BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masalah kesehatan gigi dewasa ini tidak hanya membahas gigi geligi saja, tetapi telah meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian serius oleh para ahli terutama dengan meningkatnya kasus kematian yang diakibatkan oleh kanker yang ada di rongga mulut terutama sekali pada negara-negara yang sedang berkembang. Stadium awal, secara klinis kanker lidah dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, dapat berupa bercak leukoplakia, penebalan, perkembangan eksofitik atau endofitik bentuk ulkus. Lama-kelamaan ulkus ini akan mengalami infiltrasi dan tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada infeksi sekunder. Menurut Lynch, kanker rongga mulut merupakan kira-kira 5% dari semua keganasan yang terjadi pada kaum pria dan 2% pada kaum wanita. Perkembangan dalam mendiagnosa dan terapi, keabnormalan dan kematian yang diakibatkan kanker mulut masih tinggi dan sudah lama merupakan masalah didunia. Beberapa alasan yang dikemukakan untuk ini adalah terutama karena kurangnya deteksi dini dan identifikasi pada kelompok resiko tinggi. Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh kanker mulut, WHO telah membuat petunjuk untuk mengendalikan kanker mulut, terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang. Pengendalian tersebut berdasarkan pada tindakan pencegahan primer dimana prinsip utamanya mengurangi dan mencegah paparan bahan-bahan yang bersifat karsinogen. Pendekatan kedua adalah melalui penerapan pencegahan sekunder, yaitu berupa deteksi dini 1
lesi-lesi kanker pada rongga mulut. Memperkirakan bahwa 80% dari semua kasus kematian akibat kanker rongga mulut dapat dicegah dengan deteksi dini keganasan dalam mulut. Mendeteksi dini proses keganasan dalam mulut dapat dilakukan dengan melalui anamnese, pemeriksaan klinis dan diperkuat oleh pemeriksaan penunjang. Sayangnya hampir semua penderita kanker rongga mulut ditemukan dalam stadium yang sudah lanjut, yang biasanya sudah terdapat selama berbulan-bulan atau bahkan lebih lama. Akibatnya prognosa dari kanker rongga mulut relatif buruk, suatu kenyataan yang menyedihkan dimana diakibatkan oleh diagnosa dan perawatan yang terlambat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan keterlambatan ini antara lain perkembangan kanker pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan keluhan, kenyataan bahwa mereka tidak mau repot-repot datang ke pelayanan kesehatan, pendidikan masyarakat pada umumnya masih rendah, lokasi lesi yang tidak langsung terlihat dan lesi dirawat sebagai lesi jinak. Faktor lain adalah tenaga kesehatan kurang teliti pada pemeriksaan rutin rongga mulut atau tidak mengetahui tanda-tanda awal keganasan dalam mulut atau ragu-ragu karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gambaran klinis keganasan mulut sehingga terlambat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk itu seorang tenaga kesehatan seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai sifat dan riwayat kanker mulut yang meliputi tanda dan gejala awal, gambaran klinis, lokasi yang sering terlibat, faktor-faktor etiologi dan cara diagnosis untuk mendeteksi penyakit ini. Melihat negara Indonesia adalah negara yang berkembang yang sebagian besar penduduk Indonesia umumnya berpendidikan rendah, penyakit tumor lidah umumnya pada fase awal tidak menimbulkan keluhan, tenaga kesehatan yang kurang teliti dan tidak mau berobat atau memeriksakan kesehatannya secara berkala. Hal ini dikarenakan masyarakat 2
kita yang masih belum menyadari akan kesehatan pada mulut. Melihat kondisi ini penulis tertarik untuk menulis asuhan keperawatan dengan masalah Tumor mulut untuk memenuhi pendidikan DIII Keperawatan dan menambah pengalaman serta wawasan. B. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah : 1. Tujuan Umum Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien tumor lidah dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang utuh dan komprehensif. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian selama memberikan asuhan keperawatan pada pasien tumor lidah. b. Mampu mengidentiikasi permasalahan yang muncul selama memberikan asuhan keperawatan pada pasien tumor lidah. c. Mampu membuat rencana keperawatan dan melakukan implementasi pada pasien tumor lidah. d. Mampu mengevaluasi tindakan yang telah diberikan serta mengevaluasi faktor yang menghambat dan mendukung pada saat pelaksanaan kepada pasien tumor lidah. 3
C. METODE PENULISAN Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode diskriptif, dengan pendekatan proses keperawatan guna mengkumpulkan data, analisa data, dan menarik kesimpulan untuk memperoleh bahan atau materi yang dibutuhkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah cara penelitian dengan menggunakan data secara komprehensif untuk mendapatkan data atau bahan yang berhubungan dengan tumor lidah dalam rangka mendapatkan dasar teoritis dengan jalan membaca buku, catatan kuliah, makalah, dan literature atau refrensi. 2. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah data dari catatan medis untuk menyesuaikan dalam melaksanakan kegiatan teori dengan teknik, dengan cara lain sebagai data yang diperoleh lebih dipercaya. 3. Komunikasi atau Wawancara Komunikasi atau wawancara yaitu mengadakan wawancara dengan keluarga dalam rangka mengumpulkan data mengenai riwayat kesehatan pasien tersebut. 4. Observasi Pasien Observasi pasien yaitu observasi dan pengelolaan langsung pada pasien yang dirawat dirumah sakit khususnya. 4
D. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mendapatkan gambaran secara jelas mengenai penyusunan karya tulis ini maka akan diuraikan secara singkat dalam bentuk per bab. Karya tulis ini disusun dalam 5 bab yaitu : Bab I Pendahuluan, yaitu meliputi latar belakang, tujuan, metode dan teknik penulisan / pengumpulan data, sistematika penulisannya. Bab II Konsep Dasar, meliputi pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi dan predisposisi, pathofisiologi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, tumbuh kembang anak, pengkajian fokus, pathways keperawatan, fokus intervensi dan rasional. Bab III Tinjauan Kasus, meliputi pengkajian, analisa data, pathways keperawatan kasus, diagnosa keperawatan, nursing care plan (NCP), implementasi dan evaluasi. Bab IV Pembahasan Bab V Penutup, meliputi kesimpulan dan saran. 5