II. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

BAB II PELAKSANAAN JAMKESMAS DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dewasa ini sasaran utama ialah lebih

: Sekretaris Daerah Kota Medan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS ) DI KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung dengan tujuan agar

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. juga berarti investasi bagi pembangunan negara. Karena itu setiap upaya

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, termasuk didalamnya pelayanan kesehatan masyarakat. memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat hidup masyarakat, sehingga semua negara berupaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

PELAKSANAAN BANTUAN KESEHATAN MELALUI KARTU JAMKESMAS BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 menyatakan bahwa. upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 156 TAHUN : 2012 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimengerti karena pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang harus dikuasai karena dapat membantu menentukan

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya. jaminan perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia pada undang-undang Nomor 36

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I PENDAHULUAN. memandang negara tersebut negara berkembang atau negara maju, namun pada

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia yang diakui oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk di Indonesia.

Oleh : WAHYU D. SAPUTRO

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

AKUNTABILITAS KINERJA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMKESMAS DI RSUD KABUPATEN SIDOARJO. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Banyaknya pemahaman yang berbeda mengenai good governance

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 36 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. harus menerapkan sistem jemput bola, dan bukan hanya menunggu bola. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat dan sejahtera adalah hak setiap warga negara. Pemerintah

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memiliki jaminan kesehatan setiap warga negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H. Pembangunan

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PONTIANAK, NOMOR 19 TAHUN 2013 DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Republik Indonesia Nomor 1820);

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit adalah sebuah institusi kesehatan yang ditugasi khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

I. PENDAHULUAN. hidup layak dan baik. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya. yang tidak mampu untuk memelihara kesehatannya maka pemerintah mengambil

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Berlandaskan pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4

I. PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga negara. Setiap individu,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, Bab VI pasal 46 dan 47 bahwa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB. I PENDAHULUAN. warga negara berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan hak-haknya

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PERSYARATAN VERIFIKASI KEPESERTAAN JAMKESMAS DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSD KALISAT KABUPATEN JEMBER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) di dunia tahun 2010, kematian ibu terdapat 287 per kelahiran hidup

JAMINAN KESEHATAN SUMATERA BARAT SAKATO BERINTEGRASI KE JAMINAN KESEHATAN MELALUI BPJS KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. 6

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lanjutan dari Restitutie Regeling tahun Pada tahun 1985

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sudah tentu disusun berdasarkan kondisi Indonesia sekarang, cita-cita buat apa negara ini didirikan sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, dan prinsip-prinsip penyelenggaraan program jaminan nasional, sebagaimana dikenal di negara ini. Dapat dikatakan bahwa SJSN merupakan suatu yang khas Indonesia, yang berbeda dengan negara lain, meskipun juga mengakomodasikan prinsip-prinsip yang diterapkan di negara lain (Sulastomo, 2008:41). Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) mengikuti prinsip-prinsip penyelenggaraan sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2004 tentang SJSN, yaitu dikelola secara nasional, nirlaba, portabilitas, transparan, efisiens, dan efektif. Pelaksanaan program Jamkesmas tersebut merupakan upaya untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu yang merupakan masa transisi sampai diserahkannya program jaminan kesehatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Tahun 2012 program Jamkesmas dilaksanakan dengan beberapa penyempurnaan pada aspek kepesertaan, pelayanan, pendanaan, dan pengorganisasian. Meskipun perbaikan terus dilakukan, masih banyak hal yang perlu dibenahi dan belum dapat memenuhi kepuasan semua pihak. Dengan demikian diharapkan program Jamkesmas semakin mendekati tujuannya yaitu meningkatkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat pemerintah Negara Republik Indonesia mengembangkan program jaminan sosial dalam bidang kesehatan sebagaimana yang tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945, bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Selain itu berdasarkan dan pasal 34 ayat 2 UUD Negara RI

Tahun 1945, bahwa Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusian. Program Jamkesmas memberikan perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatan masyarakat dapat terpenuhi. Pada hakikatnya pelayanan kesehatan terhadap peserta Jamkesmas menjadi tanggung jawab bersama oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Jamkesmas adalah sebuah program jaminan kesehatan untuk warga negara Indonesia yang memberikan perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi. Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Pada tahun 2009 program ini mendanai biaya kesehatan untuk 76,4 juta penduduk, jumlah ini termasuk sekitar 2,650 juta anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan penduduk yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)(http://karangtaruna.com/pengerti an-jamkesmas-dan-tujuannya.html). Meskipun kepesertaan Jamkesmas yang digunakan mulai tahun 2012 bersumber dari basis data terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) namun pemberlakuannya ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Kendalakendala yang dialami tahun sebelumnya masih dihadapi seperti banyaknya kelahiran baru, kematian, pindah tempat tinggal, perubahan tingkat sosial ekonomi, dan masih terdapatnya penyalahgunaan rekomendasi dari institusi yang berwenang, penyalahgunaan kartu oleh yang tidak berhak, masih ada peserta kesulitan mendapatkan Surat Keabsahan Peserta (SKP) bagi bayi baru lahir dari peserta Jamkesmas tersebut. Dalam pelaksanaan Program Jamkesmas masih banyak permasalahan yang ditemukan dilapangan seperti penolakan pasien peserta Jamkesmas oleh rumah sakit. Meski seharusnya

semua peserta program Jamkesmas sudah tidak perlu mengeluarkan biaya apapun ketika berobat ke Puskesmas atau rumah sakit, namun sejumlah peserta Jamkesmas mengaku masih harus membayar sebagian biaya perawatan dan pengobatan ke Puskesmas atau rumah sakit. Masih banyak juga penolakan pasien Jamkesmas dengan alasan kapasitas Rumah Sakit sudah penuh (meskipun kasusnya sedikit) dan penyediaan atau pendistribusian obat belum mengakomodasi kebutuhan pelayanan obat program Jamkesmas. Di samping itu, masih ditemukan masalah terkait kepesertaan seperti pendataan, pendistribusian kartu dan pengumuman daftar peserta Jamkesmas. Pendataan peserta Jamkesmas oleh PT. Asuransi Kesehatan (Askes) hingga kini belum bisa dituntaskan sesuai target karena masih ada pemerintah kabupaten/kota yang belum menyerahkan data lengkap penduduk miskin di wilayah mereka. Dengan demikian partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Jamkesmas sangat diperlukan agar dapat mengatasi permasalahan yang ada. Tetapi tidak hanya masyarakat, instansi yang berkaitan dalam pelaksanaan program Jamkesmas ini harusnya juga ikut berpartisipasi agar kendala-kendala yang dihadapi terselesaikan dan masyarakat juga bisa berobat dengan menggunakan kartu Jamkesmas dengan senang. Sesuai uraian di atas maka peneliti menulis dengan judul: Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. II. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari? 2. Bagaimanakah partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari?

III. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari. 2. Mendeskripsikan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan progam Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari. IV. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat menggambarkan sekaligus memberikan informasi tentang pelaksanaan program Jamkesmas untuk masyarakat miskin di Kecamatan Tigo Nagari. b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitianpenelitian berikutnya. c. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang pelaksanaan program jamkesmas. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan Dinas Kesehatan di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dalam melaksanakan perwujudan pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien. b. Bagi masyarakat, penelitian ini bisa menjadi sebuah pengetahuan tentang pelayanan kesehatan yang sesungguhnya dan menyadari bahwa kesehatan itu sangat penting. V. KERANGKA TEORETIS Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program bantuan sosial untuk pelayanan masyarakat bagi masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu yang diselenggarakan secara nasional, agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Jamkesmas adalah sebuah program jaminan kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan

masyarakat tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi. Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Pada tahun 2009 program ini mendanai biaya kesehatan untuk 76,4 juta penduduk, jumlah ini termasuk sekitar 2.650 juta anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan penduduk yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tujuan Program Jamkesmas adalah meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efesien dan meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di rumah sakit serta meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. VI. KERANGKA KONSEPTUAL Program Jamkesmas merupakan progam bantuan sosial yang diselenggarakan secara nasional untuk membantu masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan secara gratis dan menyeluruh bagi masyarakat miskin. Program Jamkesmas ini bertujuan untuk mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan yang tertinggi yang disediakan oleh penyelenggara Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta Jamkesmas di Indonesia. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Jamkesmas merupakan keikutsertaan atau keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program Jamkesmas. Dengan ikut berpartisipasinya masyarakat dalam program Jamkesmas ini berarti masyarakat sudah menikmati pelayanan kesehatan secara gratis dan masyarakat bisa bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri.

Program Jamkesmas Pelayanan Program Jamkesmas Peserta Jamkesmas Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari Administrasi kepesertaan jamkesmas Pelayanan kesehatan yang disediakan VII. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif Deskriptif, karena penelitian ini tidak menggunakan atau menganalisis data secara statistik tetapi hanya memaparkan dan menganalisis data yang bersifat kualitas. Adapun yang peneliti maksudkan dengan deskriptif adalah penelitian ini hanya menggambarkan atau menjelaskan data sebagai apa adanya. Menurut Zuriah (2007:47), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Mengingat jumlah populasi yang sangat besar dan terbatasnya kemampuan Peneliti maka penelitian dilakukan terhadap sampel yang mewakili populasi. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Random Sampling yang mengambil tiga jorong yang berada di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman yaitu Jorong Padang Sawah, Jorong Pasar Ladang Panjang, dan Jorong Bunga Tanjung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara: a. Wawancara Wawancara ditujukan kepada petugas-petugas Puskesmas, Kepala Tata Usaha di Puskesmas di Kecamatan Tigo Nagari, dan Camat di Kecamatan Tigo Nagari. b. Angket Angket diberikan kepada masyarakat miskin yang menerima Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari.

c. Observasi Obsevasi dilakukan pada awal penelitian dengan pengamatanpengamatan yang di lapangan yaitu di Puskesmas dan lingkungan masyarakat. d. Dokumentasi Dokumentasi dalam bentuk foto sewaktu pengisian angket oleh masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu dan proses wawancara dengan petugas-petugas Puskesmas, Kepala Tata Usaha di Puskesmas di Kecamatan Tigo Nagari, dan Camat di Kecamatan Tigo Nagari. VIII. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada hasil penelitian yang berdasarkan pada data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di Kecamatan Tigo Nagari. Hasil wawanara dengan petugaspetugas kesehatan di Puskesmas Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman menunjukkan bahwa pelayanan dan fasilitas untuk peserta Jamkesmas di Puskesmas Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman sudah cukup lengkap dan cukup memadai, ini dilihat dari adanya peralatan medis di setiap ruang, ruang rawat inap serta pelayanan yang baik terhadap peserta Jamkesmas. Hasil observasi menunjukkan bahwa tata cara pelaksanaan pelayanan Jamkesmas tidak rumit, namun jika pasien membutuhkan perawatan lebih lanjut seperti rawat inap atau rawat jalan pasien harus melengkapi syarat-syarat sesuai yang telah ditetapkan pada program Jamkesmas. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari yang dilihat dari tingkat penanganan dan pelayanan terhadap peserta Jamkesmas adalah yang mengatakan Sangat Baik 14%, mengatakan Baik 76%, mengatakan Tidak Baik 5%, dan yang mengatakan Sangat Tidak Baik 5%. pelaksanaaan program jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagri Kabupaten Pasaman yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Pasaman, bahwa dalam pelaksanaan program Jamkesmas telah sesuai dengan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, yang telah terlaksana secara maksimal sesuai dengan Peratuaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2012 baik yang dilihat dari segi kepesertaan, fasilitas, pelayanan yang sudah disiapkan dan disediakan demi tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang baik dan masyarakat yang sehat. Selanjutnya mengenai partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Jamkesmas. Partisipasi masyarakat atau keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program jamkesmas di kecamatan tigo nagari sudah terlaksana secara baik dan secara maksimal yang dilihat dari segi kepesertaan, fasilitas kesehatan, maupun pelayanan yang sudah disediakan secara baik. Pelaksanaan program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari, upaya yang diwujudkan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan memberikan fasilitas yang baik bagi peserta Jamkesmas agar di dalam proses pelaksanaannya tidak susah dan tidak memberatkan pada peserta Jamkesmas untuk berobat. Petugas-petugas kesehatan harus memberikan kemudahan bagi setiap peserta Jamkesmas dan tidak membedabedakan antara pasien jamkesmas dengan pasien umum lainnya. Dengan demikian, maka tingkat partisipasi masyarakat akan terus meningkat seiring dengan terlaksannya program Jamkesmas dengan baik dan masyarakat pun akan sangat senang jika pelayanan Jamkesmas itu dilayani dengan baik. IX. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat di peroleh kesimpulan sebagai berikut: a. Pelaksanaan program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman sudah diselenggarakan dengan cukup baik yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. b. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Jamkesmas

sudah terlaksana secara baik dan secara cukup maksimal yang dilihat dari segi kepesertaan, fasilitas kesehatan, maupun pelayanan yang sudah disediakan secara baik. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dijabarkan di atas, beberapa saran yang dapat peneliti berikan agar adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Jamkesmas di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman yaitu: a. Peneliti sangat mengharapkan kepada pihak Jamkesmas agar adanya peningkatan pelayanan Jamkesmas untuk masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu supaya terciptannya masyarakat yang sehat, dan agar berpartisipasi dan bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk kedepannya. b. Peneliti mengaharapkan supaya petugas-petugas kesehatan di Puskesmas dapat meningkatkan pelayanan dan penanganan peserta Jamkesmas serta tidak membedabedakan pelayanan antara pasien umum dengan pasien Jamkesmas. c. Peneliti mengharapkan kepada pihak kecamatan agar seluruh masyarakat miskin dapat diikutsertakan dalam pelayanan program Jamkesmas. d. Peneliti mengharapkan kepada masyarakat miskin agar dapat mencari informasi mengenai pelayanan program Jamkesmas. DAFTAR PUSTAKA Andika, Norman. 2010. Implementasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Puskesmas Jagir Surabaya. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. http://pengertian-masyarakat.com Diakses tanggal 26 November 2013 http://karangtaruna.com/pengertianjamkesmas-dan-tujuannya.html. Diakses tanggal 26 November 2013 http://www.ptaskes.com Diakses tanggal 26 November 2013 http://jamkesmas-khusus-untuk-wargamiskin.nevarrell.blogspot.com Diakses tanggal 02 April 2014 Isbandi. 2012. Intervensi Komunitas Dan Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Narbuko, Cholid. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 903/Menkes/Per/V/2011 tentang PedomanPelaksanaanProgram Jaminan Kesehatan Masyarakat. Sulastomo. 2008. Sitem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi. Jakarta: Rajawali Pers. Subarsono. 2005. Analisi Kebijakan Publik Konsep Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Afabeta. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang (SJSN) Sistem Jaminan Sosial Nasional. Yusrizal. 2008. Sosiologi. Padang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Bung Hatta.