TENTANG. upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan. Menimbang: a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

BUPATI BANDUNG BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - SALINAN SALINAN LINA PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembara

TENTANG. Izin Usaha Mikro dan Kecil serta Pasal 4 Peraturan NOMOR 25 TAHUN Menimbang: a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 26 TAHUN 2015

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.3 Tahun 2008

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 27 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2014

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 05 Tahun : 2010 Seri : E

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

Pembangunan Desa pada semua Desa dalam wilayah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DAN KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KERJA SAMA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah pusat dan

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KEPENGHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI STAF AHLI

KEPALA DESA KEHIDUPAN BARU KABUPATEN BATANG HARI PERATURAN DESA KEHIDUPAN BARU NOMOR : 05 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN TATA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 T E N T A N G

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

KERJA SAMA DESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG KERJA SAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR

b. Sekretaris : Sekretaris bertanggung jawab atas seluruh dokumentasi kegiatan dan administrasi pengelolaan organisasi Posyantek.

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 52 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

Transkripsi:

BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE BUPATI KEPULAUAN SANGIHE, Menimbang: a. b. bahwa dalam rangka efisiensi, efektivitas, nilai tambah dan mutu hasil produksi kegiatan masyarakat, perlu dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Teknologi Tepat Guna; bahwa sesuai ketentuan Pasal 35 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2OLO tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna, maka perlu dilakukan upaya Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengengelolaan Teknologi Tepat Gr.rna di Kabupaten Kepulauan Sangihe; C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor t822);

-2- -2..). 4. 5. 6. 7. l-irrclin'rq-undanr; I'l<;itior'.lit, 'l'lrirurr )ilt'' ' il;;i.:': i": l-'i.':ir'lrl -FefeffCaii:rart i'-'cf rrb.i;.rgirrr.r,, i'l*siuff iil (;criii-.-l.u: i'l ':5.,, 'l Republik Indonesia Tahun 2oo4 Nomor lo4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2l); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo4 Nomor 126, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa3$; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OIl tentartg Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O7l Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 523a); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2Ol5 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); Peralturiin Fenir,.r-intilir I'iotn'''r' 2C ']",rlr'-il:. ll'ii":' i''i-:1 ';: r '.-, '"irli i'citrologi l(cl;.lylr.ill itll,;,'-;r':lii-.i S.:i''--- i-.-r:'rl i''i'rliil Ll'l'i Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 43);

D -J- 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah KabupatenlKota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara 9. Republik Indonesia Nomor a737); Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2OO7. tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7al); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2OLO tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2074 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Jegara Rr,:publiir Tndoliesia 'l-rrhurr 20\4 liirrtlr,r 3,::i. t2. Peraturan ljacrali liabupaten Kcpuiauzrr S;iiigrl.i iiulil,ut- 16 Tahun 2OOB tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Kepulauan Sangihe (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2008 Nomor 16) Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 7 Tahun 2OL4 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Kepulauan Sangihe (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2074 Nomor 7);

-4- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe. 2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oieh Pemerintah Dae.rah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 7945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai Unsur Penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang memimpin Pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan daerah otonom. 4. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya pengembangan masyarakat rnelalui penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri melalui pemberian sumber daya, kesempatan dalam pengambilan keputusan, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. 5. Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disingkat TTG adalah Teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.

-5-6. 7. 8. 9. 10. 11. t2. Pos Pelayanan Teknoiogi Tepat Guna yang seianjutnya disingkat Posyantek adalah Lembaga Kemasyarakatan di Kecamatan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis Teknologi Tepat Guna. Warung Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disingkat Wartek adalah Lembaga Kemasyarakatan di Kampung/Kelurahan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis TTG. Kampung atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut I(:trnpur-i11 trdrrlah Kcsatr-lrrrt },,4ils1,aral<at Fjlrl<u;n )rirril nrc:li1rj<i i;:illrsbatas wiiayah yang berwenang untuk rrrengalur clan nrengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keiurahan adalah Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam wilayah kerja Kecamatan. Kecamatan atau sebutan lain adalah wiiayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pihak ketiga adalah Lembaga kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain yang dibentuk oieh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan mitra pemberdayaan masyarakat. Perjanjian kerja sarna adalah hubungan kerja antara Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna dengan Lembaga Kemasyarakatan dalam pengalihan TTG dari sumber teknologi kepada masyarakat. BAB II SASARAN Pasal 2 Sasaran pemberdayaan masyarakat melalui Pengelolaan TTG meliputi a. Masyarakat penganggur, putus sekolah dan keluarga miskin; b. Masyarakat yang memiliki mikro kecil dan menengah ; dan c. Posyantek dan Wartek.

-6- BAB III PRINSIP Pasal 3 (1) Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan TTG dilaksanakan berdasarkan prinsip : a. Mc'ningkatkan usaha ekonomi; L:,. lvicrj grrrrblni;l<iut l13i:,,i12r-1si-lhlili n ; c. Memberikan manfaat secara berkelanjutan ; dan d. Sederhana. (2) Pemberdayaarr masyarakat melalui pengeiolaan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara partisipatif, keterpadllan, mempertimbangkan potensi sumber daya lokal, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat setempat. BAB IV MEKANISME Pasal 4 Pemberdayaan masyarakat melalui Pengelolaan TTG di Kabupaten Kepulauan Sangihe dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pasal 5 Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe daiam meiaksanakan pemberdayaan rnasyarakat melalui Pengelolaan TTG sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dapat bekerja sama dengan pihak ketiga. Pasal 6 (1) Kerjasama sebagaimana dimaksud daiam Pasal 5 berdasarkan prinsip : a. Efisiensi; b. Efektivitas; c. Sinergi; d. Saling menguntungkan;

-7- e. Kesepakatan bersama; f. Itikad baik; g. Mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; h. Persamaankedudukan' i. Transparansi; j. Keadilan; dan k. Kepastian hukum. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam perjanjian kerjasama yang memuat paiing sedikit : a. Subjek kerjasama; b. Objek kerjasama; c. Ruang lingkup kerjasama; d. Hak dan kewajiban para pihak; e. Jangka waktu kerjasama; f. Akhir kerjasama; g. Keadaan memaksa; dan h. Penyelesaian perselisihan. (3) Dalam perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat pengalihan TTG dari sumber teknologi kepada masyarakat. ' Pasal 7 Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengeloiaan TTG dilakukan melalui : a. Pemetaan kebutuhan; l;r. Pcngk,'rti:-,.n: c. Pengembangan; d. Pemasyarakatan; dan e. Penerapan.

-8- Pasal 8 (1)Pemetaankebr.rtuhansebagaimanadimaksudd.alampasalThurufa, antaralain dilakukan melalui pengumpulan data dan informasi jenis T'TG' jenistrsaha,sosialbudayaclarlpotensisr..rmberdal.alol<i1.l; 12) li.rsii pu-irisla.r' i.;cbui,.rhii* Tl-c 5'.-ri;:i-i-li-li.ij""t:ltl ':.iitl:lri':sut':j ijr\i'l i'li':rl (1) untuk perencanaan pemanfaatan dan pengembangan TTG' Pasal 9 pengkajian TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dilakukan dengan menganalisis hasil pemetaan untuk pemanfaatan dan pengembangan TTG. Pasal 1O (1)PengembanganTTGsebagaimanad.imaksud.dalamPasalThurufC, antara lain dilakukan melalui inovasi dan uji coba TTG; (2) Hasil Pengembangan sebagaimana dimaksud pad'a ayat (1) untuk penerapan TTG di masyarakat' Pasal I 1 (1) Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulnuan Sangihe melakukan fasilitasi p;r:i 1ini.ir-itrl,1iln hiili]-iiri. tei'lladnp iii:r"asi i-rji r;oii;-i 'i"ft-i s'-:i-r:ii'1''iiin:'na 'ia;r dimaksud dalam Pasal 10; (2) Fasilitasi perlindungan hukum sebagaimana d'imaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengupayakan sertihkat paten terhadap inovasi TTG' Pasal 12 pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe memfasilitasi inovasi TTG sebagaimana d.imaksud dalam Pasal 10 melalui Lomba TTG secara Nasional' Provinsi dan KabuPaten'

-9- Pasal 13 (1) Pemasyarakatan TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d, dilakukan melalui kegiatan antara lain : a. Gelar/Pameran TTG; b. Lokakarya TTG; c. Temu Informasi TTG; d. Peiatihan; e. Pendampingan; f. Magang; g. Komunikasi informasi dan edukasi TTG; atau h. Meclia massa. (2) I:'cr:r.r:lvai-ai'ratan TTG selag:,lirni-r'l;rr r-liilali:r..:,1 1taii.,. ily;,rt r i ) mengkomunikasikan penerapan TTG. r-lrt i,.li. Pasal 14 (1) Penerapan TTG sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf e, dilakukan oleh masyarakat; (2) Dalairr rangka penerapan TTG oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan pemberdayaan masyarakat meialui : a. Pelatihan; b. Pemberial bantuan; dan c. Pendampingan. Pasal 15 Pelatihan sebagaimana dimaksud daiam pasal 14 ayat (2) huruf a, dapat berbentuk : a. Pelatihan teknis; b. Pelatihan managemen; c. Studi banding dan lapang; dan d. Magang kerja TTG.

- 10- Pasal 16 (1) pemberian bantuan langsung sebagaimana dimaksud dalam pasai 14 ayat (2) huruf b, dapat berupa bantuan hibah dan bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk uang danf atau barang. (2) Pemberian bantuan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan TTG. Pasal 17 Pend.ampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasa1 14 ayat (2) huruf c, dilakukan untuk memberd ayakan masyarakat dalam penerapan TTG' BAB V LEMBAGA PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Pasal 18 (1) Lembaga Pelayanan TTG terdiri atas : a. Posyantek yang berkedudukan di Kecamatan; dan b. Wartek yang berkedudukan di Kampung/Kelurahan' (2) Lembaga Pelayanan T'lG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga kemasyarakatan. Pasal 19 Lembaga Pelayanan TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 mempunyai tugas : a. Memberikan pelayanan teknis, informasi dan promosi jenis/spesifikasi TTG; b. Memfasilitasi pemetaan kebutuhan dan pengkajian TTG; c. Menjembatani masyarakat sebagai pengguna TTG dengan Sumber TTG; d. Memotivasi penerapan TTG dimasyarakat; e. Memberikan layanan konsultasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam penerapan TTG; dan f. Memfasilitasi penerapan TTG.

-11- Pas;al 2t-) (1) Pembentukan lembaga peiayanan T'tG sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (1) di Kecamatan dan Kampung/Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan BuPati; (2) Pembentukan lembaga pelayanan TTG sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 pada ayat (1) di Kampung/Kelurahan ditetapkan dengan keputusan Kapitalaung/ Lurah. Pasal 21 (1) Pengurus Posyantek dan Wartek berdasarkan hasil rnusyawarah pengurus Lembaga KemasYarakatan; (2) Susunan dan jumlah pengurus Posyantek dan Wartek sebagaimana dimaksud pada.ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan; (3) Pengangkatan, hak dan kewajiban pengurus posyantek di Kecamatan dan wartek di Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal22 (1) Hubungan kerja antara Posyantek dengan Kecamatan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif; (2) Hubungan kerja antara Posyantek dengan lembaga kemasyarakatan lainnya di Kecamatna bersifat konsultatif dan koordinatif; (3) Hubungan kerja antara Posyantek dengan pihak ketiga di kecamatan bersifat Kemitraan. Pasal 23 (1) Hubungan kerja antara wartek dengan kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif; (2) Hubungan kerja antara wartek dan lembaga kemasyarakatan lainnya di kclurahan bersilat koorclire:rtif dzrn kcnsrull iilif; (3) Hubungan kerja anlara wartek ciengan piirak ketiga cir. xainp.ing belsil"ir kemitraan.

-12- Pasal 24 (1) Hubungan kerja antara wartek dengan Kampung/kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koodinatif; (2) Hubunga.n kerja antara wa.rtek dengan lembaga kema.syarakatan lainnya tli i:llrlr1-rilrrg b,.:;-si [:,i1. i<i;lr:-tii*rr',.i] d:,',n i..r-r;-.rt-,l..ilt;'.',i1'; (3) Hubungan kerja antar wartek dengan pihak ketiga di Kampung bersifat kemitraan; BAB VI PEMBINAAN Pasal 25 (1) Bupati melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG di Kabupaten; (2) Camat melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG di Kecamatan; (3) Kapitalaung melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG di Kampung. Pasal 26 Pembinaan Bupati sebagaimana dimaksud antara iain : a. Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG; b. Supervisi pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG; c. Monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui pengeloiaan TTG; d. Pemberian penghargaan atas prestasi pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG; dan e. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG.

- 13- Pasal2T Bupati dapat melimpahkan sebagian pembinaan sebagaimana dimaksud kepad a Camat, Kapitalau ng I Ltxah' itraszri 2E i Pembinaan camat, KapitalanglLurah sebagaimana d'imaksud dilaksanakan melalui : a.supervisipemberdayaanmasyarakatmelaluipengeiolaanttg;dan b. Monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG. BAB VII PELAPORAN Pasal29 (l) Kapitalaung melaporkan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan T'lG di Kampung kepada Bupati melalui Camat' (2) camat melaporkan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG kepada BuPati. (3) Bupati melaporkan pemberdayaan masyarakat melalui pengeiolaan TTG di Kabupaten kepada Gubernur dengan tembusan Menteri Dalam Negeri' BAB VIII PENDANAAN Pasal 30 Pendanaan pemberdayaan masyarakat melalui pengeloiaan TTG di Kabupaten Kepulauan Sangihe di bebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan sumber-sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

-74- BAB IX PENUTUP Pasal 31 Peraturan Bupati ini mulai berraku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan peraturan Bupati ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ditetapkan di Tahuna pada tanggal, 26 Shts'oer ZOi 5 BUPATI KEPULAUAN SANGIHE, MAKAGANSA Diundangkan di Tahuna pada tanggal, 26 Oktsber &$tf SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, EDWIN RORING BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2075 NOMOR 3,}