PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN SISTEMATIKA LAPORANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
ACTION RESEARCH DALAM PEMBELAJARAN

LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

DASAR- DASAR PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: Nurhidayati, M. Hum. FBS UNY

PENELITIAN TINDAKAN Disajikan Dalam Lokakarya Guru-Guru SMP Darul Hikam Bandung 1 November 2008

UJIAN AKHIR SEMESTER. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Siti Partini dan Dr. Muh Farozin, M. Pd.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dan dilaksanakan menggunakan metode penelitian. berbagai aspek (Wardhani dan Wihardit 2008:4).

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

CLASSROOM ACTION RESEARCH

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION SISWA KELAS IXG SMP NEGERI 3 BANGUNTAPAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN. efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN

Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Kelas atau PTK. Kemmis (Atmadja, 2008:12) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SD (GD 522)

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT

PEMBIMBINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MEWUJUDKAN GOOD SCHOOL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CLASSROOM ACTION RESEARCH JAMILAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Oleh: Prof. Dr. H. Suryana, M.Si

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian

JKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) Naskah Publikasi

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CAR) Dwiyanto Djoko Pranowo, M.Pd

PROSIDING ISBN :

RISET TINDAKAN Bahan fasilitasi lokakarya penelitian tindakan guru-guru SMP Darul Hikam Bandung

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh : Liliasari Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis kebutuhan siswa terhadap pembelajaran fisika berbasis inkuiri di sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KERJASAMA MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN SAINS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA. Oleh : Liliasari Jurusan Pendidikan Kimia UPI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).

Mukhamad Murdiono, M. Pd. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk

Transkripsi:

Page 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN SISTEMATIKA LAPORANNYA (PTK sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Guru dan Kualitas Proses Pembelajara di Kelas) Disampaikan dalam Diklat PTK bagi Guru-guru Fisika, Kimia, dan IPA SMK se kota Yogayakarta di SMK Negeri 3 Yogyakarta pada 1 Desember 2011 0leh Zuhdan K. Prasetyo Ketua Program Studi Magister Pendidikan Sains Program Pascasarjana Dosen Pendidikan Fisika/IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY- Yogyakarta 2011

Page 2 Pengantar Makalah ini disusun dan disajikan dalam Diklat Peneltian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru Fisika, Kimia, dan IPA SMK se kota Yogayakarta di SMK Negeri 3 Yogyakarta pada 1 Desember 2011. Materi yang disajikan pada kesempatan ini tentang PTK dan sistematika laporannya. Melaui makalah ini diharapkan peserta pelatihan memperoleh masukan tambahan yang lebih bermakna tentang penelitian tindakan terutama dikaitkan dengan sifat-sifat dan hakikat penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan peran peneliti dan subyek penelitian. Demikian pula, melalui pelatihan ini diharapkan para peserta mampu menuliskan laporan PTK dengan salah satu bentuk format laporan tertentu. Yogyakarta, 1 Desember 2011 Penyusun/penyaji, Zuhdan K. Prasetyo 2

Page 3 PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Pendahuluan Penelitian tindakan adalah salah satu penelitian yang didasarkan pada tinjauan suatu tujuan penelitian. Berdasarkan tinjauan suatu tujuan penelitian, selain peneltian tindakan adalah (a) penelitian dasar, (b) penelitian terapan, (c) penelitian evaluasi, dan (d) penelitian dan pengembangan. Mengacu pada tujuan suatu penelitian itu, tujuan penelitian tindakan inilah yang akan dikemukakan dalam pembehasan pada peremuan ini. Hubungan antara penelitian dan tindakan, antara teori dan praktik, selalu dipahami sebagai suatu dikotomi. Di Perguran Tinggi (PT) maupun di Sekolah-sekolah dasar dan menengah; SD, SMP, SMA maupun SMK perkembangan hubungan antara teori dan praktik berdasarkan dialektika. Penelitian tindakan menunjukkan dialektika ini (yaitu tindakan dan penelitian sebagi dua sisi mata uang). Tindakan dan pengalaman praktis merupakan landasan penelitian pendidikan, dan penelitian dapat menyatakan praktik dan menunjukkan tindakan. Dalam posisi ideal akademisi: di satu sisi mereka dapat menciptakan dan memajukan pengetahuan di PT dalam basis konkrit mereka, pengalaman praktik; di sisi lain mereka secara aktip meningkatkan praktik dalam basis teori dasar mereka. Macam-macam Penelitian Tindakan Carr dan Kemmis (1986) membedakan penelitian tindakan menjadi 3 jenis, yaitu penelitian tindakan teknis, penelitian tindakan praktis, dan penelitian tindakan emansipatoris. Ketiga jenis penelitian tindakan itu berdasarkan pengembangan dan karakteristik utama masing-masing ditampilkan dalam tabel 1 di bawah ini.

Page 4 Tabel 1 Jenis penelitian tindakan dan karakteristik utamanya Carr dan Kemmis (1986) Jenis penelitian tindakan 1. Teknis Keefektifan / efisiensi praktik pendidikan Pengembangan profesi Tujuan Peran Fasilitator Hubungan antara Fasilitator dan Peserta Ahli luar Ko-opsion (peserta bergantung pada fasilitator) 2. Praktis Seperti (1) di atas Pemahaman para praktisi Tranformasi kesadaran mereka 3. Emansipatori Seperti (2) di atas Pembebasan peserta dari tradisi dikte, penipuandiri, paksaan Kritik mereka tentang sistimatisasi birokrasi Tranformasi organisasi dan sistem pendidikan Peran socratic, mendorong berpartisipasi dan refleksi-diri Proses moderator (berbagi tanggungjawab secara bersamasama oleh peserta) Ko-operasi (proses konsultansi) Kolaborasi Bagi Carr dan Kemmis (1986) hanya penelitian tindakan emansipatori yang benar-benar penelitian tindakan. Menurut pandangan Zuber-Skerritt (1992), tiga jenis penelitian tindakan tersebut merupakan langkah-langkah pengembangan, dan hal ini menunujukkan legitimasi untuk memulai penelitian tindakan dengan teknis penyelidikan secara progresif berkembang melalui praktis ke emantipatori penelitian tindakan. Namun demikian, tujuan mutakhir hendaknya untuk meningkatkan praktik dalam suatu cara yang sistematis dan, jika dituntut, untuk memberi saran dan membuat perubahan lingkungan, 4

Page 5 konteks atau kondisi dimana praktik ambil bagian, dan mengahalangi peningkatan yang sangat diperlukan dan pengembangan ke depan yang efektif. Disamping ketiga jenis penelitian di atas yang melibatkan fasilitator, maka PTK dapat dilakukan oleh guru secara individual. PTK yang dilakukan secara individual walaupun pelaksanaannya dilakukan sendiri tentu tujuan utmanya tidak berbeda, yaitu memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. Dengan demkian PTK dapat dibedakan, berdasarkan keberadaan fasilitator, menjadi PTK individual dan kolaboratif. Proses Penelitian Tindakan Konseptualisasi proses penelitian tindakan, pertamakali dikemukakan oleh Lewin (1952) dan kemudian dikembangkan oleh Kolb (1984), Carr dan Kemmis (1986) dan lainnya, merupakan siclical procceses. Secara singkat spiral siklus tindakan dan penelitian terdiri dari 4 momen utama: plan, act, observe dan reflect (Zuber-Skerritt, 1992, 13). Plan, perencanaan, terdiri atas analisis dan strategi perencanaan; action, tindakan, mengacu pada penerapan rencana strategis; observation, observasi, terdiri atas evaluasi tindakan dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat; dan reflection, berarti refleksi pada hasil evaluasi dan keseluruhan tindakan dan proses penelitian, yang dapat menuntun untuk melakukan identifikasi permasalahan atau masalah-masalah baru dan karena itu berlangsung siklus baru perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Asumsi yang menyatakan bahwa manusia dapat belajar dan menciptakan pengetahuan didasarkan: 1. pada basis pengalaman kongkrit mereka; 2. melalui observasi dan refleksi pengalaman tersebut; 3. melalui pembentukan konsep dan generalisasi abstrak; dan 4. melalui testing implikasi konsep-konsep itu dalam situasi baru, yang akan menunujukkan ke arah pengalaman kongkrit baru dan karena itu berlangsung ke arah permulaan siklus baru seperti yang disajikan dalam Model belajar experiential Lewinian Kolb, 1984 dalam Zuber-Skerritt (1992, 13).

Page 6 Penelitian Tindakan adalah Penelitian Alternatif Penelitian tindakan adalah suatu pendekatan alternatif dari penelitian ilmu sosial tradisional (formal) yang berkaitan dengan: - practical. Hasil dan penambahan dari penelitian tidak hanya penting secara teoritis bagi peningkatan pengetahuan lapangan, tapi juga menunjukkan peningkatan practical selama dan setelah proses penelitian. - participative dan collaborative. Peneliti tidaklah dianggap sebagai ahli luar yang melakukan penyelidikan dengan subjek, tetapi menjadi mitra kerja penelitian dengan dan untuk orang-orang yang memperhatikan permasalahan praktis dan peningkatan aktualnya. - emancipatory. Penyelidikan sosial tidak mengasumsikan pada hasil dalam pernyataan positif peneliti berdasarkan jawaban benar atau salah terhadap permasalahan penelitian, tetapi mengacu penyelesaian pada pandangan dan interpretasi manusia yang terlibat dalam penyelidikan. Validitas penelitian dinilai melalui beberapa metode. - critical. Critical community peserta tak hanya mencari untuk pengembangan praktis pada pekerjaannya di dalam hambatan-hambatan sosial-politik yang diberikan, tetapi juga tindakan sebagai agen perubah kritik dan kritik-diri hambatan-hambatan itu. Mereka mengubah lingkungan mereka dan diubah dalam suatu proses Penyajian tabel 2 berikut ini adalah contoh uraian definisi kerja yang menghubungkan Zuber dan Skerritt, sebagai penulis, dengan peserta pada simposium internasional dalam penelitian tindakan, di Brisbane, March 1989. Tabel 2 Definisi kerja penelitian tindakan (Zuber-Skerritt, 1992, 14) Bila anda berada dalam situasi yang - orang merefleksi dan meningkatkan (atau mengembangkan ) kerja mereka sendiri dan situasi mereka sendiri - melalui pengkaitan tindakan dan penelitian yang ketat 6

Page 7 - dan juga membuat pengalaman publik mereka tidak hanya untuk peserta lain tetapi juga untuk orang-orang lain yang tertarik dalam dan berkaitan tentang kerja dan situasi (misalnya teori-teori dan praktik-praktik kerja dan situasi publik mereka) dan bila anda berada dalam situasi yang mengalami peningkatan - data dikumpulkan oleh peserta sendiri (atau dengan bantuan orang lain) dalam kaitannya dengan permasalahan mereka sendiri - partisipasi (dalam mengajukan problem dan dalam menjawab pertanyaanpertanyaan) dalam membuat keputusan - power-sharing dan sustensi relatif cara-cara hirarkis suatu pekerjaan terhadap demokrasi industri - kolaborasi diantara anggota kelompok dalam Critical community - refleksi-diri, evaluasi-diri dan pengelolaan-diri oleh otonomi dan tanggungjawab person atau kelompok - pembelajaran secara progresif (dan publicly) oleh kerja dan melalui kesalahankesalahan yang dibuat dalam suatu spiral refleksi-diri suatu perencanaan tindakan observasi refleksi perencanaan dan seterusnya. - refleksi yang mendukung ide (self-) reflective practitioner maka kemudian anda berada dalam situasi terjadi penelitian tindakan. Sistematika Laporan PTK Mengacu pada dua macam PTK di atas, yaitu PTK individual dan kolaboratif, maka sistematika pelaporannya pun dbedakan dua bentuk laporan, yaitu laporan versi-1 dan versi-2 (Madya, 2009: 131). Laporan versi-1 disusun degan mengikuti format historis yang menceriterakan penelitian sesuai dengan alur siklus yang dijalankan. Laporan versi-2, berbeda dengan laporan versi-1, laporan tentang PTK versi-2 mengikuti aur sebagai berikut. a. Judul dan nama peneliti b. Ajang penelitian c. Tujuan penelitian d. Langkah-langkah yang diambil e. Temuan yang diperoleh f. Tanggapan terhadap proses penelitian g. Referensi, ucapan terima kasih, atau lampiran berisikan materi atau teknik data.

Page 8 Disamping kedua versi di atas, format laporan seringkali disesuaikan dengan format yang ditentukan seponsor atau penyandang dana penelitian. Salah satu bentuk format penelitian ini, dibedakan dengan format kedua versi di atas disebut format penelitian tradisional, yaitu misalnya dengan sistematika sebagai berikut (Pardjono, 2007: 75). a. Kata pengantar b. Daftar isi c. Daftar gambar d. Abstrak e. Bab I Pendahuluan f. Bab II Kajian Pustaka g. Bab III Metode Peneltian h. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan i. Bab V Kesimpulan dan Saran Tindaklanjut Dengan demikian karena PTK berbeda dengan penelitian formal yang umumnya menggunakan format pelaporan tradisional seperti di atas, maka justru karena itu format laporan PTK hendaknya menemukan formatnya sendiri sesuai dengan masalah yang ditanganinya (Madya, 2009: 134. Penutup Penelitian tindakan yang dikemukakan di atas adalah suatu penelitian yang diinisiatifkan oleh dosen-dosen perguruan tinggi atau guru-guru di sekolah sebagai individu, tim dosen, atau guru sebagai staf pengampu mata pelajaran tertentu bukan oleh para peneliti eksternal. Bila dosen atau guru melaksanakan penelitian di Sekolah-sekolah, maka peran mereka sebagai konsultan dalam pengembangan akademik yang secara lebih baik lagi dideskripsikan sebagai fasilitator dan tim pekerja (peneliti). 8

Page 9 Daftar Pustaka Carr, W, and Kemmis, S. 1986. Becoming Critical: Education, Knowledge and Action Research, Falmer Press, Besingstoke, Hants. Kolb, D. 1984. Experiential Learning, Experience as The Source of Learning and Development, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Lewin, K. 1952. Field Theory in Social Science, Selected Theoretical Papers edited by D. Cartright. Tavistock Publications, London. Madya, Suwarsih. 2009. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Alfabeta: Bandung. Supardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. LPM: UNY Zuber-Skerritt, Ortrun, 1992. Action Research in Higher Education: Examples and Reflections. Kogan Page, London.