BAB I PENDAHULUAN. satu di Medan. Kota Medan memiliki objek wisata yang bernilai lebih di mata

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tempat wisata untuk mengembangkan diri. Melalui suatu atraksi

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang. Industri

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah (middle class) Indonesia dewasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi water boom,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan keuangan seseorang sangat menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pariwisata yang semakin pesat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan juga akan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terletak di pulau Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 PENGARUH PENYAMPAIAN PEOPLE,PHYSICAL EVID ENCE D AN PROCESS TERHAD AP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB І PENDAHULUAN. Industri pariwisata menjadi perhatian khusus dalam Pemerintahan

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menarik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia. Sebagai ibu kota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seminar, berlibur, melakukan kegiatan di luar ruangan (out bound), dan lain-lain.

BAB V PENUTUP. Puluh Kota, Lintau, dan Sumatera Barat pada umumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Strategi Pemasaran Dalam Usaha Meningkatkan Jumlah Pelanggan Pada Derkei Futsal. Muhammad Hapriansyah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara dan merupakan salah satu kota Metropolitan di Indonesia. Berbagai suku, agama, ras, budaya, gaya hidup dan bahasa dari seluruh penjuru Nusantara semua menjadi satu di Medan. Kota Medan memiliki objek wisata yang bernilai lebih di mata wisatawan lokal maupun mancanegara. Kita bisa melihat bangunan yang bernilai sejarah seperti Istana Maimun, Mesjid Raya, Gedung Arca dan sebagainya. Di wisata kuliner kita bisa lihat Bika Ambon dan Bolu Meranti yang menjadi icon oleh-oleh khas medan. Tak hanya sampai disitu masih banyak lagi beragam tempat wisata yang ada di kota Medan. Industri sektor pariwisata saat ini telah berkembang pesat serta membawa dampak positif khususnya bagi perekonomian daerah yang memberikan kontribusi yang cukup besar di bidang perpajakan. Kedudukan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pembangunan semakin menunjukkan posisi dan peran yang sangat penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan, baik dalam penerimaan pendapatan daerah, pengembangan wilayah, penyerapan investasi dan juga tenaga kerja. Pengembangan wisata kota akan menjadi tren di masa depan. Dengan alasan rasional potensi yang bagus akan lebih berhasil jika dapat dikembangkan dan dikelola dengan manajemen kota terintegrasi dalam 1

konsep totalitas produk wisata yang saling terkait dengan yang lainnya. ( www.epaper.waspadamedan.com ) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.( http://caretourism.wordpress.com ) Salah satu objek wisata yang paling diminati keluarga saat berlibur adalah Waterpark. Waterpark yang berarti taman air, taman biasanya kita dapat di penuh bunga-bunga yang indah, namun kini ditambahkan lagi inovasinya,dengan air sebagai objek utamanya. Waterpark menawarkan beragam permainan yang dibuat berdasarkan tingkat usia mulai dari balita, anak-anak sampai dengan remaja/orang dewasa. Tema dalam ragam permainan ini berbeda-beda, menikmati petualangan air di waterboom tidak hanya seru dan tegang tetapi juga sangat mengasyikkan. Semua ketegangan ini akan berakhir dengan perasaan yang menyenangkan. Wisata keluarga merupakan hal yang menjadi daya tarik bagi setiap keluarga pada masa liburan. Salah satunya yang banyak diminati oleh masyarakat adalah Waterpark Hairos Medan yang terletak di Jln. Jamin Ginting Km 14,5. Waterpark Hairos ini merupakan lokasi rekreasi air terbesar di kota Medan 2

bahkan di Pulau Sumatera. Waterpark Hairos Medan adalah tempat alternatif yang baik sebagai tempat wisata rekreasi untuk dikunjung yang dapat menghilangkan kepenatan dan kesibukan saat anda bekerja ataupun kuliah. Tempat ini merupakan tempat liburan yang menyenangkan dan penuh keceriaan bersama teman, kerabat, keluarga maupun sanak saudara. Banyak masyarakat kota Medan atau bahkan dari luar kota yang datang untuk berekreasi baik dengan keluarga ataupun dengan teman. Kebanyakan orang berkunjung yaitu pada saat hari libur atau pada akhir pekan. Pengunjung yang datang ke Waterpark Hairos Medan dapat menikmati produk permainan yang ada yaitu seperti water dancing, water slide, waterfall, waterboom, kiddie pool (untuk anak-anak) yang dilengkapi dengan café untuk bersantai. Hal itu dapat kita lihat dari banyaknya jumlah pengunjung setiap bulannnya yang mengunjungi Kolam Renang Hairos Medan adalah : Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Waterpark Hairos Medan Tahun 2016 Bulan Kunjungan Januari 12.589 orang Februari 1.567 orang Maret 2.359 orang April 2.515 orang Mei 17.800 orang Juni 22.578 orang Juli 25.235 orang Total 84.643 orang Sumber : Kantor Pemasaran Waterpark Hairos Medan 2016 Dari data tersebut dapat kita ketahui jika jumlah pengunjung yang datang setiap bulannya mengalami kenaikan dan penurunan, hal ini dapat dipengaruhi oleh kegiatan yang ada setiap bulan-bulan tertentu. Seperti bulan Januari jumlah pengunjung mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu 12.589 orang hal ini 3

disebabkan karena pada bulan tersebutnya adalah libur tahun baru dan anak sekolahan. Pada bulan Februari, Maret, dan April jumlah pengunjung bisa dikatakan normal karena tidak ada kegiatan. Namun pada bulan Mei terjadi kenaikan yang cukup tinggi yaitu 17.800 orang karena terdapat libur khusus atau long weekend. Sementara pada Bulan Juni dan Juli tetap terjadi kenaikan yaitu dari 22.578 orang menjadi 25.235 orang hal ini disebabkan karena terdapat banyak libur seperti libur puasa, hari raya Idul Fitri dan hari libur kenaikan sekolah. Dalam upaya menarik minat pengunjung untuk datang kembali pihak Waterpark Hairos Medan harus menerapkan berbagai strategi, salah satunya adalah Bauran Pemasaran. Bauran Pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2008:62). Penerapan bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam upaya pengembangan sebuah usaha, oleh karena itu penentuan dan penyusunan elemen bauran pemasaran harus dilakukan dengan penuh pertimbangan yang objektif dan sesuai dengan konsumen sebagai sasaran bisnis. Penerapan bauran pemasaran jasa yang efektif akan menciptakan kegiatan operasional berjalan dengan efektif agar perusahaan dapat melakukan pencapaian tujuan perusahaan dan menghadapai persaingan yang kompetitif. Kegiatan pemasaran jasa itu sendiri terdiri dari beberapa komponen yang merupakan inti pemasaran jasa yaitu terdiri dari produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion), orang (people), bentuk fisik ( physical evidence), dan proses (process). 4

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran (Yoeti, 2007: 29). Produk yang ditawarkan pada saat berekreasi di Waterpark Hairos Medan adalah wahana atraksi bermain dengan berbagai macam wahana seperti water dancing, water slide, waterfall, waterboom, kiddie pool (untuk anak-anak) dll dengan kualitas yang baik. Dengan beragam permainan yang ditawarkan pihak Kolam Renang Hairos Medan memunculkan daya tarik bagi pengunjung untuk kembali berkunjung menikmati keseruan berkunjung ke Waterpark Hairos Medan. Harga adalah merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan bagi perusahaan. Harga yang diberikan oleh adalah Rp.10.000,-/orang ( Hari libur dan Tanggal merah) dan Rp/5.000,-/orang (Hari Biasa, Sabtu dan Minggu) untuk masuk ke komplek Hairos, masuk ke wahana Waterpark sebesar Rp. 75.000,- /orang (Hari libur dan Tanggal merah) dan Rp.60.000,-/orang (Hari Biasa, Sabtu dan Minggu). Harga tersebut masih tergolong terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Tidak semua masyarakat mempunyai uang berlebih dan waktu yang cukup untuk melakukan rekreasi ke tempat wisata, pada umumnya dengan uang berlebih dan waktu yang cukup masyarakat akan memilih berekreasi ke luar kota atau ke luar negri. Waterpark Hairos Medan mampu memenuhi keinginan konsumen yang ingin melepaskan penat terhadap rutinitas kerja sehari-hari dengan biaya yang mampu dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa perlu menghabiskan 5

banyak waktu diperjalanan. Pihak Waterpark Hairos Medan menyesuaikan harga dengan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan ke pengunjung sehingga hal ini menjadi faktor minat pengunjung untuk datang kembali menghabiskan waktu bersama keluarga saat liburan. Faktor lain yang mendukung minat berkunjung masyarakat adalah promosi. Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan (Lovelock, 2009: 20). Pada umumnya perusahaan melakukan promosi agar para konsumen tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Pihak Waterpark Hairos Medan memasarkan produk salah satunya dengan penyebaran brosur, iklan yang ada di jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Promosi yang diberikan ini berisikan informasi yang lengkap dapat mudah dipahami oleh masyarakat. Waterpark Hairos selalu rutin melakukan promo setiap tahun yang selalu disesuaikan dengan hari libur nasional ataupun hari libur lainnya. Seperti yang baru saja dilakukan yakni Promo Season Liburan Sekolah, Promo Diskon Ticket Masuk Bulan Ramadhan, Promo Lucky Draw Season Tahun Baru 2016. Jejaring Sosial yang dimililki oleh waterpark Hairos Medan sangat membantu dalam menyebarkan informasi promosi. Promo potongan harga yang diberikan seperti diskon tiket masuk wahana 50% sangat menarik minat masyarakat untuk berkunjung karena pada umumnya masyarakat menunggu masa promo tersebut. 6

Informasi promo dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan melihat situs resminya yaitu www.hairos.com. Tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan lokasi usaha dimana perusahaan dapat menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada masyarakat. Berbeda dengan lokasi bermain sejenisnya yang berada dikeramain kota medan, lokasi Waterpark Hairos merupakan lokasi yang nyaman jauh dari keramain kota Medan, nyaman, luas, dilalui oleh angkutan umum dan mudah dijangkau. Masyarakat yang jenuh dengan rutinitas kerja sehari-hari menginginkan tempat rekreasi selain mudah dijangkau juga membutuhkan suasana tenang, alami dengan udara bersih. Aspek-aspek ini bisa didapatkan di waterpark Hairos Medan, hal ini memberi nilai tambah bagi pelanggan sehingga menarik minat pengunjung datang berkunjung kembali. Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa yang sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Dalam perusahaan jasa, unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, kesigapan dalam melayani permintaan pengunjung dan mampu memahami dengan tepat apa saja yang diminta oleh pengunjung, sopan santun dan keramah tamahan merupakan hal wajib yang dimiliki oleh pegawai yang bertugas baik di dalam kantor maupun 7

di luar kantor waterpark Hairos Medan. Perusahaan harus memahami pentingnya pelatihan dan pegawai harus menyadari setiap tugas yang diberikan. Para pegawai yang ada di waterpark Hairos Medan selalu berada di area bermain yang siap melayani apapun kebutuhan, pertanyaan dan permintaan pengunjung. Keberandaan pegawai di area bermain memberikan dampak positif terhadap persepsi pelayanan yang diberikan kepada pengunjung untuk datang berkunjung kembali. Bentuk fisik berarti pengunjung akan melihat keadaan nyata yang menghasilkan jasa tersebut. Unsur-unsur yang termasuk dalam Bentuk fisik antara lain lingkungan fisik dalam hal ini bangunan fisik, logo, warna dan barang-barang yang disatukan dengan service yang diberikan. Bukti fisik dapat dilihat di waterpark Hairos Medan adalah dari segi bentuk bangunan, warna cat yang digunakan, seragam karyawan, area parkir yang luas, papan petunjuk, serta fasilitas pengunjung seperti mushola, klinik (untuk P3K), ruang bilas serta area khusus rombongan dan lain-lain yang dapat pengunjung lihat secara langsung apabila berekreasi ke waterpark Hairos Medan. Proses merupakan faktor pendukung bagi konsumen dengan tingkat kontak pelanggan yang tinggi. Proses bagaimana jasa (pelayanan) disampaikan tersebut menentukan peningkatan jumlah pengunjung. Hal ini dapat terlihat ketika proses pembayaran tiket yang mudah. Kecepatan dan ketepatan adalah faktor penting yang diutamakan oleh pegawai demi terwujudnya kepuasan bagi pengunjung sehingga memunculkan minat untuk berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan. 8

Menurut Jahja (2011:63), minat ialah suatu dorongan yang mengakibatkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. Minat juga merupakan sumber motivasi untuk melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat berfungsi sebagai daya penggerak untuk mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat berkunjung kembali adalah keinginan konsumen untuk datang kembali ke tempat tertentu dan periode tertentu berdasarkan pengalaman. Minat ulang merupakan bagian dari tahapan loyalitas konsumen. Menurut Griffin (2005 : 31) Loyalitas Konsumen adalah komitmen yang kuat dari konsumen sehingga bersedia melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang disukai secara konsisten dan dalam jangka panjang oleh situasi dan usaha-usaha pemasaran produk lain yang berusaha membuat mereka beralih ke produk tersebut. Dari defenisi tersebut dapat kita pahami bahwa loyalitas terdiri dari dua komponen yaitu loyalitas sebagai perilaku yaitu pembelian ulang terhadap produk atau jasa dan loyalitas sebagai sikap yaitu sikap positif terhadap produk atau jasa yang didapatkan dari pengalaman. 9

Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut. Minat berkunjung kembali menunjukkan keinginan untuk melakukan kunjungan kembali untuk waktu yang akan datang. Minat untuk berkunjung kembali terbentuk dari sikap konsumen terhadap keyakinan atas kualitas produk atau jasa yang akan mendorong konsumen untuk melakukan kunjungan kembali serta pembelian ke tempat tersebut karena telah memperoleh kepuasan dari produk atau jasa yang dibeli. Persaingan yang sangat ketat dilingkungan bisnis memaksa para pelaku bisnis untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas agar mampu menarik minat pengunjung. Oleh sebab itu maka pihak waterpark Hairos Medan harus dapat memajukan kualitas usaha mereka atau minimal dapat mempertahankan kualitas mereka agar mampu bersaing dengan pesaing yang lain. Karena apabila dilihat dari jumlah pengunjung yang ada pada tabel diatas jumlah wisatawan yang berkunjung setiap bulanya mengalami kenaikan dan penurunan yang berfluktuasi. Berdasarkan gambaran di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai faktor faktor yang mempengaruhi minat berkunjung kembali dan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Waterpark Hairos Medan 10

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah produk berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 3. Apakah lokasi berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 4. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 5. Apakah orang berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 6. Apakah bentuk fisik berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 7. Apakah proses berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 8. Apakah bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan proses secara simultan berpengaruh terhadap minat bekunjung kembali ke waterpark Hairos Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 11

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk terhadap minat 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap minat 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lokasi terhadap minat 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi terhadap minat 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh orang terhadap minat 6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bentuk fisik terhadap minat 7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh proses terhadap minat 8. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, bentuk fisik, proses secara simultan terhadap minat 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini : 1. Bagi Peneliti Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai bauran pemasaran jasa dan minat berkunjung kembali. 12

2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola waterpark Hairos Medan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi minat konsumen untuk berkunjung kembali. 3. Bagi Sebagai tambahaan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan bagi Program Studi Manajemen Ekonomi dan Bisnis. 4. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian lebih mendalam yang berhubungan dengan penelitian sejenis. 13