BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan mengaktifkan sektor lain di negara penerima wisatawan. Sebagai industri

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG SAMIN KLOPODUWUR BLORA JAWA TENGAH

STUDI PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KABUPATEN BLORA TUGAS AKHIR

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyak lagi. Gelar kota pariwisata dapat diraih karena memang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. buatan dan peninggalan sejarah. Wilayah Kabupaten Sleman terdapat banyak

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

Tujuan Pembelajaran. Mahasiswa mampu memahami tinjauan kebijakan pariwisata Mahasiswa mengidentifikasi interaksi wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan. pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

NUR END NUR AH END JANU AH AR JANU TI AR

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam kebudayaan, agama, suku yang berbeda-beda, dan kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

BAB I. Pendahuluan. Kepariwisataan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara,misalnya dengan mengadakan pameran seni dan budaya, pertunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. andalan bagi perekonomian Indonesia dan merupakan sektor paling strategis

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era modern seperti sekarang ini, padatnya rutinitas kegiatan atau

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengembangan Potensi Kawasan Pariwisata. berkesinambungan untuk melakukan matching dan adjustment yang terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS POTENSI PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBAGAI PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami perubahan secara meningkat. Jenis wisata dewasa ini bermacammacam

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program D-III Usaha Perjalanan Wisata TUGAS AKHIR. Wulan Yuniarti C

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan pernah menimpa negara Indonesia dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. seperti PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan wisata saat ini sedang menjadi gaya hidup (lifestyle) di berbagai

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA DI NAGARI KOTO HILALANG, KECAMATAN KUBUNG, KABUPATEN SOLOK

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan suku Karo

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di dunia telah mengalami berbagai perubahan baik dari segi bentuk dan sifat kegiatan pariwisata serta menjadikannya sebagai salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan mengaktifkan sektor lain di negara penerima wisatawan. Sebagai industri yang bergerak di bidang jasa, pariwisata juga cukup berperan penting dalam hal kesempatan kerja dengan melihat perkembangan dunia pariwisata yang akan semakin berkembang di masa mendatang. Dengan berkembangnya industri pariwisata ini maka harus di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai demi menunjang kelancaran sektor pariwisata tersebut. Salah satu organisasi besar seperti World Tourism Organization telah mengakui bahwa pariwisata kini sudah menjadi kegiatan yang sangat populer dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Semakin berkembangnya dunia pariwisata ini tidak hanya dirasakan oleh negara-negara maju namun juga dirasakan oleh negara berkembang, salah satunya negara Indonesia. Industri pariwisata di Indonesia sudah berkembang cukup pesat dengan melihat kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke berbagai daerah di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia sendiri merupakan negara yang industri pariwisatanya sangat menjanjikan sebab didukung dengan keindahan alam, beragam budaya, flora dan fauna serta terkenal akan keramahtamahan penduduknya menjadikan Indonesia layak 1

2 sebagai tujuan wisata. Pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang memberikan konstribusi cukup besar dalam meningkatkan devisa Negara Indonesia. Hal tersebut didukung dengan semakin seriusnya pemerintah dalam membangun sarana dan prasarana penunjang industri pariwisata di daerah masing-masing untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Jawa Tengah. Di Blora dan sekitarnya terdapat objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Blora terkenal akan hutan jatinya yang sangat luas memiliki potensi sebagai wisata alam, tidak hanya itu blora juga memiliki budaya yang beragam. Beberapa wisata di Blora antara lain Goa Terawang, Waduk Bentolo, Waduk Tempuran, Waduk Greneng, Kampung Samin, Loko Wisata Cepu, Kampung Bluron, Agrowisata Temanjang, Wisata Geologi, Taman Rekreasi Tirtonadi. Salah satu yang terkenal di Blora adalah Kampung Samin. Wong Sikep atau lebih dikenal sebagai Wong Samin diketahui bermula dari Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Desa ini terletak kurang lebih 25 kilometer di sebelah utara Kecamatan Randublatung. Sebuah perkampungan yang terletak di tengah hutan jati, tetapi desa inilah munculnya ajaran Samin atau lebih dikenal dengan sebutan Wong Sikep. Ajaran Samin ini adalah ajaran mengenai nilai-nilai kebenaran, kesederhanaan, kebersamaan, keadilan dan kerja keras. Prinsip kejujuran yang diterapkan sejak dahulu tetap dipegang teguh oleh sedulur sikep. Pada perkembangannya, penganut Ajaran Samin ini lebih senang dengan disebut Sedulur Sikep. Pada abad ke 18-an Wong Samin mempunyai citra jelek di mata masyarakat Jawa dan dianggap sebagai sekelompok orang yang kelewat lugu hingga terkesan amat bodoh, primitif dan sangat naif, namun sesungguhnya pandangan seperti itu salah besar, dan

3 terkesan sangat konyol. Sebab pada realitanya banyak masyarakat samin yang sudah mengenal dunia luar, seperti merantau ke luar kota. Meskipun tidak semuanya, khususnya para pemuda-pemuda yang berada di desa tersebut. Sedangkan sebutan Sedulur Sikep (Wong Sikep) itu sendiri diartikan sebagai orang yang berprilaku baik hati dan jujur. Penduduk Kampung Samin sudah cukup maju, listrik telah menerangi sejak tahun 1987, bahkan saat ini masyarakatnya telah mengenal serta memiliki televisi, handphone serta sepeda motor. Sebagian besar masyarakat sedulur sikep bermata pencaharian sebagai petani. Dalam bertani masyarakat samin juga telah menggunakan traktor untuk mengolah sawah, namun kesan tradisional masih tetap nampak dan tidak akan pernah luntur di wilayah tersebut. Misalnya dengan beberapa rumah masih menggunakan penerangan lampu minyak dan berlantaikan tanah. Suasana kental pedesaan yang masih akrab dan sangat terasa. Bukan hanya lingkungan fisiknya saja, bahkan kultur yang ada di dalamnya pun masih melekat kental dengan kehidupannya sehari-hari (Sumber : http://www.infoblora.com/2014/01/dukuh-karangpace-desa-klopoduwursalah.html) Pegembangan pariwisata di Blora khususnya di Wisata Kampung Samin sudah mulai diminatii wisatawan yang hanya sekedar ingin tahu atau untuk melakukan penelitian, dilihat dari kunjungan wisatawan maupun kegiatan belajar yang sering dilakukan disana. Dalam pengembangan Wisata Kampung Samin ada beberapa kendala salah satunya adalah letak atau lokasi Wisata Kampung Samin yang berada di tengah hutan dan jauh dari keramaian atau kota namum sesungguhnya Wisata Kampung Samin sangat terkenal di Blora dan

4 sekitarnya. Karena di Wisata Kampung Samin adalah dimana orang-orang penganut samin tinggal, Penganut Samin terkenal bahkan menjadi identitas masyarakat Blora. Sayangnya Wisata Kampung Samin ini belum banyak yang bisa disuguhkan kegiatan atau acara untuk wisatawan yang berkunjung, oleh karena itu penulis ingin mengangkat judul Pengembangan Wisata Kampung Samin Klopoduwur Blora Jawa Tengah B. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam Penelitian ini adalah : 1. Apa yang menjadi potensi Kampung Samin Klopoduwur sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Blora? 2. Bagaimana upaya untuk mengembangkan Kampung Samin Klopoduwur sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Blora? 3. Apa yang menjadi kendala dalam pengembangan Kampung Samin Klopoduwur sebagai wisata unggulan di Kabupaten Blora? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk : 1. Mengetahui peluang dari Kampung Samin Klopoduwur sebagai wisata unggulan di Kabupaten Blora 2. Mengetahui cara untuk mengembangkan Kampung Samin Klopoduwur sebagai wisata unggulan di Kabupaten Blora 3. Mengetahui kendala untuk pengembangan Kampung Samin Klopoduwur sebagai wisata unggulan di Blora

5 D. Manfaat Penelitian Adapun kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis/Akademis Dari uraian tersebut dapat kita ambil manfaat akademis antara lain : Sebagai sumber informasi dalam usaha pengembangan pariwisata di Kampung Samin Klopoduwur dan penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi di perpustkaan DIII Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret. b. Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini nanti diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Wisata Kampung Samin kepada calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Kampung Samin. c. Kajian Pustaka 1. Teori Potensi Wisata Pengertian potensi wisata menurut Mariotti dalam Yoeti (1983 : 160-162) adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau dating berkunjung ketempat tersebut. Jadi yang dimaksud potensi wisata adalah semua yang dikembangkan menjadi daya tarik sebuah obyek wisata. Manusia juga memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai daya tarik wisata, lewat pementasan tarian atau pertunjukan dan pementasan seni budaya suatu daerah. Potensi di daerah tujuan wisata dipengaruhi adanya 4 pendekatan yang lebih dikenal istilah 4A, antara lain :

6 a. Atraksi Atraksi merupakan daya tarik wisata yang berupa atraksi alam, seni budaya dan buatan yang dapat dinikmati oleh wisatawan ditempat tujuan. b. Aksesbilitas Sarana yang memberikan kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata, yang mana tempat tersebut mudah dijangkau dan sarana yang diperlukan wisatawan mudah ditemukan. c. Amenitas Tersedianya fasilitas pendukung ditempat tujuan wisata untuk memudahkan wisatawan sebelum berunjung, seperti : penginapan, restoran, hiburan, transportasi local, alat komunikasi, dan lainnya. d. Ancillary Dapat terlaksana dengan baik, apabila pihak masyarakat bekerjasama dengan pihak pemerintah atau swasta. Agar dapat mengembangkan sebagai wisata unggulan. 2. Teori Pemasaran Pengertian pemasaran pariwisata yang dikemukakan oleh Oka A. Yoeti (1985:29) dalam bukunya Pemasaran Pariwisata, pemasaran pariwisata adalah seluruh kegiatan untuk mempertemukan permintaan dan penawaran, sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjual mendapat keuntungan maksimal dengan resiko seminimal mungkin. 3. Teori Pengembangan Pariwisata a. Menurut Muljadi A.J dalam bukunya Kepariwisataan dan Perjalanan, Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dunia usaha dan

7 masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani wisatawan. Pariwista sebagai gejala tuntutan kebutuhan manusia yang wajar dan mempunyai lingkup pengaruh yang menyeluruh sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi segi ekonomi, masyarakat, Negara, social dan budaya. Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata ke dalam suatu program pembangunan ekonomi fisik dan sosial dari suatu negara. Disamping itu, perencanaan harus mampu memberikan kerangka kerja kebujaksanaan untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan pariwisata. b. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Pasal 4, bahwa tujuan Kepariwisataan adalah: 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2. Menghapus kemiskinan 3. Mengatasi pengangguran 4. Menghapus Kemiskinan 5. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya 6. Memajukan kebudayaan 7. Mengangkat citra bangsa 8. Memupuk rasa cinta tanah air 9. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan 10. Mempererat persahabatan antarbangsa c. Prinsip prinsip desa wisata : 1. Tidak bertentangan dengan adat istiadat atau budaya masyarakat desa setempat 2. Pembangunan fisik ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan desa

8 3. Memperhatikan unsur kelokalan dan keaslian 4. Memberdayakan masyarakat desa, memperhatikan daya dukung dan daya tamping serta berwawasan lingkungan ( Sumber : Evan- Prodromou.2016.https://id. wikipedia.org/?curid=56867) d. Kriteria desa wisata : 1. Atraksi wisata, yaitu semua yang mencangkup alam, budaya dan hasil manusia 2. Jarak tempuh, adalah jarak tempuh dari kawasan wisata terutama dari tempat tinggal wisatawan dan jarak tempuh dai ibu kota provinsi dan dari ibu kota kabupaten 3. Besaran desa, menyangkut masalah-masalah kepala keluarga, jumlah penduduk, karakteristik dan luas wilayah desa 4. Kelambagaan, pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sebagai penggerak sadar wisata dan sapta pesona di destinasi wisata dan sebagai mitra kerja pemerintah baik daerah ataupun provinsi 5. Infrastruktur, meliputi fasilitas transportasi, listrik, air bersih, dan jaringan komunikasi (sumber : Evan-Prodromou.2016.https://id.wikipedia.org/? curid=56867) d. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blora dan Kampung Samin Dukuh

9 Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Bulan Maret sampai Juli 2016. 2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : informasi, catatan dokumen; misal : Brosur Wisata Kampung Samin, laporan penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam menganalisis dibutuhkan data terlebih dahulu, untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka digunakan metode penelitian sebagai berikut : a. Observasi Dalam penyusunan laporan ini, penulis melakukan observasi secara langsung untuk memperoleh informasi dan data mengenai sejarah Kampung Samin dan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Samin Klopoduwur sebagai daya tarik wisata disana pada Maret-Juli 2016. b. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan narasumber. Wawancara dilakukan dengan Mbah Lasio dan Mbah Waini selaku sesepuh Kampung Samin, Eka Wahyu Hidayat dan Adi selaku staf bidang pariwisata seksi promosi dan pemasaran. Kegiatan wawancara di Kampung Samin Klopoduwur hanya dilakukan dengan Mbah Lasio saja karena untuk menghormati beliau selaku sesepuh dan mendapatkan informasi yang benar. c. Studi Dokumen Dokumentasi yang dilakukan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen terkait dalam penelitian. Mulai dari foto yang sudah ada

10 dan dari gambar-gambar yang diperoleh kemudian didokumentasikan melalui lampiran pada laporan tugas akhir ini. d. Studi Pustaka Studi Pustaka yaitu mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas kenyataan yang ditemui dalam penelitian sehingga nantinya diperoleh acuan-acuan yang mendukung dalam kegiatan penulisan. Buku-buku referensi tersebut didapatkan dari Lab. Tour Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, brosur serta dari sumber-sumber lainnya. Buku-buku referensi yang penulis gunakan sebagai pegangan dalam menyusun penulisan tugas akhir ini dapat dilihat di daftar pustaka. 4. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana dikutip Moleong (2007:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat di ceriterakan kepada orang lain (Sumber : http://eprints.undip.ac.id/40789/3/bab_iii_ METODE.pdf). Teknik analisis data digunakan adalah deskriptif kualitatif, yakni mendiskripsikan dan menggambarkan keadaan yang diteliti secara sistematis dan dilaksanakan dengan observasi, wawancara serta studi pustaka yang kemudian disajikan secara deskritif dengan mengambarkan keadaan, mencatat, mengolah

11 dan memaparkan secara tertulis, dengan pendekatan analisis 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ancillary). e. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB II : Gambaran umum obyek penelitian yang meliputi: letak geografis Kabupaten Blora, sejarah singkat Kabupaten Blora, Wisata Kabupaten Blora dan kuliner Blora. BAB III : Pembahasan tentang topik atau pokok bahasan yang berisi: Peluang dari Kampung Samin Kegiatan apa yang akan dilakukan guna mengembangkan Wisata Kampung Samin serta sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan agar kegiatan pengembangan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pengembangan. BAB IV : Bab empat merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan dari pembahasan serta saran.