BAB I PENDAHULUAN. kepada instansi pemerintah yang bertujuan menghasilkan barang dan/atau jasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan baru yang ditujukan kepada instansi pemerintah yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk sosial dan bisnis, agar tercipta hubungan subsidi silang antara

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

Pasal 68 UU no. 1 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PENGGUNAAN SURPLUS TUNAI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan. Negara merupakan salah satu undang-undang yang dibentuk dalam rangka

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2010

Puskesmas Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 May :55 -

MEMBANGUN KESIAPAN RSUD SEBAGAI ORGANISASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

PENERAPAN PPK-BLUD DALAM PERSPEKTIF PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2003, merupakan tahun dimulainya reformasi keuangan di

KONSEP PEMBENTUKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II KERANGKA TEORITIS

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di bidang keuangan negara meliputi Undang-undang No. 17

SELAYANG PANDANG PENGELOLAAN KEUANGAN MODEL BADAN LAYANAN UMUM* Oleh: Sutrisna Wibawa (PRII UNY)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 115 TAHUN 2016 TENT ANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. kata lain terjadi perubahan paradigma sistem pemerintahan, baik ditingkat pusat,

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. umum yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban terpusat berubah menjadi pola desentralisasi. Otonomi

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2016

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk

BUPATI KAUR PERATURAN BUPATI KAUR NOMOR : TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENDAPATAN/PENERIMAAN DITINGKAT FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN KAUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan di instansi pemerintahan. Paradigma pengelolaan keuangan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

Oleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dari pelaksanaan hak-hak asasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Dipisahkan PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM IMPLEMENTASI TIDAK DIPISAHKAN DIPISAHKAN

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAJIAN ATAS IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSD dr. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER

MENGGGAS RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Oleh : Muhammad Syarif, SHI1

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem

KEBIJAKAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA OPD YANG MENANGANI BUMD, BLUD, DAN BARANG MILIK DAERAH DAN ARAH PERUBAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

áçtütà jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Undang-undang Nomor 12 Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah

UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan sarana, prasarana, tenaga medis

BAB V PENUTUP. administratif PPK-BLUD yang meliputi Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Bisnis,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PIUTANG PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi undang-undang keuangan negara di Indonesia membawa beberapa perubahan dalam sistem pengelolaan keuangan negara, salah satunya adalah munculnya model pengelolaan keuangan baru yang ditujukan kepada instansi pemerintah yang bertujuan menghasilkan barang dan/atau jasa kepada masyarakat secara langsung, model pengelolaan keuangan tersebut adalah Badan Layanan Umum/Daerah (BLU/D). Dalam Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang dimaksud Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum menyatakan bahwa, Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut PPK-BLU, adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, 1

2 sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya. Salah satu penyebab munculnya pola Badan Layanan Umum (BLU) ini karena adanya pandangan bahwa instansi pemerintah, sebagai penyedia layanan masyarakat selama ini tidak diberikan keleluasaan dalam melakukan pengelolaan keuangan. Seluruh pendapatan institusi harus disetorkan terlebih dahulu ke kas negara sebagai PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), baru kemudian instansi mengajukan rencana anggaran untuk dapat mencairkan dana tersebut. Sehingga terdapat asumsi yang mengatakan bahwa ada banyak potensi pemasukan yang seharusnya dapat langsung digunakan untuk pengelolaan instansi terkait tidak dapat dimaksimalkan. Sesuai dengan pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Penerapan BLU pada instansi di pemerintah provinsi/kota/kabupaten diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Peraturan ini merupakan acuan utama dalam melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD yang juga merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari PP No. 23 Tahun 2005.

3 Pasal 1 angka 1 Permendagri 61/2007 mendefinisikan BLUD sebagai satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangka daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa. Berdasarkan definisi tersebut disimpulkan bahwa persyaratan pertama instansi pemerintah yang dapat menerapkan pengelolaan BLUD adalah unit organisasi yang mempunyai tujuan memberikan pelayanan baik menjual barang dan atau jasa secara langsung kepada masyarakat, salah satunya adalah rumah sakit. Pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, mendefinisikan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pasal 7 ayat 3 UU tersebut, dijelaskan juga rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah (pusat) maupun pemerintah daerah harus dikelola dengan pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Permendagri 61/2007 sebagai pedoman dalam pengelolaan keuangan BLUD, mengatur implementasi pengelolaan keuangan BLUD bagi SKPD yang menerapkan BLUD. Peraturan tersebut secara jelas mengatur pengelolaan keuangan BLUD mulai dari asas dan tujuan, persyaratan unit organisasi yang akan menerapkan pengelolaan BLUD, tata kelola organisasi, standar pelayanan minimal, perencanaan strategis organisasi, penganggaran, pelaksanaan anggaran, hingga pelaporan pertanggungjawaban dan evaluasi kinerja. Pasal 127 ayat 1 Permendagri 61/2007 menyebutkan bahwa evaluasi dan penilaian kinerja BLUD

4 dilakukan setiap tahun oleh kepala daerah dan/atau dewan pengawas terhadap aspek keuangan dan non keuangan. Peraturan tersebut mengamanatkan untuk melakukan evaluasi dan penilaian kinerja BLUD setiap tahun. Implementasi pengelolaan keuangan BLUD yang tepat sesuai dengan peraturan semakin mendekatkan rumah sakit kepada manfaat yang diharapkan dan tujuan yang ingin dicapai. Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kota Banjarbaru yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD sejak tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Banjarbaru Nomor 366 tanggal 29 Desember 2011. Dengan menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD, RSD Idaman Banjarbaru diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit. RSD Idaman Banjarbaru sudah ditetapkan menjadi BLUD sejak tahun 2012, namun sejak dtetapkan menjadi BLUD, RSD Idaman Banjarbaru belum melakukan evaluasi atas penerapan PPK-BLUD. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memilih judul Evaluasi Atas Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK -BLUD) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana kesesuaian implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD di RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru terhadap Permendagri 61 Tahun

5 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah? 2) Bagaimana perbandingan kinerja RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru sebelum menerapkan PPK-BLUD dan setelah menerapkan PPK-BLUD? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1) Mengetahui kesesuaian implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD di RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru terhadap Permendagri 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. 2) Membandingkan kinerja RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru sebelum menjadi BLUD dan setelah menjadi BLUD. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk manajemen RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru maupun akademisi dalam penelitian serupa selanjutnya. 1) Manajemen RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru dalam membuat kebijakan dan keputusan yang konstruktif terkait pengelolaan keuangan BLUD demi meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit.

6 2) Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan literatur untuk penelitian serupa di masa mendatang. 1.5. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah, evaluasi implementasi PPK-BLUD difokuskan pada dokumen persyaratan administratif yang belum dilakukan evaluasi pelaksanaanya, yaitu mengenai: 1. Pelaksanaan Tata Kelola Tujuan evaluasi pelaksanaan tata kelola adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa pola tata kelola sebagaimana disyaratkan dalam pengajuan PPK-BLUD telah dilaksanakan oleh RSD Idaman Banjarbaru. 2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Fokus penelitian terhadap aspek SPM adalah pada masalah apakah pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit telah sesuai dengan Permendagri 61/2007 dan telah memenuhi standar pelayanan minimal menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit dan target SPM rumah sakit pada tahun yang dievaluasi. 3. Perencanaan dan Penganggaran a) Perencanaan yang akan diteliti berupa dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) RSD Idaman Banjarbaru tahun 2012 sampai dengan 2016.

7 b) Penganggaran yang akan diteliti berupa dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) RSD Idaman Banjarbaru tahun 2016. 4. Pengukuran kinerja rumah sakit menggunakan metode balanced score card dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran dengan tahun penilaian yaitu sebelum penerapan PPK-BLUD tahun 2009 hingga 2011 serta setelah penerapan PPK-BLUD tahun 2014 hingga 2016. Peneliti tidak mengevaluasi tahun 2012 dan 2013 karena pada dua tahun tersebut RSD Idaman Banjarbaru masih menyiapkan infrastuktur atau kelengkapan peraturan/kebijakan terkait penerapan PPK-BLUD, sehingga peneliti beranggapan bahwa pada pada dua tahun tersebut RSD Idaman Banjarbaru belum sepenuhnya menerapkan PPK-BLUD. 1.6. Orisinalitas Penelitian Penelitian ini mengevaluasi implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD ditinjau dari aspek tata kelola, standar pelayanan minimal, perencanaan dan pengganggaran serta kinerja sebelum dan setelah menjadi BLUD. Penelitian tentang kajian tersebut tidak banyak dilakukan sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1) Nugroho (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Kajian Atas Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember mengkaji implementasi pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK BLUD) di rumah sakit daerah (RSD) dr. Soebandi Kabupaten Jember apakah telah

8 sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman teknis pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah, kajian impelementasi PPK-BLUD difokuskan pada perencanaan dan penganggaran serta fleksibilitas pengelolaan keuangan BLUD. 2) Surianto & Trisnanto (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Evaluasi Penerapan Kebijakan Badan Layanan Umum Daerah di RSUD Undata Propinsi Sulawesi Tengah memfokuskan evaluasi terhadap dokumen persyaratan substantif, teknis dan administratif sesuai dengan Permendagri 61/2007. 1.7. Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis menurut sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, orisinalitas penelitian serta sistematika penulisan. Bab II : Kerangka Teoritis Bab ini menguraikan tentang beberapa konsep dasar landasan teori dan tinjauan pustaka sehubungan dengan pembahasan masalah serta kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini.

9 Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan menguraikan tentang rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data serta analisis data. Bab IV : Pembahasan Bab yang menjelaskan hasil kajian atas implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD serta kinerja RSUD Banjarbaru. Bab V : Penutup Bab yang menguraikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang dapat menjadi alternatif bagi obyek penelitian.