dalam kategori tinggi sebesar 70%, dan pengetahuan dalam kategori cukup sebesar 63%. Item dengan skor terendah terletak pada item nomer 4 dengan skor 509 yang berada pada indikator kondisi mental. Data untuk variabel minat belajar menunjukkan kategori tinggi dengan persentase rata-rata sebesar 70%. Hal ini ditunjukkan dengan indikator ketertarikan pada pelajaran dalam kategori tinggi sebesar 70%, perhatian dalam kategori tinggi sebesar 72%, dan partisipasi siswa dalam belajar dalam kategori cukup sebesar 68%. Item dengan skor terendah terletak pada item nomer 18 dengan skor 571 yang berada pada indikator ketertarikan pada pelajaran.

Variabel motivasi belajar menunjukkan kategori tinggi dengan persentase rata-rata sebesar 71%. Hal ini ditunjukkan dengan indikator tekun menghadapi tugas dalam kategori tinggi sebesar 75%, ulet menghadapi kesulitan dalam kategori tinggi sebesar 76%, lebih senang bekerja mandiri dalam kategori tinggi sebesar 69%, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal dalam kategori cukup sebesar 65%. Item dengan skor terendah terletak pada item nomer 37 dengan skor 536 yang berada pada indikator senang mencari dan memecahkan soal-soal. Hasil penelitian pada variabel sikap siswa menunjukkan kategori baik dengan persentase rata-rata sebesar 70%. Hal ini ditunjukkan dengan indikator kognitif dalam kategori baik sebesar 69%, afektif dalam kategori cukup baik sebesar 68%, dan konatif dalam kategori baik sebesar 73%. Item dengan skor terendah terletak pada item nomer 44 dengan skor 578 yang berada pada indikator afektif. Perhitungan yang diperoleh untuk variabel keaktifan belajar siswa menunjukkan kategori cukup dengan persentase rata-rata sebesar 67%. Hal ini ditunjukkan dengan indikator kemampuan bertanya di kelas dalam kategori tinggi sebesar 69%, kemampuan menyampaikan pendapat dan jawaban dalam kategori cukup sebesar 66%, terlibat dalam pemecahan masalah dalam kategori cukup sebesar 65%, dan turut serta dalam tugas kelompok atau diskusi dalam kategori tinggi sebesar 71%. Item dengan skor terendah terletak pada item nomer 55 dengan skor 492 yang berada pada indikator terlibat dalam pemecahan masalah. Hasil analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS versi 16 dan signifikan secara simultan antara kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang yang ditunjukkan dengan diperolehnya F hitung sebesar 287,523 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Besarnya pengaruh kesiapan belajar, minat 80 belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa secara simultan dapat diketahui dari nilai Adjusted R 2. Berdasarkan perhitungan diperoleh Adjusted R²= 0,868. Dengan demikian besarnya pengaruh secara simultan sebesar 86,8% dan sisanya sebesar 13,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu perlu kiranya guru dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar sehingga timbul keaktifan belajar siswa di kelas yang tinggi. Selain itu, siswa juga diharapkan memiliki kesiapan diri dalam belajar sehingga dapat fokus selama proses pembelajaran. Kemudian setiap siswa harus mempunyai pemikiran yang positif terhadap materi pelajaran maupun gurunya sehingga melahirkan sikap siswa yang baik dalam mengikuti pembelajaran di kelas seperti siswa selalu menyimak mata diklat produktif AP dengan baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang yang ditunjukkan dengan diperolehnya t hitung = 2,639 dengan signifikansi 0,009 < 0,05. Hal ini dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap keaktifan belajar siswa. Besarnya pengaruh kesiapan belajar terhadap keaktifan belajar siswa sebesar 3,92%. Dengan demikian menunjukkan bahwa kesiapan belajar sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mulyani (2013:28) dalam jurnalnya menyatakan bahwa kesiapan belajar yang baik akan membuat siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif dan mudah menyerap pelajaran yang disampaikan ketika dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan

siswa memiliki kesiapan diri dalam belajar sehingga dapat fokus selama proses pembelajaran serta dapat memberikan respons seperti bertanya, mengemukakan pendapat, mengerjakan soal di depan kelas sehingga siswa dapat aktif di kelas. Persamaan regresi yang diperoleh dan signifikan secara parsial antara minat belajar terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang yang ditunjukkan dengan diperolehnya t hitung = 2,441 dengan signifikansi 0,016 < 0,05. Hal ini dan signifikan antara minat belajar terhadap keaktifan belajar siswa. Besarnya pengaruh minat belajar terhadap keaktifan belajar siswa sebesar 3,35%. Dengan demikian menunjukkan bahwa minat belajar sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas. Uraian tersebut sesuai dengan pendapat William James dalam Usman (2009:27) menyatakan bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan apabila siswa mempunyai minat terhadap suatu pelajaran maka dia akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diminatinya. Oleh karena itu, perlu kiranya guru dapat membangkitkan minat belajar siswa sehingga timbul keaktifan belajar siswa yang tinggi di kelas. Persamaan regresi linear berganda yang didapat menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang yang ditunjukkan dengan diperolehnya t hitung = 4,824 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini dan signifikan antara motivasi belajar terhadap keaktifan belajar siswa. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap keaktifan belajar siswa sebesar 11,97%. Dengan demikian menunjukkan 81 bahwa motivasi belajar sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Muslich (2010:67) bahwa peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya apabila ada motivasi, baik motivasi ekstrinsik maupun intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang arah rangsangannya berasal dari luar diri seseorang. Sedangkan motivasi intrinsik adalah motivasi yang arah rangsangannya berasal dari dalam diri seseorang. Jadi jika motivasi belajar siswa baik maka siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan sebaliknya. Hasil persamaan regresi linear berganda yang diperoleh melalui bantuan program SPSS versi 16 menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang yang ditunjukkan dengan diperolehnya t hitung = 6,372 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini dan signifikan antara sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa. Besarnya pengaruh sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa sebesar 19,18%. Hal ini menunjukkan bahwa sikap siswa yang baik sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas. Hal tersebut sesuai dengan Taksonomi Bloom, bahwa untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas dapat dilihat dari aspek afektif karena dalam ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai. Sikap siswa yang baik akan menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru yang ditunjukkan dengan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Sebaliknya, sikap siswa yang tidak baik akan mempengaruhi kualitas dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran, karena siswa pasif saat proses pembelajaran.

SIMPULAN Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu secara umum minat belajar dan motivasi belajar termasuk dalam kategori tinggi, sikap siswa termasuk dalam kategori baik, sedangkan kesiapan belajar dan keaktifan belajar siswa termasuk dalam kategori cukup. Kemudian ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan maupun parsial antara kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan sikap siswa terhadap keaktifan belajar siswa jurusan administrasi perkantoran pada mata diklat produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang. Saran yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa sebaiknya selalu belajar pada malam harinya meskipun hanya sebentar, sehingga siswa lebih siap saat menghadapi ulangan atau ujian mata diklat produktif AP setiap saat. Kemudian siswa sebaiknya bersedia untuk maju dengan sukarela dalam mengerjakan atau mempraktikkan tugas mata diklat produktif AP tanpa harus ditunjuk oleh Bapak/Ibu guru agar bisa aktif selama proses pembelajaran di kelas. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. --------- 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyani, Dessy. 2013. Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar. Dalam Jurnal Ilmiah Konseling. Volume 2 No. 1. Hal 27-31. Padang: Universitas Negeri Padang. Muslich, Masnur. 2010. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Usman, Moh. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 82