RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018

dokumen-dokumen yang mirip
PLENO RAKORNAS INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2018

Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas

Rakornas IG, Jakarta, 27 April 2016

BEST PRACTICES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA DALAM PENYEDIAAN DATA SPASIAL INVENTARISASI GRK

Pointers Sambutan. Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) (Perpres No. 9 Tahun 2016)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA 2016 DAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN SATU PETA 2017

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

KEBIJAKAN SATU PETA DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN IKLIM

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Knowledge Management Forum April

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

Jakarta, 10 Maret 2011

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

KEBIJAKAN TEKNIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Percepatan Kebijakan Satu Peta pada Skala 1:50.000

Status Data RBI Skala 1: dan 1: Tahun Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim Badan Informasi Geospasial KEBIJAKAN SATU PETA

PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PLENO RAKORNAS INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2018 KELOMPOK KERJA 2 EVALUASI DAN RENCANA KERJA K/L DALAM PEMENUHAN PERPRES 9/2016

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

NOTULA. SESI I (PLENO) Ruang Ballroom Bina Karna

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

BAPPEDA Planning for a better Babel

KEBIJAKAN SATU PETA. Pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta. Rapat Koordinasi Nasional. Jakarta, 27 April 2016

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

2017, No Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 ten

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KORIDOR EKONOMI INDONESIA DALAM PENATAAN RUANG SUATU PERSPEKTIF

Pengembangan SDM Informasi Geospasial Untuk Kebutuhan Pembangunan Nasional dan Menghadapi Tantangan Globalisasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah TA 2018 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

[Opini] Maria SW Sumardjono Jum at, 23 September Menghadirkan Negara

Kebijakan Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional

PERTANAHAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

Management and Distribution of Geospatial Information in Indonesia

Peran Data dan Informasi Geospasial Dalam Pengelolaan Pesisir dan DAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN SATU PETA. Program Implementasi Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs

Pengendalian Program Prioritas Nasional. Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo Deputi I Kepala Staf Kepresidenan

SINKRONISASI PERCEPATAN PENCAPAIAN AKSES 100% AIR MINUM

EVALUASI UU 25 TAHUN 2004

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

2014, No.31 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I K

Evaluasi Prioritas Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria untuk Input Penyusunan RPJMN

Misi BAKOSURTANAL 6. Kebijakan 7. Program

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

KONTRIBUSI APBD MENDUKUNG TARGET SASARAN RPJMN PROGRAM PKP2TRANS

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018 Percepatan Penyelenggaraan Informasi Geospasial untuk Mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Berkelanjutan Jakarta, 21 Maret 2018 PENDAHULUAN. Urgensi informasi geospasial dalam perencanaan pembangunan tercantum dalam UU No. 25/2004 menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus direncanakan berdasarkan data dan informasi (spasial dan non spasial) yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut diperkuat dengan UU No. 17/2007 yang menyebutkan aspek spasial harus diintegrasikan ke dalam kerangka perencanaan pembangunan di semua tingkat pemerintahan (34 provinsi dan 514 kabupaten/kota). Penyelenggaran IG, membantu dalam pencapaian prioritas pembangunan nasional secara efektif, efisien dan ekonomis. Tingginya kebutuhan akan data dan informasi geospasial perlu diantisipasi dengan jaminan ketersediaan data dan informasi geospasial nasional yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan standard dan mudah diakses. Namun saat ini, pemanfaatan data dan informasi geospasial pada proses penyusunan rencana pembangunan dan kebijakan publik masih belum optimal. Hal ini terkait dengan beberapa aspek, yaitu (1) koordinasi; (2) produksi; (3) penyebarluasan; (4) pemanfaatan; serta (5) sumberdaya manusia, kelembagaan, IPTEK dan industri Informasi Geospasial. Pentingnya peran Informasi Geospasial di dalam perencanaan pembangunan nasional diperkuat dengan dikeluarkannya PP No. 17 tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional. Dalam peraturan pemerintah tersebut disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan RKP dijalankan menggunakan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial (THIS). Selain itu, pendekatan yang pada awalnya money follow function berubah menjadi pendekatan money follow program. Sampai saat ini, realisasi penyelenggaraan informasi geospasial dalam perencanaan pembangunan masih memiliki beberapa hambatan diantaranya, koordinasi belum optimal, kecenderungan ego-sektoral masih tampak; ketersediaan IG masih belum

sesuai dengan kebutuhan; aksesibilitas data dan IG masih terkendala aturan dan infrastruktur; serta kapasitas SDM IG masih kurang memadai. RAKORNAS IG dilaksanakan untuk memenuhi amanat UU No 4 tahun 2011 tentang IG dan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial yang menyatakan bahwa BIG diantaranya menyusun rencana dan program di bidang IG secara nasional. Berlatar belakang di atas, maka agenda RAKORNAS IG 2018 adalah (i) mengevaluasi penyelenggaraan IG untuk pemenuhan RPJMN 2015-2019 bidang IG; (ii) mengevaluasi implementasi percepatan kebijakan satu peta 2016-2019 dan (iii) menyiapkan bahan masukan RPJMN IV (2020-2024) bidang IG. Adapun tema, RAKORNAS IG 2018 adalah: Percepatan Penyelenggaraan Informasi Geospasial untuk mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Berkelanjutan. RAKORNAS IG 2018 ini merupakan puncak acara yang sudah dimulai bersama dengan pemangku kepentingan melalui serangkaian rapat pendahuluan yang diselenggarakan pada 2 Februari 2018 serta Pra RAKORNAS IG pada tanggal 12 Maret 2018. Kedua rapat tersebut diselenggarakan dalam rangka penyiapan bahan RAKORNAS IG 2018 dalam bentu draf kesepakatan yang akan diputuskan pada hari ini. PENYELENGGARAN IG UNTUK PEMENUHAN RPJMN 2015 2019. Target penyelenggaraan informasi geospasial baik informasi geospasial dasar maupun informasi geospasial tematik yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 secara umum telah terpenuhi. Namun demikian, ada beberapa Kementerian/Lembaga belum memenuhi target baik lokus maupun tema yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan adanya perubahan kebijakan nasional yang menyebabkan adanya perubahan program dan kegiatan penyelenggaraan informasi geospasial pada Kementerian/Lembaga, sehingga Kementerian/Lembaga perlu penyesuaian-penyesuaian terhadap target yang telah ditetapkan dalam RPJMN. Kementerian/Lembaga pada tahun 2018 telah melaksanaan penyelenggaran informasi geospasial sesuai dengan Renja K/L/P yang telah ditetapkan dalam APBN 2018 dan prioritas

nasional. Kementerian/Lembaga agar mengawal pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan informasi geospasial yang telah tercantum dalam APBN 2018. Rencana aksi penyelenggaraan IG diarahkan dan difokuskan untuk menyelesaikan pemenuhan target RPJMN 2015-2019 terutama yang belum terselesaikan sampai akhir tahun 2018. Kementerian PPN/Bappenas dan BIG bersama Kementerian/Lembaga terkait lainnya akan mengawal rencana aksi pemenuhan target 2019. Hasil kesepakatan dalam RAKORNAS 2018 menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan penyelenggaraan IG tahun anggaran 2019 dan akan dibahas saat Musrenbangnas 2018. PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA. RAKORNAS IG 2018 merupakan bentuk upaya BIG dalam mengawal pelaksanaan Kebijakan IG Nasional yang menjadi Prioritas Pemerintah, salah satunya adalah Percepatan Implementasi Kebijakan Satu Peta (PKSP). Melalui Perpres No. 9/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta diselenggarakan pada tingkat ketelitian skala 1:50.000 yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pelaksanaan Perpres No. 9/2016 telah berlangsung selama 3 semester dengan cakupan wilayah meliputi Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Bali-Nusatenggara. Target penyelesaian PKSP secara nasional terdiri dari 85 tema dengan jumlah tema yang berbeda-beda untuk masing-masing wilayah (Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali-Nusatenggara, Jawa, Maluku dan Papua). Pada tahun 2016, kegiatan PKSP fokus pada penyelesaian kompilasi dan integrasi di wilayah Kalimantan. Sedangkan pada tahun 2017 kegiatan difokuskan pada wilayah Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Di tahun 2017 juga telah dimulai tahapan sinkronisasi pada wilayah Kalimantan. Adapun jumlah tema yang telah teridentifikasi pada wilayah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Bali-Nusatenggara masing-masing sebanyak 80, 84, 82 dan 80 tema Informasi Geospasial Tematik (IGT). Jumlah IGT yang terintegrasi untuk wilayah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Bali- Nusa Tenggara hingga Maret 2018 (RAKORNAS IG) masing-masing sebanyak 70, 69, 66 dan 64 tema. Peta tematik yang masih belum terkompilasi dan terintegrasi adalah IGT Batas Desa, Peta Rencana Tata Ruang Laut Nasional (RTLN), Pata Wilayah Rinci Pertahanan. Pada 2018, target PKSP adalah menyelesaikan wilayah Jawa, Maluku dan Papua dengan target masing masing adalah 83, 82 dan 83 tema yang akan disebarluaskan melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional. Status

capaian IGT tematik sampai 2017 yang belum terkompilasi adalah terintegrasinya IGT MHA : IGT Hutan Adat (KLHK) dan IGT Hak Koomunal (ATR/BPN) sehingga dari 85 tema IGT yang ditargetkan Perpres 9/2016 telah memenuhi 84 tema IGT yang terintegrasi. Dalam rangka memenuhi target Implemetasi KSP, K/L/P yang menjadi Penanggung jawa IGT dalam Renaksi Perpres 9/2019 telah mengusulkan anggaran untuk Tahun Anggaran 2019 yang merupakan bagian dari 5 Prioritas Nasional (PN) maupun Non PN sebesar Rp. 277.815.813.400 (dua ratus tujuh puluh tujuh miliar delapan ratuslima belas juta delapan ratustiga belas ribu empat ratus rupiah). Anggaran yang diusulkan Tahun 2019 adalah untuk mengisi gap pemenuhan lokasi (Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali Nusra, Jawa, Maluku, Papua maupun untuk melakukan Updating. BAHAN MASUKAN RPJMN 2020 2024 BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL. RPJMN IV (2020-2024) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu, pembangunan IG diarahkan untuk menjawab kebutuhan penyelesaian program secara tuntas (holistic), dengan melibatkan partisipasi KLP dan masyarakat (integrated) sesuai prioritas (thematic) pada lokasi tertentu (spatial). Selain itu RPJMN IV (2020-2024) harus sudah memasukkan program SDGs dan kebijakan satu data. Berpedoman pada hal tersebut, maka RAKORNAS IG 2018 telah membahas program dan kegiatan bidang IG untuk masukan RPJMN IV (2020-2024) yang akan dilaksanakan oleh K/L/P/P. Program dan kegiatan penyelenggaran IG yang diusulkan sebagai bahan masukan penyusunan RPJMN 2020 2024 bidang IG berdasarkan pada hasil pelaksanaan RPJMN 2015-2019, kebijakan SDGs dan Kebijakan Satu Data. Pelaksanaan RPJMN 2015 2019 bidang IG masih belum tercapai secara optimal, masih ada gap antara capaian dan target yang telah ditetapkan. Presiden Jokowi sangat serius dengan pelaksanaan indikator-indikator SDGs di Indonesia. Hal ini terlihat dengan masuknya program SDGs dalam RPJMN 2020-2024 dan penerbitan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Perpres SDGs). Keberhasilan implementasi pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia tidak terlepas dari keragaman ketersediaan data IG untuk mengukur, memonitor dan pelaksanaan agenda SDGs. Untuk itu, pada penyusunan program dan kegiatan masukkan penyusunan RPJMN 2020 2024 juga telah mengacu pada 17 tujuan dan 169 capaian SDGs. Para pemangku kepentingan bidang IG yang berasal dari K/L/P/P telah sepakat menentukan arahan dan kebijakan penyelenggaran IG pada RPJMN 2020 2024. Pemenuhan IG pada skala besar menjadi fokus penyelenggaran IG pada RPJMN 2020-2024, diantaranya adalah IG darat minimal 1:5.000 dan laut minimal 1:10.000. serta skala fit for purpose sesuai peruntukannya, misalnya: RTRW, RDTR, KEK, KI, batas desa, metropolitan, underground utility, smart city (resillience, liveable, bussiness), restorasi gambut, reforma agraria, pelabuhan, keselamatan navigasi, ALKI, pulau-pulau terluar, dan mitigasi bencana alam. Selain itu juga telah disepakati bersama oleh para pemangku kepentingan tentang (i) pentingnya dukungan setiap K/L/P/P dalam Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) mendukung operasionalisasi JIGN secara organisatoris / kelembagaan, (ii) ketersedianya SDM bidang IG sesuai SKKNI di pusat maupun daerah merupakan, (iii) optimalisasi koordinasi K/L/P/P untuk mencapai keseimbangan antara penyelenggara (supply) dan pengguna (demand) data dan IG, (iv) terobosan untuk kemandirian iptek melalui jejaring litbang IG (Litbang K/L/P, perguruan tinggi, industri), (v) penciptaan iklim iklim usaha dan investasi yang lebih baik demi peningkatan kapasitas swasta dalam penyelenggaraan IG dan (vi) penyediaan payung hukum terkait mekanisme dan skema rencana pendanaan dalam penyelenggaraan kebutuhan informasi geospasial oleh K/L/P dan Pemda. REKOMENDASI. Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018 telah menghasilkan rekomendasi untuk penyelenggaran IG di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Perlu menghidupkan kembali BATNAS (Bathimetri Nasional) atau konsorsium nasional dalam pemenuhan data kelautan nasional. 2. Perlu penyusunan peraturan BIG tentang metode pemetaan lahan gambut skala 1:50.000 dan skala 1:2.500. 3. Peningkatan pemanfaatan IG melalui Ina-Geoportal.

4. Perlu sinkronisasi dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah dengan memperhatikan rencana wilayah pertahanan 5. Diperlukan peraturan perundangan tentang klasifikasi data dalam rangka berbagi pakai data KSP untuk percepatan sinkronisasi. 6. Pemenuhan target tema-tema KSP yang belum terpenuhi agar dipenuhi pada tahun 2019. 7. Perlu komitmen bagi K/L/P yang belum memenuhi target-target KSP tahun 2018 agar menganggarkan seluruh target yang tercantum dalam rencana aksi. 8. Dokumen rinci terhadap bahan masukan RPJMN 2020-2024 dirumuskan bersama antar K/L/P dan monitoring dilakukan secara berkala terhadap hasil kesepakatan oleh BIG bersama Kementerian PPN/Bappenas PENUTUP. RAKORNAS IG 2018 telah berhasil mengevaluasi pelaksanaan RPJMN 2015-2019 bidang penyelenggaraan IG dan telah menyepakati rencana aksi 2019 untuk program dan kegiatan yang belum terlaksana. RAKORNAS juga telah membahas pelaksanaan KSP 2016-2019 serta pengusulan program dan kegiatan penyelenggaraan IG untuk RPJMN 2020-2024 yang mendukung SDGs, Kebijakan Satu Data dan Kebijakan Satu Peta. Implementasi hasil kesepakatan RAKORNAS IG 2018 membutuhkan dukungan seluruh K/L/P. Hal ini diwujudkan dengan pelaksanaan dan pengawalan masing-masing K/L/P untuk memastikan usulan seluruh program dan kegiatan penyelenggaraan IG tercantum dalam dokumen anggaran setiap tahunnya.