BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB II DASAR TEORI. dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

SEMINAR TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAHAP RF UPLINK 145 MHz PORTABLE TRANSCEIVER SATELIT IINUSAT-01 TRI HARYO PUTRA NRP

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Penguat Inverting dan Non Inverting

PEMBUATAN PEMANCAR FM SEDERHANA UNTUK ALAT PERAGA

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian perangkat keras dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

Dasar- dasar Penyiaran

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 436,9 Mhz untuk Portable Transceiver Ground Station Satelit Iinusat-01

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

BAB III PERANCANGAN ALAT

LAPORAN PRAKTIKUM ET-3280 ELEKTRONIKA FREKUENSI RADIO

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

Perancangan Sistim Elektronika Analog

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

MODULASI AM, DSB, SSB dan DEMODULASI AMPLITUDO

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM TRANSMITTER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB III LANDASAN TEORI

rangkaian pemancar menggunakan IC pewaktu MCI 455 sebagai pembangkit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram blok heart rate dan suhu badan

1. Pengertian Penguat RF

PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT PENGUSIR NYAMUK MENGGUNAKAN FREKUENSI ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

Transkripsi:

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Untuk mengetahui apakah hasil rancangan yang dibuat sudah bekerja sesuai dengan fungsinya atau tidak, perlu dilakukan pengujian dan beberapa pengukuran pada beberapa test point yang dianggap perlu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan osiloskop digital dimana osiloskop ini mempunyai fasilitas khusus antara lain adalah keluaran dari sirkuit yang sedang diukur dapat disimpan dalam sebuah memory card. 5.1 Sinyal Input Sinyal input yang dihasilkan dalam pengujian perangkat ini adalah sinyal input yang diberikan berupa sinyal audio yang berasal dari USB atau MMC. Bentuk sinyal modulasi yang telah diukur ditunjukkan dalam Gambar 5.1 berikut ini. Gambar 5.1 Bentuk Sinyal Modulasi Dalam pengukuran sinyal input telah diamati bentuk sinyal input selalu berubah-ubah. Hal ini terjadi karena tekanan nada dari lagu yang diputar selalu 54

55 berubah-ubah setiap waktu. Pengukuran sinyal input bertujuan untuk megetahui fungsi dari modul input yang digunakan. Dan berdasarkan hasil pengukuran modul input yang terpasang sudah berfungsi dengan baik karena sinyal input yang diberikan dapat diproses ke tahap berikutnya. 5.2 Gelombang Pembawa (Carrier) Rangkaian yang membangkitkan gelombang carrier adalah rangkaian osilator. Pada saat dilakukan pengujian rangkaian osilator menghasilkan gelombang carrier yang mampu membawa sinyal input yang diberikan. Hasil pengukuran yang dilakukan dengan osiloskop digital terhadap gelombang carrier ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 5.2 Gelombang Carrier Pada Gambar 5.2 bentuk gelombang carrier yang diukur berbentuk gelombang sinus. Gelombang inilah yang akan menumpangkan sinyal informasi agar dapat dipancarkan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari osilator yang dirancang.

56 5.3 Output PLL Sistem PLL merupakan sistem umpan balik yang sinyal keluarannya dikunci dengan sinyal masukan. Rangkaian PLL terintegrasi dalam sebuah rangkaian terpadu (Integrated Circuit/IC). Sinyal keluaran dari sistem PLL diukur pada keluaran blok VCO. Gambar 5.3 Output Sistem PLL Dari Gambar 5.3 diamati bahwa sinyal yang dihasilkan dari PLL terkunci pada frekuensi 102.1 MHz. Dalam hasil pengukuran tersebut terlihat bahwa sinyal informasi telah ditumpangkan kedalam gelombang carrier. 5.4 Output Buffer Keluaran dari buffer merupakan sinyal termodulasi yang sudah dapat dipancarkan tetapi memiliki daya yang relatif sangat kecil sehingga sangat rawan terhadap interferensi. Hasil dari pengukuran dari keluaran buffer ditunjukkan dalam Gambar 5.4.

57 Gambar 5.4 Output Buffer Dalam gambar tersebut dapat diamati bahwa sinyal informasi terdapat didalam gelombang carrier. Buffer ini berfungsi untuk menstabilkan frekuensi akibat pembebanan tingkat selanjutnya. 5.5 Output Amplifier Dalam pengujian ini juga dilakukan pengukuran terhadap sinyal termodulasi yang telah diperkuat oleh amplifier. Gambar 5.5 Output Amplifier

58 Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui besarnya daya yang telah diperkuat. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkannya terhadap output buffer. Gambar berikut ini memperlihatkan perbandingan antara output buffer dengan output amplifier. Gambar 5.6 Output Buffer vs Output Amplifier Dari Gambar 5.5 terlihat jelas bahwa sinyal yang melewati rangkaian amplifier sudah mengalami penguatan, sehingga sinyal tersebut siap diumpankan ke antena untuk dipancarkan. Untuk mengetahui besarnya tegangan efektif yang dihasilkan oleh buffer dan amplifier dapat dihitung berdasarkan rumus. Vin (Buffer) : Vp = = = 19.2 mv Vout (Amplifier) : Vrms = VP * = 27.152 mv Vp = = = 60.5 mv Vrms = VP * = 85.559 mv

59 Keterangan : Vpp = tegangan peak to peak (puncak ke puncak) Vp = tegangan peak (puncak) Vrms = tegangan efektif Proses penguatan sinyal audio adalah perbandingan tegangan keluaran terhadap tegangan masukan. Dalam perancangan alat ini terjadi penguatan yang dapat dihitung berdasarkan rumus: G = 20 log10 ( ) = 20 log10 ( ) = 20 log10 x 3.151 = 69.96 db Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pengatan yang terjadi terhadap tegangan sinyal audio adalah sebesar 69.96 db. Untuk mengetahui besarnya penguatan daya yang yang terjadi maka berdasarkan pengukuran dengan menggunakan SWR meter dapat diketahui : D in (buffer) = 75 mwatt D out (amplifier) = 600 mwatt G = 10 log10 ( ) = 10 log10 ( ) = 10 log10 x 8 = 9.03 dbm

60 5.6 Sinyal FM dan Daya yang Dipancarkan Setelah melewati beberapa tahapan akhirnya sinyal FM siap untuk dipancarkan melalui antena pemancar. Pengukuran terhadap sinyal FM ini dilakukan di antena pemancar. Gambar 5.7 Sinyal FM yang Dipancarkan Sinyal yang dipancarkan tersebut sudah diatur pada frekuensi kerja tertentu agar dapat diterima oleh radio penerima. Pengaturan frekuensi kerja dilakukan pada mikrokontroler dengan menggunakan program. Step perpindahan frekuensi dapat dipilih mulai dari 10 KHz, 100 KHz, 250 KHz, 500 KHz dan 1MHz. Variasi perpindahan step yang banyak ini memungkinkan untuk memilih slot frekuensi yang kosong sehingga sistem yang dibangun tidak mengganggu frekuensi kerja radio pemancar yang lain. Besarnya daya keluaran maksimal yang dipancarkan sebesar 600 miliwatt, hasil ini berdasarkan pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan SWRmeter. Hasil tersebut sesuai dengan kriteria sebuah pemancar FM Portable yakni antara 500 miliwatt 3000 miliwatt.

61 Gambar 5.8 Pengukuran Daya yang Dipancarkan Semua pemancar radio akan mempunyai daya pancar tertentu. Daya pancar ini menentukan energi yang ada sepanjang lebar bandwidth tertentu. Tabel berikut ini besarnya daya yang dihasilkan oleh beberapa frekuensi kerja yang dipilih serta jarak jangkau pancaran sinyal radio. Tabel 5.1 Daya yang Dihasilkan Tiap-tiap Frekuensi Kerja No Frekuensi Kerja Daya Keluaran Jarak Pancar 1 88 MHz 600 mw 14 Meter 2 90 MHz 600 mw 14 Meter 3 94,5 MHZ 600 mw 13 Meter 4 97,3 MHz 580 mw 11 Meter 5 102 MHz 520 mw 9 Meter

62 5.7 Frekuensi Kerja Pemancar FM Portable yang dirancang bekerja pada rentang frekuensi antara 87.5 MHz 108 MHz sesuai dengan frekuensi kerja yang terdapat dalam radio penerima yang biasa dijual di pasaran. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan frekuensi kerja yang dipancarkan oleh perangkat tersebut sudah sesuai dengan yang direncanakan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan frekuensi counter. Gambar 5.8 Frekuensi yang ditampilkan Pemancar (atas), Frekuensi yang ditampilkan Alat Ukur (bawah) Dalam gambar tersebut dapat diamati bahwa frekuensi yang ditampilkan oleh perangkat yang dirancang memiliki nilai yang sama dengan frekuensi yang ditampilkan oleh alat ukur.

63 5.8 Pasokan Catu Daya Tegangan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan perangkat portable ini adalah 12 Volt DC. Sumber yang memnyuplai aliran tegangan berasal dari accu dan batu baterai. Dalam pengujian yang dilakukan pasokan catu daya disuplai dari power suplay adjustable dengan set tegangan pada 12 Volt DC. Gambar 5.9 Pasokan Catu Daya Dalam pengujian semua rangkaian pemancar bekerja dengan baik ketika diberi pasokan catu daya 12 Volt DC. Catu daya yang diberikan sesuai yang dihasilkan oleh cigarette lighter pada mobil dan juga sesuai dengan kekuatan batu baterai yang akan dipasangkan. Gambar 5.10 Titik Pengukuran pada Kaki-kakiIC Regulator

64 Pengukuran juga dilakukan pada kaki-kaki IC regulator 7809 yang mensuplai tegangan untuk modul input. Hasil dari pengukuran tersebut adalah 11.86 Volt DC. Gambar 5.11 Hasil Pengukuran pada Kaki-kaki IC Regulator Hasil pengukuran ini melebihi tegangan yang ditetapkan sebagai karakterisik IC 7809 yakni 9 volt. Untuk mengatasi kelebihan tersebut maka dipasang lagi sebuah IC yang sama pada modul input sehingga dapat meredam beban yang lebih yang dapat menyebabkan kenaikan suhu pada komponenkomponen tertentu sehingga mengakibatkan kegagalan perangkat. Secara keseluruhan berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa perangkat yang telah dirancang telah bekerja dengan baik. Karena kualitas dari informasi yang dipancarkan dapat diterima dengan jernih pada radio penerima.

65 5.9 Analisa Harga Berdasarkan salah satu tujuan dari dirancangnya pemancar FM Portable ini adalah untuk merealisasikan sebuah perangkat yang dapat melengkapi perangkat audio standar dengan harga yang terjangkau, maka dilakukan analisis terhadap biaya-biaya yang dipakai untuk membuat perangkat ini lalu dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk mengganti perangkat audio standar dengan perangkat media player yang baru. Table 5.2 Daftar Harga No Komponen Banyaknya Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) 1 Module MP3 1 45.000 45.000 2 Mikrokontroler 1 25.000 25.000 3 IC PLL 1 32.000 32.000 4 Casing 1 25.000 25.000 5 LCD 2 X 16 1 22.500 22.500 6 Kabel Jack 1 6.500 6.500 7 Baterai 8 15.000 120.000 8 Cetak PCB 1 27.000 27.000 9 Antena 1 7500 7.500 10 Jasa - - 70.000 11 Lain lain - - 45.000 Total Harga (Rp) 425.500

66 Total biaya yang dikeluarkan untuk merancang perangkat ini jika dibandingkan dengan mengganti perangkat baru maka pemancar FM Portable ini dapat dikategorikan sedikit lebih murah. Karena biaya untuk mengganti dengan audio player standar dengan media player yang baru berkisar antara 500 ribu - 600 ribu rupiah. Apabila diproduksi dalam jumlah banyak maka biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih murah dan dapat memenuhi tujuan awal yaitu mewujudkan pemancar FM Portable yang dapat melengkapi perangkat audio standar dengan harga yang terjangkau.