BAB I PENDAHULUAN. Islam, Jakarta: RajawaliPers, 2007, h Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. dengan koperasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Baitul mal wa

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2005, h Edy wibowo& Untung hendi, Mengapa Memilih Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengalami perkembangan. Perkembangan ini diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang. kegiatannya memberikan jasa terhadap lalu lintas pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum Syariah (atau digunakan dual bangking system). Ditambah. maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 2014, h Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan yang. melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanaan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad, Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2016, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang datanya ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. adalah perbankan yang dalam sistem pelaksanaannya berdasarkan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. pada keuntungan riil yang dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian umat islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syari ah telah menjadi bagian dari tradisi umat islam sejak zaman Rasulullah SAW. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam, bahkan sejak zaman Rasulullah. 1 Untuk menghindari pengoperasian bank dengan system bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain, Bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternative terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban 1 Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Islam, Jakarta: RajawaliPers, 2007, h.18 1

dengan lahirnya Bank Islam. Bank Islam lahir di Indonesia yang gencarnya, pada sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Undang-Undang No.7 tahun 1992, yang direvisi dengan Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 dalam sebuah bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan system bagi hasil atau system syariah. 2 Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan. Undang-undang tersebut mengatur dengan rinci landasan hukum, serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk melakukan konversi system syariah dengan cara buka cabang syariah. Undang-undang tersebut merupakan tonggak baru dalam dinamika perbankan nasional dan dan merupakan suatu respon positif, apresiasif, dan rasional terhadap perkembangan dan kecenderungan global, terutama jika dikaitkan denga perbankan islam pada tingkat dunia yang memiliki kecerundungan untuk berkembang dengan cepat. Dalam kegiatannya sebagai lembaga intermediasi (intermediasi instruction), bank syari ah berusaha menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau 2 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: RajawaliPers, 2014, h.110 2

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyaraka yang berdasarkan prinsip syari ah. Bagi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syari ah tidak mengenal bunga dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam dana. 3 Melihat gagasannya yang ingin membebaskan diri dari mekanisme bunga, pembentukan Bank Islam mula-mula banyak menimbulkan keraguan. Hal tersebut muncul mengingat anggapan bahwa sistem perbankan bebas bunga adalah sesuatu yang mustahil dan tidak lazim sehingga timbul pula pertanyaan tentang bagaimana nantinya Bank islam tersebut akan membiayai operasinya. Perekonomian di Indonesia saat ini sudah semakin berkembang dan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga keuangan yang bersaing dalam mempertahankan eksistensinya. Lembaga keuangan di Indonesia umumnya bersifat konvensional, tetapi saat ini sudah banyak berdirinya bank-bank baru yang bekerja berdasarkan prinsip syariah akan menambah semarak lembaga keuangan syariah yang ada di Indonesia seperti: bank umum syariah, BPR syariah, dan Baitul mal wa atamwil (BMT). 4 3 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari TeoriKePraktik, Jakarta: GemaInsani, 2001, h.55 4 Muhammad, Manajemen Bank syariah. Yogyakarta: Unit PenerbitPercetakan STIM YKP, 2002, h.36 3

Bank syariah merupakan salah satu aplikasi dari sistem ekonomi syariah Islam yang merupakan bagian dari nilai-nilai ajaran Islammengatur bidang perekonomian umat dan tidak terpisahkan dari aspek-aspek lain ajran Islam yang komprehensif dan universal. Komprehensif berarti ajaran Islam merangkup seluruh aspek kehidupan, baik ritual maupun sosial kemaasyrakatan yang bersifat universal. Universal bermakna bahwa syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat tanpa memandang ras, suku, golongan, dan agama sesuai prinsip Islam rahmatan lil alamin. Dengan adanya bank syariah diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Melalui pembiayaan ini bank syariah dapat menjadi mitra dengan nasabah, sehingga hubungan bank syariah dengan nasabah tidak lagi sebagai kreditur dan debitur tetapi menjadi hubungan kemitraan. 5 Beberapa bank yang dikonversi dan membuka cabang syariah antara lain, Bank Syariah Mandiri, Bank IFI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Niaga Syariah dan Bank BTN Syariah.Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah, dan lembaga keuangan islam lainnya lahir untuk memperkenalkan dan 5 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dankedudukandalam Tata HukumPerbankan Indonesia, Jakarta: PT PustakaUtamaGrafiti, 1999, h.60 4

memberikan produk-produk perbankan yang berlandaskan syariah dengan skala yang lebih besar dibandingkan dengan bank-bank umum yang berdiri setelahnya. Produk-produk tersebut diantaranya adalah produk penghimpunan dana dan produk pelayanan dana. Produk penhimpunan dana berupa simpanan atau tabungan yang terikat dan tidak terikat jangka waktu dan syarat-syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya. Jenis simpanan atau tabungan yang dikumpulkan sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki simpanan atau tabungan tersebut. Produk penghimpunan dana yang dimiliki oleh Bank BTN Syariah diantaranya Tabungan Batara ib, Tabungan Investa Batara ib, Tabungan Baitullah Batara ib, Deposito Batara ib, Giro Batara ib, dan lain sebagainya. 6 Dari uraian di atas, penulis tertarik melakukan studi tentang Produk Tabungan Batara di Bank BTN Syariah sebagai obyek penulisan Tugas Akhir dengan mengangkat judul ANALISIS NASABAH BANK BTN SYARIAH SEMARANG TERHADAP PRODUK TABUNGAN BATARA ib Maret 2017 6 http://www.btn.co.id/id/syariah/produk diakses pada tanggal 31 5

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Mengapa nasabah Bank BTN Syariah Semarang lebih meminati produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk-produk yang lain? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk melengkapi dan memenuhi syarat Utama memperoleh gelar Ahli Madya (D3) Perbankan Syari ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam NegeriWalisongo Semarang. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang lebih meminati produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk-produk yang lain. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang lebih meminati produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produkproduk yang lain serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja di lembaga keuangan syaarih. 6

2. Bagi Pihak BTN Syariah Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini antara lain dapat menjadi masukan bagi lembaga keuangan BTN Syariah Kantor Cabang Semarang sehingga bisa lebih bermanfaat bagi perekonomian Ummat di lingkungan sekitar BTN Syariah Kantor Cabang Semarang dan dapat menerapan suatu keadaan secara teoritis dan praktis dalam bidang keuangan dan lembaga keuangan. 3. Bagi Pembaca Dapat menambah informasi yang bermanfaat mengenai alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang lebih meminati produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk-produk yang lain dan dapat djadikan referensi bagi mahasiswa yang menyusun Tugas Akhir. 4. Bagi Akademisi Penelitian diharap dapat memberikan informasi dan berguna bagi akademsi mengenai alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang lebih meminati produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk-produk yang lain D. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dimaksudkan membantu member gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa dengan penelitian yang sedang peneliti hadapi. 7

Penelitian yang dilakukan oleh Ainur Rofi ah, Fakultas Syariah UIN Walisongo Semarang pada tahun 2013 dengan judul Analisis SWOT dan Strategi Pemasaran Produk Simpanan Wadiah di BMT NU Sejahtera Semarang. Penelitian ini menjelaskan tentang praktek BMT NU SEJAHTERA Semarang dalam mengimplementasikan strategi pemasaran simpanan wadiah dengan menggunakan segmenting, targetting, positioning untuk menganalisis strategi pemasaran agar lebih terarah. Penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT dalam pemasaran produk simpanan wadiah, khususnya pada BMT NU SEJAHTERA Semarang, mempunyai hubungan yang signifikan dalam situasi persaingan dalam pemasaran produk. Salah satu titik tolak dalam pembahasan ini adalah analisis SWOT. 7 Penelitian yang dilakukan oleh Akhlis Farida Kurnia Rahmah, Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam STAIN Salatiga pada tahun 2014, dengan judul Analisis pada Produk Tabungan ib Hasanah di Bank BNI Syariah. Penelitian ini menjelaskan tentang karakteristik produk Tabungan ib Hasanah, perkembangan produk Tabungan ib Hasanah, strategi pemasaran produk Tabungan ib Hasanah, keunggulan dari produk Tabungan ib Hasanah. 8 7 AinurRofi ah, Analisis SWOT danstrategipemasaranproduksimpananwadiah di BMT NU Sejahtera Semarang, FakultasSyariah UIN Walisongo Semarang tahun 2013 8 Akhlis Farida Kurnia Rahmah, Analisis pada Produk Tabungan ib Hasanah di Bank BNI Syariah, Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam STAIN Salatigatahun 2014 8

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Asyiqul Waroo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang pada tahun 2015 dengan judul Analisis Komparatif Produk Tabungan antara Mudharabah Mutlaqah dengan Wadi ah yad Dhamanah di Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Semarang. Penelitian ini menjelaskan tentang kekurangan dan kelebihan dari Tabungan antara Mudharabah Mutlaqah dengan Wadi ah yad Dhamanah, faktor-faktor yang menyebabkan produk Tabungan wadi ah yad dhamanah lebih diminati daripada mudharabah mutlaqah. 9 Penelitian yang dilakukan oleh Lailatul Badriyah, Fakultas Syariah STAIN Salatiga pada tahun 2009, dengan judul Produk Simpanan Deposito Batara Syariah pada Bank BTN Cabang Syariah Surakarta. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana tingkat pertumbuhan nasabah simpanan deposito Batara Syariah pada bulan Januari-Juni 2009 pada Bank BTN kantor cabang syariah Surakarta, Bagaimana strategi pemasaran produk Deposito Batara Syariah agar tetap memiliki keunggulan, bagaimana pengaruh marketing mix terhadap tingkat 9 Ahmad Asyiqul Waroo, Analisis Komparatif Produk Tabungan antara Mudharabah Mutlaqah dengan Wadi ah yad Dhamanah di Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Semarang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarangtahun 2015 9

pertumbuhan nasabah simpanan deposito bank BTN kantor cabang syariah Surakarta. 10 E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis adalah suatu yang hanya mengagambarkan keadaan dari obyek yang akan diteliti sehubungan permasalahan obyek yang dibahas. Adapun metode deskriptif analisis adalah penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku didalam masyarakat serta situasi-situasi termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh suatu fenomena. 11 Pada penelitian ini berusaha mendeskripsikan analisis produk tabungan batara ib berbasis akad wadi ah di BTN Syariah Kantor Cabang Semarang. 2. Sumber Data Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, klarifikasi data yang diperlukan penulis terbagi dalam : 10 LailatulBadriyah, ProdukSimpanan Deposito BataraSyariahpada Bank BTN CabangSyariah Surakarta, FakultasSyariah STAIN Salatigapadatahun 2009 11 Moh. Nazir, MetodePenelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988, h.63 10

a. Data Primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 12 Data primer diperoleh melalui dokumen di Bank BTN Syariah Semarang dan wawancara dengan pihak BTN Syariah Semarang. Dalam hal ini wawancara dengan pimpinan atau staff Bank BTN Syariah Semarang yang mempunyai hubungan langsung dengan permasalahan yang diangkat. b. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, yaitu melalui orang lain atau dokumen. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah dokumen-dokumen, buku-buku, dan data-data lain yang berkaitan dengan judul penulis. 3. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. 13 Dalam 12 Sugiyono, MetodePenelitian Pendidikan: PendekatanKuantitatif, Kualitatatifdan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010, h.193 13 S. Margono, MetodologiPenelitian Pendidikan, Jakarta: RinekaCipta, 2010, h.165 11

penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan staff Bank BTN Syariah Semarang. b. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti, arsip-arsip termasuk juga tentang pendapat teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. c. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 14 4. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif. Penelitian melakukan analisis data dengan member pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan dianalisis sesuai dengan teori-teori analisis nasabah Bank BTN Syariah Semarang terhadap produk Tabungan Batara ib. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil inteview, catatan lapangan, observasi, dokumentasi dengan cara 14 Margono, Metodologi..., h.158 12

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan dan membuat kesimpulan yang dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. F. Sistematika Penulisan Sistematika berguna untuk memudahkan proses kerja dalam penyusunan Tugas Akhir ini serta untuk mendapatkan gambaran dan arah penulisan yang baik dan benar. Secara garis besar Tugas Akhir ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang tentang Minat dan Tabungan BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH (BTN SYARIAH) SEMARANG Bab ini membahas tentang Sejarah Singkat Berdirinya BTN Syariah, Visi, Misi, Nilai Dasar BTN Syariah, Gambar dan Arti Lambang PT. Bank Tabungan Negara Syariah, Struktur Organisasi di BTN Syariah Kantor Cabang Semarang, Produk-produk BTN Syariah. 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memabahs tentang alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang lebih meminati produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk-produk yang lain BAB IV PENUTUP Bab ini berisi tentang Kesimpulan, Saran dan Penutup yang diangkat oleh penulis. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 14