12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu, anak anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang pentinnya imunisasi. Bayi bayi yang baru lahir, anak anak dan usia muda yang bersekolah dan orang dewasa sama sama memiliki risiko tinggi terserang penyakit penyakit menular yang mematikan seperti difteri, tetanus, hepatitis B, influenza, typhoid, radang selaput otak, radang paru paru, dan masih banyak lagi. (Pusat informasi penyakit infeksi, 2007). Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpapar pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Ranuh dkk, 2001). Imunisasi dasar yaitu pemberian imunisasi BCG satu kali, Hepatitis B tiga kali, DPT tiga kali, polio empat kali, campak satu kali, sebelum bayi berusia 1 tahun (Ranuh dkk, 2001). Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit infeksi serius yang paling efektif biayanya. Integrasi praktik praktik imunisasi menjadi pelayanan perawatan kesehatan rutin, memberikan kepada dokter anak, pengendalian besar penyakit dan mortalitas yang mengganggu sebagian besar negara, terutama negara berkembang (Nelson, 2000). 1 12
13 Dari pusat informasi penyakit infeksi, 2007 bahwa beberapa hasil penyelidikan lapangan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang dilakukan oleh Subdit Surveilans dan Daerah selama tahun 1998 1999 terlihat kasus kasus campak yang belum mendapat imunisasi cukup tinggi yaitu kurang lebih 40% - 100%.Pada umumnya (> 70%) adalah balita, frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak berdasarkan laporan yang dikirim dari seluruh provinsi di Indonesia ke Subdit Surveilans melalui laporan selama tahun 1994 1999 yaitu dari 32 kejadian meningkat menjadi 56 kejadian. Angka proporsi penderita pada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak tahun 1998 1999 juga menunjukkan proporsi terbesar pada kelompok umur 1 4 tahun dan 5 9 tahun dibandingkan pada kelompok umur yang lebih tua (10 14 tahun). Pada tahun 2005 angka kematian bayi di Jawa Tengah mencapai 6,62 per 100 kelahiran hidup (Depkes, 2005). Dari data diatas penyebab kematian bayi disebabkan oleh infeksi, asfiksia neonatorum, berat badan lahir rendah dan terjadi kelainan kongenital. Kematian bayi tersebut sebenarnya bisa ditekan apabila orang tua dengan sadar mau mengimunisasikan anaknya ke petugas pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitarnya karena imunisasi bisa mencegah beberapa penyakit diantaranya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B (Depkes, 2005). Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Jawa Tengah dari semua antigen sudah mencapai target minimal Nasional (85%), pencapaian dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, jumlah sasaran bayi pada tahun 2007 adalah 584.171.Sedang cakupan masing-masing jenis imunisasi adalah sebagai 13
14 berikut : BCG (100,78%), DPT-HB 1 (100,84%), DPT-HB 3 (98,24%), Polio 4 (97,28%), Campak (96,50%), Hepatitis (98,24%) (BPS, 2007) Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang pada tahun 2007, dapat diuraikan bahwa untuk menilai kelengkapan imunisasi dasar bagi bayi, biasanya dilihat dari cakupan imunisasi DPT 3, Polio 4 dan Campak sebanyak 80%. Cakupan bayi yang diimunisasi DPT 3 pada tahun 2007 sebesar (92,37%), polio 4 (86,04%) dan bayi yang telah memperoleh imunisasi campak sebesar (91,59%). Dari data tersebut maka cakupan imunisasi di Kota Semarang pada bayi telah dilaksanakan secara lengkap dan memenuhi target yang ada. Data yang diperoleh dari Puskesmas Ngaliyan pada periode bulan Februari 2009 adalah untuk imunisasi Hepatitis sebanyak (7,1%), BCG (7,5%), DPT-HB 3 (7,2%), Polio 4 (7,2%) dan Campak sebesar (7,5%). Sedangkan untuk wilayah Kelurahan Wates pada periode bulan Februari 2009 didapatkan data untuk Hepatitis (6,3%), BCG (6,3%), DPT-HB 3 (6,3%), Polio 4 (7,9%) dan Campak (7,9%). Tanpa imunisasi, kira kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 1000 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan, 1 dari 1000 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit polio dan dari setiap 20.000 anak 1 akan menderita penyakit polio (Depkes, 2005). Hasil wawancara dengan 10 ibu yang sedang memiliki bayi menunjukkan bahwa 4 (empat) ibu menyatakan imunisasi kadang dilakukan jika ada waktu dan anak tidak sakit, 3 (tiga) ibu menyatakan secara teratur 14
15 tetap imunisasi sampai lengkap, 3 (tiga) ibu menyatakan tidak pernah memberikan imunisasi pada anaknya. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu dan bagaimana kelengkapan imunisasi dasar pada bayinya.. B. Perumusan Masalah Sesuai latar belakang maka rumusan masalah yang penulis tetapkan dalam penelitian ini adalah adakah Hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan Semarang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengetahun ibu tentang imunisasi dasar. b. Mengetahui kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. c. Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan Semarang. 15
16 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti a. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta penerapan teori yang diperoleh selama pendidikan dibangku kuliah. b. Untuk penelitian selanjutnya 2. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi dan menambah pengetahuan kepada peserta didik tentang pentingnya memberikan informasi mengenai pemberian imunisasi dasar pada bayi. 3. Bagi Profesi Sebagai informasi dan masukan bagi organisasi profesi kebidanan dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan kesehatan terutama pelayanan terhadap ibu dan bayi khususnya program imunsasi dasar. 4. Bagi Puskesmas atau Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya promosi imunisasi kepada masyarakat terutama bagi ibu dan bayi serta balita di Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan Semarang. 5. Bagi Ibu dan Keluarga Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan anak, khususnya dalam hal pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. 16